“Bagus, bagus sekali! Tuan Owen, tak disangka kamu masih muda, kamu malah sudah menjadi seorang ahli medis!” Morgan merasa sangat gembira.Morgan memang tidak tahu bagaimana keterampilan medis Owen. Hanya saja, berhubung Owen mengatakan dia memiliki pegangan 70% untuk mengobati penyakit langka adiknya, itu berarti dia cukup hebat dalam dunia medis!“Tuan Owen, ada banyak dokter pengobatan tradisional di negara kita. Kalau boleh tahu, kamu berguru dengan guru terkenal yang mana? Dulu kamu pernah bekerja di rumah sakit mana?”Morgan spontan bertanya. Dia ingin mencari tahu apakah Owen benar-benar bisa menyembuhkan adiknya atau tidak!“Emm … keterampilan medisku ini adalah warisan, aku bukan seorang dokter profesional. Dulu aku juga nggak pernah bekerja di rumah sakit …,” jawab Owen dengan tersenyum canggung.Seusai mendengar, senyuman di wajah Morgan langsung berubah kaku. Dia tidak bisa tersenyum lagi.Awalnya Morgan mengira Owen adalah murid unggul dari suatu universitas ternama atau s
“Dokter bilang penyumbatan tiga titik meridian nggak bisa hidup melewati umur 27 tahun. Aku juga nggak tahu aku bisa hidup berapa lama lagi. Seandainya aku bisa melihat dunia luar sebelum aku meninggal, sepertinya aku bisa mati dengan tenang.”Maggie menghela napas. Suasana hatinya semakin buruk saja.Sejak Maggie berusia 20 tahun, kondisi tubuhnya semakin menurun saja. Penyakitnya sering kambuh dan semakin parah saja. Dia sadar bahwa dirinya tidak bisa hidup lama lagi.Terutama dalam beberapa bulan terakhir ini. Dia sungguh berharap bisa merasakan keindahan dunia luar dalam sisa hidupnya. Sayangnya, orang tuanya sangat mengkhawatirkan kondisinya. Maggie tidak diizinkan untuk keluar rumah.Maggie sungguh kehabisan akal. Dia hanya bisa menahan rasa lara di hatinya.Tap tap tap!Saat Maggie sedang merenung, tetiba terdengar suara langkah kaki. Morgan membawa Owen dan Christian ke rumah.“Kak Morgan, Kak Christian, kenapa kalian ke sini ….”Melihat kedatangan Morgan dan Christian, raut wa
“Iya, Tuan Owen bilang dia punya keyakinan bisa mengobati penyakit penyumbatan tiga titik meridianmu. Aku ingin membiarkannya untuk mencoba …,” jelas Morgan dengan singkat.Sebenarnya Morgan memang tidak percaya dengan keterampilan medis Owen. Hanya saja, seperti yang dikatakan Owen sebelumnya, dengan kondisi Maggie saat ini, tidak ada ruginya Owen untuk mencoba!“Kamu bisa mengobati penyakitku? Benarkah?” Maggie sungguh terkejut. Kedua matanya semakin berkilauan lagi. Hanya saja, tetiba raut wajahnya menjadi muram.Bagaimanapun, Maggie sudah mengidap penyakit ini selama 20-an tahun. Dia juga pernah diperiksa oleh banyak dokter ternama sebelumnya. Setiap harapannya selalu berujung kekecewaan!Seiring berjalannya waktu, Maggie pun mulai kebal. Dia tidak berani memeluk harapan yang terlalu tinggi lagi!“Nona Maggie, kamu tenang saja. Aku akan berusaha semampuku!” ucap Owen dengan tersenyum ringan. Dia mengerti perasaan Maggie saat ini. Hanya saja, dia juga tidak tahu harus berkata apa.
“Kondisi tubuh beratribut dingin? Apa itu?”Morgan merasa sangat syok. Dia, Christian, dan Maggie saling bertukar pandang dengan kebingungan.“Kondisi tubuh beratribut dingin adalah ….”Owen menjelaskan dengan kata-kata yang lebih sederhana.Kondisi tubuh beratribut dingin adalah sejenis kondisi tubuh yang agak spesial. Biasanya wanita yang beratribut dingin akan sangat cantik, berbakat, dan cantik. Dia adalah orang berbakat di dunia kultivasi!Sayangnya, Maggie memang memiliki kondisi tubuh beratribut dingin. Hanya saja, dia malah mengidap penyumbatan tiga titik meridian. Jadi, kedua penyakit ini akan membahayakan nyawa Maggie!“Kalau diagnosisku nggak salah, sepertinya nyawa Nona Maggie hanya tersisa beberapa bulan saja …,” jelas Owen dengan ringkas.Penyumbatan tiga titik meridian biasanya akan kambuh di usia 27 tahun. Sekarang Maggie sudah berusia 23 tahun. Secara teori, dia masih bisa bertahan beberapa tahun lagi.Namun berhubung tubuhnya beratribut dingin, ditambah lagi dengan pe
“Ayah, Ibu, kenapa kalian ke sini?” Ketika melihat ada yang datang, Morgan segera berjalan menghampiri mereka.Lelaki paruh baya di hadapan mereka bukanlah orang lain, melainkan adalah ayah Morgan dan Maggie, Dirga Lisano. Sementara itu, wanita cantik yang berdiri di sampingnya adalah ibu mereka, Shandy Larosa.Mengenai dua orang di belakang Dirga dan Shandy, satunya adalah ahli medis yang terkenal di Tonham Selatan, Angga. Dia diundang Dirga khusus untuk memeriksa kondisi Maggie.“Tante, Om.” Christian mengikuti di belakang Morgan. Dia menyapa, lalu mengangguk sedikit kepala untuk menyapa dua lelaki paruh baya di belakang mereka.“Ternyata Christian juga lagi di rumah.” Shandy tersenyum lembut. Dia sungguh syok lantaran tidak menyangka Christian akan berada di sini.Setelah saling menyapa, tatapan tajam Dirga tertuju pada Owen yang berdiri di samping ranjang.“Morgan, siapa dia? Apa yang lagi kalian lakukan?” tanya Dirga dengan wajah muram.“Ayah, biar aku perkenalkan, dia adalah Tuan
“Nggak usah! Kamu itu bukan dokter. Kamu malah sembarangan mengobati Maggie. Apa kamu sengaja ingin mencelakainya! Lepaskan dia sekarang. Kalau nggak, jangan salahkan aku bersikap nggak sungkan sama kamu!” jerit Dirga dengan emosi tinggi. Saking emosinya, energi sejati mulai bergejolak di telapak tangannya. Dia ingin sekali menghabisi Owen sekarang.Hanya saja, Dirga khawatir akan melukai Maggie yang sedang tertidur di dalam pelukan Owen. Pada akhirnya, dia berusaha menahan amarahnya.“Aku bukan dokter sembarangan.” Owen berusaha untuk menjelaskan. Hanya saja, Dirga terlanjur tidak percaya dengan keterampilan medisnya. Meskipun Owen menjelaskan dengan panjang lebar, semua itu juga tidak ada gunanya!Saat ini, Shandy dan Morgan bergegas ke sisi ranjang.“Apa benar kamu itu Tuan Owen? Kami sudah menerima niat baikmu. Kamu bisa serahkan Maggie kepadaku,” ucap Shandy dengan panik. Dia sungguh khawatir dengan keselamatan putrinya.“Emm … baiklah.” Owen sungguh kehabisan akal. Dia terpaksa m
“Apa? Bocah itu memiliki harta karun beratribut panas? Benarkah?” Dirga merasa sangat syok. Dia tidak percaya dengan apa yang didengarnya.Dirga tahu betapa langka harta karun beratribut panas itu. Bahkan, Keluarga Lisano juga tidak sanggup untuk menemukannya! Namun sekarang, Owen, seorang dokter gadungan itu, malah memilikinya! Semua ini di luar dugaan Dirga!“Tuan Owen sudah berjanji sama aku. Kalau dia nggak bisa mengobati penyakit Maggie, dia akan meminjamkan harta karun itu kepada kita,” balas Morgan.“Pantas saja!” Akhirnya Dirga mengerti kenapa Morgan bisa mengizinkan Owen yang bukan dokter itu untuk mengobati Maggie. Ternyata tujuan Morgan adalah demi meminjam harta karun Owen!“Bagus! Bagus sekali! Akhirnya penantian kita nggak sia-sia!” Dirga merasa gembira hingga tertawa terbahak-bahak. Kemudian, tatapannya tertuju pada diri Owen. Sikapnya berubah menjadi lebih sungkan.“Tuan Owen, apa kamu bisa meminjamkan harta karunmu kepada kami? Kamu tenang saja. Keluarga Lisano nggak a
“Tuan Owen, sebelumnya kamu sudah berjanji padaku. Kamu berjanji akan meminjamkan harta karun itu kepada Keluarga Lisano! Pinjamlah harta karun itu kepada kami!”Morgan yang berada di samping sempat ragu sejenak. Pada akhirnya, dia memilih untuk buka suara.Sebelumnya Morgan sudah berjanji pada Owen. Seandainya dia tidak sanggup menyembuhkan penyakit adiknya, dia akan meminjamkan harta karunnya kepada Keluarga Lisano.Namun sekarang, berhubung Angga sudah datang, Owen juga tidak perlu mengobati adiknya lagi. Dia juga tidak berharap terjadi hal yang tidak diinginkan lagi!Bagaimanapun, Angga adalah ahli medis yang sangat terkenal di Tonham Selatan. Keterampilan medisnya boleh dikatakan lebih tinggi berkali-kali lipat daripada Owen. Jadi, jika disuruh memilih, tentu saja Morgan lebih memilih untuk lebih memercayai keterampilan medis Angga!“Iya! Tuan Owen, pinjamkan saja harta karunmu itu kepada mereka,” bujuk Christian.“Sudahlah! Sudah! Berhubung kalian semua nggak bersedia untuk perca