Setelah itu, Owen menekan kegembiraannya dan menerima telepon Christian.“Halo, Tuan Christian. Ada apa kamu meneleponku?” tanya Owen.“Tuan Owen, begini. Aku ingin minta bantuanmu ....” Terdengar suara Christian yang nyaring dari ujung telepon.“Oh! Kebetulan aku juga ingin minta bantuanmu!” jawab Owen dengan gembira.Meskipun waktu itu Christian yang meminta untuk berteman dengan Owen, hubungan mereka masih belum terlalu dekat. Awalnya, Owen masih khawatir Christian akan menolak membantunya mempromosikan pil obat yang dimurnikannya. Berhubung Christian juga ingin meminta bantuannya, hal ini sudah bisa lebih mudah dijalankan.“Tuan Owen, kamu butuh bantuan apa?” tanya Christian dengan bingung.“Ceritanya panjang.” Setelah berpikir sebentar, Owen berkata, “Tuan Christian, kamu lagi di mana? Aku akan pergi mencarimu. Kalau sudah ketemu, kita baru bicarakan saja lagi.”“Emm, boleh juga! Aku akan menunggumu di toko batu giok!” jawab Christian. Kemudian, mereka pun memutuskan sambungan tel
“Umm .... Kakek masih marah dan mungkin nggak akan setuju. Bagaimana kalau kamu datang kemari, lalu bicara dengannya secara langsung? Nanti, aku akan bantu kamu untuk membujuknya. Mungkin saja dia akan setuju,” hibur Elliot.“Nggak deh. Biarpun aku pergi mencari Kakek, dia pasti hanya akan menceramahiku seperti waktu itu. Sebaiknya aku nggak ke sana daripada membuat Kakek marah lagi,” jawab Theresa tanpa ragu.Sebelumnya, Elliot pernah menelepon Theresa dan menyuruhnya datang ke kediaman Keluarga Senjaya sendirian. Dari saat itu, dia sudah bisa menebak bahwa Adrian dan Elliot pasti ingin membujuknya untuk berpisah dengan Owen. Oleh karena itu, dia pun menolak undangan mereka dengan alasan harus membantu Owen.“Theresa, aku tahu kamu nggak mau meninggalkan Owen. Tapi, Owen memang keterlaluan karena menjalin hubungan dengan beberapa wanita sekaligus. Kakek membantah hubungan kalian juga demi kebaikanmu. Dia hanya nggak berharap kamu terluka. Aku rasa, kamu harus bertemu langsung dengan K
Di toko batu giok Keluarga Larosa di kota barang antik.Owen menemui Christian di sebuah ruang tamu VIP.“Tuan Owen, lama nggak jumpa!” sapa Christian sambil tersenyum. Dia dan Owen berbasa basi sebentar, lalu duduk di kursi masing-masing.“Tuan Christian, kamu butuh bantuan apa?” tanya Owen langsung ke intinya.“Bantuan yang kubutuhkan lebih simpel. Sebaiknya kita bicarakan saja dulu masalahmu,” jawab Christian.“Emm, oke. Beberapa hari yang lalu, aku baru mendirikan sebuah perusahaan farmasi. Aku berencana untuk menjual beberapa macam pil obat dan mau minta bantuan Keluarga Larosa untuk mempromosikannya,” jelas Owen secara singkat. Kemudian, dia juga menceritakan tentang acara penjualan yang akan diadakan tiga hari lagi.“Mempromosikan pil obat perusahaanmu? Nggak masalah! Aku pasti akan membantumu!” jawab Christian tanpa ragu. Dia mengira perusahaan farmasi yang didirikan Owen hanya menjual obat biasa. Jadi, dia tidak terlalu memedulikannya.“Sebenarnya ....” Awalnya, Owen ingin mem
“Ternyata begitu. Aku nggak nyangka ternyata masih ada giok hijau tingkat dewa yang jauh lebih berharga dan langka dari giok hijau imperial,” seru Owen dengan terkejut setelah mendengar penjelasan Christian.“Eh, Tuan Owen, kamu belum pernah dengar tentang giok hijau kristal atau giok naga sebelumnya?” tanya Christian dengan cemas. Dia tiba-tiba memiliki firasat buruk.“Emm, baru kali ini aku mendengarnya,” jawab Owen sambil mengangguk.“Ini ....” Christian pun merasa terkejut. Awalnya, dia mengira Owen adalah ahli judi batu yang berwawasan luas dan pasti sangat ahli dalam industri batu giok. Tak disangka, Owen bukan hanya belum pernah melihat giok naga, tetapi juga tidak mengetahui apa-apa tentangnya. Jika begitu, bagaimana Owen bisa membantunya mengidentifikasi keaslian giok naga itu? Dalam sekejap, semua harapannya pun sirna.Owen menyadari kecemasan Christian. Setelah ragu sejenak, dia berkata, “Tuan Christian, jangan khawatir. Aku akan berusaha yang terbaik untuk membantumu ....”
Setelah masuk ke gedung, Christian membawa Owen berjalan ke arah ruang bawah tanah dengan santai.“Tuan Christian, pasar gelap ini tempat seperti apa? Apa ini wilayah kekuasaan salah satu penguasa dunia mafia di Tonham Selatan?” tanya Owen dengan heran.Saat masih di Jenggala dulu, Owen tidak pernah pergi ke pasar gelap. Namun, berhubung memiliki hubungan yang lumayan bagus dengan Naldo, Naldo pernah memberitahunya beberapa hal tentang pasar gelap. Jadi, dia tahu bahwa tempat-tempat seperti pasar gelap adalah wilayah kekuasaan penguasa dunia mafia.“Benar. Ini adalah wilayah kekuasaan Mata Hitam. Dia adalah bawahan Ketua Mafia Tonham Selatan,” jawab Christian sambil mengangguk.“Siapa itu Ketua Mafia Tonham Selatan?” tanya Owen dengan terkejut.“Ketua Mafia Tonham Selatan adalah salah satu dari empat ketua mafia di Provinsi Tonham. Dia berada di tingkatan yang sama dengan keluarga besar terelite di Tonham Selatan ...,” jelas Christian secara singkat.Provinsi Tonham dibagi menjadi lima
“Loewe, sebaiknya jaga mulutmu! Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kasar terhadap kamu!” seru Christian dengan agak marah.“Hanya dengan mengandalkan kekuatanmu? Konyol sekali! Christian, kalau bukan karena ada Keluarga Lisano yang melindungimu, aku mungkin sudah melumpuhkanmu dari dulu. Memangnya kamu punya hak untuk bersikap sok hebat di hadapanku?” cibir Loewe sambil menatap Christian dengan penuh penghinaan.“Kamu ....” Christian langsung murka, tetapi juga tidak berdaya. Kemudian, dia berusaha menahan amarahnya dan menarik Owen untuk duduk di sebuah tempat duduk di area sebelah kiri.Setelah mereka berdua duduk, Owen pun bertanya dengan penasaran, “Tuan Christian, siapa dia? Kok dia arogan banget?”“Namanya Loewe Midani, dia itu putra sulung salah satu keluarga seni bela diri kuno terkemuka di Tonham Selatan. Sebagian bisnis Keluarga Midani juga berpusat di industri batu giok. Mereka adalah saingan bisnis Keluarga Larosa. Jadi, sudah terjadi banyak konflik di antara kami s
“Memangnya kenapa kalau iya?” tanya Christian dengan dingin.“Christian, aku rasa kamu sudah semakin nggak kompeten saja. Bisa-bisanya kamu bawa datang seorang penilai yang masih begitu muda. Tindakanmu ini benar-benar konyol! Lihat baik-baik, orang yang kubawa barulah penilai ahli yang sebenarnya!” ejek Loewe. Kemudian, dia menunjuk ke arah seorang pria tua berpakaian abu-abu dengan sombong.“Pak Zukifri!” Setelah melihat orang yang dibawa Loewe, Christian pun terkejut.Zukifri merupakan penilai ahli yang sangat terkenal di industri batu giok Tonham Selatan. Kemampuan pengamatan dan keahliannya dalam menilai batu giok telah membuatnya menjadi tokoh tak tertandingi di industri ini.Meskipun dalam keadaan begitu mendadak, Loewe ternyata mampu mengundang Zukifri untuk membantunya. Pantas saja Loewe berani bersikap begitu arogan.“Selama ini, hubungan Loewe dan Christian sangat nggak akur karena mereka adalah penanggung jawab bisnis batu giok keluarga mereka. Sekarang, demi mendapatkan gi
“Aku tahu kalian semua datang untuk giok naga ini. Menurut deskripsi penjual, ini adalah patung giok berbentuk kirin yang dipahat dengan menggunakan giok naga. Kalian boleh mengidentifikasinya secara rinci. Selain itu, kami hanya bertanggung jawab untuk melelang produk ini. Kami tidak menjamin bahwa produk ini terbuat dari giok naga asli. Setelah mengidentifikasinya, kalian boleh putuskan sendiri apakah kalian mau membelinya atau tidak,” ujar Mata Hitam tanpa basa-basi.Kemudian, Mata Hitam membuka kain merah yang menutupi nampan itu dan sebuah patung giok berbentuk kirin pun muncul di hadapan semua orang. Giok kirin ini memiliki warna hijau pekat dan sangat bening. Tingkat transparansinya terlihat jauh lebih tinggi daripada tingkat transparansi giok kaca. Selain itu, sama sekali tidak ada corak, retakan, ataupun kotoran yang terkandung di dalamnya.Pahatan patung ini juga sangat bagus dan berkelas, seolah-olah patung ini adalah mahakarya seorang dewa. Namun, segala sesuatu yang terlal