Intinya, Owen tidak ingin bermusuhan dengan Keluarga Suwanto. Jika bisa, dia akan berusaha keras untuk memperbaiki hubungan ini agar Keluarga Suwanto menerimanya kembali. Dengan begitu, dia baru bisa merasa tenang.“Emm, aku percaya padamu!” jawab Yura sambil tersenyum manis.Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Yura mengerti perasaan dan kesulitan Owen, juga tahu bahwa Owen harus mengambil keputusan seperti itu sebelumnya. Namun, semuanya sudah berlalu. Asalkan Owen bisa berdamai dengan Keluarga Suwanto, kelak dia sudah bisa bersama dengan Owen secara terang-terangan. Hal itu memang jauh lebih bagus daripada “kawin lari” bersama Owen.“Yura, bersabarlah dulu untuk beberapa hari. Tunggu kabar baik dariku di rumah. Jangan khawatir, aku nggak akan mengecewakanmu!” ujar Owen dengan serius.Sebenarnya, selain pil energi sejati kelas menengah, Owen masih memiliki cara lain. Dia yakin selama dirinya menunjukkan ketulusannya, perselisihan dengan Keluarga Suwanto pasti bisa terselesaika
Perusahaan pemasok bahan baku untuk Grup Ratu Kosmetik ini bernama Perusahaan Jaya Makmur. Perusahaan ini merupakan perusahaan bahan baku kimia skala besar di Loram.Perusahaan Jaya Makmur sudah mengurangi jumlah pasokan bahan baku kepada Grup Ratu Kosmetik dan hampir melanggar kontrak. Namun, kontrak kerja sama ini ditandatangani oleh Darius dan berlaku selama satu tahun.Sekarang, masa berlaku kontrak masih belum berakhir dan perusahaan itu hanya mengurangi jumlah pasokan, bukan sepenuhnya berhenti memberi pasokan. Ditambah dengan Darius yang sudah dipecat dari perusahaan, masalah ini pun menjadi jauh lebih rumit.Intinya, jika ingin mengganti perusahaan pemasok lain, sebaiknya Grup Ratu Kosmetik mengakhiri kontrak kerja sama dengan Perusahaan Jaya Makmur terlebih dahulu agar kedua belah pihak terhindar dari konflik hukum kelaknya.“Ayo kita pergi ke Perusahaan Jaya Makmur. Kita bicarakan lagi hal lainnya setelah memutuskan kontrak dengan mereka.” Owen menyimpan dokumen itu, lalu men
“Indah, bawa mereka ke ruang tamu dan biarkan mereka menunggu selama tiga jam!” kata Jamal sambil tersenyum dingin.Sangat jelas bahwa Jamal bermaksud untuk menunjukkan kekuasaannya dengan mengintimidasi Owen dan Theresa. Dengan begitu, pihak Owen dan Theresa akan menjadi semakin pasif. Pada saat itu, dia akan memiliki kendali penuh atas situasinya dan bisa menekan mereka dengan sesuka hatinya.“Apa? Umm ... sepertinya itu kurang bagus?” tanya Indah dengan terkejut. Mereka itu tamu dan sudah datang jauh-jauh dari Jenggala. Namun, Jamal malah ingin mereka menunggu selama tiga jam. Tindakannya ini sudah terlalu kejam.Namun, inilah dunia bisnis. Indah bisa menebak bahwa Jamal ingin mengintimidasi pihak Owen agar bisa mendapatkan keuntungan terbesar.“Apanya yang kurang bagus? Lakukan saja semuanya sesuai perintahku. Jangan banyak omong kosong lagi!” tegur Jamal dengan tidak senang.“Ini .... Baik.” Indah mengiakannya, lalu keluar dari kantor Jamal....Indah membawa Owen dan yang lain ke
Indah tahu dengan jelas bahwa Jamal memang sengaja membiarkan kelompok Owen menunggu. Jadi, dia pun tidak bisa membantah.“Kenapa? Apa Pak Jamal memang sengaja berbuat begini?” tanya Owen dengan ekspresi muram.Meskipun sudah menebak bahwa Jamal mungkin memang sengaja melakukannya, itu tetap hanyalah tebakannya dan Jamal mungkin memang masih menangani urusan penting. Namun, setelah melihat ekspresi Indah yang aneh, Owen sudah tahu bahwa tebakannya itu benar. Dalam sekejap, ekspresinya pun dipenuhi dengan kesinisan dan amarah.“Pak Owen, jangan marah dulu. Begini saja, aku akan memberi tahu Pak Jamal dan lihat apa dia bisa menemui kalian sekarang juga,” kata Indah dengan buru-buru.“Apa? Owen, jangan omong kosong lagi dengannya. Ayo kita kita hancurkan perusahaan ini sekarang juga!” ujar Renata dengan marah. Kemudian, dia langsung hendak bertindak. Dengan kekuatannya dan Owen, menghancurkan Perusahaan Jaya Makmur bukanlah hal yang sulit.“Jangan! Aku hanyalah seorang sekretaris. Aku moh
Jamal mengira bahwa kedatangan Owen adalah untuk memohon Perusahaan Jaya Makmur menambah pasokan bahan baku. Berhubung pihak Owen yang membutuhkannya, dia tentu saja akan bersikap arogan dan mengintimidasi mereka. Dengan begitu, dia baru bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar saat bernegosiasi harga nanti.“Ini ... baiklah.” Berhubung Jamal masih bersikeras tidak ingin menemui Owen, Indah juga tidak berdaya. Dia pun berpamitan, lalu hendak meninggalkan kantor Jamal.“Indah, tunggu!” Saat melihat sosok ramping Indah, Jamal tiba-tiba terpikirkan sesuatu dan menghentikannya.“Pak Jamal, ada perintah apa lagi?” Indah berbalik, lalu bertanya dengan bingung.“Coba lepas kacamatamu!” Jamal menatap wajah cantik Indah dengan tatapan penuh arti.“Apa? Umm ....” Indah pun terkejut. Dia tidak menyangka Jamal akan tiba-tiba menyuruhnya melepaskan kacamata. Hal ini tidak berhubungan dengan pekerjaannya. Dalam sekejap, dia pun merasa kewalahan dan tidak tahu harus berbuat apa.“Pak Jamal, minus
“Apa? Mana bisa begitu?” Setelah mendengar ucapan Jamal, Indah pun terkejut.Indah sudah terjun dalam masyarakat selama 3-4 tahun dan bukanlah pendatang baru di dunia kerja. Dia tentu saja mengerti maksud tersirat Jamal. Selama dia pergi ke rumah Jamal malam ini, konsekuensinya tidak akan terbayangkan.“Kenapa nggak bisa? Kenapa? Apa kamu berani menolak?” tanya Jamal dengan tidak senang.“Pak Jamal, aku sudah terima niat baikmu. Aku bisa mengundangmu ke pesta pernikahanku, tapi mengenai ke rumahmu nanti malam dan hadiah itu, nggak usah, deh,” tolak Indah.“Indah, aku mau kasih kamu hadiah, tapi kamu malah nolak. Lagian, aku sudah bilang tadi. Kalau kamu berani membantah perintahku, aku akan langsung memecatmu!” Ekspresi Jamal pun berubah menjadi suram. Dia sudah marah karena ditolak Indah.“Mau pecat, ya pecat saja. Aku bisa cari pekerjaan baru,” ujar Indah sambil menggertakkan giginya. Sekarang, dia akan segera menikah dengan pacarnya. Dia tidak akan membiarkan dirinya dinodai Jamal d
“Ini ....” Hati Indah langsung tenggelam. Dia tahu bahwa ada Grup Wales dan Keluarga Wales di balik Perusahaan Makmur Jaya.Keluarga Wales merupakan salah satu keluarga besar di Loram yang memiliki kekuasaan besar. Meskipun Jamal memerkosanya, tidak akan ada yang terjadi pada Jamal.Dengan kata lain, kali ini, Indah sudah tidak mungkin bisa terhindar dari pelecehan yang akan dilakukan Jamal. Selain itu, dia juga tidak bisa menghukum Jamal melalui jalur hukum setelahnya. Begitu memikirkan hal ini, hatinya langsung diliputi dengan rasa putus asa.Brak! Tepat pada saat ini, terdengar suara pintu yang ditendang buka oleh seseorang. Selanjutnya, pintu yang besar itu pun roboh.“Ada apa ini ....” Jamal merasa sangat terkejut. Saat menoleh, dia melihat Owen yang berjalan masuk dengan ekspresi dingin bersama Renata dan Theresa.“Siapa kalian? Siapa yang izinkan kalian masuk? Cepat keluar!” Jamal merasa sangat murka. Dia sudah hampir mendapatkan Indah, tetapi malah tiba-tiba dihentikan oleh Owe
Owen tiba-tiba teringat tujuan kedatangannya. Dia mengambil dokumen itu dari tangan Theresa, lalu melangkah maju dan melemparkannya ke atas meja Jamal.“Apa? Grup Ratu Kosmetik mau mengakhiri kerja sama dengan Perusahaan Jaya Makmur? A ... aku nggak salah dengar?” Jamal pun terkejut dan tidak berani memercayai pendengarannya. Awalnya, Jamal mengira Grup Ratu Kosmetik mengutus dua orang dengan otoritas tertinggi untuk datang menambah pasokan bahan baku. Tak disangka, mereka bukan datang untuk memohonnya, tetapi malah berniat untuk mengakhiri kerja sama.“Jangan omong kosong lagi! Sekarang, kukasih kamu satu kesempatan terakhir. Segera tanda tangani kontrak ini! Dengan begitu, aku akan pertimbangkan untuk mengampunimu,” ujar Owen dengan dingin.Tadi, Jamal sudah membiarkan Owen menunggu selama satu jam lebih. Darahnya memang sudah mendidih, tetapi tujuan utamanya datang ke Perusahaan Jaya Makmur adalah untuk mengakhiri kerja sama. Lagi pula, ini adalah Loram, bukan Jenggala. Masih ada b
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero