Sebenarnya, Theresa hanya mengiakan dengan asal karena tidak ingin lanjut mendengar omelan Lukas. Dia tidak akan mungkin berpisah dengan Owen.“Apa? Memasak obat untuknya?” Lukas merasa bagaikan disiram air dingin dan langsung marah. Dia baru sadar bahwa nasihatnya tadi sia-sia saja. Kemudian, dia menyusul Theresa dan berkata dengan pantang menyerah, “Theresa, tunggu. Bisa nggak kamu jangan begitu keras kepala ....”Melihat Theresa dan Lukas yang masuk ke ruang tamu, Rachel juga mengejar mereka sambil berkata, “Kak Theresa, aku akan membantumu memasak obat untuk Owen.”Setelah ketiga orang itu masuk ke rumah, yang tersisa di halaman hanyalah Renata dan Ricardo.“Renata, bukannya aku menyuruhmu membantuku merusak hubungan Theresa dan Owen? Gimana perkembangannya?” tanya Ricardo dengan antusias.“Bukannya aku lagi membantumu? Kalau nggak, kamu kira kenapa Lukas bisa sangat kesal pada Owen?” jawab Renata dengan acuh tak acuh.Sebenarnya, Renata tidak berencana untuk ikut campur dalam masa
“Begini. Tadi, demi mendapatkan paruh bawah Teknik Misteri Wanita, Renata ....” Owen pun menjelaskan secara singkat apa yang sudah terjadi.“Ternyata begitu!” Setelah mendengar penjelasan Owen, Theresa langsung tersadar. Begitu mengetahui bahwa Renata menimbulkan kesalahpahaman ini demi mendapatkan Teknik Misteri Wanita, seluruh perasaan sedihnya langsung sirna.“Theresa, semua yang kubilang itu benar. A ... apa kamu percaya padaku?” tanya Owen dengan gelisah. Dia masih agak khawatir Theresa tidak akan percaya padanya.“Emm, aku percaya padamu!” jawab Theresa sambil tersenyum.“Benarkah? Baguslah!” Owen sangat gembira karena tidak menyangka Theresa akan percaya padanya dengan begitu mudah. Dalam sekejap, seluruh kabut dalam hatinya langsung sirna.“Jangan senang dulu. Aku percaya sama kamu, tapi aku juga harus memperingatimu. Aku hanya akan menoleransinya kali ini. Jangan sampai hal ini terulang lagi, ya! Kelak, kamu harus jaga jarak sama Renata. Kalau hal seperti ini terulang lagi, ak
“Renata, apa kamu sudah gila? Mana boleh kita tidur bersama!” bentak Owen dengan marah.“Cih, siapa yang mau tidur bersamamu! Jangan mimpi! Maksudku, aku tidur di tempat tidur dan kamu tidur di lantai!” kata Renata dengan acuh tak acuh.“Ternyata begitu. Ngagetin saja!” Owen diam-diam merasa lega, tetapi tiba-tiba tersadar dan melanjutkan, “Eh, kamu mau aku tidur di lantai? Aku ini orang sakit, jangan bercanda!”“Siapa yang bercanda denganmu? Kalau bukan kamu yang tidur di lantai, memangnya kamu mau gadis lemah seperti aku yang tidur di lantai?” tanya Renata dengan acuh tak acuh.Owen pun kewalahan. Renata adalah wanita yang sangat merepotkan, apanya yang lemah? Namun, ini bukanlah intinya. Sekarang, Renata hendak menempati kamarnya. Mana mungkin dia diam saja?“Renata, apa kamu gila? Kamu punya kamar sendiri, kenapa mau tidur di kamarku?” bentak Owen dengan tidak senang.“Sudah kubilang, aku nggak akan membiarkanmu hidup tenang sebelum kamu mengajarkan paruh bawah Teknik Misteri Wanit
Tentu saja, Owen bersedia menyetujui permintaan Renata yang tidak masuk akal itu dan bahkan menoleransi tindakannya sore ini adalah karena Renata adalah penyelamatnya. Jika itu orang lain, Owen tidak mungkin membiarkan dirinya diinjak-injak seperti ini.“Nggak bisa! Aku mau sekarang!” bantah Renata secara langsung.“Kamu .... Renata, kuperingati kamu. Sebaiknya kamu jangan keterlaluan. Kalau kamu masih berani bersikap seenaknya, aku juga nggak akan sungkan lagi. Pada saat itu, aku jamin kamu nggak akan bisa mendapatkan seluruh Teknik Misteri Wanita untuk selama-lamanya!” bentak Owen.“Ini ....” Melihat amarah yang terpancar dari mata Owen, Renata pun terdiam. Dia tahu dengan sangat jelas apabila bukan karena dia sudah pernah menolong Owen, Owen pasti tidak akan membiarkannya bertindak seenaknya seperti ini. Jadi, berhubung Owen sudah berjanji akan mengajarkan Teknik Misteri Wanita kepadanya, untuk apa dia membuat Owen marah? Hal itu tidak akan menguntungkannya.“Baiklah kalau begitu. S
“Owen, kenapa? Gimana kondisi Kakek?” Melihat ekspresi Owen yang kurang bagus, Theresa pun menjadi lebih khawatir lagi.“Theresa, keadaan Pak Jerremy sangat serius. Sepertinya, dia sudah dicelakai orang. Saraf otaknya sudah rusak akibat pukulan yang kuat, makanya dia baru jatuh koma,” jawab Owen dengan suara berat.Setelah mendengar tentang berita Jerremy yang tiba-tiba jatuh sakit, Owen mengira penyakit lama Jerremy kambuh lagi. Namun, masalahnya bukan seperti yang dibayangkannya. Ternyata Jerremy sudah dicelakai orang.“Apa? Ma ... mana mungkin!” Lukas dan Theresa merasa sangat terkejut. Awalnya, mereka juga berpikir bahwa penyakit lama Jerremy kambuh lagi. Tak disangka, Owen malah mengatakan bahwa Jerremy dicelakai orang. Mereka berdua tentu saja sangat tercengang.“Owen, jangan omong kosong! Selama ini, keadaan Ayah memang kurang baik. Mungkin saja ini efek samping dari pengobatan yang kamu berikan kepadanya dulu sehingga penyakit lamanya baru kambuh lagi. Tapi, kamu nggak mau ngak
“Setelah Pak Ashton selesai memeriksa Kakek, dia pernah berpesan padaku untuk menyuruh Owen memeriksa Kakek sekali lagi. Waktu itu, aku agak bingung sama maksudnya. Kalau dipikir-pikir lagi, mungkin saja memang ada yang nggak bisa diutarakannya,” ujar Theresa.Theresa teringat tentang Ashton yang beberapa kali hendak mengatakan sesuatu saat memeriksa Jerremy, tetapi akhirnya mengurungkan niatnya. Oleh karena itu, Theresa makin merasa ada yang tidak beres dalam hal ini.“Theresa, sudah cukup Owen sendiri yang gila. Kenapa kamu juga ikut-ikutan gila?” Lukas menatap Theresa dengan ekspresi tidak percaya.“Aku nggak gila! Ayah, kenyataannya sudah terpampang di hadapan mata. Bisa nggak kamu sadar dikit?” Theresa berkata dengan marah, “Waktu itu, aku sudah berencana menyuruh Owen untuk mengobati Kakek, tapi kamu malah mencegahku. Kalau kamu nggak mencegahku, mungkin saja Owen sudah berhasil mengobati Kakek dan kita berdua juga nggak perlu mencapai titik ini.”“Ini ....” Lukas pun terdiam. Di
“Keluarga Suwanto itu pemasok bahan obat terbesar di Jenggala. Selain Keluarga Suwanto, siapa lagi yang punya ginseng liar di atas 300 tahun? Apa bedanya ini dengan nggak mampu sembuhin Ayah?” cibir Lukas.Keluarga Suwanto mengendalikan sebagian besar bahan obat berharga di Jenggala. Keluarga terhormat lainnya mungkin mampu mendapatkan beberapa bahan obat biasa, tetapi sangat sulit untuk mendapatkan bahan obat langka dan berharga yang berusia ratusan tahun. Apalagi, Lukas sudah keluar dari Keluarga Lestari dan kehilangan semuanya. Di mana dia bisa mendapatkan ginseng liar di atas 300 tahun?“Benar, Keluarga Suwanto mungkin punya ginseng liar itu!” Mata Theresa langsung berbinar. Dia langsung berkata dengan gembira, “Owen, gimana kalau kamu pergi ke kediaman Keluarga Suwanto dan coba cari Yura untuk bantu mendapatkan ginseng liar di atas 300 tahun?”Sebelum Owen sempat menjawab, Lukas sudah terlebih dahulu bersuara, “Theresa, apa kamu gila? Semua keluarga terhormat di Jenggala juga tahu
“Tapi, hidung dan mata dari orang yang kamu gambar nggak kayak hidung ataupun mata. Kamu benar-benar nggak punya bakat menggambar ya,” ujar Owen sambil meringis.“Siapa suruh kamu ikut cam ....” Yura sedang marah dan baru hendak memaki orang itu, tetapi dia tiba-tiba merasa ada yang aneh. Dia pun langsung terkejut hingga berdiri, lalu menatap Owen dengan ekspresi tidak percaya sambil bertanya, “Owen? Apa aku lagi mimpi?”“Kamu nggak lagi mimpi kok,” jawab Owen sambil tersenyum.“Benar-benar kamu! Baguslah!” Yura sangat gembira dan langsung melemparkan diri ke pelukan Owen. Dia tidak menyangka Owen akan benar-benar muncul di hadapannya pada saat dia merindukan Owen. Hal ini membuatnya sangat bersemangat dan gembira!“Aku ....” Owen ingin mengatakan sesuatu, tetapi terlihat agak canggung. Meskipun Theresa sudah memberikan izin kepadanya dan Yura, wanita yang paling dicintainya masih adalah Theresa. Jadi, dia tidak terlalu terbiasa dengan tindakan Yura yang mesra ini.Namun, Owen juga buk