Om Dirga, kamu nggak usah repot-repot. Sejujurnya, aku punya cara yang lebih bagus untuk mengejar Cale. Nggak peduli ke mana pun dia pergi, aku tetap bisa menemukannya,” ujar Owen sambil melangkah maju.Tadi, Owen sudah menggunakan pil pelacak jiwa pada Cale dan Maggie tanpa sepengetahuan siapa pun. Tindakannya itu memang sangat tepat. Pil pelacak jiwa bisa melacak musuh sejauh 500 kilometer. Selama Cale tidak meninggalkan Tonham Selatan, Owen bisa dengan mudah menemukannya.“Apa? Kamu bisa menemukan Cale? Serius?” tanya Dirga, Morgan, dan Shandy dengan terkejut.Terutama Dirga. Dia tahu bahwa Cale sangatlah licik. Meskipun mengerahkan seluruh tenaga, Keluarga Lisano juga belum tentu bisa menemukan Cale. Namun, Owen malah dengan yakin mengatakan bahwa dia bisa menemukan Cale. Hal ini terlalu tidak bisa dipercaya. Jadi, Dirga tidak tahu apakah ucapan Owen memang serius atau tidak.“Tentu saja!” jawab Owen sambil mengangguk.“Tapi ... Cale sudah melarikan diri. Bagaimana kamu bisa menem
“Kenapa nggak bisa? Om Dirga, percayalah padaku. Apa yang kubilang itu serius. Aku jamin aku pasti bisa menemukan Cale dan menyelamatkan Nona Maggie.” Owen menyadari kekhawatiran dan keraguan Dirga. Jadi, dia buru-buru memberikan jaminan.“Tuan Owen, kamu nggak usah meyakinkan aku lagi. Aku sudah terima niat baikmu. Tadi, kamu juga sudah terkena serangan Cale dan lukamu pasti lumayan parah. Sebaiknya kamu cepat pulang untuk beristirahat. Keluarga kami akan menyelesaikan masalah ini sendiri,” ujar Dirga dengan ekspresi tegas.“Tapi ....” Owen masih tidak menyerah. Namun, sebelum menyelesaikan kalimatnya, Dirga sudah menyela, “Nggak ada tapi-tapian lagi. Sekarang, aku perlu mengumpulkan orang untuk mengejar Cale. Kamu jangan menambah masalahku lagi. Morgan, bantu aku antarkan Tuan Owen keluar!”Berhubung Owen masih tidak berhenti mengganggunya, Dirga merasa agak kurang senang. Kemudian, dia langsung mengabaikan Owen dan berbalik untuk pergi.Saat melihat sosok Dirga yang semakin menjauh,
Di sebuah kota pasar terpencil di pinggiran Tonham Selatan.Tempat ini adalah tempat tinggal penduduk biasa dan juga merupakan tempat persembunyian Cale. Alasannya bersembunyi di tempat ini adalah karena tempat ini sangat ramai, tidak mencolok, dan juga dipenuhi dengan orang biasa. Oleh karena itu juga, dia berhasil bersembunyi dari pengejaran Organisasi Dragmar.Pada saat ini, Cale mengendarai sebuah mobil hitam biasa ke dalam sebuah rumah yang terletak di paling belakang. Dalam perjalanan melarikan diri tadi, Keluarga Lisano tidak berhenti mengutus sekelompok demi sekelompok ahli untuk mengejarnya. Selain itu, Keluarga Lisano juga bekerja sama dengan keluarga seni bela diri kuno lainnya untuk mencegatnya di jalan sehingga dia hampir terkejar beberapa kali.Untungnya, Ketua Mafia Tonham Selatan sudah mempersiapkan semuanya dengan baik. Di tengah jalan, dia mengutus beberapa kelompok bawahannya untuk memindahkan Cale ke beberapa mobil sehingga mereka berhasil terlepas dari pengejaran K
“Melepaskanmu? Asal kamu tahu, setelah menyiksamu sampai mati, aku akan menelanjangimu, lalu menggantungmu di area kota yang paling ramai agar semua orang di Tonham Selatan bisa mengagumi keindahan tubuhmu! Pada saat itu, aku mau tahu apa Keluarga Lisano masih mampu mempertahankan reputasinya di Tonham Selatan!” ujar Cale sambil tersenyum dingin. Dia menjadi semakin bersemangat dan tatapannya terlihat sangat mengerikan.Duar!Begitu mendengar ucapan Cale, Maggie merasa bagaikan disambar petir dan langsung mematung. Berhubung mengidap penyumbatan tiga titik meridian, dia yang selalu dikurung di dalam rumah sangat ingin menjelajahi dunia luar.Tak disangka, baru saja Owen menyembuhkan penyakitnya, Maggie sudah jatuh ke tangan iblis seperti Cale sebelum sempat melihat-lihat dunia yang indah ini. Hal yang membuatnya paling ketakutan adalah, Cale bukan hanya ingin melecehkannya, tetapi juga tidak bersedia melepaskannya setelah dia mati nanti.Maggie yang masih sangat polos tentu saja tidak
“Nak, lagi-lagi kamu! Kamu benar-benar nggak takut mati!” Setelah melihat orang yang menyelinap masuk adalah Owen, Cale merasa sangat terkejut.Saat masih berada di kediaman Keluarga Lisano sebelumnya, Owen pernah terkena satu serangannya. Awalnya, dia merasa Owen seharusnya sudah terluka parah atau mati. Tak disangka, Owen malah muncul di hadapannya dalam keadaan yang begitu sehat. Hal ini lumayan mengejutkannya.Tentu saja, yang terkejut bukan hanya Cale, tetapi juga Maggie.“Kak Owen, ke ... kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Maggie sambil mengusap matanya dengan tidak percaya.Tadi, Maggie sudah merasa sangat putus asa dan mengira kali ini dirinya pasti akan mati. Tak disangka, Owen malah tiba-tiba muncul bagaikan sebuah keajaiban. Dalam sekejap, secercah harapan kembali timbul dalam hatinya.“Aku ....” Owen merasa sangat kewalahan. Sebelumnya, dia sudah berencana untuk langsung menggunakan ranah pedang dalam menghadapi Cale agar bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ta
Syut! Owen menggunakan kesempatan ini untuk melewati Cale dan menerjang masuk ke ruang tamu tanpa ragu.Cale menyadari tindakan aneh Owen, tetapi tidak berani bertindak gegabah karena sudah termakan ancaman Owen. Selain itu, basis kultivasi Owen masih sangat rendah. Jadi, Cale sama sekali tidak takut pada Owen.Dengan kekuatannya yang kuat, Cale bisa menyingkirkan Owen dengan sangat mudah. Lagi pula, dia juga tidak merasa Owen mampu menyelamatkan Maggie di bawah pengawasannya. Oleh karena itu, dia tidak peduli pada Owen dan lanjut mencari lokasi kedua petarung Alam Tigana itu.“Kak Owen, di mana ahli Keluarga Lisano? Cepat suruh mereka keluar untuk selamatkan kita!” seru Maggie dengan gembira dan penuh harap saat melihat Owen. “Nggak ada ahli Keluarga Lisano yang ikut bersamaku. Aku hanya membohonginya!” jawab Owen sambil tersenyum tipis.Owen akhirnya merasa lega karena sudah bisa melindungi Maggie. Begitu dia mengerahkan ranah pedang Wulio yang tak tertandingi, Cale tidak akan bisa
“Cale, orang yang seharusnya mati itu kamu! Mati sana!” Kali ini, Owen sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan Cale. Dia segera mengeluarkan ranah pedang dan mengarahkannya ke arah Cale tanpa ragu.“Mau membunuhku? Nak, sok hebat sekali kamu!” Cale pun tertawa saking marahnya. Ekspresinya dipenuhi dengan peremehan dan penghinaan.Cale tahu bahwa kekuatan Owen masih kalah jauh darinya. Meskipun hanya menggunakan sebuah jari, dia juga bisa menghabisi Owen dengan mudah. Namun, Owen malah berani berlagak hebat di hadapannya. Dia benar-benar tidak mengerti dari mana datangnya nyali Owen itu.Namun, sebelum sempat bergembira, apa yang terjadi selanjutnya sangat mengejutkan Cale.Bum! Seiring dengan ranah pedang yang diaktifkan, sebuah aura yang luar biasa mengerikan tiba-tiba memelesat ke arah Cale. Aura itu mengandung kekuatan yang bisa menghancurkan langit dan bumi. Bahkan udara di sekitarnya juga terasa seperti sudah membeku.“A ... apa itu?” Saat merasakan kekuatan ranah pedan
Duk! Seiring dengan suara benturan yang kuat, ranah pedang Owen yang tak terkalahkan itu dengan mudah mengoyak serangan Gelang Darah Kematian dan menghantam tubuh Cale dengan kuat. Ranah pedang itu juga segera menembus dada Cale dan meninggalkan lubang besar yang terlihat sangat mengerikan.“Ng ... nggak mungkin ....” Cale menunduk dan melihat lubang di dadanya yang sedang mengalirkan darah dengan terkejut. Kemudian, tubuhnya jatuh ke lantai dan tidak bergerak lagi.‘Syukurlah! Ranah pedang dari Tetua Wulio ternyata memang sangat hebat!’ Berhubung ranah pedang mampu membunuh Cale, Owen merasa sangat gembira. Dia baru menyadari bahwa kekuatan Wulio jauh lebih hebat dari bayangannya. Bahkan Gelang Darah Kematian yang merupakan senjata magis tingkat Tigana juga tidak mampu melawannya. Tentu saja, Maggie merasa jauh lebih terkejut daripada Owen. Dia menjulurkan kepalanya dari punggung Owen, lalu mengusap matanya karena tidak percaya pada apa yang sudah terjadi.“Kak Owen, ka ... kamu berh