“Ya sudah, ayo kita mulai berkultivasi!” seru Owen setelah selesai mengajarkan teknik bela diri itu kepada Rosa dan Renata.Theresa terlebih dahulu mengonsumsi sebutir pil peningkat energi sejati kualitas top, lalu duduk bersila dan mulai berkultivasi. Selanjutnya, Owen, Yura, dan yang lain juga melakukan hal yang sama.Setelah beberapa saat.Seiring dengan waktu yang berlalu, Theresa terlebih dahulu menerobos karena basis kultivasinya masih agak rendah. Basis kultivasinya pun meningkat dari tahap puncak Alam Hogana menjadi tahap awal Alam Sigana.Selanjutnya, tubuh Owen juga bergetar ringan dan basis kultivasinya dengan lancar menerobos mencapai tahap menengah Alam Sigana. Tidak lama kemudian, Yura dan Rosa juga berhasil menerobos. Basis kultivasi mereka berdua meningkat dari tahap akhir alam Sigana menjadi tahap puncak Alam Sigana. Terutama Rosa, basis kultivasinya sudah terhenti lama di tahap akhir Alam Sigana. Dengan bantuan Teknik Misteri Wanita dan ditambah dengan mengonsumsi pi
“Owen, aku benar-benar beruntung bisa bertemu dengan adik sepertimu,” kata Rosa sambil menerima pil energi sejati itu dari Owen. Hatinya terasa sangat hangat dan dipenuhi dengan rasa haru.Berhubung pernah dilukai dalam hubungan asmara, Rosa selalu merasa muak dan bahkan menyimpan sedikit rasa benci terhadap pria. Namun, sejak bertemu dengan Owen, semuanya pun berubah.Awalnya, Owen mengalahkan Calvin dalam kompetisi di antara kedua keluarga mereka dan membantu Rosa menegakkan keadilan. Setelah itu, saat Keluarga Lawrence mengirim orang untuk menyerang Owen secara diam-diam, Owen rela mempertaruhkan nyawanya untuk bertarung habis-habisan dengan musuh padahal dia bisa meninggalkan Rosa dan kabur sendiri.Sampai sekarang, Owen juga bersedia mengajarkan teknik bela diri tingkat puncak kepada Rosa tanpa ragu dan juga memberikannya pil energi sejati kelas dasar miliknya yang sudah tinggal sedikit. Semua perbuatan Owen terhadapnya sangat tulus dan tanpa sadar sudah meluluhkan hatinya yang be
Pada saat ini, Ayu, pembantu rumah Owen yang sedang membersihkan dapur mendengar pembicaraan Owen dengan Yura. Dia pun bertanya, “Tuan Owen, apa kalian mau mengakuisisi perusahaan farmasi?”“Emm, benar,” jawab Owen.“Kebetulan sekali! Putraku bekerja di sebuah perusahaan farmasi. Dengar-dengar, prospek perusahaan mereka selama dua tahun terakhir kurang bagus. Akhir-akhir ini, sepertinya ada rumor kalau perusahaan mereka itu mau dijual,” jawab Ayu sambil tersenyum.“Benarkah? Baguslah!” Owen dan Yura merasa sangat gembira setelah mendengarnya. Mereka tidak menyangka sebelum keluar untuk mencari tahu, mereka sudah mendapat informasi mengenai perusahaan farmasi dari Ayu. Ini benar-benar adalah kejutan yang menyenangkan!“Bibi Ayu, putramu ada di mana? Kami akan mencarinya sekarang juga!” tanya Owen dengan buru-buru.“Saat ini, dia seharusnya lagi kerja di perusahaan. Begini saja, aku akan kasih nomor ponselnya kepadamu. Kamu langsung telepon dia saja,” jawab Ayu. Kemudian, dia memberikan
Dalam perjalanan ke ruang tamu, Owen dan Yura mengamati situasi di dalam perusahaan farmasi ini, termasuk lingkungan, gedung perkantoran, infrastruktur, dan sebagainya. Mereka berdua sangat puas terhadap situasi secara garis besar perusahaan ini dan lebih yakin lagi untuk mengakuisisi perusahaan ini.Setelah tiba di ruang tamu, Dylan menuangkan air untuk Owen dan yang lain.“Kak Dylan, kalian berencana menjual perusahaan ini dengan harga berapa?” tanya Owen.“Tuan Owen, ini adalah masalah eksekutif perusahaan. Aku juga kurang jelas mengenai situasi spesifiknya. Tapi, aku dengar Manajer Umum pernah mencari beberapa orang profesional untuk mengevaluasi nilai perusahaan ini. Nilai saham perusahaan kira-kira setinggi 2 triliunan dan diperkirakan akan dijual sekitar 2,4 triliun,” jawab Dylan dengan jujur.“Oh, oke. Terima kasih atas informasinya,” jawab Owen sambil tersenyum. Dia sudah memiliki kisaran harga jual perusahaan ini.Kaha Farma merupakan perusahaan farmasi berskala sedang dan ku
“Pak Timothy, apa kabar?” ujar Owen sambil tersenyum paksa dan menjabat tangan Timothy. Dia merasa kurang senang karena Timothy mengabaikannya. Hanya saja, setelah mempertimbangkan tujuan kedatangannya adalah untuk mengakuisisi perusahaan farmasi ini, dia tidak mempermasalahkan masalah sepele ini dengan Timothy.“Kamu ....” Ekspresi Timothy langsung menjadi muram. Berhubung Theresa dan yang lain sangat cantik bak dewi yang turun dari langit, dia awalnya ingin memanfaatkan kesempatan untuk mendekati mereka. Namun, rencananya itu malah dirusak oleh Owen. Dalam sekejap, dia pun merasa agak kesal, tetapi juga tidak berdaya.“Silakan duduk.” Setelah tersadar kembali, Timothy menekan kekesalannya agar bisa menunjukkan sopan santunnya di hadapan keempat wanita cantik itu.Setelah itu, kedua belah pihak pun duduk di tempat masing-masing.“Pak Timothy, mari kita bicarakan tentang hal pengakuisisian perusahaan ini,” ujar Owen langsung ke intinya.Namun, sebelum Owen selesai berbicara, Timothy ma
“Apa? Ka ... kamu setuju?” Setelah mendengar jawaban Owen, Timothy merasa sangat terkejut dan tidak berani memercayai pendengarannya.Nilai saham Kaha Farma hanya mencapai 2 triliunan. Timothy sengaja menaikkan harganya hingga 3 triliun karena agak merendahkan Owen yang datang dari kota kecil seperti Jenggala. Selain itu, dia juga merasa cemburu karena Owen dikelilingi empat wanita cantik dan ingin mempersulitnya. Tak disangka, Owen malah setuju untuk mengakuisisi perusahaan ini dengan harga 3 triliun.“Benar. Kapan kita bisa tanda tangan kontraknya?” tanya Owen dengan acuh tak acuh.“Umm ... Tenang dulu, aku masih punya satu syarat!” Jarang-jarang ada orang kaya yang begitu mudah diperas seperti Owen, Timothy awalnya sudah hendak langsung menyetujui transaksi ini. Namun, begitu melirik keempat wanita cantik di sisi Owen, dia tiba-tiba berubah pikiran.“Syarat apa?” tanya Owen secara refleks.“Pak Owen, kalau tebakanku benar, keempat wanita cantik ini adalah bawahanmu, ‘kan? Aku sangat
“Jangan ....” Saat melihat situasi ini, Dylan merasa sangat terkejut dan buru-buru berdiri di tengah untuk mencegah tindakan Renata.“Tuan Owen, Nona-nona sekalian, jangan bertindak gegabah ...,” ujar Dylan dengan buru-buru. Dia terlihat sangat cemas. Dia hanyalah seorang manajer kecil di perusahaan yang tidak mampu menyinggung Owen maupun Timothy. Selain itu, Dylan adalah perantara Owen dan perusahaan dalam hal akuisisi kali ini. Jika terjadi konflik di antara kelompok Owen dengan Timothy, dia yang merupakan seorang perantara juga akan tertimpa sial tidak peduli apa akhir dari masalah ini. Selain itu, Dylan sudah bekerja lama di perusahaan ini dan mengetahui seberapa kuat latar belakang Timothy. Dia bukanlah orang yang gampang dihadapi. Alasan utama Dylan mencegah serangan Renata adalah karena khawatir kelompok Owen akan tertimpa masalah apabila terus berselisih dengan Timothy.“Dylan, cepat minggir! Kalau nggak, jangan salahkan aku juga memberimu pelajaran!” dengus Renata dengan ma
“Menolak? Kamu nggak akan bisa menolak!” ujar Timothy sambil tersenyum dingin.Drap! Drap! Drap!Begitu Timothy selesai berbicara, beberapa satpam perusahaan bergegas masuk setelah mendengar keributan di tempat ini.“Tangkap orang-orang ini!” perintah Timothy sambil melambaikan tangannya kepada beberapa satpam muda nan kekar itu.“Baik!” Beberapa satpam itu langsung menyerang ke arah kelompok Owen dengan garang.“Dasar nggak tahu diri!” Owen pun tertawa saking marahnya. Owen melambaikan tangannya tanpa mengerahkan energi spiritualnya. Kemudian, energi sejati tahap menengah Alam Sigana langsung menerjang ke arah beberapa pengawal itu.Duk! Duk! Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, beberapa satpam biasa itu langsung melayang dan jatuh ke lantai dengan kuat. Mereka sama sekali bukanlah tandingan Owen.“Nak, pantas saja kamu berani bersikap begitu arogan di hadapanku! Ternyata kamu itu seorang praktisi seni bela diri!” Saat merasakan fluktuasi energi sejati dari serangan Owen,