Pada saat yang sama.Setelah serangannya mengenai Owen, Cale tidak peduli lagi pada keadaan Owen dan lanjut mencengkeram ke arah Maggie.“Cale, mati sana!” Dirga merasa sangat murka dan segera menyerang ke arah punggung Cale dengan kekuatan yang besar. Dia berniat untuk mengalihkan perhatian Cale dari Maggie.Namun, Cale pada dasarnya adalah tokoh kejam. Dia sama sekali tidak melirik Dirga dan langsung menahan pundak Maggie, lalu berbalik dan hendak menggunakan Maggie sebagai tameng.“Kamu .... Dasar nggak tahu malu!” Dirga sangat terkejut dan buru-buru menyimpan kembali energi sejatinya. Namun, tindakannya yang mendadak ini tentu saja akan melukai dirinya sendiri. Selanjutnya, dia merasakan gejolak energi di dadanya, lalu sudut mulutnya mengeluarkan sedikit darah.“Ayah, Ibu, a ... aku takut banget ...,” isak Maggie dengan ketakutan.“Maggie ....” Begitu melihat putrinya jatuh ke tangan penjahat seperti Cale, Shandy pun hendak langsung menolong Maggie. Namun, Dirga malah menarik lenga
“Dirga, berhubung kamu takut mati, aku akan membunuh putrimu untuk membalaskan dendam adikku!” ucap Cale dengan nada membunuh yang kental.Kali ini, Cale menangkap Maggie karena hendak mencoba untuk mengancam Dirga. Berhubung Dirga tidak terjebak, dia juga malas berbicara omong kosong lagi dan hendak langsung membunuh Maggie untuk membalaskan dendam Cole.“Kalau kamu berani melukai putriku, aku pasti akan membuatmu mati mengenaskan!” seru Dirga dengan marah. Dia sangat ingin langsung menerjang ke arah Cale dan membunuhnya. Namun, dia tidak berani bertindak gegabah karena Maggie masih berada di tangan Cale.“Kamu akan segera tahu apa aku berani atau nggak! Setahun yang lalu, kamu dan anggota Keluarga Lisano sudah mencelakai adikku. Hari ini, aku akan membunuh putrimu agar kamu bisa merasakan penderitaan kehilangan keluarga!” ujar Cale dengan ekspresi dingin. Kemudian, dia mengangkat tangannya dan hendak memukul kepala Maggie.Namun, setelah melihat paras Maggie yang cantik dan terlihat
“Dirga, hari ini, aku nggak sempat menemanimu main lagi! Persiapkanlah diri untuk menguburkan jasad putrimu!” ujar Cale sambil tertawa bejat. Kemudian, dia langsung melompat dan menerjang keluar dari ruang tamu bersama Maggie.Setelah menyiksa Maggie hingga mati, Cale masih bisa mencari kesempatan untuk membunuh Dirga dan Morgan. Jadi, dia tidak perlu tergesa-gesa.“Mau kabur? Mana segampang itu!” Dirga tahu bahwa ahli Keluarga Lisano akan segera tiba. Jadi, dia tidak mungkin membiarkan Cale kabur dengan begitu saja. Selanjutnya, dia pun menyerang ke arah punggung Cale dengan kekuatan besar.“Cih!” Cale tersenyum meremehkan, lalu berbalik untuk menyambut serangan Dirga itu. Setelah itu, dia meminjam sisa kekuatan dari serangan Dirga itu untuk memelesat keluar.“Gawat!” Saat melihat Cale hendak kabur dengan membawa Maggie, Owen langsung panik. Pada saat-saat genting, dia tiba-tiba teringat tentang pil pelacak jiwa yang baru dimurnikannya beberapa hari yang lalu.Tujuan Owen memurnikan p
“Cale, kamu mau kabur setelah melakukan kejahatan di kediaman Keluarga Lisano? Kamu kira Keluarga Lisano begitu mudah ditindas? Berhubung sudah datang, serahkanlah nyawamu!” Tepat pada saat ini, terdengar suara seorang pria yang berat. Kemudian, seorang pria tua berusia sekitar 70-an tahun yang mengenakan pakaian berwarna hijau segera memelesat ke arah Cale dan menyerangnya dengan kekuatan yang sangat mengerikan.“Alam Tigana!” Saat merasakan serangan kuat dari pria tua itu, Cale langsung ketakutan dan buru-buru mengeluarkan sebuah gelang berwarna merah.“Gelang Darah Kematian, senjata magis tingkat Tigana!”Tepat pada saat ini, Dirga dan beberapa ahli Keluarga Lisano juga sudah berhasil menyusul keluar. Saat melihat gelang merah di tangan Cale, ekspresi mereka langsung berubah drastis.Gelang Darah Kematian adalah harta karun yang membuat Duo Yamurdi terkenal. Gelang itu juga merupakan senjata magis tipe penyerang yang bisa mengeluarkan serangan berkekuatan Alam Tigana. Oleh karena i
“Ckck .... Dirga, sampai jumpa lagi!” seru Cale sambil tersenyum mengejek. Kemudian, dia buru-buru melompat keluar dari dinding dan langsung menghilang dalam sekejap mata.“Kejar!” perintah pria tua berpakaian hijau itu dengan marah. Kemudian, dia, Dirga, dan yang lain segera mengejar Cale.Sayangnya, mereka tetap terlambat selangkah. Setelah melompat keluar dari dinding, mereka hanya melihat ada sebuah mobil mewah hitam yang melaju pergi dengan kecepatan tinggi.“Sial! Cale, aku nggak akan mengampunimu!” teriak Dirga dengan marah setelah melihat putrinya berhasil diculik Cale. Kemudian, dia memukul sebuah pohon besar di samping dengan kuat sehingga pohon itu langsung terbelah dan tumbang ke lantai. Namun, masalahnya sudah menjadi seperti ini. Emosi juga tidak akan menyelesaikan masalah.“Dirga, jangan panik dulu. Kekuatan Keluarga Lisano tersebar di seluruh Tonham Selatan. Meskipun Cale beruntung bisa kabur, kita pasti bisa menangkapnya selama kita mengejarnya tepat waktu,” hibur pria
Om Dirga, kamu nggak usah repot-repot. Sejujurnya, aku punya cara yang lebih bagus untuk mengejar Cale. Nggak peduli ke mana pun dia pergi, aku tetap bisa menemukannya,” ujar Owen sambil melangkah maju.Tadi, Owen sudah menggunakan pil pelacak jiwa pada Cale dan Maggie tanpa sepengetahuan siapa pun. Tindakannya itu memang sangat tepat. Pil pelacak jiwa bisa melacak musuh sejauh 500 kilometer. Selama Cale tidak meninggalkan Tonham Selatan, Owen bisa dengan mudah menemukannya.“Apa? Kamu bisa menemukan Cale? Serius?” tanya Dirga, Morgan, dan Shandy dengan terkejut.Terutama Dirga. Dia tahu bahwa Cale sangatlah licik. Meskipun mengerahkan seluruh tenaga, Keluarga Lisano juga belum tentu bisa menemukan Cale. Namun, Owen malah dengan yakin mengatakan bahwa dia bisa menemukan Cale. Hal ini terlalu tidak bisa dipercaya. Jadi, Dirga tidak tahu apakah ucapan Owen memang serius atau tidak.“Tentu saja!” jawab Owen sambil mengangguk.“Tapi ... Cale sudah melarikan diri. Bagaimana kamu bisa menem
“Kenapa nggak bisa? Om Dirga, percayalah padaku. Apa yang kubilang itu serius. Aku jamin aku pasti bisa menemukan Cale dan menyelamatkan Nona Maggie.” Owen menyadari kekhawatiran dan keraguan Dirga. Jadi, dia buru-buru memberikan jaminan.“Tuan Owen, kamu nggak usah meyakinkan aku lagi. Aku sudah terima niat baikmu. Tadi, kamu juga sudah terkena serangan Cale dan lukamu pasti lumayan parah. Sebaiknya kamu cepat pulang untuk beristirahat. Keluarga kami akan menyelesaikan masalah ini sendiri,” ujar Dirga dengan ekspresi tegas.“Tapi ....” Owen masih tidak menyerah. Namun, sebelum menyelesaikan kalimatnya, Dirga sudah menyela, “Nggak ada tapi-tapian lagi. Sekarang, aku perlu mengumpulkan orang untuk mengejar Cale. Kamu jangan menambah masalahku lagi. Morgan, bantu aku antarkan Tuan Owen keluar!”Berhubung Owen masih tidak berhenti mengganggunya, Dirga merasa agak kurang senang. Kemudian, dia langsung mengabaikan Owen dan berbalik untuk pergi.Saat melihat sosok Dirga yang semakin menjauh,
Di sebuah kota pasar terpencil di pinggiran Tonham Selatan.Tempat ini adalah tempat tinggal penduduk biasa dan juga merupakan tempat persembunyian Cale. Alasannya bersembunyi di tempat ini adalah karena tempat ini sangat ramai, tidak mencolok, dan juga dipenuhi dengan orang biasa. Oleh karena itu juga, dia berhasil bersembunyi dari pengejaran Organisasi Dragmar.Pada saat ini, Cale mengendarai sebuah mobil hitam biasa ke dalam sebuah rumah yang terletak di paling belakang. Dalam perjalanan melarikan diri tadi, Keluarga Lisano tidak berhenti mengutus sekelompok demi sekelompok ahli untuk mengejarnya. Selain itu, Keluarga Lisano juga bekerja sama dengan keluarga seni bela diri kuno lainnya untuk mencegatnya di jalan sehingga dia hampir terkejar beberapa kali.Untungnya, Ketua Mafia Tonham Selatan sudah mempersiapkan semuanya dengan baik. Di tengah jalan, dia mengutus beberapa kelompok bawahannya untuk memindahkan Cale ke beberapa mobil sehingga mereka berhasil terlepas dari pengejaran K