“Dasar Owen menyebalkan! Sudah lewat beberapa hari, tapi dia masih belum datang menjengukku!” gumam Yura dengan kesal.Saat Owen mencari Yura untuk meminta bahan obat beberapa hari yang lalu, dia masih belum sempat mengobrol dengan Owen karena Owen harus segera mengobati Rachel. Awalnya, Yura mengira Owen pasti akan datang lagi untuk mencarinya. Namun, dia masih belum melihat sosok Owen setelah menunggu beberapa hari.Beberapa saat kemudian.Yura sepertinya masih merasa sangat kesal. Dia menggenggam ponselnya untuk menelepon, tetapi langsung memutuskan sambungannya berulang kali. Pada akhirnya, dia sudah tidak tahan dan menghubungi Owen juga.Kring! Tepat pada saat ini, terdengar nada dering ponsel yang nyaring dari belakangnya.Yura pun terkejut, lalu menyadari sesuatu. Kemudian, dia berbalik dan melihat Owen yang entah sejak kapan sudah muncul di dekatnya dan sedang menatapnya sambil tersenyum tipis.“Owen? A ... apa aku lagi mimpi?” Yura tertegun sejenak, lalu mengusap matanya.“Ten
Tentu saja, dua pertiga jamur ganoderma berumur 1.000 tahun yang Owen dapatkan dari Organisasi Dragmar beberapa hari yang lalu juga bisa dimurnikan menjadi pil energi sejati kelas menengah. Namun, jamur ganoderma berumur 1.000 tahun itu jauh lebih berharga dan langka dari bahan obat utama berumur 500 tahun. Sangat disayangkan apabila jamur itu dimurnikan menjadi pil energi sejati.Untuk sementara, Owen hendak menyimpan jamur ganoderma itu dan menggunakannya untuk hal lain kelak.“Owen, besok, kita pergi saja ke Loram supaya bisa membeli snow lotus berumur 500-an tahun itu. Nanti, kamu bisa memurnikannya lagi menjadi pil energi sejati,” ujar Rachel dengan ekspresi gembira.Owen mengangguk dan berkata, “Emm, o ....”Namun, sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, Owen tiba-tiba merasa ada yang aneh. Kemudian, dia menjelaskan maksud kedatangannya secara singkat, “Yura, besok aku dan Theresa mau pergi dinas untuk cari perusahaan pemasok bahan baku yang baru. Aku mungkin nggak punya waktu u
“Nggak bisa!” Heri mendengus, lalu menatap Owen dan berkata dengan dingin, “Owen, kukasih kamu satu kesempatan terakhir. Kamu boleh pilih mau meninggalkan Theresa dan kembali pada Yura, atau jauhi Yura dan jangan ganggu dia lagi! Pikirkan sendiri baik-baik mau pilih yang mana!”“Kak Heri, maaf. Aku nggak akan meninggalkan Theresa. Tapi, aku berutang banyak pada Yura. Aku juga nggak mungkin meninggalkannya,” jawab Owen dengan berani.“Apa? Ka ... kamu mau menduakan mereka?” Setelah mendengar jawaban Owen, Heri langsung murka.“Aku bukan mau mendua, aku hanya nggak mau melukai Yura,” desah Owen.Sejak Yura hampir berubah menjadi jahat karena dibutakan cinta, Owen sudah memutuskan untuk tidak melukai Yura lagi. Bagaimanapun juga, Yura sudah berkorban begitu banyak demi dirinya. Namun, wanita yang paling dicintainya adalah Theresa. Dia hanya menganggap Yura sebagai teman terbaik dan orang kepercayaannya. Jika bisa, Owen berharap Yura bisa bertemu dengan pria yang disukainya dan melupakan
“Owen, pergilah! Jangan salahkan aku nggak memperingatimu. Ini adalah yang terakhir kalinya. Kalau kamu berani menyelinap ke kediaman Keluarga Suwanto lagi, jangan salahkan aku bertindak kasar terhadapmu!” ujar Indra dengan dingin.“Pak Indra, apa kalian nggak bisa memberiku satu kesempatan lagi?” tanya Owen dengan getir.“Jangan omong kosong lagi! Owen, biarpun ada rumor kalau basis kultivasimu sudah mencapai tahap akhir Alam Rigana, Keluarga Suwanto juga bukan keluarga yang bisa ditindas oleh siapa pun! Kalau kamu masih nggak mau pergi, jangan salahkan kami bertindak kejam!” bentak Clinton dengan marah.Clinton dan seluruh anggota Keluarga Suwanto sudah mendengar berita mengenai Owen yang membunuh Utaram di kediaman Keluarga Lestari, juga mengintimidasi anggota Keluarga Lawrence sehingga mereka melarikan diri.Owen masih muda, tetapi basis kultivasinya malah sudah mencapai tahap akhir Alam Rigana. Baik Clinton maupun anggota Keluarga Suwanto lainnya merasa sangat terkejut.Namun, Yur
Tidak lama kemudian, dua pengawal Keluarga Suwanto yang diatur Heri datang untuk berjaga di luar pintu kamar Yura. Setelah itu, Heri baru pergi dengan tenang.“Kenapa jadi begini ....” Setelah mendengar langkah kaki Heri yang berangsur-angsur menjauh, Yura pun merasa sangat putus asa.Plop! Tepat pada saat ini, terdengar sedikit suara yang aneh. Kemudian, seseorang melompat masuk ke kamar dari balkon luar.“Siapa ....” Yura merasa terkejut dan hendak berteriak. Namun, sebelum sempat melakukannya, orang itu sudah membekap mulutnya.“Sst .... Yura, ini aku,” bisik Owen. Dia mengisyaratkan Yura untuk diam, lalu menarik kembali tangannya dari mulut Yura.“Owen, ke ... kenapa kamu kembali?” Saat melihat orang itu adalah Owen, Yura merasa sangat terkejut dan mengusap matanya karena tidak memercayai penglihatannya.Sebelumnya, Yura melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Owen sudah pergi. Namun, Owen malah menyelinap masuk lagi.“Aku agak mengkhawatirkanmu, makanya aku sengaja kembali,” j
“Nggak bisa! Yura, hubunganku dengan Keluarga Suwanto saat ini sudah sangat tegang. Kalau aku diam-diam membawamu pergi lagi, hubungan kami akan bertambah buruk,” jawab Owen sambil menggeleng. Dia langsung membantah usul Yura.Owen sangat berharap bisa berdamai dengan Keluarga Suwanto. Jika dia membuat Keluarga Suwanto marah dengan membawa Yura pergi, dia lebih tidak mungkin dimaafkan oleh Keluarga Suwanto lagi. Hal ini hanya akan merugikan dirinya dan Yura.“Tapi ... Kakek, Ayah, dan yang lain nggak setuju kita balikan lagi. Kalau kamu nggak bawa aku pergi, apa kita harus ketemu diam-diam seumur hidup ini?” tanya Yura dengan cemberut.“Nggak akan begitu kok. Tenang saja, setelah pulang dari Loram, aku akan pikirkan cara untuk menyelesaikan perselisihan dengan keluarga kalian. Dengan begitu, semua masalah baru akan benar-benar terselesaikan,” hibur Owen.“Menyelesaikan perselisihannya? Mana mungkin! Kamu sendiri juga sudah lihat sikap kakek dan ayahku tadi. mereka nggak mungkin terima,
Intinya, Owen tidak ingin bermusuhan dengan Keluarga Suwanto. Jika bisa, dia akan berusaha keras untuk memperbaiki hubungan ini agar Keluarga Suwanto menerimanya kembali. Dengan begitu, dia baru bisa merasa tenang.“Emm, aku percaya padamu!” jawab Yura sambil tersenyum manis.Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Yura mengerti perasaan dan kesulitan Owen, juga tahu bahwa Owen harus mengambil keputusan seperti itu sebelumnya. Namun, semuanya sudah berlalu. Asalkan Owen bisa berdamai dengan Keluarga Suwanto, kelak dia sudah bisa bersama dengan Owen secara terang-terangan. Hal itu memang jauh lebih bagus daripada “kawin lari” bersama Owen.“Yura, bersabarlah dulu untuk beberapa hari. Tunggu kabar baik dariku di rumah. Jangan khawatir, aku nggak akan mengecewakanmu!” ujar Owen dengan serius.Sebenarnya, selain pil energi sejati kelas menengah, Owen masih memiliki cara lain. Dia yakin selama dirinya menunjukkan ketulusannya, perselisihan dengan Keluarga Suwanto pasti bisa terselesaika
Perusahaan pemasok bahan baku untuk Grup Ratu Kosmetik ini bernama Perusahaan Jaya Makmur. Perusahaan ini merupakan perusahaan bahan baku kimia skala besar di Loram.Perusahaan Jaya Makmur sudah mengurangi jumlah pasokan bahan baku kepada Grup Ratu Kosmetik dan hampir melanggar kontrak. Namun, kontrak kerja sama ini ditandatangani oleh Darius dan berlaku selama satu tahun.Sekarang, masa berlaku kontrak masih belum berakhir dan perusahaan itu hanya mengurangi jumlah pasokan, bukan sepenuhnya berhenti memberi pasokan. Ditambah dengan Darius yang sudah dipecat dari perusahaan, masalah ini pun menjadi jauh lebih rumit.Intinya, jika ingin mengganti perusahaan pemasok lain, sebaiknya Grup Ratu Kosmetik mengakhiri kontrak kerja sama dengan Perusahaan Jaya Makmur terlebih dahulu agar kedua belah pihak terhindar dari konflik hukum kelaknya.“Ayo kita pergi ke Perusahaan Jaya Makmur. Kita bicarakan lagi hal lainnya setelah memutuskan kontrak dengan mereka.” Owen menyimpan dokumen itu, lalu men
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero