“Berhenti! Siapa kalian? Ini adalah kawasan perumahan pribadi. Orang luar dilarang masuk!” tegur beberapa pengawal Keluarga Senjaya. Mereka terlihat sangat sombong.Tentu saja, mereka memang memiliki alasan untuk bersikap sombong. Perekonomian dan aspek lain di Tonham jauh lebih berkembang dibandingkan dengan kota-kota lain seperti Jenggala dan Loram. Selain itu, letak geografis Tonham juga jauh lebih unggul. Apalagi, setiap keluarga terhormat yang berkuasa di lima wilayah Tonham paling tidak memiliki teknik bela diri tingkat tinggi kelas rendah. Berhubung kecepatan kultivasi dari berlatih teknik bela diri tingkat menengah kelas atas masih kurang cepat, orang yang berlatihnya paling tinggi hanya bisa mencapai tahap menengah Alam Rigana dan sangat sulit untuk bisa menerobos mencapai tahap akhir Alam Rigana.Namun, orang yang berlatih teknik bela diri tingkat tinggi kelas rendah mampu mencapai Alam Augana. Dengan kata lain, semua keluarga terhormat di Tonham paling tidak memiliki seoran
“Ada apa ini?” Pada saat ini, seorang pria berkumis yang terlihat berusia 40-an tahun dan memancarkan aura mengesankan berjalan keluar bersama dua pengawal patroli.“Lapor Pak Wilson, orang ini mengaku sebagai cucu perempuan Keluarga Senjaya dan meminta untuk bertemu dengan Pak Adrian,” lapor beberapa pengawal itu dengan penuh hormat.“Cucu perempuan Keluarga Senjaya?” Wilson pun tertegun dan melirik Theresa, lalu langsung merasa terkesan akan penampilan Theresa. Namun, dia tidak mengenali Theresa.“Sembarangan! Apa kalian buta? Mereka jelas-jelas hanyalah penipu! Cepat usir mereka!” dengus Wilson dengan dingin. Dia adalah kerabat jauh Keluarga Senjaya dan sudah bekerja di kediaman Keluarga Senjaya selama belasan tahun. Dia tidak pernah mendengar tentang orang yang namanya Sophie, apalagi Theresa.“Baik!” Beberapa pengawal itu pun memelototi Owen dan Theresa dengan galak setelah ditegur oleh Wilson. Kemudian, mereka berseru marah, “Dasar penipu! Cepat pergi!”Sejak kecil, Theresa meras
“Baik!” Setelah mendapat perintah dari Wilson, beberapa pengawal itu langsung mengepung Owen dan Theresa.“Dasar pecundang! Kalian jangan keterlaluan!” seru Owen dengan marah. Awalnya, dia mengira kunjungan ke kediaman Keluarga Senjaya merupakan hal yang sangat sederhana. Tak disangka, pengawal penjaga pintu Keluarga Senjaya ternyata begitu sulit dihadapi.Terutama Wilson, pemimpin mereka itu. Dia bukan hanya tidak bersedia melaporkan kedatangan mereka kepada Adrian, tetapi juga hendak menangkap Owen dan Theresa.“Nak, beraninya kamu merendahkan kami! Cari mati, ya!” Beberapa pengawal itu langsung murka, lalu segera menyerang ke arah Owen dan Theresa.Saat merasakan fluktuasi energi sejati para pengawal itu, Owen pun mengetahui bahwa basis kultivasi mereka baru mencapai tahap awal Alam Sigana. Dia berdiri di depan Theresa dan hendak langsung mengalahkan beberapa orang itu dengan satu serangan.“Owen, hati-hati,” seru Theresa dengan khawatir. Dia mengetahui kekuatan Owen dan tentu saja
“Namamu Wilson, ‘kan? Sekarang, apa kamu sudah boleh melaporkan kedatangan aku dan Theresa kepada Pak Adrian?” tanya Owen sambil menatap Wilson dengan dingin.“Nak, jangan sombong! Baru mencapai tahap awal Alam Sigana juga berani bersikap arogan di wilayah Keluarga Senjaya!” ejek Wilson setelah tersadar dari keterkejutannya.Meskipun tidak tahu kenapa Owen mampu mengalahkan beberapa pengawal itu, Wilson tahu bahwa basis kultivasi Owen baru mencapai tahap awal Alam Sigana. Sebagai kepala pengawal, kekuatannya jauh lebih tinggi dari beberapa pengawal itu. Basis kultivasinya sudah mencapai tahap puncak Alam Sigana. Dengan kekuatannya, mana mungkin dia takut pada Owen?“Dasar orang keras kepala! Berhubung kamu nggak mau melaporkan kedatangan kami, aku akan menghajarmu sampai kamu melakukannya!” dengus Owen. Dia berencana untuk memakai cara kasar. Tentu saja, akan lebih baik apabila pergerakan di luar ini menarik perhatian keluarga inti Keluarga Senjaya. Dengan begitu, semua masalahnya suda
“Kamu ...?” Saat melihat ekspresi pria paruh baya yang bersemangat itu, Theresa merasa berdebar dan sepertinya sudah bisa menebak sesuatu.“Theresa, aku ini om kamu. Namaku Elliot Senjaya,” jawab pria paruh baya itu dengan suara tercekat. Dia mengamati Theresa dengan saksama dan segera menemukan kemiripan Theresa dengan Sophie. Saat teringat adiknya yang sudah meninggal dan akhirnya bisa menemui keponakannya, dia pun berlinang air mata. Meskipun merasa gembira, dia juga merasa agak sedih.“Om ....” Theresa juga menatap Elliot dengan berlinang air mata. Dia merasa gembira karena bisa menemui kerabatnya, tetapi juga merasa agak sedih karena mereka baru bisa bertemu sekarang.Setelah mendengar percakapan ini, Wilson dan beberapa pengawal itu langsung tercengang.“Pak, a ... apa dia benar-benar adalah cucu perempuan Keluarga Senjaya?” tanya Wilson dengan terbata-bata. Dia terlihat tidak percaya. Awalnya, dia dan beberapa pengawal lainnya mengira Theresa adalah penipu. Tak disangka, apa yan
“Cucu perempuan Keluarga Senjaya? Ternyata putrinya Tante datang bertamu?” Setelah mendengar penjelasan Wilson, Michael terlihat agak terkejut.Michael memang tidak pernah bertemu dengan Sophie. Namun, sebagai keturunan keluarga inti Keluarga Senjaya, dia tentu saja tahu mengenai tantenya itu. Selanjutnya, dia pun menatap ke arah Theresa dan langsung terpesona akan kecantikannya.Sebagai seorang playboy, Michael tentu saja pernah bertemu dengan berbagai macam wanita cantik. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan wanita secantik dan seanggun Theresa. Seharusnya, tidak ada wanita lain yang mampu menandingi kecantikan Theresa di wilayah Tonham Selatan.Faktanya, Jenggala memang terkenal sebagai tempat di mana lahirnya orang berbakat dan wanita cantik. Theresa yang mampu mengalahkan semua wanita cantik di Jenggala dan dijuluki sebagai wanita tercantik di Jenggala tentu saja memiliki kecantikan yang tiada tara. Jangankan di Tonham Selatan, kecantikan Theresa juga mungkin berada di peringkat
Saat merasakan serangan Elliot yang kuat, Michael langsung terkejut dan berniat untuk melindungi Wilson. Apa daya basis kultivasinya masih berbeda sangat jauh dari basis kultivasi Elliot. Sebelum dia sempat bertindak, serangan Elliot sudah mengenai Wilson dan membuat Wilson terpental ke lantai.Pfft! Wilson memuntahkan darah dan merasakan rasa sakit di dadanya. Namun, Elliot hanya ingin memberinya sedikit pelajaran sehingga tidak mengerahkan kekuatan yang besar. Oleh karena itu, Wilson hanya terluka ringan.“Om, apa-apaan ini!” seru Michael dengan ekspresi muram. Wilson merupakan kerabat jauh keluarganya. Sekarang, Elliot malah berani melukai Wilson di hadapannya. Tindakan ini sudah setara dengan mempermalukannya. “Aku katakan sekali lagi. Berlutut dan minta maaf! Kalau nggak, segera keluar dari Keluarga Senjaya!” ujar Elliot dengan dingin.“Baik ....” Wilson langsung bergidik dan tidak berani membantah lagi. Dia berlutut di hadapan Owen dan Theresa, lalu berkata sambil bersujud, “Non
Di dalam kediaman Keluarga Senjaya.Owen dan Theresa masuk ke ruang tamu untuk menemui Adrian. Adrian merupakan seorang pria tua yang terlihat berwibawa dan tegas. Aura yang dipancarkannya terlihat sangat mengesankan dan kuat.Di sisi Adrian, terdapat seorang wanita tua yang terlihat bijaksana dan bersahabat. Dia adalah Eliana, neneknya Theresa. Setelah mengetahui bahwa Theresa adalah putri dari Sophie, Eliana langsung memeluk Theresa sambil menangis.Sementara itu, Adrian masih merasa marah karena Sophie bersikeras menikahi Lukas dan akhirnya mati muda. Jadi, dia terlihat sangat tegang dan tidak menunjukkan perasaannya yang sebenarnya seperti Eliana. Namun, jarinya yang sedikit gemetar sudah menunjukkan kegembiraannya. Ternyata dia sama sekali tidak setenang seperti yang ditunjukkannya.Setelah Eliana kembali tenang, Adrian pun menyuruh istrinya Elliot untuk membawa Eliana beristirahat di kamar. Bagaimanapun juga, Eliana sudah tua. Perubahan suasana hati yang terlalu besar tidaklah ba