“Aku ....” Indra terlihat sangat serbasalah. Dia bangkit dari tempat duduknya, lalu berjalan mondar-mandir di aula utama, tetapi tetap tidak bisa membuat keputusan.Pemikirannya sama dengan anggota Keluarga Suwanto lainnya. Baik dari segi reputasi keluarga maupun sudut pandangnya sebagai kakeknya Yura, Indra tidak mungkin setuju membiarkan Yura memiliki hubungan tidak jelas dengan Owen.Namun, Indra juga tahu seberapa mendalam perasaan Yura terhadap Owen. Apalagi, kali ini Owen sudah menolong Keluarga Suwanto. Jika dia lanjut memisahkan Yura dan Owen, tindakan itu akan terasa sangat kejam bagi Yura. Dia merasa sangat serbasalah dan tidak tahu harus berbuat apa.“Ayah, jasa dan dendam itu dua hal yang berbeda. Begini saja, kita kembalikan saja Grup Ora kepada Owen. Anggap saja itu bentuk balas jasa kita. Tapi, aku nggak akan setuju Yura terus berhubungan dengannya!” ucap Clinton dengan tegas.Sebagai ayahnya Yura, Clinton tentu saja tidak mungkin membiarkan Yura bersama dengan Owen tanp
Saat melihat kemunculan Owen dan Yura, suasana hati anggota Keluarga Suwanto menjadi sedikit lebih baik.“Owen, sekarang, kamu termasuk salah satu tokoh paling berpengaruh di Jenggala. Aku harap kamu bisa lebih memperhatikan tindakanmu. Kelak, jagalah jarakmu dengan putriku!” ucap Clinton tanpa basa-basi.“Umm ....” Saat melihat reaksi Clinton, Owen pun merasa agak canggung dan tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.“Ayah, apa-apaan kamu? Hari ini, Keluarga Suwanto berhasil terhindar dari musibah berkat bantuan Owen. Meskipun masih ada dendam di antara dia dan keluarga kita, kamu juga nggak perlu bersikap seperti itu kepadanya!” ujar Yura dengan tidak senang.“Aku tahu! Kami semua merasa sangat berterima kasih atas bantuannya kali ini. Tapi, itu nggak berarti dia bisa mendua dan menculik putriku dengan seenaknya!” bentak Clinton dengan marah.“Aku ....” Yura merasa sangat marah, tetapi tidak bisa membantah.“Om Clinton, jangan marah dulu.” Owen mendesah, lalu berkata dengan tulus, “Ak
Brak! Begitu melihat hati para tetua Keluarga Suwanto mulai goyah, Victor langsung memukul meja dan berdiri.“Apa lagi yang perlu didiskusikan? Memangnya Keluarga Suwanto nggak perlu mementingkan reputasi keluarga demi beberapa butir pil energi sejati kelas menengah itu?” bentak Victor dengan marah.Jika tersebar berita bahwa Yura masih terus terlibat dalam hubungan tidak jelas dengan Owen dan Theresa, apalagi rela menjadi simpanan Owen, reputasi Keluarga Suwanto akan hancur. Jangankan Indra dan Clinton, bahkan Victor juga tidak akan menyetujui hal ini.“Apa yang dikatakan Om Victor memang benar. Nggak ada yang perlu didiskusikan lagi!” Clinton juga ikut berdiri. Sikapnya terlihat sangat tegas.“Om Clinton, Pak Victor, selain pil energi sejati kelas menengah, aku juga akan memberikan Teknik Penunduk Iblis yang merupakan teknik bela diri tingkat tinggi kelas menengah kepada kalian. Ini juga adalah bentuk permintaan maafku pada Keluarga Suwanto,” kata Owen dengan buru-buru sambil mengelu
“Apa? Om Victor, kamu ....” Saat mendengar ucapan Victor, Clinton pun menatapnya dengan terkejut.Tadi, Victor baru saja menegur para tetua Keluarga Suwanto yang hatinya tergerak. Clinton pun mengira bahwa Victor akan tetap berpihak padanya. Tak disangka, Victor langsung “berkhianat” begitu melihat buku teknik bela diri itu. Victor benar-benar tidak bisa diandalkan!‘Dasar nggak tahu malu!’ Beberapa tetua Keluarga Suwanto juga memaki Victor dalam hati. Namun, dengan adanya pil energi sejati kelas menengah dan teknik bela diri tingkat tinggi kelas menengah di hadapan mereka, hati mereka benar-benar sudah goyah.“Kak Indra, apa yang dikatakan Kak Victor benar! Ini adalah pilihan Yura. Sebaiknya, kita biarkan saja mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. Kalau kita memaksakan diri untuk ikut campur, belum tentu itu adalah hal yang bagus bagi Yura.” Beberapa tetua Keluarga Suwanto mulai membujuk Indra.“Nggak bisa! Ayah, hal ini terlalu nggak masuk akal! Selama Owen nggak meninggalkan
“Ternyata begitu!” Setelah mendengar penjelasan Owen, Indra baru tersadar.Sementara itu, ekspresi Clinton juga sudah menjadi jauh lebih baik dan dia tidak menentang lagi. Berhubung hal ini sangat bertentangan dengan norma pada umumnya, Clinton tentu saja tidak akan setuju Yura menjadi simpanan Owen. Namun, Owen hanya ingin berbaikan dengan Keluarga Suwanto, bukan meminta untuk berhubungan dengan Yura. Indra dan Clinton bisa menerima hal ini. Seperti yang dikatakan Owen, sebaiknya semuanya dibiarkan berjalan secara alami. Jika pikiran Yura tiba-tiba terbuka suatu hari nanti, mungkin saja dia akan mengubur perasaannya terhadap Owen. Tentu saja, mereka juga tidak berdaya apabila Yura bersikeras tidak ingin menyerah.Dengan sifat Yura yang suka bertindak semena-mena, mereka tidak mungkin bisa memaksa Yura menjauhi Owen. Jika tidak, Yura mungkin akan menapaki jejak Theresa sebelumnya dan bunuh diri demi cinta. Pada saat itu, mereka akan kehilangan Yura untuk selamanya. Intinya, mereka ha
“Pak Indra, ada satu hal lagi yang mau aku bicarakan secara pribadi denganmu ...,” ujar Owen dengan ragu sambil menatap Victor dan para tetua Keluarga Suwanto yang ada di sekitar mereka.“Kalian semua, keluar saja dulu!” Indra langsung mengerti maksud Owen dan mengisyaratkan orang lainnya untuk keluar.Saat ini, hanya tersisa Indra, Owen, dan Yura di aula utama.“Owen, ada apa? Katakanlah,” tanya Indra dengan heran.“Begini, masih ada sebuah teknik bela diri yang ingin aku berikan padamu,” jawab Owen sambil mengeluarkan sebuah buku teknik bela diri. Ini juga merupakan buku yang baru ditulisnya tadi.“Teknik bela diri? Bukannya tadi kamu sudah memberikan keluarga kami sebuah teknik bela diri?” tanya Indra dengan terkejut. Dia tidak mengerti maksud Owen.“Teknik Penunduk Iblis hanyalah teknik bela diri tingkat tinggi kelas menengah, sedangkan teknik bela diri ini adalah teknik bela diri tingkat tinggi kelas atas. Namanya Teknik Wazuri,” jelas Owen secara singkat.“Apa? Teknik bela diri t
Setelah memberikan Teknik Wazuri kepada Indra, Owen pun berpamitan dengan Yura dan meninggalkan kediaman Keluarga Suwanto. Akhirnya, semua usahanya sudah berbuah manis. Hubungannya dengan Keluarga Suwanto telah kembali seperti dulu. Hal ini membuatnya merasa sangat lega dan bahkan sangat gembira.Namun, setelah teringat tentang masalah dengan Yura, Owen pun merasa agak pusing. Sebenarnya, dia hanya ingin mengakhiri dendam di antara dirinya dengan Keluarga Suwanto dan menebus kesalahannya. Hanya saja, masalah ini malah berkembang ke arah yang berada di luar kendalinya. Dari sikap Indra dan anggota Keluarga Suwanto, mereka sepertinya sudah merestui hubungan Owen dengan Yura. Meskipun ingin mengatakan bahwa hubungan mereka bukan seperti itu, dia juga tidak tahu harus bagaimana membantahnya.Tentu saja, sebagai seorang pria, Owen seharusnya merasa gembira karena mendapatkan hal sebagus ini. Namun, jika dipertimbangkan dari sudut pandang Theresa dan Yura, hal ini sangatlah tidak adil bagi
“Ternyata karena hal ini.” Theresa pun tersadar dan bertanya dengan acuh tak acuh, “Memangnya kenapa?”“Memangnya kenapa? Theresa, apa kamu sudah gila? Pacarmu akan direbut wanita lain, tapi kamu malah bertanya memangnya kenapa?” Lukas merasa sangat terkejut setelah melihat reaksi Theresa.Awalnya, Lukas mengira Theresa akan merasa sangat marah. Tak disangka, Theresa malah bersikap begitu tenang. Hal ini benar-benar berada di luar dugaannya.“Aku ....” Theresa tidak dapat berkata-kata. Dia memang sudah menyetujui hubungan Owen dengan Yura dari awal. Selain itu, dia sendiri yang menyuruh Owen berbaikan dengan Yura. Hanya saja, hal ini terlalu tidak masuk akal. Jadi, dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya kepada Lukas.Tidak mungkin Theresa memberi tahu kakek dan ayahnya bahwa dirinya sudah menerima Yura, ‘kan? Jika dia berkata seperti itu, Lukas dan Jerremy pasti akan sangat marah.Pada saat ini, Renata yang sedang duduk di sofa ruang tamu pun menonton pertunjukan ini dengan sant