Yuna senang bila serangannya bisa menembus pertahanan Ken yang selama ini selalu menyusahkannya, Ken juga terkejut bila pertahanan element angin yang dia buat bisa lenyap saat berbenturan dengan pedang Yuna. Setelah itu Yuna langsung menyerang Ken lagi, Ken yang sedikit penasaran melakukan hal yang sama dan dia melihat bila pedang Yuna memang bisa melenyapkan pertahanan angin milik Ken. Jawaban dari apa yang terjadi sudah Ken ketahui setelah melihat kembali apa yang terjadi. Saat Yuna menyerangnya kembali untuk ketiga kalinya, pedang Yuna tidak bisa menebas Ken meski dia menekan sekuat tenanga dan semakin kuat Yuna menekan pedangnya malah membuat pedangnya terpental jauh.“Trikmu kali ini lumayan bagus dan itu berhasil menembus satu pertahananku,” jawab Ken yang membuat Yuna terkejut dengan apa yang sebenarnya terjadi.Melihat Yuna yang masih mematung karena terkejut, Ken mendekat dan berbisik padanya. “Bila kamu bisa lulus dari ujian yang aku berikan, maka akan aku jelaskan apa yang
Ken memang tidak bisa merasakan aura mereka bertiga, namun masih ada metode lainnya yang bisa dia gunakan untuk mendeteksi keberadaan mereka. Selain kemampuan mendeteksi aura, Ken juga bisa mendeteksi mana dan dia mencoba hal itu untuk menemukan mereka, tetapi hal itu juga sia-sia. Kini Ken bisa berpikir dengan sangat tenang tentang debu yang mengelilinginya, dia merasa bila debu itu bukan sekedar debu biasa karena mempengaruhi fungsi indra dan kemampuannya mendeteksi lawan. Dalam keadaan terdesak seperti itu, Ken masih bisa tersenyum senang dan malah membuat semangat dalam dirinya yang selama ini hanya bermalas-malasan tiba-tiba mulai muncul karena terpicu oleh trik yang Garga lakukan.“Wuuussst! Buuggkkk! Aaaaagggkk!” Ken berhasil menyerang balik saat sebuah serangan dilancarkan kepadanya, namun dia tidak bisa mengetahui siapa yang menyerangnya.Melihat bagaimana serangan barusan datang, Ken mulai bisa mengantisipasi serangan-seranan berikutnya dan dia juga sudah mulai mengerti baga
Suasana tempat itu yang sebelumnya berisik menjadi sunyi, mereka semua mematung dan melihat ke arah Ken seperti ingin mengetahui kepastian tentang apa yang terjadi. Sedangkan Ken yang melihat wajah tegang mereka langsung melemaskan dan menjatuhkan tubuhnya ke tanah, dia tersenyum lebar dengan apa yang terjadi pada pertarungan itu. Semangat bertarung yang Ken rasakan mulai meredup saat dia merasa bila sudah waktunya untuk berhenti.“Kalian semua lulus!” teriak Ken yang membuat mereka semua melompat gembira.‘Aku tidak pernah membayangkan bila Reka akan bersembunyi di balik serangan sihir yang dia lepaskan untuk memberikan serangan kejutan kepadaku yang sedang terdesak.’ Pikir Ken saat melihat Reka yang sedang gembira di tempat dia berada tadi.Ken senang dengan trik baru yang mereka lakukan, hal itu menjadi hal baru yang bisa Ken pelajari dari mereka. Selain trik yang mereka gunakan, Ken juga mendapat pelajaran dari debu yang Garga gunakan, dan Ken berpikir bila itu bisa dia kombinasik
Ken berpikir bila penawaran yang Reka berikan itu merupakan hal yang dia harapkan, hanya saja dia ingin lebih menekankan tentang haknya. Reka menawarkan bantuan dan hak yang sama seperti dirinya di seluruh wilayah Iblis dan bisa melakukan apapun yang dia inginkan dengan ijin miliknya, tetapi Ken tidak tahu sampai batas mana hal yang bisa dia lakukan dengan hal itu. Ken bisa menjalani hidupnya dengan nyaman dan pergi kemanapun tempat yang dia inginkan saat dia berada di wilayah Iblis, hal itu merupakan apa yang Ken inginkan.Yuna yang terlalu berpikir tentang banyak hal dan kemungkinan malah tidak bisa menebak apa yang Ken inginkan, sedangkan Reka yang berpikiran simpel menawarkan apa yang terbaik untuk bisa dia berikan kepada Ken. Melihat Ken yang tampak berpikir tentang penawaran Reka, Yuna langsung memikirkan hal-hal yang bisa dia tawarkan kepada Ken untuk bisa membuatnya di terima oleh Ken. Mereka bertiga meunggu bagaimana jawaban yang akan Ken berikan atas penawaran Reka, dan Garg
Yuna tidak bisa melihat perbedaan mereka bila melihat warna aura yang miliki, bila melihat lebih segsama pada aura setiap monyet dan tubuh yang mereka miliki membuat Reka menyadari sesuatu. Pancaran aura tiap monyet itu sedikit berbeda dan ada juga yang sama, yang Yuna lawan tadi memiliki pancaran aura yang cukup kuat. Selain itu luka tubuh mereka semakin banyak pada monyet yang memiliki pancaran aura tidak begitu kuat.Reka langsung memilih monyet dengan tubuh yang paling banyak luka dan aura yang yang halus dengan pacarannya yang tidak begitu kuat. Ken tersenyum saat Reka menyadari sesuatu setelah kekalahan Yuna dan memilih monster monyet itu dengan segesama. Ken juga sadar bila Reka memperhatikan tiap monster monyet yang ada dan akhirnya dia membuat keputusan setelah dia sadar akan sesuatu pada tiap monyet yang ada.“Kalau begitu langsung mulai saja,” perintah Ken pada Reka dan dia langsung meju.Saat Reka maju, Ken berbisik pulan padanya. “Sebaiknya kamu memperhatikan lebih detail
Dewi Aria merasa kesal karena skill miliknya bisa di batalkan secara paksa, dia yang menggunakan otoritasnya secara paksa ikut campur dengan urusan dunia membuatnya terkena dampak buruk juga. Perasaan kesal membuatnya ingin sekali langsung menyiksa Ken hingga membunuhnya dengan tangannya sendiri, namun kekuatannya cukup terkuras cukup banyak. Dia harus beristirahat setelah menggunakan kekuatannya dan saat dia melihat status miliknya, Dewi Aria sangat terkejut dengan kenaikan statusnya yang meningkat banyak lebih dari yang biasanya dia dapatkan dari Pahwalan yang dia beri kutukan tersbut.“Ini cukup mengejutkan, bila dia bisa mendapatkan stats sebanyak ini maka aku bisa menjadikannya sebagai sumber untuk mendapatkan kekuatan, hahahahaha.”Perasaan kesalnya berubah menjadi rasa gembira karena dia terhibur dengan stats yang dia dapatkan dari Ken. Alasan lain kenapa Dewi Aria sangat suka menggunakan kutukan itu pada para Pahwalan adalah efek yang bisa membuatnya mendapatkan stats yang mer
Tubuh Ken dalam kondisi yang lebih buruk dari apa yang dia pikirkan, meski kemampuan regenerasinya hanya bisa sedikit membantu pemulihannya dengan kondisi tubuhnya yang sudah terlalu parah. Belum lagi luka luar akibat cambukan yang terus di lakukan oleh Penjaga, kenyataan itu membuat Ken sangat marah dan kesal dengan apa yang terjadi padanya. Ken mencoba berpikir tentang apa yang terjadi kepadanya dan dia tidak menjawab apapun yang di tanyakan oleh Penjaga meski dia terus di cambuk. Meski kini Ken sudah merasa lebih baik karena efek kutukannya sudah berhenti, dan dia tidak lagi merasakan sakit akibat kutukannya dan hanya merasakan sakit akibat cambukan Penjaga.***Sudah lewat satu hari setelah Ken sadarkan diri dan dia masih belum bisa melakukan apapun dengan kondisi tubuhnya yang terus dicambuk sambil ditanyai berbagai hal oleh Penjaga yang mencambuknya. Perlahan tetapi pasti, itulah yang Ken yakini pada saat itu dan percaya pada regenerasi tubuhnya yang mulai memulihkannya. Ken jug
“Dokter cepat lakukan sesuatu pada Yuna!” perintah Arga yang panik melihat Yuna yang mengamuk, dia juga tidak percaya dengan kekuatan Yuna yang lebih kuat dari Kesatrianya.“Tenangkan diri anda Putri Yuna, kita selesaikan ini dengan kepala dingin agar bisa mencari solusi terbaik,” pinta Dokter yang terus mencoba menahan Yuna dengan sihirnya.“Kesatria, cepat jelaskan apa yang sebanarnya terjadi,” pinta Dokter untuk membuat Yuna berhenti mengamuk dan mengalihkan perhatiannya untuk mendengar penjelasan Kesatria.Rencana Dokter tersebut berhasil, Yuna telah berhenti mengamuk dan mulai memperhatikan Kesatria yang mulai berbicara untuk menceritakan apa yang terjadi di penjara pada mereka. Kesatria menjelaskan bila Ken berhasil melarikan diri dengan berpura-pura mati, dan berhasil mengelabui Penjaga lalu kabur dari penjara. Ken juga menyerang semua penjaga yang ada di penjara dan membunuh penjaga yang sudah mencambuknya, lalu dia menghilang begitu saja.“Ayahanda, kita harus cepat mencariny