“Ada peristiwa seperti itu? Baguslah! Hayden memang pantas menerimanya!” seru Elliot dengan gembira.Keluarga Louis adalah musuh bebuyutan Keluarga Senjaya. Elliot tentu saja merasa senang karena Owen berhasil mengintimidasi dan mempermalukan Hayden di depan umum.“Bagus! Owen, tindakanmu sangat tepat!” Adrian juga tertawa gembira.Sejak kedua kaki Elliot lumpuh dan ditambah dengan Yahya yang sengaja ingin merebut kekuasaan dengan Elliot, hubungan internal Keluarga Senjaya menjadi kurang harmonis sehingga mereka kurang memerhatikan bisnis keluarga mereka.Dalam beberapa bulan terakhir, Keluarga Louis memanfaatkan kesempatan ini untuk terus menekan Keluarga Senjaya dan merebut cukup banyak keuntungan mereka di dunia bisnis. Hal ini membuat Adrian merasa sangat kesal, tetapi juga tidak berdaya.Sekarang, Owen ternyata berhasil menjatuhkan dan mempermalukan Hayden, tokoh paling hebat dari generasi muda Keluarga Louis di depan umum. Dengan begitu, kekesalan Keluarga Senjaya sudah terlampia
“Yahya, apa maksudmu?” tanya Adrian dengan ekspresi suram.Hari ini adalah hari ulang tahun ke-80 Adrian. Saat ini, ada begitu banyak tamu terkemuka yang hadir di acara ulang tahunnya. Sebagai seorang kepala keluarga, biasanya tidak ada yang berani membantah ucapannya. Namun, Yahya malah berani menantang wibawanya di depan umum. Dia tentu saja tidak akan bersikap baik terhadap Yahya.“Om, selama ini, keluarga kami yang selalu bertanggung jawab atas perusahaan farmasi Keluarga Senjaya. Dalam beberapa tahun terakhir, aku dan Michael sudah mengelola kedua perusahaan itu dengan baik. Perkembangannya juga lumayan bagus. Sekarang, kamu malah mau menjual salah satu perusahaan itu kepada orang lain. Aku merasa tindakan itu kurang tepat!” ujar Yahya dengan tenang.“Memangnya kenapa kalau keluarga kalian yang selama ini bertanggung jawab atas kedua perusahaan farmasi itu? Owen itu cucu menantuku dan bisa dibilang adalah anggota Keluarga Senjaya. Lagian, aku bukannya memberikan perusahaan itu sec
“Owen, apa kamu serius?” tanya Adrian dengan gembira. Jika Keluarga Senjaya bisa mendapatkan keuntungan tahunan lebih dari 2 triliun dengan menjual sebuah perusahaan farmasi kecil, itu adalah hal yang sangat menguntungkan.“Tentu saja!” jawab Owen sambil mengangguk.Kebutuhan bahan obat berharga dalam memurnikan pil sangatlah tinggi. Jangankan keuntungan di atas 2 triliun, Owen bahkan bisa memberikan keuntungan sebesar puluhan triliun dan bahkan ratusan triliun kepada Keluarga Senjaya apabila perusahaannya sudah berkembang.“Yahya, kamu sudah dengar ucapan Owen, ‘kan? Sekarang, apa lagi yang bisa kamu katakan?” tanya Adrian sambil menatap Yahya dengan dingin.“Ini ....” Yahya pun terdiam. Awalnya, dia ingin menggunakan alasan merugikan keuntungan keluarga untuk menolak menjual perusahaan farmasi itu kepada Owen. Tak disangka, Owen berani berjanji bisa memberikan keuntungan tahunan di atas 2 triliun kepada Keluarga Senjaya. Alasannya pun tidak berlaku lagi. Dalam sekejap, dia tidak tahu
“Ezra, apa maksudmu ini?” tanya Adrian sambil menatap Ezra. Ekspresinya langsung menjadi sangat dingin.“Kak, Yahya hanya mengutarakan fakta, kenapa kamu jadi begitu marah?” jawab Ezra sambil terkekeh.“Fakta? Aku rasa kalian memang ingin memberontak!” Adrian pun tertawa saking marahnya.“Aku nggak berpikiran seperti itu kok. Tapi, sikapmu kali ini memang sangat nggak adil hingga sulit untuk membuat orang tunduk padamu!” jawab Ezra dengan tenang.“Nggak adil? Coba katakan apanya yang nggak adil?” tanya Adrian sambil menekan amarahnya.“Pertama, kaki Elliot sudah lumpuh. Dia nggak cocok lagi menjadi penerus keluarga! Tapi demi melindunginya, kamu bukan hanya nggak mencabut posisinya sebagai penerus keluarga, juga membiarkannya lanjut memegang kendali atas bisnis keluarga yang paling utama. Tindakan ini sangatlah egois!”“Kedua, demi cucumu perempuanmu, kamu malah bersikeras menjual perusahaan farmasi keluarga kita kepada Owen tanpa peduli meskipun itu akan merugikan keuntungan keluarga.
“Baguslah kalau begitu!” Setelah mengetahui bahwa beberapa tetua Keluarga Senjaya bukan berpihak pada Ezra, ekspresi Adrian sudah sedikit membaik.“Kak, bagaimana? Asal kamu bersedia memilih Yahya sebagai penerus keluarga dan membiarkannya mengambil alih bisnis bahan obat, aku akan menyuruhnya untuk menjual sebuah perusahaan farmasi itu kepada Owen,” ujar Ezra untuk mendesak Adrian.Beberapa tetua Keluarga Senjaya itu tidak sepenuhnya mendukung Ezra dan Yahya. Hanya saja, berhubung kaki Elliot sudah lumpuh, mereka pun mulai memihak pada Yahya. Namun, hal ini sudah cukup. Asakan Ezra terus menekan Adrian, dia yakin Adrian pada akhirnya akan mengalah.“Nggak mungkin! Elliot itu keturunan utama Keluarga Senjaya dan merupakan penerus keluarga yang sah. Hal ini nggak perlu didiskusikan lagi!” ujar Adrian dengan tegas.“Kamu .... Kak, kedua kaki Elliot sudah lumpuh. Dia nggak pantas mengambil alih Keluarga Senjaya! Kamu tahu jelas soal hal ini, tapi malah begitu egois dan tetap nggak bersedi
“Elliot, kenapa kakimu bisa tiba-tiba sembuh?” tanya beberapa tetua Keluarga Senjaya setelah tersadar dari keterkejutan masing-masing.“Owen yang menyembuhkanku,” jawab Elliot dengan tenang.“Dia?” Ezra dan Yahya langsung murka setelah mendengar jawaban itu. Sebenarnya, tadi mereka sudah bisa memperoleh keuntungan besar. Namun, berhubung Owen berhasil menyembuhkan kelumpuhan Elliot, rencana mereka untuk berebut kekuasaan jadi gagal. Pada saat ini, mereka merasa sangat marah dan menatap Owen dengan penuh kebencian. Akan tetapi, mereka juga tidak berdaya.“Paman-paman sekalian, apa sekarang kalian masih mau memilih penerus keluarga yang baru?” tanya Elliot dengan ekspresi tenang.“Nggak, tentu saja nggak nggak. Berhubung kakimu sudah sembuh, kami pasti akan mendukungmu!” jawab beberapa tetua itu sambil tersenyum canggung. Mereka buru-buru menyatakan posisi dan sikap mereka.“Yahya, apa ada lagi yang mau kamu katakan?” tanya Elliot sambil menatap Yahya dengan senyum sinis. Saat Yahya bere
“Ezra, berhubung kita punya hubungan darah, aku akan mengampunimu dan Yahya untuk kali ini. Tapi, aku mau peringati kalian. Kalau kelak kalian masih berani bersikap seperti ini lagi, jangan salahkan aku bertindak kejam!” ujar Adrian dengan dingin.“Terima kasih, Kak. Aku janji hal seperti ini nggak akan terulang lagi,” jawab Ezra dengan gembira. Kemudian, dia dan Yahya baru berani berdiri. Mereka akhirnya merasa lega juga.“Ada lagi. Aku akan memberikan kalian waktu 3 hari. Dalam 3 hari ini, kalian harus serahkan sebuah perusahaan farmasi yang akan dijual kepada Owen!” perintah Adrian dengan tegas.“Baik!” Yahya buru-buru mengiakannya. Dia tentu saja tidak berani melawan perintah Adrian lagi.Saat melihat situasi ini, semua tamu pun menunjukkan ekspresi yang aneh. Kali ini, mereka datang untuk menghadiri acara ulang tahun Adrian. Tak disangka, mereka malah diberi kesempatan untuk menyaksikan drama perebutan kekuasaan secara gratis. Perjalanan mereka kali ini termasuk tidak sia-sia.“Ba
“Oh iya, Kakek, ayo kita diskusikan masalah mengenai kerja sama Grup Ora dengan Keluarga Senjaya dalam pembelian bahan obat,” ujar Owen langsung ke intinya.Sekarang, Keluarga Senjaya sudah setuju untuk menjual salah satu perusahaan farmasi mereka kepada Owen. Dengan begitu, masalah mendirikan perusahaan cabang Grup Ora di Tonham Selatan akhirnya terselesaikan juga. Selanjutnya, dia ingin mulai memurnikan pil secepat mungkin.Memurnikan pil membutuhkan bahan obat dalam jumlah besar. Jika hanya mengandalkan pasokan bahan obat dari Keluarga Suwanto, kebutuhan bahan obat Grup Ora yang begitu besar pasti tidak akan terpenuhi. Jadi, Owen berencana untuk bekerja sama dengan Keluarga Senjaya lagi. Kelak, dengan adanya pasokan bahan obat dari Keluarga Suwanto dan Keluarga Senjaya, kebutuhan bahan obat Grup Ora sudah bisa terselesaikan. Selain itu, Grup Ora juga bisa berkembang dengan lebih baik dan lebih cepat.“Katakan saja, bahan obat apa saja yang kamu butuhkan?” tanya Adrian.“Aku butuh b
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero