Beberapa menit sebelumnya.Di salah satu hutan Beast, Shaton dan para Profesor korup sudah di kumpulkan menjadi satu. Mereka bukan hanya kabur dari tugas dan tidak melindungi para siswa Akademi, bahkan Shaton dan beberapa dari mereka menjadikan siswa sebagai tameng mereka. Kini mereka sudah ditangkap dan akan mendapat hukuman dari kerajaan, tetapi Shaton akhir darinya yang hanya tinggal menunggu waktu untuk menerima hukuman dari kerajaan.Saat melihat artefak miliknya yang disita oleh para pengawal, Shaton jadi terpikirkan untuk menggunakan kekuatanmya agar bisa kabur. Hanya saja dia sedikit ragu karena ada Rugard yang merupakan Magicswordman dan orang yang masuk seratus terkuat, tetapi waktu yang dia miliki untuk berpikir tidak banyak. Bila dia tidak segera bertindak maka kesempatannya untuk kabur akan hilang saat artefak itu sudah dibawa pergi.‘Aku harus segera kabur dari sini, apa yang akan terjadi nanti biar aku pikirkan nanti saja,’ pikir Shaton yang sudah mencari celah untuk me
Setelah Ken menjentikkan jarinya, Penjara kegelapan yang mengurung Ken lenyap bersamaan dengan udara di belakang Shaton kembali membelah seperti yang terjadi saat Shaton mengaktifkan artefaknya. Celah tersebut kembali mengeluarkan kekuatan yang mengerikan yang langsung di serap oleh tubuh Shaton dan membuatnya menjadi lebih kuat. Shaton yang awalnya ketakutan karena semua skillnya tidak berkerja pada Ken, kini kembali tenang karena tidak ada hal buruk terjadi padanya dan dia malah dibuat semakin kuat. “Ha-hahahaha, apa yang kamu barusan lakukan? itu mengejutkanku,” ucap Shaton. Ken tidak menjawab hanya menghembuskan nafas pelan seperti lelah melihat tingkah Shaton yang sudah tidak menarik baginya. Yuna dan Sintess yang masih sadarkan diri, tetap tidak melakukan apapun dan hanya melihat apa yang sebenarnya terjadi. Shaton yang kesal pada Ken mencoba untuk meyerangnya, tetapi tubuhnya tidak bisa bergerak. Wajahnya langsung kembali pucat saat menyadari hal itu, dia meng
Ken tetap tidak menampakkan dirinya pada Rugard dan yang lain dan hanya menemui para siswa untuk memberi pelajaran atau arahan saja. Rugard sudah beberapa kali berpesan pada para siswa, tetapi Ken mengabaikannya dan menyampaikan akan menemui mereka saat kompetisi kerajaan. Hingga akhirnya hari kompetisi kerajaan sudah tiba, kompetisi kerajaan kali ini diadakan di kota Houlan yang bertempat di kerajaan Daiman.Ken yang sedang menyusuri jalanan kota merasa heran dengan penuhnya penjaga dan Kesatria yang ada, dia merasa penjagaan kota tersebut terlalu berlebihan. Di lain sisi dia juga berpikir mungkin pemandangan yang dia lihat akibat semakin intensnya serangan Iblis ke wilayah Manusia yang sampai menyusup ke beberapa ibukota kerajaan Manusia. Ken tidak terlalu memikirkan hal itu dan tetap berjalan santai untuk menikmati kompetisi kerajaan dan mendapatkan semua yang dia inginkan untuk merampungkan rencananya.“Sebaiknya aku bergegas agar tidak terlambat untuk menghadiri pembukaan kompeti
“Ada apa ini sebenarnya?” tanya Aina pada ketua Pengawas kompetisi.“Kami disini untuk meminta penjelasan kalian tentang kecurangan yang kalian lakukan,” ucap Profesor dari Akademi Kurisan yang menjawab pertanyaan Aina dengan penuh emosi.“Apa maksud anda dengan kecurangan?” tanya Aina yang ikut emosi.Katua pengawas kemudian menjelaskan tentang apa yang para Profesor adukan tentang kejanggalan yang meraka ketahui dari para siswa Airayano. Mereka menuduh Reon dan yang lainnya bukanlah siswa Akademi Airyano dan merupakan orang sewaan, karena mereka sama sekali tidak pernah mengetahui tentang Reon dan yang lainnya. Salah satu Profesor juga menjelaskan bila Reon dan yang lain tidak masuk dalam daftar siswa Airyano, yang sudah dipulikasikan kepada Akademi lainnya. Salain itu fakta mereka yang bukan merupakan siswa ajaran baru membuat semuanya semakin curiga bila mereka orang sewaan.Aina langsung membantah hal tersebut dan menjelaskan bila mereka semua adalah siswa dari kelas U yang meman
“Tetaplah tegak dan percaya pada kekuatan kalian,” ucap Ken dengan santai.“Meski Guru bilang begitu, kami hanya bisa bertarung dengan lima orang dalam babak kedua dan harus melawan sepuluh orang, belum lagi Reon dan yang lain tidak bisa ikut serta,” grutu Juanco yang kesal dengan kondisi mereka yang harus bertarung dengan lima siswa saja.“Hah, kamu terlalu bodoh, Ju*ncok! Satu dari kalian sama seperti sepuluh orang, jadi sebenarnya hanya perlu satu orang saja bagi kita untuk menang dan itu kamu,” jelas Ken.“Guru, berapa kali aku bilang, namaku itu Juanco dan tidak ada huruf K dibelakangnya,” jelas Juanco yang kesal pada Ken yang selalu mengubah namanya.Penampilan Juanco tidak banyak berubah, tetapi sikapnya sudah berubah karena pengaruh Ken yang membuat sikapnya banyak berubah. Dia sering berkata kasar dan sikapanya sedikit acuh terhadap sekitarnya, meski dia tetap terlihat seperti orang culun. Apa lagi Ken yang merubah namanya dan membuat semua temannya juga ikut menanggailnya se
Beberapa waktu sebelum pertandingan dimulai.Ken dan Aina datang kepada para siswa dan menjelaskan tentang kesepakatan yang mereka berdua buat denga para Profesor dan Pengawas. Ken menjelaskan bila itu keputusan terakhir agar mereka tetap bisa mengikuti kompetisi agar bisa membuat para Porfesor dari Akademi lain tidak menekan mereka dan para Pengawas untuk mengeluarkan Airyano. Ken juga merasa bila hasil kesepaktan ini tidak terlalu buruk, karena meski hanya lima siswa yang bisa ikut dalam satu kali pertandingan, mereka masih bisa menggunakan peserta cadangan.“Apakah keputusan ini tidak memberatkan bagi para siswa?” tanya Aina pada Ken.“Berat atau tidaknya hal itu, merekalah yang menentukan,” jawab Ken dengan wajah penuh percaya diri yang membuat Aina terkejut dengan rasa percaya Ken pada siswanya.“Meski kamu bilang begitu, melihat wajah mereka yang tidak lagi ceria membuatku tetap khawatir dengan mereka kedepannya,” tambah Aina.Para Pengawas dan Profesro kemudian mendantangi temp
“Apa yang sebenarnya terjadi? kenapa kita bisa kalah?” tanya salah satu siswa lawan yang tampak terguncang oleh kekalahan mereka yang tidak terduga dan tiba-tiba.Kemudian mereka berlima melotot sata melihat crystal yang muncul di belakang Ken, dia tersenyum lebar dan bahagia karena kompetisi pada babak kedua sangat menguntungkan dirinya. Bila pada babak pertama dia harus menampilkan sesuatu yang sangat luar biasa untuk membungkam mulut para penonton. Kini dia tidak memerlukan hal itu karena suara para penonton tidak bisa mencapai arena pertarungan. Tidak adanya papan yang menunjukkan skor mereka juga membuat Ken bisa leluasa memanipulasi keadaan.Mereka yang hanya tahu jumlah crystal saja membuat Ken bisa menciptakan crystal palsu dengan skill duplikatnya dan juga membuat ilusi dengan sihirnya. Menggunakan dua kombinasi dari keduanya membuat lawannya tertipu, apa lagi pihak lawan tidak bisa mengatahui perbedaan crystal asli dan duplikat. Karena itu Ken rela mengorbankan satu crystal
“Dengan rencana ini kita pasti bisa menyingkirkan Airyano, dan bila rencana ini sukses maka bisa jadi mereka akan mendapat pukulan telak dan tidak akan mengikuti kompetisi lagi.”“Aku juga setuju dengan ucpanmu Profesor, karena itu babak ketiga adalah waktu yang tepat bagi kita untuk menyingkirkan mereka dengan rencana ini, apa lagi akan sulit bagi para Pengawas menyelidiki dan melacak apa yang kita lakukan.”Mereka kemudian tertawa bersama karena sudah memiliki rencana yang sempurna untuk menyingkirkan Airyano dari komeptisi kerajaan selamanya. Para Profesor itu sebenarnya bukan hanya ingin menyingkirkan Airyano dari kompeisi, tetapi juga menghancurkan Akademi Airyano seutuhnya. Semua itu disebabkan karena mereka meresa Airyano adalah sebuah keberadaan yang seharusnya tidak ada, karena sudah ada Akademi Wardarn yang merupakan Akademi pertama di kerajaan Aisward.Bagi mereka sebuah Akademi hanya dibutuhkan satu saja pada setiap kerajaan untuk menjaga agar Akademi tetap menjadi tempat