“Cale, kamu mau kabur setelah melakukan kejahatan di kediaman Keluarga Lisano? Kamu kira Keluarga Lisano begitu mudah ditindas? Berhubung sudah datang, serahkanlah nyawamu!” Tepat pada saat ini, terdengar suara seorang pria yang berat. Kemudian, seorang pria tua berusia sekitar 70-an tahun yang mengenakan pakaian berwarna hijau segera memelesat ke arah Cale dan menyerangnya dengan kekuatan yang sangat mengerikan.“Alam Tigana!” Saat merasakan serangan kuat dari pria tua itu, Cale langsung ketakutan dan buru-buru mengeluarkan sebuah gelang berwarna merah.“Gelang Darah Kematian, senjata magis tingkat Tigana!”Tepat pada saat ini, Dirga dan beberapa ahli Keluarga Lisano juga sudah berhasil menyusul keluar. Saat melihat gelang merah di tangan Cale, ekspresi mereka langsung berubah drastis.Gelang Darah Kematian adalah harta karun yang membuat Duo Yamurdi terkenal. Gelang itu juga merupakan senjata magis tipe penyerang yang bisa mengeluarkan serangan berkekuatan Alam Tigana. Oleh karena i
“Ckck .... Dirga, sampai jumpa lagi!” seru Cale sambil tersenyum mengejek. Kemudian, dia buru-buru melompat keluar dari dinding dan langsung menghilang dalam sekejap mata.“Kejar!” perintah pria tua berpakaian hijau itu dengan marah. Kemudian, dia, Dirga, dan yang lain segera mengejar Cale.Sayangnya, mereka tetap terlambat selangkah. Setelah melompat keluar dari dinding, mereka hanya melihat ada sebuah mobil mewah hitam yang melaju pergi dengan kecepatan tinggi.“Sial! Cale, aku nggak akan mengampunimu!” teriak Dirga dengan marah setelah melihat putrinya berhasil diculik Cale. Kemudian, dia memukul sebuah pohon besar di samping dengan kuat sehingga pohon itu langsung terbelah dan tumbang ke lantai. Namun, masalahnya sudah menjadi seperti ini. Emosi juga tidak akan menyelesaikan masalah.“Dirga, jangan panik dulu. Kekuatan Keluarga Lisano tersebar di seluruh Tonham Selatan. Meskipun Cale beruntung bisa kabur, kita pasti bisa menangkapnya selama kita mengejarnya tepat waktu,” hibur pria
Om Dirga, kamu nggak usah repot-repot. Sejujurnya, aku punya cara yang lebih bagus untuk mengejar Cale. Nggak peduli ke mana pun dia pergi, aku tetap bisa menemukannya,” ujar Owen sambil melangkah maju.Tadi, Owen sudah menggunakan pil pelacak jiwa pada Cale dan Maggie tanpa sepengetahuan siapa pun. Tindakannya itu memang sangat tepat. Pil pelacak jiwa bisa melacak musuh sejauh 500 kilometer. Selama Cale tidak meninggalkan Tonham Selatan, Owen bisa dengan mudah menemukannya.“Apa? Kamu bisa menemukan Cale? Serius?” tanya Dirga, Morgan, dan Shandy dengan terkejut.Terutama Dirga. Dia tahu bahwa Cale sangatlah licik. Meskipun mengerahkan seluruh tenaga, Keluarga Lisano juga belum tentu bisa menemukan Cale. Namun, Owen malah dengan yakin mengatakan bahwa dia bisa menemukan Cale. Hal ini terlalu tidak bisa dipercaya. Jadi, Dirga tidak tahu apakah ucapan Owen memang serius atau tidak.“Tentu saja!” jawab Owen sambil mengangguk.“Tapi ... Cale sudah melarikan diri. Bagaimana kamu bisa menem
“Kenapa nggak bisa? Om Dirga, percayalah padaku. Apa yang kubilang itu serius. Aku jamin aku pasti bisa menemukan Cale dan menyelamatkan Nona Maggie.” Owen menyadari kekhawatiran dan keraguan Dirga. Jadi, dia buru-buru memberikan jaminan.“Tuan Owen, kamu nggak usah meyakinkan aku lagi. Aku sudah terima niat baikmu. Tadi, kamu juga sudah terkena serangan Cale dan lukamu pasti lumayan parah. Sebaiknya kamu cepat pulang untuk beristirahat. Keluarga kami akan menyelesaikan masalah ini sendiri,” ujar Dirga dengan ekspresi tegas.“Tapi ....” Owen masih tidak menyerah. Namun, sebelum menyelesaikan kalimatnya, Dirga sudah menyela, “Nggak ada tapi-tapian lagi. Sekarang, aku perlu mengumpulkan orang untuk mengejar Cale. Kamu jangan menambah masalahku lagi. Morgan, bantu aku antarkan Tuan Owen keluar!”Berhubung Owen masih tidak berhenti mengganggunya, Dirga merasa agak kurang senang. Kemudian, dia langsung mengabaikan Owen dan berbalik untuk pergi.Saat melihat sosok Dirga yang semakin menjauh,
Di sebuah kota pasar terpencil di pinggiran Tonham Selatan.Tempat ini adalah tempat tinggal penduduk biasa dan juga merupakan tempat persembunyian Cale. Alasannya bersembunyi di tempat ini adalah karena tempat ini sangat ramai, tidak mencolok, dan juga dipenuhi dengan orang biasa. Oleh karena itu juga, dia berhasil bersembunyi dari pengejaran Organisasi Dragmar.Pada saat ini, Cale mengendarai sebuah mobil hitam biasa ke dalam sebuah rumah yang terletak di paling belakang. Dalam perjalanan melarikan diri tadi, Keluarga Lisano tidak berhenti mengutus sekelompok demi sekelompok ahli untuk mengejarnya. Selain itu, Keluarga Lisano juga bekerja sama dengan keluarga seni bela diri kuno lainnya untuk mencegatnya di jalan sehingga dia hampir terkejar beberapa kali.Untungnya, Ketua Mafia Tonham Selatan sudah mempersiapkan semuanya dengan baik. Di tengah jalan, dia mengutus beberapa kelompok bawahannya untuk memindahkan Cale ke beberapa mobil sehingga mereka berhasil terlepas dari pengejaran K
“Melepaskanmu? Asal kamu tahu, setelah menyiksamu sampai mati, aku akan menelanjangimu, lalu menggantungmu di area kota yang paling ramai agar semua orang di Tonham Selatan bisa mengagumi keindahan tubuhmu! Pada saat itu, aku mau tahu apa Keluarga Lisano masih mampu mempertahankan reputasinya di Tonham Selatan!” ujar Cale sambil tersenyum dingin. Dia menjadi semakin bersemangat dan tatapannya terlihat sangat mengerikan.Duar!Begitu mendengar ucapan Cale, Maggie merasa bagaikan disambar petir dan langsung mematung. Berhubung mengidap penyumbatan tiga titik meridian, dia yang selalu dikurung di dalam rumah sangat ingin menjelajahi dunia luar.Tak disangka, baru saja Owen menyembuhkan penyakitnya, Maggie sudah jatuh ke tangan iblis seperti Cale sebelum sempat melihat-lihat dunia yang indah ini. Hal yang membuatnya paling ketakutan adalah, Cale bukan hanya ingin melecehkannya, tetapi juga tidak bersedia melepaskannya setelah dia mati nanti.Maggie yang masih sangat polos tentu saja tidak
“Nak, lagi-lagi kamu! Kamu benar-benar nggak takut mati!” Setelah melihat orang yang menyelinap masuk adalah Owen, Cale merasa sangat terkejut.Saat masih berada di kediaman Keluarga Lisano sebelumnya, Owen pernah terkena satu serangannya. Awalnya, dia merasa Owen seharusnya sudah terluka parah atau mati. Tak disangka, Owen malah muncul di hadapannya dalam keadaan yang begitu sehat. Hal ini lumayan mengejutkannya.Tentu saja, yang terkejut bukan hanya Cale, tetapi juga Maggie.“Kak Owen, ke ... kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Maggie sambil mengusap matanya dengan tidak percaya.Tadi, Maggie sudah merasa sangat putus asa dan mengira kali ini dirinya pasti akan mati. Tak disangka, Owen malah tiba-tiba muncul bagaikan sebuah keajaiban. Dalam sekejap, secercah harapan kembali timbul dalam hatinya.“Aku ....” Owen merasa sangat kewalahan. Sebelumnya, dia sudah berencana untuk langsung menggunakan ranah pedang dalam menghadapi Cale agar bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ta
Syut! Owen menggunakan kesempatan ini untuk melewati Cale dan menerjang masuk ke ruang tamu tanpa ragu.Cale menyadari tindakan aneh Owen, tetapi tidak berani bertindak gegabah karena sudah termakan ancaman Owen. Selain itu, basis kultivasi Owen masih sangat rendah. Jadi, Cale sama sekali tidak takut pada Owen.Dengan kekuatannya yang kuat, Cale bisa menyingkirkan Owen dengan sangat mudah. Lagi pula, dia juga tidak merasa Owen mampu menyelamatkan Maggie di bawah pengawasannya. Oleh karena itu, dia tidak peduli pada Owen dan lanjut mencari lokasi kedua petarung Alam Tigana itu.“Kak Owen, di mana ahli Keluarga Lisano? Cepat suruh mereka keluar untuk selamatkan kita!” seru Maggie dengan gembira dan penuh harap saat melihat Owen. “Nggak ada ahli Keluarga Lisano yang ikut bersamaku. Aku hanya membohonginya!” jawab Owen sambil tersenyum tipis.Owen akhirnya merasa lega karena sudah bisa melindungi Maggie. Begitu dia mengerahkan ranah pedang Wulio yang tak tertandingi, Cale tidak akan bisa