Dengan kekuatan Joseph yang sudah hampir mendekati tahap puncak Alam Mugana, bahkan Renata yang memiliki bakat bela diri mengerikan juga bukanlah tandingan Joseph, apalagi Owen yang hanya merupakan seorang kacung. Tindakan Owen yang menggunakan sebuah jarinya untuk melawan Joseph sangat arogan dan bodoh.“Cepat lumpuhkan anak itu!” Jamal yang berdiri di samping terlihat bersemangat dan menatap Owen dengan penuh kebencian. Dia tahu bahwa Joseph merupakan ahli tingkat tinggi Keluarga Wales dan kekuatannya pasti jauh lebih hebat daripada Owen. Jika tebakannya tidak meleset, Owen pasti akan terluka parah setelah menerima serangan Joseph itu.“Gawat ....” Berkebalikan dari orang-orang dari Keluarga Wales yang terlihat gembira, Indah langsung ketakutan dan wajahnya menjadi pucat. Dia memang tidak tahu seberapa hebat kekuatan Owen, tetapi dia tahu bahwa Owen hanyalah orang dari luar kota. Tidak peduli seberapa hebat pun Owen, dia juga tidak mungkin mampu melawan Keluarga Wales.Bukan hanya be
Begitu mendengar ucapan Alfred mengenai kekuatan Owen, semua orang pun merasa sangat terkejut. Owen terlihat hanya beberapa tahun lebih tua dari Renata, tetapi basis kultivasinya ternyata sudah jauh lebih tinggi dari Renata. Bakat bela diri ini yang mengerikan ini mungkin tidak dapat ditandingi oleh Renata sekali pun.Konyolnya, tadi mereka semua mengira Owen hanyalah pengikut Renata. Sekarang, mereka baru sadar bahwa sebenarnya Renata yang merupakan pengikut Owen. Orang terhebat di antara mereka bertiga bukanlah Renata, melainkan Owen.“Dasar sekelompok orang berwawasan sempit! Sekarang, kalian sudah tahu kehebatan Owen, ‘kan?” ujar Renata dengan bangga. Dia merasa sangat puas setelah melihat reaksi semua orang.“Gadis tengik, nggak usah sombong! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah mencapai tahap puncak Alam Mugana? Dia mau melawan Keluarga Wales hanya dengan mengandalkan kekuatannya sendiri? Jangan mimpi!” ujar Alfred dengan dingin.Owen masih muda, tetapi basis kultivasi
Terutama Alfred. Sebagai kepala Keluarga Wales, basis kultivasinya sudah terhambat di Semi Alam Rigana selama belasan tahun dan masih belum bisa menerobos mencapai Alam Rigana sampai sekarang. Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa dia adalah orang yang paling jelas seberapa sulitnya menerobos mencapai Alam Rigana. Oleh karena itu, Alfred tidak akan percaya bahwa Owen yang masih begitu muda sudah mencapai Alam Rigana. Hal ini sama sekali tidak realistis.“Terserah kalian mau percaya atau nggak!” dengus Renata. Dia malas berdebat dengan mereka semua.“Gadis tengik, kamu nggak usah menggertak kami! Tadi, kamu sudah melukai cucuku. Biarpun kamu lanjut membual, aku juga nggak akan melepaskan kalian!” cibir Alfred.Alfred mengira bahwa Renata sengaja membual tentang basis kultivasi Owen untuk menakut-nakuti mereka sehingga mereka memilih untuk melarikan diri. Namun, trik ini tidak akan bisa menipunya.Tentu saja, dendam di antara mereka sudah semakin mendalam. Baik itu untuk membalaskan d
Saat berbicara, Renata juga melambaikan tinjunya dan mengisyaratkan Owen untuk cepat bertindak.“Ngapain buru-buru? Aku mau pemanasan dulu!” ujar Owen dengan kesal.“Nak, sudah mau mati masih berani sok hebat! Kalau kamu benar-benar hebat, lawan aku secara langsung! Asal kamu bisa menahan seranganku, aku akan pertimbangkan untuk melepaskan kalian bertiga!” kata Alfred dengan dingin.Berhubung sudah tua dan kurang gesit, Alfred pun tidak mampu melakukan apa-apa terhadap Owen yang tidak berhenti menghindar. Dia sengaja berkata begitu untuk memprovokasi Owen agar Owen melawannya secara langsung. Dengan begitu, dia pasti bisa melukai Owen dengan satu serangan.“Oke, akan kukabulkan permintaanmu itu!” dengus Owen dengan dingin. Dia pun memanfaatkan ketidaksabaran Alfred dan tiba-tiba menghentikan langkah kakinya. Kemudian, dia melayangkan tinjunya yang mengandung kekuatan luar biasa besar ke arah Alfred dan mengerahkan jurus gelombang kedua.“Bagus! Nak, kamu masih terlalu muda. Kamu nggak
“Kenapa bisa begini .... Apa basis kultivasi anak itu benar-benar sudah mencapai Alam Rigana?” gumam Alfred sambil menutupi lukanya. Dia terlihat sangat terkejut.Saat bertarung dengan Owen tadi, Alfred dapat merasakan bahwa kekuatan Owen yang sebenarnya masih belum mencapai Alam Rigana. Namun, dia tiba-tiba merasa tidak yakin. Dengan kekuatannya yang sudah mencapai Semi Alam Rigana selama belasan tahun, Owen tidak mungkin mampu melukainya hanya dengan satu serangan apabila basis kultivasi Owen belum mencapai Alam Rigana.Mengenai Owen yang awalnya tidak berhenti menghindari serangannya, Alfred merasa Owen pasti sengaja ingin mempermainkannya dengan mengandalkan basis kultivasinya yang tinggi.“Apa? Alam Rigana? Apa yang dikatakan gadis tengik itu memang benar?”Saat mendengar ucapan Alfred, seluruh anggota Keluarga Wales langsung terkejut. Tadi, Renata mengatakan bahwa basis kultivasi Owen sudah mencapai tahap menengah Alam Rigana. Hanya saja, mereka mengira Renata sedang membual dan
“Nak, kamu jangan terlalu sombong! Biarpun basis kultivasimu sudah mencapai Alam Rigana, Keluarga Wales juga nggak gampang dihadapi! Kalau kamu nggak bersedia berdamai dan bersikeras ingin berselisih dengan Keluarga Wales, jangan salahkan aku bertindak kejam!” ujar Alfred dengan dingin.Mereka sedang berada di Loram, bukan Jenggala. Meskipun Owen benar-benar adalah seorang petarung Alam Rigana, dia juga tidak mampu melawan Keluarga Wales dengan kekuatannya sendiri. Jadi, Alfred tidak akan membiarkan Owen bertindak seenaknya di hadapan mereka.“Benarkah? Kalau kalian memang masih ada cara lain untuk menghadapiku, silakan kerahkan semuanya. Aku mau tahu seberapa hebat kalian sebenarnya!” ejek Owen. Dia pun teringat ucapan Renata sebelumnya. Jika Keluarga Wales memang tidak mau tunduk, dia akan bertarung dengan mereka hingga mereka tunduk.“Oke, kamu sendiri yang bilang ya! Jangan nyesal nantinya!” cibir Alfred. Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dan segera meminta bala bantuan.Saat me
“Tuan Owen, sudah lama kita nggak jumpa!” Setelah tersadar dari keterkejutannya, Aryan pun berjalan menghampiri Owen dan menyapanya dengan hangat.“Benar, sudah lama kita nggak jumpa,” jawab Owen sambil tersenyum canggung.Setelah tiba di Loram, Owen sebenarnya hendak menghubungi Aryan. Namun, setelah mempertimbangkan hubungannya dengan Keluarga Suwanto sekarang, dia merasa kurang nyaman untuk mengunjungi Aryan. Jadi, dia akhirnya mengurungkan niat itu. Tak disangka, dia tetap bertemu dengan Aryan karena berselisih dengan Keluarga Wales.“Tuan Owen, kapan kamu datang ke Loram? Kenapa kamu nggak hubungi aku?” tanya Aryan dengan agak sedih. Dengan hubungannya yang dekat dengan Owen, perasaannya agak terluka karena Owen datang ke Loram tanpa memberitahunya.“Umm ....” Owen merasa agak malu dan tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.“Tuan Aryan, kamu kenal sama anak ini?” tanya Alfred dengan terkejut setelah melihat Aryan dan Owen yang terlihat akrab.Tentu saja, bukan hanya Alfred yan
“Pak Alfred, hanya minta maaf terlalu nggak tulus!” ucap Aryan dengan tidak puas.“Tuan Aryan, maksudmu ....” Alfred mendongak untuk menatap Aryan.“Begini saja, sepertinya Perusahaan Jaya Makmur di bawah kelola keluarga kalian cukup berguna bagi Tuan Owen. menurutku, kalian berikan saja perusahaan ini kepada Tuan Owen. Anggap saja ini bentuk permintaan maaf kalian,” kata Aryan dengan tegas.“Ini .... Baiklah. Kami akan menuruti kata-katamu.” Setelah ragu sejenak, Alfred pun menyetujui permintaan Aryan dengan agak tidak berdaya.Meskipun memberikan Perusahaan Jaya Makmur kepada Owen sangat merugikan Keluarga Wales, Alfred mau tak mau harus merelakannya demi menyelesaikan masalah ini. Lagi pula, perusahaan ini hanyalah salah satu perusahaan di bawah kelola Grup Wales. Kehilangan perusahaan ini tidak akan berpengaruh besar pada fondasi keluarga mereka.“Apa? Nggak perlu sampai sebegitunya kok!” Owen pun terkejut setelah mendengar keputusan ini. Dia awalnya hanya berharap anggota Keluarga