Ken mengkerutkan keningnya saat dia sudah dipergoki oleh Reka saat sudah berada di ruangan sang Raja. Dalam hatinya Ken masih merasakan perasaan yang penasaran dengan cara Reka bisa mengetahui Ken yang masih menggunakan sihir kamuflase. Karena itu Ken tidak melepas sihirnya meski Reka terus berjalan mendekat kepadanya.Perasaan Ken bercampur aduk saat melihat ekspresi wajah Reka dan auranya yang sudah semakin kuat dari terakhir kali mereka bertemu. Insting Ken merasakan bila Reka dan ketiga Iblis yang bersamanya sangat berbahaya, pancaran aura membunuh mereka juga bukan main-main. Ken mungkin bisa menang jika bertarung melawan Reka saja, namun dia tidak yakin bila dia harus bertarung dengan mereka bertiga sekaligus.“Kenapa tidak kita seret keluar saja Putri?” tanya Jendral iblis sambil tersenyum lebar.Pikiran Ken semakin gelisah tentang apa yang harus dia lakukan, karena Ken sangat ingin tahu bagaimana cara Reka menghancurkan sihir kamuflasenya agar dia bisa tahu kelemahan sihirnya.
Ken tidak langsung menentukan pilihannya dan dia bermaksud memperhatikan pertarungan kedua belah pihak sambil memantau situasinya, sedangkan kedua pihak langsung bertarung dengan sangat sengit. Reka memang hanya berdua dengan Raja Iblis kemurkaan, namun dia bisa mengalahkan banyak Kesatria dan Pengawal sekaligus hanya dengan satu serangan. Yuna semua pasukannya berusaha mendesak Reka dan Raja Iblis kemurkaan dengan jumlah, dan hasilnya pasukan Yuna banyak yang tumbang akibat serangan mereka berdua.Ken tidak bisa menunggu terlalu lama karena jika dia membiarkan keadaan tersebut, karena bisa dilihat dari keadaan saat itu pasti akan banyak korban dari pihak Manusia. Karena pihak Yuna merupakan bagian dari rencana yang juga memiliki peran penting nantinya. Ken juga memikirkan alasan yang tepat untuk membantu Yuna agar tidak menjadi musuh bagi pihak Iblis dan dia bisa tetap menjadi pihak yang netral. Ken berpikir cepat dan cermat, karena situasi semakin mendesaknya untuk turun tangan mang
Ken melihat sosok yang sangat berkarisma dengan sikap yang sangat berwibawa, selain itu kekuatannya juga sangat kuat hampir menyamai kekuatan Garga. Ken yang serkarang bukanlah tandingannya, apa lagi level Ken belum cukup tinggi hingga tidak bisa melihat status dari sosok yang muncul di hadapannya. Bila melihat apa yang Reka lakukan saat kedatangannya membuat Ken menebak bila sosok tersebut merupakan Raja Iblis yang statusnya lebih tinggi dari Reka, yaitu Raja Iblis agung yang tidak lain adalah Ayah Reka.Keberadaannya membuat Ken susah untuk bernafas dan mengendalikan keseimbangan tubuhnya, sama seperti saat dia dulu menghadapi Garga saat masih lemah. Perbedaannya kini Ken memiliki kekuatan mental yang tinggi dan membuatnya bisa tetap tenang menghadapi situasi. Ken mencoba mengamati situasinya, karena dia tidak mungkin untuk melawannya dan juga kesulitan untuk kabur darinya serta Reka yang saat itu masih ada di sana.Kemudian Ken melihat wajahnya yang saat itu terus menatapnya tajam
“Apa maksudmu bertanya tentang kesiapanku, bukankah ini hanya sekedar informasi,” ucap Ken yang tampak gelisah akan informasi tentang Murka.Ken tidak tahu alasan yang pasti dia merasa gelisah, tetapi dia yakin apa yang dia rasakan saat itu berhubungan dengan informasi tentang Murka. Dia dibuat semakin gelisah karena perasaannya yang semakin penasaran dan juga perasaan takut yang dia rasakan. Ken juga tetap diam tidak berbicara dan dia hanya menunggu Garga untuk membalas ucapannya.“Sepertinya Master masih belum menyadarinya, bila Murka sebenarnya adalah orang yang datang dari dunia yang sama dengan master dan dia juga orang yang Master kenal.”“Keugkkk! Aaaaaaaaaaaa!” Ken berteriak sangat keras.Kepalanya berdengung dan seperti terkena pukulan palu besi dari segala arah, hingga dia merasakan bila kepalanya seperti akan pecah. Hal itu disebabkan oleh informasi yang sudah dihapus dan diganti secara paksa dari ingatan Ken
Yuna tidak bisa berhenti berpikir tentang bagaimana bisa Ken berada dipenjara Istana, dan Kesatria elit yang bertanggung jawab juga bercerita bila Ken sudah ditangkap sehari lalu. Artinya Ken sudah mendekap di dalam penjara istana selama satu hari, padahal pesan yang Yuna terima dari Oni mengatakan bila dia akan datang ke istana besok. Selain itu isu tentang sleeping killer juga mulai didengar tiga hari lalu yang artinya Ken sudah di ibu kota saat itu.“Hah,” Ken menghembuskan nafasnya pelan. “Clangk!” Ken yang kesal karena Yuna malah bengong dan tidak membebaskannya membuatnya menghancurkan rantai yang mengikatnya.“Semuanya bersiaga dan jaga Putri Yuna! jangan harap kamu bisa kabur lagi, dasar penjahat keroco!” teriak Kesatria elit setelah melihat Ken bebas dari belenggu dan berdiri menatapnya.“Semua turunkan senjata kalian!” bentak Yuna dengan memancarkan auranya yang kuat.Semua Kesatria dan Pengawal langsung melakukan perintah Yuna, meski mereka bingung dengan tujuan Yuna. Kesat
Ken yang ingin menonjolkan dirinya meminta semua Raja untuk bersedia menjadikannya sebagai pemimpin tertinggi yang memegang kendali dalam perang melawan Iblis. Pernyataan itu langsung ditentang oleh semua Raja, karena Ken merupakan Pahlawan yang baru saja tiba yang bahakn tidak memiliki berkah Dewi dan tidak tahu tentang perang. Apa lagi para Raja bila melihat bila Ken sama sekali tidak memiliki mana, salah satu Raja yang bisa melihat skill berkata bila skill yang Ken miliki tidak cocok untuk digunakan dalam pertempuran.Ken sengaja menyembunyikan status aslinya dari mereka semua, dan skill utama Ken memanglah skill untuk menjalani kehidupan sehari-hari, kecuai skill yang bisa mengambil skil milik ornag lain. Saintess yang juga mengikuti pertemuan sebagai perwakilan kerajaan Suci bingung dengan apa yang Ken pikir dan dia rencanakan sebenarnya. Saintess sudah mengerti dengan seberapa kuat Ken, tetapi saat dia melihat status Ken membuatnya menjadi bingung dengan asal kekuatan Ken. Peny
Para Pahlawan menyerang Ken secara teratur, para Pahlawan yang memgang senjata jarak pendek seperti pedang dan kapak langsung menyerang Ken dari dekat. Kemudian yang memiliki jarak sedang seperti tombak dan cambuk menyerang Ken disela-sela serangan rekannya. Terkahir mereka yang menggunakan senjata jarak jauh seperti sihir dan panah, para Pemanah terus menyerang Ken, sedangkan para Penyihir hanya menyerang disaat yang tepat.Ken yang sudah melihat status mereka bisa mengetahui bila semua lawannya adalah Pahlawan yang sangat mahir dalam menggunakan senjata yang mereka pegang, sedangkan Ken selama ini lebih sering menggunakan pukulannya untuk bertarung. Alasan itulah yang membuat Ken ingin sekali bertarung dengan para Pahlawan, karena semua Kesatria hanya menggunakan pedang dan tombak sebagai senjata mereka. Ken ingin mempelajari setiap senjata yang ada dengan tujuan ingin mendapatkan skill weapon master atau all master weapon yang membuatnya bisa mahir dalam menggunakan segala senjata.
Satu Bulan sebelumnya.Dua Pahlawan lagendaris sudah berdiri di hadapan seorang pemuda yang sudah dipanggil oleh Dewi Aria dan juga hampir menyelesaikan latihan dari mereka berdua. Kriss tersenyum saat melihat status dan skill yang dimiliki oleh Pahlawan hasil didikannya, kecepatannya dalam belajar dan beradaptasi sangat cepat. Mereka juga senang akhirnya Dewi Aria mengabulkan permintaan mereka untuk memanggil pahlawan terkuat dan memberikannya berkah yang banyak. Akhirnya mereka merasa perjuangannya untuk membujuk dan terus mendesak Dewi Aria berhasil, meski mereka merasa sedikit ada yang janggal.Kejanggalan yang ada tidak telalu berarti bagi mereka dan keduanya juga tidak mau pusing-pusing memikirkan hal yang merepotkan. Bagi mereka yang terpnting adalah fakta keduanya bisa terbebas dari tuntutan para Pendeta dan Raja yang terus memaksa mereka untuk membantu umat Manusia berperang melawan Iblis. Kini mereka bisa fokus untuk membantu pelatihan Pahlawan agung yang Dewi Aria telah pan