“Pak Indra, ada satu hal lagi yang mau aku bicarakan secara pribadi denganmu ...,” ujar Owen dengan ragu sambil menatap Victor dan para tetua Keluarga Suwanto yang ada di sekitar mereka.“Kalian semua, keluar saja dulu!” Indra langsung mengerti maksud Owen dan mengisyaratkan orang lainnya untuk keluar.Saat ini, hanya tersisa Indra, Owen, dan Yura di aula utama.“Owen, ada apa? Katakanlah,” tanya Indra dengan heran.“Begini, masih ada sebuah teknik bela diri yang ingin aku berikan padamu,” jawab Owen sambil mengeluarkan sebuah buku teknik bela diri. Ini juga merupakan buku yang baru ditulisnya tadi.“Teknik bela diri? Bukannya tadi kamu sudah memberikan keluarga kami sebuah teknik bela diri?” tanya Indra dengan terkejut. Dia tidak mengerti maksud Owen.“Teknik Penunduk Iblis hanyalah teknik bela diri tingkat tinggi kelas menengah, sedangkan teknik bela diri ini adalah teknik bela diri tingkat tinggi kelas atas. Namanya Teknik Wazuri,” jelas Owen secara singkat.“Apa? Teknik bela diri t
Setelah memberikan Teknik Wazuri kepada Indra, Owen pun berpamitan dengan Yura dan meninggalkan kediaman Keluarga Suwanto. Akhirnya, semua usahanya sudah berbuah manis. Hubungannya dengan Keluarga Suwanto telah kembali seperti dulu. Hal ini membuatnya merasa sangat lega dan bahkan sangat gembira.Namun, setelah teringat tentang masalah dengan Yura, Owen pun merasa agak pusing. Sebenarnya, dia hanya ingin mengakhiri dendam di antara dirinya dengan Keluarga Suwanto dan menebus kesalahannya. Hanya saja, masalah ini malah berkembang ke arah yang berada di luar kendalinya. Dari sikap Indra dan anggota Keluarga Suwanto, mereka sepertinya sudah merestui hubungan Owen dengan Yura. Meskipun ingin mengatakan bahwa hubungan mereka bukan seperti itu, dia juga tidak tahu harus bagaimana membantahnya.Tentu saja, sebagai seorang pria, Owen seharusnya merasa gembira karena mendapatkan hal sebagus ini. Namun, jika dipertimbangkan dari sudut pandang Theresa dan Yura, hal ini sangatlah tidak adil bagi
“Ternyata karena hal ini.” Theresa pun tersadar dan bertanya dengan acuh tak acuh, “Memangnya kenapa?”“Memangnya kenapa? Theresa, apa kamu sudah gila? Pacarmu akan direbut wanita lain, tapi kamu malah bertanya memangnya kenapa?” Lukas merasa sangat terkejut setelah melihat reaksi Theresa.Awalnya, Lukas mengira Theresa akan merasa sangat marah. Tak disangka, Theresa malah bersikap begitu tenang. Hal ini benar-benar berada di luar dugaannya.“Aku ....” Theresa tidak dapat berkata-kata. Dia memang sudah menyetujui hubungan Owen dengan Yura dari awal. Selain itu, dia sendiri yang menyuruh Owen berbaikan dengan Yura. Hanya saja, hal ini terlalu tidak masuk akal. Jadi, dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya kepada Lukas.Tidak mungkin Theresa memberi tahu kakek dan ayahnya bahwa dirinya sudah menerima Yura, ‘kan? Jika dia berkata seperti itu, Lukas dan Jerremy pasti akan sangat marah.Pada saat ini, Renata yang sedang duduk di sofa ruang tamu pun menonton pertunjukan ini dengan sant
“Theresa, ka ... kamu dan Yura rela diduakan Owen ...? Apa kamu sudah gila?” Setelah tersadar dari keterkejutannya, Lukas langsung murka.“Ayah, masalahnya bukan seperti yang kamu bayangkan. Dulu, Yura sudah banyak membantu Owen. Lagian, dia juga hampir bertunangan dengan Owen. Aku yang merusak pertunangan mereka dan merebut Owen darinya. Selama ini, aku merasa sangat bersalah atas hal ini. Pokoknya, aku hanya ingin memberi Yura sebuah kesempatan agar bisa menebus luka yang sudah kutimbulkan,” jelas Theresa.“Sembarangan! Mana bisa kamu melakukan hal seperti ini? Aku nggak akan setuju!” seru Lukas dengan marah.“Ya sudah. Theresa, teleponlah Owen dan suruh dia pulang sekarang juga! Aku akan bicara dengannya secara pribadi!” ujar Jerremy dengan suara berat. Dia terlihat jauh lebih tenang daripada Lukas.“Nggak usah, aku sudah pulang.” Tepat pada saat ini, terdengar suara Owen. Kemudian, dia berjalan masuk ke ruang tamu.Setelah melihat Owen, Lukas sudah tidak mampu menahan amarahnya da
“Nggak bisa, aku nggak mungkin memutuskan hubungan dengan Yura dan Keluarga Suwanto,” jawab Owen sambil menggeleng. Sikapnya terlihat sangat tegas.Dulu, Yura dan Keluarga Suwanto sudah banyak membantu Owen. Sejak bermusuhan dengan Keluarga Suwanto, dia selalu merasa bersalah pada mereka. Sekarang, semua usaha kerasnya untuk mengakhiri dendam itu sudah berbuah manis. Dia tidak mungkin melukai Yura dan Keluarga Suwanto lagi.“Kamu .... Owen, kuperingati kamu. Kesabaranku itu ada batasnya. Kamu jangan dikasih hati minta jantung!” Lukas benar-benar sangat marah dan hampir tidak bisa menahan amarahnya lagi.“Ayah, bisa nggak kamu jangan mempersulit Owen lagi? Dulu, Yura dan Keluarga Suwanto sudah banyak membantu Owen. Saat Owen bermusuhan dengan Keluarga Suwanto demi aku, dia pun sering dikecam dan dicela. Sekarang, dia akhirnya berbaikan dengan Keluarga Suwanto. Lagian, aku dan Yura juga nggak keberatan. Kenapa kamu harus ikut campur dalam urusan ini?” bujuk Theresa.“Theresa, apa kamu su
Saat melihat sikap Jerremy yang begitu tegas, Owen pun tercengang. Meskipun dia dan Yura memang sudah berbaikan dari dulu, dia tidak pernah berpikir untuk mendapatkan Theresa dan Yura sekaligus karena ingin menghormati mereka. Dia hanya berharap Yura bisa segera sadar, lalu berinisiatif untuk mundur dari hubungan ini.Tak disangka, masalah ini malah berkembang menjadi semakin tidak masuk akal. Sekarang, bukan hanya Theresa dan Yura yang sudah setuju, bahkan Keluarga Lestari dan Keluarga Suwanto juga menyetujuinya. Tidak ada seorang pun yang menanyakan pendapat Owen. Mereka hanya langsung mewakilinya mengambil keputusan. Jadi, dapat dibayangkan bagaimana perasaannya saat ini.“Kakek, kalian sudah salah paham. Sebenarnya, aku dan Yura ....” Owen hendak menjelaskannya, tetapi Jerremy malah langsung menyela ucapannya.“Owen, Keluarga Lestari bisa menerima hubunganmu dengan Yura. Tapi, aku punya satu syarat,” kata Jerremy dengan serius.“Syarat apa?” tanya Owen secara refleks.“Simpel saja.
“Oh iya, Kakek, aku mau memberikan tiga butir pil energi sejati untuk Keluarga Lestari,” kata Owen setelah teringat tentang hal ini. Kemudian, dia mengeluarkan pil energi sejati kelas menengah itu dan memberikannya kepada Jerremy.“Pil energi sejati? Di antara orang dari kalangan muda Keluarga Lestari, nggak ada praktisi seni bela diri yang berada di tahap puncak Alam Sigana. Buat apa kamu memberiku pil energi sejati ini?” tanya Jerremy dengan terkejut.Jerremy tahu mengenai manfaat pil energi sejati. Pil ini bisa membantu praktisi seni bela diri yang sudah mencapai tahap puncak Alam Sigana untuk mencapai Alam Mugana. Namun, setelah Wendy sekeluarga meninggalkan Keluarga Lestari, tidak ada lagi orang yang berbakat dari generasi muda Keluarga Lestari. Jadi, percuma saja Owen memberikannya pil energi sejati itu.“Kakek, ini bukan pil energi sejati kelas rendah, melainkan pil energi sejati kelas menengah yang baru kumurnikan. Pil ini bisa membantu petarung Semi Alam Rigana untuk mencapai
“Kalian nggak salah dengar kok. Teknik Penunduk Iblis adalah teknik bela diri yang kusiapkan untuk keluarga cabang Keluarga Lestari,” ujar Owen sambil tersenyum.“Untuk keluarga cabang? Kenapa? A ... apa aku nggak boleh melatihnya?” tanya Lukas dengan terkejut. Senyumannya langsung membeku dan hatinya juga langsung tenggelam. Dia mengira Owen pasti marah karena dirinya sudah menentang hubungan Owen dengan Yura tadi. Oleh karena itu, Owen baru menolak untuk membiarkannya berlatih Teknik Penunduk Iblis.Tentu saja, bukan hanya Lukas yang berpikiran seperti itu. Bahkan Jerremy juga memiliki pemikiran yang sama. Selain Theresa, keluarga inti Keluarga Lestari yang tersisa hanyalah Jerremy dan Lukas. Namun, basis kultivasi Jerremy sudah dimusnahkan oleh Utaram. Sekarang, Owen malah mengucapkan hal seperti itu. Sangat jelas bahwa dia ingin menargeti Lukas.“Owen, aku hanya menegurmu sekilas, kamu nggak perlu bersikap begitu terhadapku,” ujar Lukas dengan ekspresi putus asa. Teknik Penunduk I