“Dokter cepat lakukan sesuatu pada Yuna!” perintah Arga yang panik melihat Yuna yang mengamuk, dia juga tidak percaya dengan kekuatan Yuna yang lebih kuat dari Kesatrianya.“Tenangkan diri anda Putri Yuna, kita selesaikan ini dengan kepala dingin agar bisa mencari solusi terbaik,” pinta Dokter yang terus mencoba menahan Yuna dengan sihirnya.“Kesatria, cepat jelaskan apa yang sebanarnya terjadi,” pinta Dokter untuk membuat Yuna berhenti mengamuk dan mengalihkan perhatiannya untuk mendengar penjelasan Kesatria.Rencana Dokter tersebut berhasil, Yuna telah berhenti mengamuk dan mulai memperhatikan Kesatria yang mulai berbicara untuk menceritakan apa yang terjadi di penjara pada mereka. Kesatria menjelaskan bila Ken berhasil melarikan diri dengan berpura-pura mati, dan berhasil mengelabui Penjaga lalu kabur dari penjara. Ken juga menyerang semua penjaga yang ada di penjara dan membunuh penjaga yang sudah mencambuknya, lalu dia menghilang begitu saja.“Ayahanda, kita harus cepat mencariny
Dua jam sebelum Ken menerobos tempat Yuna.Ken mendapatkan ide untuk membuat tubuhnya seperti mati, dia yang sudah pernah mencoba mengelabui Penjaga dengan berpura-pura sakit mengetahui bila mereka memeriksa kondisi Ken melalui daya kehidupan pada tubuh Ken. Ken yang sudah sering sekarat karena serangan monster bisa membuat tubuhnya seperti kehilangan semua daya hidupnya untuk sementara waktu, dan itu cukup baginya untuk mengelabui mereka. Perlahan Ken mulai mencaoba menyamarkan daya hidupnya seakan terkuaras secara perlahan, dan itu membuat Penjaga langsung memanggil Penjaga lain yang dulu menyembuhkannya.“Apa yang terjadi?” tanya si Penyembuh pada penjaga yang biasanya mencambuk Ken.“Aku juga tidak tahu, sebelumnya dia baik-baik saja seperti biasanya, lalu barusan daya hidupnya terus berkurang dengan cepat,” jawab Penjaga yang panik.“Ini buruk, kita akan mendapat masalah bila dia mati sebelum eksekusi.”Kemudian mereka segera melepaskan semua besi yang mengekang tangan dan kakiny
Seuasana yang sebelumnya tenang berubah menjadi bising karena kedatangan Noha, para Kesatria yang tidak bisa menahannya dan hanya berteriak untuk memintanya berhenti. sedangan Arga dan Yuna yang terkejut langsung kaku seperti patung, apa lagi saat mereka merasakan aura mengerikan Ken yang kembali terpancar. Noha yang sudah berhasil menerobos memegang pedangnya dengan erat saat melihat Ken, dia langsung melangkah menuju tempat Ken tanpa menghiraukan para Kestaria yang terus memintanya berhenti.“Ayahanda, aku datang kemari untuk menyelamatkan Ayahanda!” teriak Pangeran Noha.“Apa ini? sepertinya perintah Raja cuman hal sepele hingga di abaikan begitu saja,” sindir Ken pada Arga yang seakan mengejeknya seperti tidak beguna.Mendengar sindiran dan perasaan mengerikan dari pancaran aura Ken, Arga langsung mengambil tindakan. “Kesatria! cepat tangkap Noha!”“Apa yang Ayahanda lakukan? aku kemari untuk membantu Ayahanda melawan Manusia itu.” tunjuk Noha pada Ken dan membuatnya menyeringai s
Para petinggi kerajaan dan Komandan Kesatria sudah berkumpul di ruang rapat, suasana di ruangan tersebut sangat bising karena mereka semua saling beradu argument tentang apa yang terjadi. Sedangkan Arga yang sudah memanggil mereka masih belum menampakkan diri karena pingsan. Hingga dua puluh menit berlalu dan Arga masih juga belum muncul, dan mereka yang semakin memanas saat saling adu argument terhenti saat seorang Kesatria memasuki ruangan tersebut bersama dengan Arga.“Brak! Raja Arga Ru Aisward memasuki ruangan!” teriak Kesatria tersebut.Mereka semua langsung memberi hormat kepada Arga saat dia berjalan menuju kursinya. “Maaf karena sudah membuat kalian semua menunggu lama,” ucap Arga dengan nada yang lemah dan di belakangnya ada Yuna dan Saintess yang ikut bersamanya.Kondisi Arga juga terlihat tidak sehat, wajahnya sangat pusat dan cara berjalannya seperti orang tua yang lemah. Padahal pagi tadi mereka masih melihat Arga sehat-sehat saja, hal itu membuat mereka penasaran dan sa
Detak jantung Ken berdebar kencang dan perasaanya juga sangat gembira saat dia akan memasuki Akademi. Meski dia masuk Akademi dengan tujuan mencari informasi, namun perasaanya tidak bisa berbohong bila dia ingin tahu secara langsung seperti apa sekolah di Dunia fantasi. Hanya saja Ken memiliki sedikit rasa khawatir tidak bisa menikmati masa sekolahnya di Akademi Airyano karena pemikirannya tentang sekolah dunia lain yang selalu membedakan kelas antara orang biasa dan Bangsawan kerajaan. Ken mencoba menghapus rasa khawatirnya itu karena dia memiliki surat rekomendasi langsung dari Raja dan dia juga akan masuk kelas yang memiliki sedikit waktu pembelajaran saja.Ken langsung di hadang saat akan memasuki Adademi, kemudian dia mengutarakan keinginananya dan memberikan surat rekomendasi miliknya. Penjaga gerdang itu langsung terkejut dan berbicara dengan sopan setelah melihat surat milik Ken, lalu Penjaga mengantar Ken menemui kepala Akademi. Setelah melihat isi suratnya, Kepala Akademi me
Setelah perkenalannya sebagai siswa pindahan, Ken mencoba berbaur dengan teman-temannya dan dengan pembelajaran Profesor. Dia merasa bila teman kelasnya tidak terlalu buruk, pembelajarannya juga cukup baik untuk pemula seperti Ken. Waktunya juga tidak terlalu lama seperti yang diharapkan oleh Ken, namun saat akan menuju perpustakaan Ken diajak untuk mengikuti kegiatan kelas selanjutnya. Ken penasaran dengan kegiatan seperti apa yang akan mereka lakukan saat melihat wajah ceria dari semua teman sekelasnya, melihat mereka membuat jantung Ken berdetak kencang karena semangat untuk mengikutinya.Saat Ken sudah sampai di tempat yang mereka tuju, detak jantung Ken kembali normal dan minatnya langsung berkurang saat melihat kegiatan yang teman-temannya maksud ternyata menjadi penjaga tempat latihan sihir dari siswa lain. Ken melihat mereka tampak sangat senang malakukan hal itu, selain berjaga mereka juga membantu siswa yang sedang mempraktekkan sihir dengan mengambilkan apa yang mereka butu
Wanita yang berteriak tadi adalah Aina Sirdora yang merupakan Wakil kepala Akademi Airyanao dan merupakan penyihir circle tujuh, dia juga datang bersama dengan Yuna dan Saintess. Reon akhirnya bisa bernafas lega, dia senang karena ada yang datang untuk menolong mereka. Airmatanya kembali menetes karena merasakan senang akhirnya penderitaanya akan berakhir sementara, dan dia juga sedih karena tanganya terasa perik. Raon menajdi semakin sedih saat memikirkan tentang hukuman yang akan mereka terima, karena mereka pasti akan menyalahkan siswa kelas U atas keribuatan yang terjadi tadi.Saat itu, Ken yang sedang tergeletak di tanah, dia tersenyum lebar lalu berteriak "Aaaaaaggggkkk! tanganku!"Yuna yang mengenali suara tersebut langsung berlari mendekat dan dia mendapati tangan Ken terbakar dan Saintess langsung mencoba menyembukan Ken. Amarah Yuna tiba-tiba meluap begitu saja saat melihat apa yang terjadi pada Ken, dan dia langsung memancarkan kekuatannya pada semua siswa sihir dan membuat
Ken berpikir cara untuk mengalahkan mereka berdua, bila dia harus menggunakan dragon force lagi, hatinya merasa akan berakhir seperti sebelumnya. Pengalaman nyata Ken dalam pertarungan hanya melawan Yuna dan Reka saja dan itu membuatnya tidak yakin bisa menang, namun Ken berpikir pasti masih ada jalan baginya untuk membuatnya unggul. Hal pertama yang Ken butuhkan adalah tata cara pertarungan mereka dan apa saja yang akan membuatnya bisa dinyatakan menang atau kalah dalam pertarungan tersebut.Sebelum Rugard menjelaskan peraturannya, Ken meminta waktu untuk berbicara dengan Yuna dan Saintess. Dia memperingati mereka agar tetap diam apapun yang terjadi hingga pertarungannya selesai, hal itu sebagai antisipasi Ken bila Yuna berbicara hal yang akan membuat ujiannya malah dipersulit bila teralalu banyak berbicara tentangnya. Ken yakin bila mereka berdua sudah mendengar tentang Ken dari Yuna dan Sintess, namun terlihat dari wajahnya mereka masih belum sepenuhnya yakin dengan seberapa kuatny