“Om Naldo, ada apa?” tanya Owen sambil menatap Naldo dengan bingung.“Owen, kuserahkan Rosa padamu. Kalau sudah tiba di Tonham, kamu harus melindunginya dengan baik. Jangan biarkan dia ditindas atau dilukai,” pesan Naldo dengan serius.Sebagai seorang ayah, Naldo tentu saja merasa agak khawatir karena putrinya akan melakukan perjalanan jauh. Namun, dia tahu seberapa hebat kemampuan Owen. Terutama saat mengingat kekuatan ranah pedang yang sangat mengerikan itu, bahkan petarung Alam Augana juga bisa dikalahkan Owen dengan mudah. Kemampuan Owen yang begitu luar biasa seharusnya sudah cukup untuk menjamin keselamatan Rosa.“Emm, Om Naldo, jangan khawatir. Aku akan menjaga mereka dengan baik,” jawab Owen sambil mengangguk. Sebenarnya, dia tidak ingin Renata dan yang lainnya ikut ke Tonham karena tahu semakin banyak orang yang ikut, semakin besar pula tanggung jawab dan bebannya....Seusai sarapan, Owen dan yang lainnya mengemas barang mereka dan bersiap-siap untuk berangkat. Pada saat ini,
Provinsi Tonham terbagi atas lima wilayah, yaitu bagian timur, selatan, barat, utara, dan sentral. Setiap wilayah memiliki tanah yang jauh lebih luas dan sumber daya yang berkali-kali lipat lebih kaya dari kota seperti Jenggala maupun Loram.Setelah berkendara selama 7-8 jam, kelompok Owen akhirnya tiba di Tonham pada malam hari. Mereka langsung mencari sebuah hotel bintang lima terdekat dan bermalam di sana.Keesokan harinya, kelompok Owen berkeliling di Tonham untuk mengenal jalan dan lingkungan di sekitar. Selain itu, mereka juga ingin mencari perusahaan properti agar bisa membeli sebuah rumah mewah yang bisa ditinggali mereka.Setelah pergi ke beberapa perusahaan properti, Owen akhirnya menemukan sebuah vila mewah di wilayah Tonham Selatan yang dekat dengan pegunungan. Vila ini sangat luas, sekitar beberapa ribu meter persegi. Namun, berhubung terletak di pinggir kota, harganya tidak terlalu mahal. Owen hanya menghabiskan sekitar 200-an miliar untuk membelinya.Alasan kenapa Owen m
“Apanya yang gawat? Ada apa denganmu?” Berhubung pemikiran Owen terputus gara-gara seruan Renata, Owen pun melirik Renata dengan agak tidak senang.Di sisi lain, Theresa, Yura, dan Rosa juga mengalihkan perhatian mereka pada Renata.“Kita sibuk sepanjang sore hingga lupa mencari pembantu! Sekarang sudah malam, siapa yang mau masak?” tanya Renata sambil menatap Theresa.“Aku nggak pernah masak,” jawab Theresa sambil menggeleng.“Aku juga nggak bisa masak.” Yura juga menggeleng.Selanjutnya, mereka bertiga menatap Rosa.“Buat apa kalian melihatku? Memangnya kalian pikir aku bisa masak?” tanya Rosa sambil menjulingkan matanya.“Umm ....” Keempat wanita itu saling memandang untuk sejenak, lalu terdiam. Sebagai empat wanita tercantik di Jenggala, mereka semua adalah putri dari keluarga besar yang kaya. Selama ini, mereka tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah. Jadi, mereka tentu saja tidak bisa memasak.“Ya sudahlah, sebaiknya kita makan di restoran saja,” kata Theresa untuk memecahkan ke
“Berhenti! Siapa kalian? Ini adalah kawasan perumahan pribadi. Orang luar dilarang masuk!” tegur beberapa pengawal Keluarga Senjaya. Mereka terlihat sangat sombong.Tentu saja, mereka memang memiliki alasan untuk bersikap sombong. Perekonomian dan aspek lain di Tonham jauh lebih berkembang dibandingkan dengan kota-kota lain seperti Jenggala dan Loram. Selain itu, letak geografis Tonham juga jauh lebih unggul. Apalagi, setiap keluarga terhormat yang berkuasa di lima wilayah Tonham paling tidak memiliki teknik bela diri tingkat tinggi kelas rendah. Berhubung kecepatan kultivasi dari berlatih teknik bela diri tingkat menengah kelas atas masih kurang cepat, orang yang berlatihnya paling tinggi hanya bisa mencapai tahap menengah Alam Rigana dan sangat sulit untuk bisa menerobos mencapai tahap akhir Alam Rigana.Namun, orang yang berlatih teknik bela diri tingkat tinggi kelas rendah mampu mencapai Alam Augana. Dengan kata lain, semua keluarga terhormat di Tonham paling tidak memiliki seoran
“Ada apa ini?” Pada saat ini, seorang pria berkumis yang terlihat berusia 40-an tahun dan memancarkan aura mengesankan berjalan keluar bersama dua pengawal patroli.“Lapor Pak Wilson, orang ini mengaku sebagai cucu perempuan Keluarga Senjaya dan meminta untuk bertemu dengan Pak Adrian,” lapor beberapa pengawal itu dengan penuh hormat.“Cucu perempuan Keluarga Senjaya?” Wilson pun tertegun dan melirik Theresa, lalu langsung merasa terkesan akan penampilan Theresa. Namun, dia tidak mengenali Theresa.“Sembarangan! Apa kalian buta? Mereka jelas-jelas hanyalah penipu! Cepat usir mereka!” dengus Wilson dengan dingin. Dia adalah kerabat jauh Keluarga Senjaya dan sudah bekerja di kediaman Keluarga Senjaya selama belasan tahun. Dia tidak pernah mendengar tentang orang yang namanya Sophie, apalagi Theresa.“Baik!” Beberapa pengawal itu pun memelototi Owen dan Theresa dengan galak setelah ditegur oleh Wilson. Kemudian, mereka berseru marah, “Dasar penipu! Cepat pergi!”Sejak kecil, Theresa meras
“Baik!” Setelah mendapat perintah dari Wilson, beberapa pengawal itu langsung mengepung Owen dan Theresa.“Dasar pecundang! Kalian jangan keterlaluan!” seru Owen dengan marah. Awalnya, dia mengira kunjungan ke kediaman Keluarga Senjaya merupakan hal yang sangat sederhana. Tak disangka, pengawal penjaga pintu Keluarga Senjaya ternyata begitu sulit dihadapi.Terutama Wilson, pemimpin mereka itu. Dia bukan hanya tidak bersedia melaporkan kedatangan mereka kepada Adrian, tetapi juga hendak menangkap Owen dan Theresa.“Nak, beraninya kamu merendahkan kami! Cari mati, ya!” Beberapa pengawal itu langsung murka, lalu segera menyerang ke arah Owen dan Theresa.Saat merasakan fluktuasi energi sejati para pengawal itu, Owen pun mengetahui bahwa basis kultivasi mereka baru mencapai tahap awal Alam Sigana. Dia berdiri di depan Theresa dan hendak langsung mengalahkan beberapa orang itu dengan satu serangan.“Owen, hati-hati,” seru Theresa dengan khawatir. Dia mengetahui kekuatan Owen dan tentu saja
“Namamu Wilson, ‘kan? Sekarang, apa kamu sudah boleh melaporkan kedatangan aku dan Theresa kepada Pak Adrian?” tanya Owen sambil menatap Wilson dengan dingin.“Nak, jangan sombong! Baru mencapai tahap awal Alam Sigana juga berani bersikap arogan di wilayah Keluarga Senjaya!” ejek Wilson setelah tersadar dari keterkejutannya.Meskipun tidak tahu kenapa Owen mampu mengalahkan beberapa pengawal itu, Wilson tahu bahwa basis kultivasi Owen baru mencapai tahap awal Alam Sigana. Sebagai kepala pengawal, kekuatannya jauh lebih tinggi dari beberapa pengawal itu. Basis kultivasinya sudah mencapai tahap puncak Alam Sigana. Dengan kekuatannya, mana mungkin dia takut pada Owen?“Dasar orang keras kepala! Berhubung kamu nggak mau melaporkan kedatangan kami, aku akan menghajarmu sampai kamu melakukannya!” dengus Owen. Dia berencana untuk memakai cara kasar. Tentu saja, akan lebih baik apabila pergerakan di luar ini menarik perhatian keluarga inti Keluarga Senjaya. Dengan begitu, semua masalahnya suda
“Kamu ...?” Saat melihat ekspresi pria paruh baya yang bersemangat itu, Theresa merasa berdebar dan sepertinya sudah bisa menebak sesuatu.“Theresa, aku ini om kamu. Namaku Elliot Senjaya,” jawab pria paruh baya itu dengan suara tercekat. Dia mengamati Theresa dengan saksama dan segera menemukan kemiripan Theresa dengan Sophie. Saat teringat adiknya yang sudah meninggal dan akhirnya bisa menemui keponakannya, dia pun berlinang air mata. Meskipun merasa gembira, dia juga merasa agak sedih.“Om ....” Theresa juga menatap Elliot dengan berlinang air mata. Dia merasa gembira karena bisa menemui kerabatnya, tetapi juga merasa agak sedih karena mereka baru bisa bertemu sekarang.Setelah mendengar percakapan ini, Wilson dan beberapa pengawal itu langsung tercengang.“Pak, a ... apa dia benar-benar adalah cucu perempuan Keluarga Senjaya?” tanya Wilson dengan terbata-bata. Dia terlihat tidak percaya. Awalnya, dia dan beberapa pengawal lainnya mengira Theresa adalah penipu. Tak disangka, apa yan
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero