“Jangan ....” Saat melihat situasi ini, Dylan merasa sangat terkejut dan buru-buru berdiri di tengah untuk mencegah tindakan Renata.“Tuan Owen, Nona-nona sekalian, jangan bertindak gegabah ...,” ujar Dylan dengan buru-buru. Dia terlihat sangat cemas. Dia hanyalah seorang manajer kecil di perusahaan yang tidak mampu menyinggung Owen maupun Timothy. Selain itu, Dylan adalah perantara Owen dan perusahaan dalam hal akuisisi kali ini. Jika terjadi konflik di antara kelompok Owen dengan Timothy, dia yang merupakan seorang perantara juga akan tertimpa sial tidak peduli apa akhir dari masalah ini. Selain itu, Dylan sudah bekerja lama di perusahaan ini dan mengetahui seberapa kuat latar belakang Timothy. Dia bukanlah orang yang gampang dihadapi. Alasan utama Dylan mencegah serangan Renata adalah karena khawatir kelompok Owen akan tertimpa masalah apabila terus berselisih dengan Timothy.“Dylan, cepat minggir! Kalau nggak, jangan salahkan aku juga memberimu pelajaran!” dengus Renata dengan ma
“Menolak? Kamu nggak akan bisa menolak!” ujar Timothy sambil tersenyum dingin.Drap! Drap! Drap!Begitu Timothy selesai berbicara, beberapa satpam perusahaan bergegas masuk setelah mendengar keributan di tempat ini.“Tangkap orang-orang ini!” perintah Timothy sambil melambaikan tangannya kepada beberapa satpam muda nan kekar itu.“Baik!” Beberapa satpam itu langsung menyerang ke arah kelompok Owen dengan garang.“Dasar nggak tahu diri!” Owen pun tertawa saking marahnya. Owen melambaikan tangannya tanpa mengerahkan energi spiritualnya. Kemudian, energi sejati tahap menengah Alam Sigana langsung menerjang ke arah beberapa pengawal itu.Duk! Duk! Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, beberapa satpam biasa itu langsung melayang dan jatuh ke lantai dengan kuat. Mereka sama sekali bukanlah tandingan Owen.“Nak, pantas saja kamu berani bersikap begitu arogan di hadapanku! Ternyata kamu itu seorang praktisi seni bela diri!” Saat merasakan fluktuasi energi sejati dari serangan Owen,
“Ng ... nggak mungkin!” Setelah mendarat di lantai, Timothy memegang lengannya yang patah dan menatap Owen dengan ekspresi tidak percaya.Awalnya, Timothy mengira basis kultivasi Owen baru mencapai tahap menengah Alam Sigana sehingga dirinya pasti bisa menghabisi Owen dengan sangat mudah. Tak disangka, Owen bukan hanya mampu menangkis serangan kekuatan penuhnya, tetapi juga berhasil mematahkan lengannya. Dapat dibayangkan betapa terkejut dirinya saat ini.“Timothy, kamu sendiri yang cari masalah. Berhubung kamu begitu ingin mati, akan kukabulkan permintaanmu itu!” dengus Owen. Kemudian, dia melangkah ke arah Timothy dengan perlahan-lahan. Setiap langkah yang diambil Owen terasa bagaikan pukulan yang menghancurkan mental Timothy yang pada dasarnya memang sudah rapuh.“Nak, a ... apa maumu?” Setelah tersadar dari keterkejutannya, Timothy pun menjadi pucat dan menatap Owen dengan agak ketakutan.“Menurutmu? Kali ini, aku bermaksud untuk berdiskusi soal masalah akuisisi perusahaan denganm
“Hayden, kamu datang? Baguslah!” Saat melihat kemunculan Hayden, Timothy langsung kegirangan. Kemudian, dia buru-buru berjalan menghampiri Hayden seolah-olah sudah menemukan penyelamatnya.“Kak, ada apa ini? Apa yang sudah terjadi?” tanya Hayden dengan suara berat.Timothy merupakan kerabat Keluarga Louis. Sementara itu, Kaha Farma termasuk aset luar Keluarga Louis. Ayah Timothy dan anggota Keluarga Louis lainnya juga memiliki saham di perusahaan ini. Setelah mendengar kabar ada yang ingin mengakuisisi perusahaan ini, Timothy langsung memberi tahu Hayden. Jadi, Hayden sengaja datang untuk melihat situasinya. Tak disangka, Hayden malah kebetulan mendengar ucapan Owen tadi. Namun, berhubung ada banyak orang di ruang tamu, dia tidak langsung menyadari keberadaan Owen.“Aku sudah dipukuli orang kampungan dari Jenggala itu. Kamu harus membantuku balas dendam!” kata Timothy sambil menunjuk ke arah Owen.“Nak, ternyata kamu!” Hayden memandang ke arah yang ditunjuk Timothy dan ekspresinya lan
“Benarkah? Baguslah!” Timothy merasa sangat gembira, seluruh kabut yang menyelimuti wajahnya juga langsung sirna.Meskipun tidak tahu seberapa tinggi kekuatan Owen, basis kultivasi para keturunan generasi muda dari keluarga inti keluarga seni bela diri kuno di Tonham Selatan yang tertinggi seharusnya juga baru mencapai Semi Alam Rigana atau tahap awal Alam Rigana. Orang yang mampu melampaui tahap menengah Alam Rigana atau memiliki bakat bela diri yang mengerikan biasanya adalah tokoh yang sanagt terkemuka.Sementara itu, Owen hanyalah seseorang tak bernama yang datang dari Jenggala. Ditambah dengan umurnya yang masih muda, Timothy dapat menebak bahwa Owen tidak akan mampu melawan dua pengawal Keluarga Louis yang sudah mencapai tahap menengah Alam Rigana itu.“Nak, ajalmu akan segera tiba!” seru Hayden sambil tersenyum dingin. Kemudian, dia menoleh ke arah dua pengawal di belakangnya dan memberi perintah, “Bantu aku lumpuhkan anak itu! Asalkan nggak menimbulkan korban jiwa, kalian boleh
Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, serangan pengawal Keluarga Louis yang menyerang dari depan itu langsung menembus energi spiritual dari tinju Owen. Sisa kekuatannya juga langsung memelesat ke arah dada Owen dengan cepat.Akan tetapi, Owen tidak merasa panik. Dia menggerakkan tubuhnya sedikit ke samping, lalu menggunakan Pelindung Kaisar untuk menerima serangan pengawal itu. Pada saat yang sama, dia juga mengerahkan teknik gelombang kedua saat pengawal itu sudah kehilangan seluruh tenaganya. Energi sejati tahap menengah Alam Sigana tiba-tiba terpancar keluar dari tinjunya dan langsung menghantam dada pengawal itu dengan kuat.Pfft! Pengawal itu memuntahkan darah dan melayang sejauh beberapa meter sebelum jatuh ke lantai dengan kuat. Selanjutnya, dadanya terasa sakit karena ada 3-4 tulang rusuknya yang patah akibat serangan Owen itu.“Ng ... nggak mungkin!” Saat melihat situasi ini, Hayden dan Timothy langsung membelalak saking terkejutnya. Awalnya, mereka mengira kali i
“Owen, hati-hati!” Theresa dan yang lain berseru terkejut dan buru-buru memperingati Owen. Meskipun tahu bahwa kekuatan Owen sangat mendalam, mereka tetap merasa khawatir saat melihat Owen akan jatuh dalam bahaya.“Dasar nggak tahu diri!” dengus Owen. Berhubung tidak sempat melakukan serangan balik, Owen memutar badannya dan menggunakan dadanya untuk menyambut serangan pengawal itu.“Nak, yang nggak tahu diri itu kamu!” Pengawal yang ada di belakang itu tersenyum mengejek dan menatap Owen bagaikan menatap orang bodoh. Owen hendak menggunakan dadanya untuk menahan serangan ini, tetapi malah berani mengatakan dirinya tidak tahu diri? Apa lagi itu namanya kalau bukan bodoh? Selanjutnya, dia tidak ragu lagi dan langsung menghantam dada Owen dengan kuat.“Akhirnya berakhir juga! Matilah anak itu kali ini!”Saat melihat Owen menerima serangan itu secara langsung, Hayden dan Timothy merasa sangat gembira serta lega. Mereka tahu dengan sangat jelas bahwa tidak peduli sehebat apa pun Owen, tubu
“Kenapa jadi begini ....” Setelah tersadar dari keterkejutan masing-masing, Hayden dan Timothy terlihat sangat putus asa. Betapa besar harapan seseorang, sebesar itu pula kekecewaan yang akan dirasakannya.Saat pengawal Keluarga Louis itu menyerang Owen secara diam-diam, Hayden dan Timothy mengira mereka bisa membalikkan situasinya. Namun, kenyataan yang kejam ini malah memberikan mereka pukulan yang begitu besar. Pada saat ini, secercah harapan yang baru timbul dalam hati mereka langsung sirna dengan begitu saja.“Tuan Hayden, ce ... cepat kabur! Sepertinya anak itu punya harta karun pelindung diri. A ... aku sama sekali nggak bisa melukainya ...,” ujar pengawal yang terluka parah itu setelah memuntahkan seteguk darah lagi. Dia kira-kira bisa menebak cara apa yang dipakai Owen.Dengan kekuatannya yang sudah mencapai tahap menengah Alam Rigana, Owen malah tidak terluka sedikit pun setelah menerima serangannya. Hal ini hanya bisa dijelaskan dengan dua kemungkinan. Pertama, basis kultiv
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero