“Kak Owen, buat apa kamu datang kemari?” Saat melihat Owen dan Morgan yang berjalan masuk, Maggie pun buru-buru meletakkan pot penyiram bunga di tangannya dan menyambut mereka dengan bersemangat.“Oh, aku datang untuk memeriksa keadaanmu,” jawab Owen sambil tersenyum.Selain memeriksa Maggie, Owen juga berencana mengundang Keluarga Lisano untuk berinvestasi pada Grup Ratu Kosmetik. Namun, berhubung masalah itu tidak mendesak, dia akan mendiskusikannya dengan Dirga setelah memeriksa Maggie.“Emm, terima kasih,” ucap Maggie sambil tersenyum manis dan penuh haru.Beberapa hari terakhir adalah hari-hari yang paling bahagia dalam hidup Maggie. Selain merasa berterima kasih pada Owen, dia juga merasakan semacam keakraban yang tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata terhadap Owen.Setelah berbasa-basi sejenak, Maggie, Owen, dan Morgan berjalan masuk ke ruang tamu.Pada saat ini, Dirga telah mendapatkan kabar mengenai Owen yang datang untuk memeriksa Maggie. Dia pun segera pergi ke ruang ta
Syut! Tepat pada saat ini, sebuah sosok berwarna hitam tiba-tiba memelesat masuk dan menyerang ke arah Dirga dengan tinjunya yang berkekuatan besar.“Siapa kamu? Cari mati ya?” seru Dirga dengan tatapan yang dingin. Dia sudah mempersiapkan diri dan langsung menyambut serangan itu dengan kekuatannya yang mengerikan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, tubuh Dirga goyah sejenak dan dia tanpa sadar melangkah mundur selangkah. Sementara itu, sosok hitam tadi berguling di udara sekali sebelum mendarat di lantai dengan ringan. Jika dilihat dari hasil serangan tadi, sangat jelas bahwa kedua belah pihak memiliki kekuatan yang setara.“Semi Alam Tigana!” seru Dirga dengan terkejut.Alam Tigana adalah tingkatan setelah Alam Augana. Praktisi seni bela bela diri terhebat di Tonham Selatan adalah petarung Alam Tigana yang tak terkalahkan.Saat ini, basis kultivasi Dirga sudah melampaui tahap puncak Alam Augana dan mencapai Semi Alam Tigana. Berhubung lawannya itu mampu menahan seranga
“Sial!” Saat merasakan serangan berkekuatan besar Cale, Morgan langsung terkejut.Meskipun Morgan merupakan orang terhebat dari kalangan generasi muda Tonham Selatan, basis kultivasinya baru menerobos mencapai tahap menengah Alam Augana dan masih kalah jauh dari Cale yang sudah mencapai Semi Alam Tigana.Morgan tidak berani bertindak gegabah dan buru-buru melangkah mundur untuk menghindari serangan Cale. Apa daya, kekuatan dan kecepatannya masih kalah jauh dari Cale. Meskipun sudah mengerahkan seluruh tenaganya, dia masih tidak berhasil melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Cale.“Bernyali sekali kamu!” Dirga langsung murka dan muncul di hadapan Morgan dalam sekejap. Kemudian, dia melayangkan tapaknya yang mengandung kekuatan besar untuk menyambut serangan Cale itu.Cale tahu dirinya tidak akan bisa melukai Dirga. Dia segera mengubah arah serangannya dan memelesat ke arah Maggie yang berada tidak jauh dari sana agar bisa menangkapnya.“Ah!” seru Maggie dengan ketakutan. Berhubung
Pada saat yang sama.Setelah serangannya mengenai Owen, Cale tidak peduli lagi pada keadaan Owen dan lanjut mencengkeram ke arah Maggie.“Cale, mati sana!” Dirga merasa sangat murka dan segera menyerang ke arah punggung Cale dengan kekuatan yang besar. Dia berniat untuk mengalihkan perhatian Cale dari Maggie.Namun, Cale pada dasarnya adalah tokoh kejam. Dia sama sekali tidak melirik Dirga dan langsung menahan pundak Maggie, lalu berbalik dan hendak menggunakan Maggie sebagai tameng.“Kamu .... Dasar nggak tahu malu!” Dirga sangat terkejut dan buru-buru menyimpan kembali energi sejatinya. Namun, tindakannya yang mendadak ini tentu saja akan melukai dirinya sendiri. Selanjutnya, dia merasakan gejolak energi di dadanya, lalu sudut mulutnya mengeluarkan sedikit darah.“Ayah, Ibu, a ... aku takut banget ...,” isak Maggie dengan ketakutan.“Maggie ....” Begitu melihat putrinya jatuh ke tangan penjahat seperti Cale, Shandy pun hendak langsung menolong Maggie. Namun, Dirga malah menarik lenga
“Dirga, berhubung kamu takut mati, aku akan membunuh putrimu untuk membalaskan dendam adikku!” ucap Cale dengan nada membunuh yang kental.Kali ini, Cale menangkap Maggie karena hendak mencoba untuk mengancam Dirga. Berhubung Dirga tidak terjebak, dia juga malas berbicara omong kosong lagi dan hendak langsung membunuh Maggie untuk membalaskan dendam Cole.“Kalau kamu berani melukai putriku, aku pasti akan membuatmu mati mengenaskan!” seru Dirga dengan marah. Dia sangat ingin langsung menerjang ke arah Cale dan membunuhnya. Namun, dia tidak berani bertindak gegabah karena Maggie masih berada di tangan Cale.“Kamu akan segera tahu apa aku berani atau nggak! Setahun yang lalu, kamu dan anggota Keluarga Lisano sudah mencelakai adikku. Hari ini, aku akan membunuh putrimu agar kamu bisa merasakan penderitaan kehilangan keluarga!” ujar Cale dengan ekspresi dingin. Kemudian, dia mengangkat tangannya dan hendak memukul kepala Maggie.Namun, setelah melihat paras Maggie yang cantik dan terlihat
“Dirga, hari ini, aku nggak sempat menemanimu main lagi! Persiapkanlah diri untuk menguburkan jasad putrimu!” ujar Cale sambil tertawa bejat. Kemudian, dia langsung melompat dan menerjang keluar dari ruang tamu bersama Maggie.Setelah menyiksa Maggie hingga mati, Cale masih bisa mencari kesempatan untuk membunuh Dirga dan Morgan. Jadi, dia tidak perlu tergesa-gesa.“Mau kabur? Mana segampang itu!” Dirga tahu bahwa ahli Keluarga Lisano akan segera tiba. Jadi, dia tidak mungkin membiarkan Cale kabur dengan begitu saja. Selanjutnya, dia pun menyerang ke arah punggung Cale dengan kekuatan besar.“Cih!” Cale tersenyum meremehkan, lalu berbalik untuk menyambut serangan Dirga itu. Setelah itu, dia meminjam sisa kekuatan dari serangan Dirga itu untuk memelesat keluar.“Gawat!” Saat melihat Cale hendak kabur dengan membawa Maggie, Owen langsung panik. Pada saat-saat genting, dia tiba-tiba teringat tentang pil pelacak jiwa yang baru dimurnikannya beberapa hari yang lalu.Tujuan Owen memurnikan p
“Cale, kamu mau kabur setelah melakukan kejahatan di kediaman Keluarga Lisano? Kamu kira Keluarga Lisano begitu mudah ditindas? Berhubung sudah datang, serahkanlah nyawamu!” Tepat pada saat ini, terdengar suara seorang pria yang berat. Kemudian, seorang pria tua berusia sekitar 70-an tahun yang mengenakan pakaian berwarna hijau segera memelesat ke arah Cale dan menyerangnya dengan kekuatan yang sangat mengerikan.“Alam Tigana!” Saat merasakan serangan kuat dari pria tua itu, Cale langsung ketakutan dan buru-buru mengeluarkan sebuah gelang berwarna merah.“Gelang Darah Kematian, senjata magis tingkat Tigana!”Tepat pada saat ini, Dirga dan beberapa ahli Keluarga Lisano juga sudah berhasil menyusul keluar. Saat melihat gelang merah di tangan Cale, ekspresi mereka langsung berubah drastis.Gelang Darah Kematian adalah harta karun yang membuat Duo Yamurdi terkenal. Gelang itu juga merupakan senjata magis tipe penyerang yang bisa mengeluarkan serangan berkekuatan Alam Tigana. Oleh karena i
“Ckck .... Dirga, sampai jumpa lagi!” seru Cale sambil tersenyum mengejek. Kemudian, dia buru-buru melompat keluar dari dinding dan langsung menghilang dalam sekejap mata.“Kejar!” perintah pria tua berpakaian hijau itu dengan marah. Kemudian, dia, Dirga, dan yang lain segera mengejar Cale.Sayangnya, mereka tetap terlambat selangkah. Setelah melompat keluar dari dinding, mereka hanya melihat ada sebuah mobil mewah hitam yang melaju pergi dengan kecepatan tinggi.“Sial! Cale, aku nggak akan mengampunimu!” teriak Dirga dengan marah setelah melihat putrinya berhasil diculik Cale. Kemudian, dia memukul sebuah pohon besar di samping dengan kuat sehingga pohon itu langsung terbelah dan tumbang ke lantai. Namun, masalahnya sudah menjadi seperti ini. Emosi juga tidak akan menyelesaikan masalah.“Dirga, jangan panik dulu. Kekuatan Keluarga Lisano tersebar di seluruh Tonham Selatan. Meskipun Cale beruntung bisa kabur, kita pasti bisa menangkapnya selama kita mengejarnya tepat waktu,” hibur pria