Beranda / Pendekar / Pemalas Penantang Dewi / BAB 45 : Melawan black leopard

Share

BAB 45 : Melawan black leopard

Penulis: @M.N.A
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-13 21:07:47

Akhirnya mereka tahu ternyata burung kuari berlari bukan mengejar mereka yang mencuri telurnya, melainkan berlari untuk kabur dari kejaran pemangsanya. Kini mereka berhadapan dengan monster yang lebih ganas dari burung kuari dan tidak ada satupun dari mereka yang tahu tentang monster tersebut. Kulitnya yang gelap dan diselimuti dengan element kegelapan membuatnya susah dilihat, selain itu udara di sekitarnya menjadi sangat dingin.

Saat itu Rugard dan lainnya yang hampir sampai di tempat para siswa bertemu dengan burung kuari yang melarikan diri. Aina dan Lainar langsung bersiaga untuk siap bertarung melawan burung kuari yang berlari ke arah mereka, namun Rugard menghentikan mereka. Rugard merasa ada yang aneh pada burung kuari yang berlari seperti menghindari sesuatu, tiba-tiba dia merasakan energi mana yang kuat dari arah datangnya burung kuari.

“Semuanya kita percepat langkah kita dan jangan hiraukan burung kuari, ada monster yang lebih ganas di depan sana,” perintah Rugard dan mere
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 46 : Sebuah keputusan

    Rugard tahu bila Ken itu kuat, namun dia yang saat itu tidak begitu mengenal Ken dengan baik dan hanya tahu dari cerita Yuna, membuatnya tetap khawatir. Belum lagi kekuatan black leopard yang di luar nalarnya hingga membuat Rugard dan semua orangnya kewalahan. Mereka hanya bisa melihat saat Ken tidak bisa bergerak dengan wajah penuh emosi melihat black leopard yang melompat kepadanya, Reon dan teman lainnya yang tidak bisa melihat hal itu langsung menutup mata mereka. Setelah itu mereka tidak mendengar suara apapun, kemudian Reon mencoba membuka matanya dan melihat hal yang sangat mengejutkan.Black leopard yang melompat kepada Ken sedang terlentang dan mencoba menjadi kucing imut dengan memperlihatkan perut dan wajah imutnya pada Ken seolah ingin dielus. Monster itu bahkan berguling-guling dengan mengelus tubuh Ken dengan kepalanya seperti mencari perhatian dari Ken. sedangkan Ken tetap diam menatapnya dengan tajam, kemudian dia mengangkan tangannya dan menjitak kepala black leopard

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-14
  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 47 : Pilihan menentukan masa depan

    Dalam suasana yang tegang saat mereka ingin mendengar pilihan dari pada siswa kelas U, tiba-tiba terdengar suara dari arah lain. “Kalau begitu kami pilih untuk belajar kepada kepala Akademi,” ucap siswa kelas sihir yang sudah sadar dari pingsannya.“Kenapa kalian bingung, sudah jelas siapa yang lebih baik dan tinggal memilih saja,” tambah siswa lainnya dengan sikap sombongnya yang merusak suasana hati Ken.“Siapa juga yang bertanya kepada kalian berdua,” ucap Ken yang mulai kesal.“Apa maksudmu? kalau siswa kelas U saja diberi hak untuk memilih, maka kami yang derajatnya lebih tinggi juga harus menerima hak tersebut, lagi pula bukan kamu yang menentukan hal ini melainkan Kepala Akademi,” jawabnya dengan gaya sok meski sebenarnya dia tidak tahu apapun tentang hal yang mereka bicarakan.Ken kesal karena suasana tegang langsung rusak karena gangguan dari berdua siswa yang tidak penting, padahal saat itu dia ingin mendengar jawaban para siswa kelas U. Mereka yang tidak tahu apapun tentang

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-16
  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 48 : Berlatih atau bersantai

    Lainar awalnya terkejut saat mendapat tatapan tajam dari Rugard dan Aina, namun dia bisa paham saat melihat ekspresi wajah yang mereka perlihatan. Mereka tampak sekali bila penuh dengan tanda tanya tentang apa yang terjadi pada para siswa kelas U di tempat itu. Tempat itu bukan seperti tempat latihan yang mereka berdua pikirkan, mereka melihat bila semua siswa tidak seperti berlatih dan malah seperti menjalani kehidupan sehari-hari. Kesan pertama mereka saat melihat para siswa kelas U sedang membuat sebuah desa yang baru di hutan beast dan memulai kehidupan baru mereka di tempat itu.“Apa ini? apa yang sebenarnya terjadi dan mereka lakukan?” tanya Aina yang bingung.Rugard melihat beberapa dari mereka sedang berdiskusi tentang bahan yang didapat dari monster, lalu siswa lain terlihat sedang bersiap memasak, menggumpulkan kayu, mencuci, dan lain sebagainya. Hal yang paling mengejutkan mereka berdua adalah Ken yang saat itu sedang bersantai di ayunan dan digerakkan oleh beberapa siswa s

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-17
  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 49 : Hasil yang mengejutkan

    Sebuah arena sudah disiapkan oleh Lainar untuk mereka berempat bertarung, dan ke empat siswa sudah bersiap di arena. Kedua siswa sihir terlihat sangat bersemangat untuk memulai pertarungan tersebut, sedangkan kedua siswa kelas U terlihat sangat cemas. Siswa sihir yang sudah mengetahui seperti apa lawannya bersikap sangat percaya diri bila mereka akan menang, apalagi saat melihat kedua siswa kelas U memilih pedang kayu sebagai senjata.“Hahahaha, senjata itu memang cocok untuk kalian para sampah rendahan,” ejek salah satu siswa pada siswa kelas U dan membuat mereka semakin merasa cemas.Mereka tahu dengan pasti seperti apa musuhnya, apa lagi salah satu siswa kelas U yang mereka pilih merupakan penyihir yang malah memilih pedang sebagai senjata. Mereka menghina siswa kelas U karena pedang kayu tidak mungkin bisa menyetuh mereka yang menggunakan sihir, dan sebaliknya, mereka bisa melukai siswa kelas U dengan sihirnya. Mereka akhirnya berhenti bicara saat Rugard sudah datang dan berdiri d

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 50 : Keputusan Rugard

    “Lainar cepat cari tahu apa yang sebenarnya terjadi,” perintah Rugard dan Lainar bergegas keluar dari ruangan untuk menjalankan perintahnya.Kemudian rugard kembali menatap Ken. “Coba jelaskan apa maksud semua ini?”“Apa yang harus aku jelaskan padamu? Aku orang baru di sini dan kamu pemilik Akademi, jadi kenapa kamu malah bertanya pada orang baru sepertiku?” jawab Ken dengan santai.Ken tidak asal menjawab pertanyaan Rugard begitu saja tanpa berpikir, karena Ken yakin jawabannya akan membuat Rugard menyadari sesuatu yang sudah pernah dia peringatkan pada Rugard. Sedangkan Rugard berpikir maksud dari jawaban yang Ken berikan, dengan otak cerdas dan daya ingatnya yang cukup kuat, dia ingat bila Ken pernah berkata tentang masalah yang ada diantara para siswa Akademi. Kini dia tahu kenapa Ken tersenyum saat para siswa kelas U kembali sendiri dan dia berkata ‘selama di hutan beast tidak akan ada masalah bagi mereka meski tanpa pengawal.’ Ucapannya itu hanya mengacu pada hutan beast yang a

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 51 : Pertarungan Siyuan

    Mereka berjalan dengan tubuh yang lebih tegak dan pandangan yang lurus ke depan, semangat mereka juga semakin membara untuk memperlihatkan hasil latihannya. Saat mereka sudah tiba di arena, mereka kembali mendapat tatapan tajam dari banyak mata, tetapi kini mereka tetap berjalan penuh percaya diri. Di kursi VIP sudah ada Rugard, Yuna dan Sintess yang menjadi tamu istimewa dalam kompetisi tersebut dan membuat semua Profesor tampak bersemangat untuk unjuk gigi menarik perhatian mereka berdua.Aina yang Rugard tunjuk sebagai perwakilannya untuk membuka acara memanggil tiap Profesor dan perwakilan kelas yang mereka pilih untuk ikut kompetisi. Mereka langsung berbaris di arena dengan rapi, kemudian Aina menjelaskan tentang kompetisi yang akan mereka lakukan. Kompetisi kali ini terbagi menjadi empat kelompok yang harus mereka selesaikan, pertama adalah pertarungan individu, kedua pertarungan team dengan Profesor dan siswa, ketiga pertarungan kelompok dan terakhir pertarungan siswa melawan m

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 52 : Pertarungan Siyuan 2

    Kompetisi Akademi hanya seperti pertarungan latih tanding bagi para siswa kelas atas yang memiliki latar belakang Bangsawan dan orang kaya, mereka akan didukung oleh Profesor dengan perlengkapan dan artefak yang memadai untuk perlindungan dan senjata mereka. Berbeda cerita dengan para siswa kelas bawah yang merasa kompetisi seperti pertarungan hidup dan mati dengan kesiapan mereka untuk terluka. Karena itu kompetisi Akdemi itu tidaklah adil dan hanya meperlihatkan penindasan orang kuat dan berkuasa kepada orang lemah yang tidak memiliki apa-apa. Mereka yang tidak memiliki dukungan juga akan tetap di kelas bawah dan tidak akan bisa mengguakan perlegkapan memadai untuk membantu mereka bertarung, karena itu mereka harus siap terluka dan berjuang keras dalam kompetisi.Begitu pula dengan Siyuan yang menjadi siswa kelas U yang merupakan kelas under untuk tempat buangan para siswa gagal dan cacad dengan masa depan yang seram. Siryuan kembali ingat masa lalunya dan tidak menyangka b

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-23
  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 53 : Pertarungan Sengit difinal

    “Apa yang Guru katakan? Kenapa juga Guru harus melakukan itu?” tanya Siyuan yang heran.“Itu karena kamu terlalu mudah untuk diperdaya dan terbawa emsoi, memang aku yang menyebabkan kamu merasakan ilusi kematian, tetapi aku melakukan itu karena kamu sudah terkena ilusi yang lawanmu lancarkan bahkan sebelum kalian bertarung,” jelas Ken.“Jadi ilusi pedang yang menusukku itu bukan perbuatan Guru?” tanya Siyuan lagi.“Ah, itu juga aku yang melakukannya, hahahaha,” jawab Ken sambil tertawa.“Lalu ilusi mana yang musuh gunakan kepadaku?” teriak Siyuan yang kesal pada Ken, karena ilusi yang dia tahu dan dia rasakan dengan sangat nyata hanya dua itu saja.Ken kemudian menjelaskan bila ilusi musuhnya adalah memperlihatkan siyuan kenangan masa lalunya yang kelam dan membuatnya terbawa emosi. Ilusi itu juga akan membuatnya langsung menyerang musuhnya yang mana lawannya sudah menyiapkan jebakan untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-24

Bab terbaru

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 115 : Akhir cerita

    Warna rambut pirang yang berkilau seperti emas terurai hingga di bahunya, dan telihat sangat indah dengan wajah manis yang sangat cantik seperti boneka berbie. Bentuk tubuhnya juga aduhai yang membuat semua cowok membuka mulut mereka saat melihatnya berjalan. Kulitnya juga putih mulus yang terlihat sangat cerah terawat dengan baik, dan itu mmebuat semua cewek sangat ingin memiliki kulit sepertinya. Kedatangannya juga membuat suasana kelas menjadi hening karena semua siswa terus terpaku dan menatap kepadanya. “Perkenalkan nama saya Alice de Pendragon, mulai hari ini saya akan belajar di kelas ini.” Semua siswa langsung bersorak setelah mendengar perkenalannya, kecuali Ken yang tahu sosok tersebut sangat mirip dengan Garga. Namanya juga mirip dengan nama yang Ken berikan kepada Garga, hanya beda nama tengahnya saja, tetapi mengucapannya sama. Guru kemudian menjelaskan bila Alice merupakan siswa istimewa dan juga siswa pertukaran dari luar negeri yang akan belajar tentang budaya di Indo

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 114 : Akhir dari perang

    Ken merasa tidak juga harus menggunakan kekuatannya untuk melawan Dion yang kekuatannya juga sudah menyatu sempurna. Ken merasa harus mencari tahu lebih dalam tentang metode yang Dion gunakan untuk menyatukan semua kekuatannya. Ken menggunakan skill overdrive yang membuat tubuhnya memiliki kekuatan dua kali lipat dan bergerak berdasarkan instingnya untuk bertarung menggunakan seluruh kekuatannya. Pergerakan Dion menjadi semakin cepat dan serangannya juga semakin kuat dari sebelumnya, Ken bisa merasakan perbedaannya dari tekanan yang Dion berikan. Beruntung Ken memiliki skill untuk mengimbangi kekuatan Dion dan langsung menggunakannya, jika tidak Ken akan terkena serangan Dion dan berakhir teluka. Ken kini juga kesulitan untuk menghindari serangan Dion dan hanya bisa bertahan, tetapi Dia masih bisa memberikan perlawanan dan serangan balasan dalam kondisinya yang semakin terdesak. Ken mulai kesal karena tidak segera menemukan metode yang Dion gunakan. “Ju*nc*k!” “Kugkk!” Ken bertriak

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 113 : Kekuatan yang menyatu

    Ken tidak menyangka bila kejadiannya akan menjadi sangat buruk, karena dia tetap menyimpan kekuatan Dewi yang dia ambil kembali dari Reka. Kini mana, aura, kekuatan kegelapan Garga dan kekuatan Dewi bercampur dalam tubuh Ken dan terus saling bertabrakan. Ken mencoba untuk mengendalikan aliran dari kekuatannya agar bisa berjalan selaras dan menyatu dengan baik. Dia ingat dengan apa yang terjadi pada Dion yang mana kekuatan kegelapan bersatu dengan aura dan kekuatan Dewi menyatu dengan mana.Hanya saja yang membuat Ken merasa aneh adalah keempat kekuatan itu terbagi menjadi dua yang berada pada sisi kanan dan kiri tubuh Dion. Ken yang mencoba mempelajari tentang hal itu saat bertarung dengan Dion akhirnya bisa mengetahui metode yang Dion gunakan. Hanya saja Ken menggunakan metode yang mirip, tetapi metode yeng Ken gunakan lebih sempurna dan bisa menyatukan semua kekuatan itu agar bisa mengalir selaras pada tubuhnya.Semua kekutan itu berjalan bersama mengalir ke seluruh tubuh Ken dan ki

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 112 : Kembali Ken

    Tubuh Ken tidak bisa bergerak karena tekanan kuat yang dipancarkan oleh Dion, dan perasaan takut saat melihat Dion seakan melihat Dewa kamatian yang akan mencabut nyawanya. Kekuatan Dion yang sudah terlepas seluruhnya di luar perkiraan dan akal sehat yang Ken miliki, dan tanpa Ken sadari Dion sudah ada dihadapannya dan menusuk jantungnya. Kecepatan Dion sudah melebihi apa yang bisa Ken hadapi, bahkan matanya masih belum berkedip dan Dia sudah tertusuk kedua kalinya oleh Dion.Dion benar-benar seperti terlahir kembali, dan dia bisa merasakan sensasi yang sama seperti yang dia rasakan saat dia baru menjadi Dewa. Kini Dion juga sudah berhasil menyingkirkan Ken yang merupakan penghalang utamanya untuk menjadi penguasa mutlak. Meski begitu Dion tidak terbawa suasana dan memastikan Ken benar-benar mati ditangannya sendiri.Melihat Ken yang tidak bisa bereaksi akan serangannya dan hanya menatapnya dengan wajah yang tampak terguncang hingga matanya bergetar, membuat Dion benar-benar puas. Dia

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 111 : Strategi dan pengalaman

    Melihat Garga yang sudah tidak bisa bereaksi dengan semua serangannya yang sudah menargetkan Ken, membuat Dion yakin jika dia benar-benar berhasil. “Duuuaarrrrr!”“Sialan! dia kab--, craassssttttt!” Dion terkejut saat Ken berhasil menebas dirinya.Dion yang sebelumnya penuh percaya diri bila berhasil menyerang Ken jadi terkejut karena keberadaan Ken lenyap sebelum semua sarangan mengenai dirinya. Kini dia juga terkejut karena Ken yang tiba-tiba bisa muncul kembali tanpa luka yang bahkan berhasil menyerangnya. Dion benar-benar tidak tahu trik apa yang Ken gunakan, namun dia merasa bila Ken berpindah ke sebuah dimensi untuk menghindari semua serangannya.Berkat perhitungannya yang matang, Ken berhasil berpidah ke celah antar dimensi pada detik-detik semua serangan Dion akan mengenainya. Ken akan benar-benar mati jika dia tidak berpindah dalam celah ruang dan waktu pada saat itu, namun Ken juga harus kehilangan tempatnya bersembunyi. Karena dia yang berpindah saat ada Dion di dekatanya a

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 110 : Tikus dan Kucing

    Ken seakan dipaksa harus memilih untuk terus maju, karena Dion juga berhasil merusak diemnsi yang merupakan efek dari setu senjatanya. Sejata itu juga langsung patah saat dimensinya berhasil Dion hancurkan, dan membuat Ken terlempar keluar. Ken memang tidak memiliki waktu lagi, karena Dion benar-benar berniat untuk menyingkirkannya.[Garga, buat dia sibuk saat aku menyiapkan sesuatu untuk melawannya.] ujar Ken dan dia juga memberi beberapa informasi kepada Garga lewat telepati.Dion tersenyum saat dia mendengar perintah Ken yang dia kirim lewat telepati kepada Garga, dengan itu dia tidak perlu lagi membaca maksud dari isyarat yang Ken gunakan. Berkat itu Dion tidak perlu memperdulikan Garga, dan langsung menuju tempat yang akan Ken tuju. Dengan penuh percaya diri Dion melesat dan menunggu kedatangan Ken, namun dia tidak melihat adanya Ken yang datang kearahnya dan Garga juga tidak mengejarnya.Dion terhenti sejenak dan mencerna apa yang sebenarnya terjadi, karen

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 109 : Musuh terakhir

    Semua orang terkejut saat melihat Murka terkena sebuah serangan yang tidak meraka sadari sama sekali, bahkan Ken juga tidak tahu akan serangan tersebut. Serangan itu seperti leser yang sangat cepat mencapai targetnya, bahkan tubuh Murka yang kuat bisa berlubang. Lebih parahnya lagi, Reka yang berusaha dia lindungi juga mengalami luka yang cukup parah.Perasaan Ken yang tidak nyaman saat meninggalkan Dion meski dalam keadaan sekarat, kini membuat sebuah malapetaka bagi semuanya. Emosinya langsung memuncak saat melihat sahabatnya yang terkapar bersimbah darah dengan kondisi tubuh penuh lubang. Murka juga tidak bergerak sama sekali, Ken bergegas mendekat dan merasakan tubuh Murka sudah dingin. Jantung Ken seakan terhenti sebentar setelah mengerti kondisi sahabatnya, namun perasaanya seakan masih tidak bisa terima dan langsung meminta bantuan Garga.“Murka bertahanlah, Garga cepat sembuhkan dia!” teriak Ken yang panik.Garga mendekat pada Murka, namun setelah melihat kondisi Murka, dia ti

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 108 : Inikah Akhirnya?

    Ken dan Garga tidak tahu apa yang sudah Dion lakukan, hingga dia bisa merebut kekuatan dan tubuh Dewi Aria, dan lagi gempa yang terjadi membuat Ken merasa hal buruk akan terjadi. Kekutan yang terus diserap oleh tubuh Dion juga membuat Ken penasaran dengan asalnya, dia merasakan campuran dari aura dan mana. Kondisi mereka berdua juga tidak menguntungkan, karena tidak bisa bergerak dan akan buruk jika Dion menyerang. Akan tetapi, Dion tidak menyerang keduanya dan hanya tertawa saja, mengetahui Dion yang melewatkan kesempatan itu membuat Ken berpikir bila Dion juga dalam kondisi yang sama.Jika apa yang Ken pikirkan memang benar maka dia masih memiliki kesempatan untuk kembali merubah keadaan, namun jika tidak maka situasinya akan buruk bagi mereka. Belum lagi firasat buruk Ken tentang kekuatan yang terus Dion serap dalam tubuhnya, yang membuat Ken berpikir bila Dion bergantung kepada kekuatan itu. Ken juga mencoba untuk terus menggerakkan anggota tubuhnya meski itu sulit dan hanya melak

  • Pemalas Penantang Dewi   BAB 107 : Beradu taktik

    Ken bisa mendengar jika suara yang keluar dari mulut Dewi Aria bukan suara wanita, melainkan suara pria yang sangat dia kenal. Bahkan ekspresi wajah dan gaya dari sikap sombongnya juga sama persis meski tubuhnya merupakan wanita. Hanya saja Ken tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana cara hal itu bisa terjadi.Pikiran Ken juga dibuat bingung dengan siapa yang saat itu berada dalam tubuh Dewi Aria, apakah Dewi Aria sendiri atau Dion. Karena yang Ken ketahui sebelumya adalah Dion yang sudah tidak sadarkan diri dan sekarat, sedangkan Dewi Aria yang panik dalam keadaan putus asa. Semua itu berubah saat kemunculan Dewi Aria dari portal, tetapi yang paling mungkin adalah Dewi Aria mencoba untuk menyerap kembali kekuatannya dari tubuh Dion.Hanya saja Ken merasa janggal dengan suara dan gaya yang Dewi Aria pelihatkan kepadanya, dan cara bertarungnya juga terasa berbeda. Bila semua itu hanya sekedar efek dari dia menyerap kekuatan Dion, Ken merasa efeknya terlalu tumpang t

DMCA.com Protection Status