“Indah, bawa mereka ke ruang tamu dan biarkan mereka menunggu selama tiga jam!” kata Jamal sambil tersenyum dingin.Sangat jelas bahwa Jamal bermaksud untuk menunjukkan kekuasaannya dengan mengintimidasi Owen dan Theresa. Dengan begitu, pihak Owen dan Theresa akan menjadi semakin pasif. Pada saat itu, dia akan memiliki kendali penuh atas situasinya dan bisa menekan mereka dengan sesuka hatinya.“Apa? Umm ... sepertinya itu kurang bagus?” tanya Indah dengan terkejut. Mereka itu tamu dan sudah datang jauh-jauh dari Jenggala. Namun, Jamal malah ingin mereka menunggu selama tiga jam. Tindakannya ini sudah terlalu kejam.Namun, inilah dunia bisnis. Indah bisa menebak bahwa Jamal ingin mengintimidasi pihak Owen agar bisa mendapatkan keuntungan terbesar.“Apanya yang kurang bagus? Lakukan saja semuanya sesuai perintahku. Jangan banyak omong kosong lagi!” tegur Jamal dengan tidak senang.“Ini .... Baik.” Indah mengiakannya, lalu keluar dari kantor Jamal....Indah membawa Owen dan yang lain ke
Indah tahu dengan jelas bahwa Jamal memang sengaja membiarkan kelompok Owen menunggu. Jadi, dia pun tidak bisa membantah.“Kenapa? Apa Pak Jamal memang sengaja berbuat begini?” tanya Owen dengan ekspresi muram.Meskipun sudah menebak bahwa Jamal mungkin memang sengaja melakukannya, itu tetap hanyalah tebakannya dan Jamal mungkin memang masih menangani urusan penting. Namun, setelah melihat ekspresi Indah yang aneh, Owen sudah tahu bahwa tebakannya itu benar. Dalam sekejap, ekspresinya pun dipenuhi dengan kesinisan dan amarah.“Pak Owen, jangan marah dulu. Begini saja, aku akan memberi tahu Pak Jamal dan lihat apa dia bisa menemui kalian sekarang juga,” kata Indah dengan buru-buru.“Apa? Owen, jangan omong kosong lagi dengannya. Ayo kita kita hancurkan perusahaan ini sekarang juga!” ujar Renata dengan marah. Kemudian, dia langsung hendak bertindak. Dengan kekuatannya dan Owen, menghancurkan Perusahaan Jaya Makmur bukanlah hal yang sulit.“Jangan! Aku hanyalah seorang sekretaris. Aku moh
Jamal mengira bahwa kedatangan Owen adalah untuk memohon Perusahaan Jaya Makmur menambah pasokan bahan baku. Berhubung pihak Owen yang membutuhkannya, dia tentu saja akan bersikap arogan dan mengintimidasi mereka. Dengan begitu, dia baru bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar saat bernegosiasi harga nanti.“Ini ... baiklah.” Berhubung Jamal masih bersikeras tidak ingin menemui Owen, Indah juga tidak berdaya. Dia pun berpamitan, lalu hendak meninggalkan kantor Jamal.“Indah, tunggu!” Saat melihat sosok ramping Indah, Jamal tiba-tiba terpikirkan sesuatu dan menghentikannya.“Pak Jamal, ada perintah apa lagi?” Indah berbalik, lalu bertanya dengan bingung.“Coba lepas kacamatamu!” Jamal menatap wajah cantik Indah dengan tatapan penuh arti.“Apa? Umm ....” Indah pun terkejut. Dia tidak menyangka Jamal akan tiba-tiba menyuruhnya melepaskan kacamata. Hal ini tidak berhubungan dengan pekerjaannya. Dalam sekejap, dia pun merasa kewalahan dan tidak tahu harus berbuat apa.“Pak Jamal, minus
“Apa? Mana bisa begitu?” Setelah mendengar ucapan Jamal, Indah pun terkejut.Indah sudah terjun dalam masyarakat selama 3-4 tahun dan bukanlah pendatang baru di dunia kerja. Dia tentu saja mengerti maksud tersirat Jamal. Selama dia pergi ke rumah Jamal malam ini, konsekuensinya tidak akan terbayangkan.“Kenapa nggak bisa? Kenapa? Apa kamu berani menolak?” tanya Jamal dengan tidak senang.“Pak Jamal, aku sudah terima niat baikmu. Aku bisa mengundangmu ke pesta pernikahanku, tapi mengenai ke rumahmu nanti malam dan hadiah itu, nggak usah, deh,” tolak Indah.“Indah, aku mau kasih kamu hadiah, tapi kamu malah nolak. Lagian, aku sudah bilang tadi. Kalau kamu berani membantah perintahku, aku akan langsung memecatmu!” Ekspresi Jamal pun berubah menjadi suram. Dia sudah marah karena ditolak Indah.“Mau pecat, ya pecat saja. Aku bisa cari pekerjaan baru,” ujar Indah sambil menggertakkan giginya. Sekarang, dia akan segera menikah dengan pacarnya. Dia tidak akan membiarkan dirinya dinodai Jamal d
“Ini ....” Hati Indah langsung tenggelam. Dia tahu bahwa ada Grup Wales dan Keluarga Wales di balik Perusahaan Makmur Jaya.Keluarga Wales merupakan salah satu keluarga besar di Loram yang memiliki kekuasaan besar. Meskipun Jamal memerkosanya, tidak akan ada yang terjadi pada Jamal.Dengan kata lain, kali ini, Indah sudah tidak mungkin bisa terhindar dari pelecehan yang akan dilakukan Jamal. Selain itu, dia juga tidak bisa menghukum Jamal melalui jalur hukum setelahnya. Begitu memikirkan hal ini, hatinya langsung diliputi dengan rasa putus asa.Brak! Tepat pada saat ini, terdengar suara pintu yang ditendang buka oleh seseorang. Selanjutnya, pintu yang besar itu pun roboh.“Ada apa ini ....” Jamal merasa sangat terkejut. Saat menoleh, dia melihat Owen yang berjalan masuk dengan ekspresi dingin bersama Renata dan Theresa.“Siapa kalian? Siapa yang izinkan kalian masuk? Cepat keluar!” Jamal merasa sangat murka. Dia sudah hampir mendapatkan Indah, tetapi malah tiba-tiba dihentikan oleh Owe
Owen tiba-tiba teringat tujuan kedatangannya. Dia mengambil dokumen itu dari tangan Theresa, lalu melangkah maju dan melemparkannya ke atas meja Jamal.“Apa? Grup Ratu Kosmetik mau mengakhiri kerja sama dengan Perusahaan Jaya Makmur? A ... aku nggak salah dengar?” Jamal pun terkejut dan tidak berani memercayai pendengarannya. Awalnya, Jamal mengira Grup Ratu Kosmetik mengutus dua orang dengan otoritas tertinggi untuk datang menambah pasokan bahan baku. Tak disangka, mereka bukan datang untuk memohonnya, tetapi malah berniat untuk mengakhiri kerja sama.“Jangan omong kosong lagi! Sekarang, kukasih kamu satu kesempatan terakhir. Segera tanda tangani kontrak ini! Dengan begitu, aku akan pertimbangkan untuk mengampunimu,” ujar Owen dengan dingin.Tadi, Jamal sudah membiarkan Owen menunggu selama satu jam lebih. Darahnya memang sudah mendidih, tetapi tujuan utamanya datang ke Perusahaan Jaya Makmur adalah untuk mengakhiri kerja sama. Lagi pula, ini adalah Loram, bukan Jenggala. Masih ada b
“Mau pergi? Sudah terlambat!” cibir pemuda berjas itu. Dia melambaikan tangannya, lalu enam orang satpam langsung mengepung Owen, Theresa, dan Renata agar mereka tidak bisa kabur.“Gawat ....” Saat melihat situasi ini, Indah langsung memucat dan merasa putus asa. Meskipun tidak mengetahui latar belakang kelompok Owen, dia merasa Renata dan Theresa pasti juga merupakan wanita lemah seperti dirinya. Selain itu, di pihak Owen hanya ada Owen sendiri yang bisa bertarung. Mana mungkin Owen bisa mengalahkan enam orang satpam yang bertubuh kekar?Di sisi lain, Renata malah tersenyum gembira.“Owen, kamu nggak usah menyia-nyiakan tenagamu. Biar aku dan Theresa saja yang menghadapi para pecundang ini!” Saat melihat Owen hendak bertindak, Renata pun menghalanginya. Kemudian, dia menarik Theresa dan melangkah keluar bersama.“Emm, ide bagus!” Theresa juga terlihat bersemangat dan tidak membantah usul Renata. Sudah beberapa bulan berlalu sejak dia mulai berlatih teknik bela diri dengan Owen. Meskip
“Baik!” Willy melambaikan tangannya. Kemudian, enam satpam bertubuh kekar itu langsung menerjang ke arah Theresa dan Renata dengan garang.Ini adalah pertama kalinya Theresa bertarung dengan orang lain. Jadi, dia sedikit banyaknya merasa gugup. Kemudian, sebelum Renata sempat bertindak, dia pun menyerang ke arah enam satpam itu dengan energi sejati yang kuat.Duk, duk, duk! Beberapa satpam itu hanyalah orang biasa. Mereka tidak mungkin bisa menahan serangan kekuatan penuh Theresa. Oleh karena itu, mereka pun melayang setelah terkena energi sejati Theresa.“Ng ... nggak mungkin!”Saat melihat situasi ini, Jamal dan Willy pun tercengang. Bukan hanya mereka, bahkan Indah yang berdiri di samping juga sangat terkejut. Mereka semua tidak menyangka bahwa Theresa yang terlihat lemah lembut ternyata mampu mengalahkan enam satpam bertubuh kekar hanya dengan satu serangan. Hal ini terlalu luar biasa! Jika bukan karena menyaksikan dengan mata kepala sendiri, mereka tidak akan percaya bahwa ini a