Dalam perjalanan ke ruang tamu, Owen dan Yura mengamati situasi di dalam perusahaan farmasi ini, termasuk lingkungan, gedung perkantoran, infrastruktur, dan sebagainya. Mereka berdua sangat puas terhadap situasi secara garis besar perusahaan ini dan lebih yakin lagi untuk mengakuisisi perusahaan ini.Setelah tiba di ruang tamu, Dylan menuangkan air untuk Owen dan yang lain.“Kak Dylan, kalian berencana menjual perusahaan ini dengan harga berapa?” tanya Owen.“Tuan Owen, ini adalah masalah eksekutif perusahaan. Aku juga kurang jelas mengenai situasi spesifiknya. Tapi, aku dengar Manajer Umum pernah mencari beberapa orang profesional untuk mengevaluasi nilai perusahaan ini. Nilai saham perusahaan kira-kira setinggi 2 triliunan dan diperkirakan akan dijual sekitar 2,4 triliun,” jawab Dylan dengan jujur.“Oh, oke. Terima kasih atas informasinya,” jawab Owen sambil tersenyum. Dia sudah memiliki kisaran harga jual perusahaan ini.Kaha Farma merupakan perusahaan farmasi berskala sedang dan ku
“Pak Timothy, apa kabar?” ujar Owen sambil tersenyum paksa dan menjabat tangan Timothy. Dia merasa kurang senang karena Timothy mengabaikannya. Hanya saja, setelah mempertimbangkan tujuan kedatangannya adalah untuk mengakuisisi perusahaan farmasi ini, dia tidak mempermasalahkan masalah sepele ini dengan Timothy.“Kamu ....” Ekspresi Timothy langsung menjadi muram. Berhubung Theresa dan yang lain sangat cantik bak dewi yang turun dari langit, dia awalnya ingin memanfaatkan kesempatan untuk mendekati mereka. Namun, rencananya itu malah dirusak oleh Owen. Dalam sekejap, dia pun merasa agak kesal, tetapi juga tidak berdaya.“Silakan duduk.” Setelah tersadar kembali, Timothy menekan kekesalannya agar bisa menunjukkan sopan santunnya di hadapan keempat wanita cantik itu.Setelah itu, kedua belah pihak pun duduk di tempat masing-masing.“Pak Timothy, mari kita bicarakan tentang hal pengakuisisian perusahaan ini,” ujar Owen langsung ke intinya.Namun, sebelum Owen selesai berbicara, Timothy ma
“Apa? Ka ... kamu setuju?” Setelah mendengar jawaban Owen, Timothy merasa sangat terkejut dan tidak berani memercayai pendengarannya.Nilai saham Kaha Farma hanya mencapai 2 triliunan. Timothy sengaja menaikkan harganya hingga 3 triliun karena agak merendahkan Owen yang datang dari kota kecil seperti Jenggala. Selain itu, dia juga merasa cemburu karena Owen dikelilingi empat wanita cantik dan ingin mempersulitnya. Tak disangka, Owen malah setuju untuk mengakuisisi perusahaan ini dengan harga 3 triliun.“Benar. Kapan kita bisa tanda tangan kontraknya?” tanya Owen dengan acuh tak acuh.“Umm ... Tenang dulu, aku masih punya satu syarat!” Jarang-jarang ada orang kaya yang begitu mudah diperas seperti Owen, Timothy awalnya sudah hendak langsung menyetujui transaksi ini. Namun, begitu melirik keempat wanita cantik di sisi Owen, dia tiba-tiba berubah pikiran.“Syarat apa?” tanya Owen secara refleks.“Pak Owen, kalau tebakanku benar, keempat wanita cantik ini adalah bawahanmu, ‘kan? Aku sangat
“Jangan ....” Saat melihat situasi ini, Dylan merasa sangat terkejut dan buru-buru berdiri di tengah untuk mencegah tindakan Renata.“Tuan Owen, Nona-nona sekalian, jangan bertindak gegabah ...,” ujar Dylan dengan buru-buru. Dia terlihat sangat cemas. Dia hanyalah seorang manajer kecil di perusahaan yang tidak mampu menyinggung Owen maupun Timothy. Selain itu, Dylan adalah perantara Owen dan perusahaan dalam hal akuisisi kali ini. Jika terjadi konflik di antara kelompok Owen dengan Timothy, dia yang merupakan seorang perantara juga akan tertimpa sial tidak peduli apa akhir dari masalah ini. Selain itu, Dylan sudah bekerja lama di perusahaan ini dan mengetahui seberapa kuat latar belakang Timothy. Dia bukanlah orang yang gampang dihadapi. Alasan utama Dylan mencegah serangan Renata adalah karena khawatir kelompok Owen akan tertimpa masalah apabila terus berselisih dengan Timothy.“Dylan, cepat minggir! Kalau nggak, jangan salahkan aku juga memberimu pelajaran!” dengus Renata dengan ma
“Menolak? Kamu nggak akan bisa menolak!” ujar Timothy sambil tersenyum dingin.Drap! Drap! Drap!Begitu Timothy selesai berbicara, beberapa satpam perusahaan bergegas masuk setelah mendengar keributan di tempat ini.“Tangkap orang-orang ini!” perintah Timothy sambil melambaikan tangannya kepada beberapa satpam muda nan kekar itu.“Baik!” Beberapa satpam itu langsung menyerang ke arah kelompok Owen dengan garang.“Dasar nggak tahu diri!” Owen pun tertawa saking marahnya. Owen melambaikan tangannya tanpa mengerahkan energi spiritualnya. Kemudian, energi sejati tahap menengah Alam Sigana langsung menerjang ke arah beberapa pengawal itu.Duk! Duk! Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, beberapa satpam biasa itu langsung melayang dan jatuh ke lantai dengan kuat. Mereka sama sekali bukanlah tandingan Owen.“Nak, pantas saja kamu berani bersikap begitu arogan di hadapanku! Ternyata kamu itu seorang praktisi seni bela diri!” Saat merasakan fluktuasi energi sejati dari serangan Owen,
“Ng ... nggak mungkin!” Setelah mendarat di lantai, Timothy memegang lengannya yang patah dan menatap Owen dengan ekspresi tidak percaya.Awalnya, Timothy mengira basis kultivasi Owen baru mencapai tahap menengah Alam Sigana sehingga dirinya pasti bisa menghabisi Owen dengan sangat mudah. Tak disangka, Owen bukan hanya mampu menangkis serangan kekuatan penuhnya, tetapi juga berhasil mematahkan lengannya. Dapat dibayangkan betapa terkejut dirinya saat ini.“Timothy, kamu sendiri yang cari masalah. Berhubung kamu begitu ingin mati, akan kukabulkan permintaanmu itu!” dengus Owen. Kemudian, dia melangkah ke arah Timothy dengan perlahan-lahan. Setiap langkah yang diambil Owen terasa bagaikan pukulan yang menghancurkan mental Timothy yang pada dasarnya memang sudah rapuh.“Nak, a ... apa maumu?” Setelah tersadar dari keterkejutannya, Timothy pun menjadi pucat dan menatap Owen dengan agak ketakutan.“Menurutmu? Kali ini, aku bermaksud untuk berdiskusi soal masalah akuisisi perusahaan denganm
“Hayden, kamu datang? Baguslah!” Saat melihat kemunculan Hayden, Timothy langsung kegirangan. Kemudian, dia buru-buru berjalan menghampiri Hayden seolah-olah sudah menemukan penyelamatnya.“Kak, ada apa ini? Apa yang sudah terjadi?” tanya Hayden dengan suara berat.Timothy merupakan kerabat Keluarga Louis. Sementara itu, Kaha Farma termasuk aset luar Keluarga Louis. Ayah Timothy dan anggota Keluarga Louis lainnya juga memiliki saham di perusahaan ini. Setelah mendengar kabar ada yang ingin mengakuisisi perusahaan ini, Timothy langsung memberi tahu Hayden. Jadi, Hayden sengaja datang untuk melihat situasinya. Tak disangka, Hayden malah kebetulan mendengar ucapan Owen tadi. Namun, berhubung ada banyak orang di ruang tamu, dia tidak langsung menyadari keberadaan Owen.“Aku sudah dipukuli orang kampungan dari Jenggala itu. Kamu harus membantuku balas dendam!” kata Timothy sambil menunjuk ke arah Owen.“Nak, ternyata kamu!” Hayden memandang ke arah yang ditunjuk Timothy dan ekspresinya lan
“Benarkah? Baguslah!” Timothy merasa sangat gembira, seluruh kabut yang menyelimuti wajahnya juga langsung sirna.Meskipun tidak tahu seberapa tinggi kekuatan Owen, basis kultivasi para keturunan generasi muda dari keluarga inti keluarga seni bela diri kuno di Tonham Selatan yang tertinggi seharusnya juga baru mencapai Semi Alam Rigana atau tahap awal Alam Rigana. Orang yang mampu melampaui tahap menengah Alam Rigana atau memiliki bakat bela diri yang mengerikan biasanya adalah tokoh yang sanagt terkemuka.Sementara itu, Owen hanyalah seseorang tak bernama yang datang dari Jenggala. Ditambah dengan umurnya yang masih muda, Timothy dapat menebak bahwa Owen tidak akan mampu melawan dua pengawal Keluarga Louis yang sudah mencapai tahap menengah Alam Rigana itu.“Nak, ajalmu akan segera tiba!” seru Hayden sambil tersenyum dingin. Kemudian, dia menoleh ke arah dua pengawal di belakangnya dan memberi perintah, “Bantu aku lumpuhkan anak itu! Asalkan nggak menimbulkan korban jiwa, kalian boleh