Ken tidak bisa bertahan ataupun menghindari serangan pamungkas Garga itu dan berakhir terkena secara langsung. “Duuuuaaaarrrrr!” Serangan pamungkas Garga seperti ledakan nuklir yang sangat kuat, dan serangan itu juga membuat sebuah kawah besar di Lembah Neraka. Tubuh Ken langsung lenyap tanpa tanpa tersisa akibat serangan napas Garga yang sangat kuat. Garga juga tidak memikirkan apapun selain kemenangannya saja, bahkan Reka yang merupakan Putri Raja Iblis juga dia lupakan. “Guahahahahahaha, akhirnya aku bisa menghapusnya, dan dengan ini maka reputasiku ayang ternodai akan hilang.” Garga sangat bahagia setelah mengalahkan Ken, dia merasa bila keputusannya dulu untuk membuat Ken menajdi mainannya adalah sebuah kesalahan fatal. Ken juga melakukan kesalahan fatal saat mencoba untuk membuat kontrak dengan Garga, yang akhirnya Garga mengajukat syarat yang menguntungkannya. Itulah yang Garga pikirkan setelah mengalahkan Ken, dan terlena dengan kemenangan yang dia raih hingga tidak sadar sa
Garga memang jauh lebih kuat dari Garga yang Ken tahu, tetapi Ken hanya melihat peningkatan dari kekuatan Garga saja. Sedangkan apa yang Ken miliki bukan hanya dari kekuatan saja, melainkan penggabungan kecerdasan, kekuatan, skill serta mentalnya. Semua yang Ken miliki dia manfaatkan dengan baik dan akhirnya bisa menjadi sangat kuat, namun Garga hanya bertambah dari segi kekuatannya saja tidak akan bisa mengalahkan Ken.Kini Garga sudah berada dalam jangkauan serangan Ken, dan Ken langsung memberikan pukulan pada Garga. “Baaannnggg! Baaaazzzzzzztttt!”Pukulan Ken tidak begitu bertampak pada Garga, hanya saja ledakan yang terjadi setelah Ken memukulnya memberikan dampak yang besar. Ledakan itu seperti terjadi didalam tubuh Garga sendiri dan membuatnya merasakan sakit dalam tubuhnya. Garga tidak mengerti bagaimana caranya Ken melakukan trik tersebut, dia sangat yakin bila tingkat kekuatan yang Ken miliki berada dibawahnya, namun Garga merasa tetap tidak bisa mengalahkan Ken. Garga meras
Ken bingung dengan apa yang terjadi, dia tahu dengan pasti dari cerita yang dia dengar dari Garga, bila Iblis dan Manusia itu bermusuhan. Kejadian itu di luar prediksi Ken, saat dia tahu bila wanita tersebut sudah sadar dan mendekat padanya. Ken segera memasang sihir pada Reka untuk melindunginya bila wanita itu secara tiba-tiba menyerang Reka, namun yang terjadi malah Ken yang ditodong senjata oleh wanita tersebut.“Apa ini balasan yang kamu berikan pada orang yang menolongmu, dengan cara mengacungkan senjatamu pada leherku?” tanya Ken untuk memastikan tujuan wanita itu.Wanita yang sedang mengacungkan pedang pada Ken adalah Putri Yuna Ru Aisward yang tidak tahu apa yang terjadi padanya hingga bertemu dengan Ken. Dia yang baru sadar langsung berjalan untuk melihat sekitar dan menemukan Ken yang sedang memagang tangan Reka dan membuatnya pingsan. Yuna mencoba untuk mendekat dan melihat Ken menyentuh tubuh Reka yang saat itu sudah tidak sadarkan diri. Melihat apa yang Ken lakukan membu
Selain skill pesona, Yuna juga punya skill Karisma yang membuat ucapannya akan bisa menggerakhan hati orang yang mendengarkannya. Dengan kombinasi skill miliknya, Yuna bisa menjadi salah satu orang yang berpengaruh di kerajaan meski dia merupakan satu-satunya Putri kerajaan Aisward. Efek dari skill itu juga yang membuat Ken sangat kesal karena terasa menjijikkan saat dia terkena efek dari skill tersebut dan membuatnya seakan menjadi hewan peliharaan yang akan menuruti semua perintah Yuna.“Meski kamu adalah Putri dari kerjaan yang besar sekalipun, apa kamu pikir bisa menggunakan otoritasmu sebagai Putri diluar istana kerajaanmu, hingga kamu bisa berbicara seangkuh itu dengan menggunakan kembali skill unikmu padaku?” tanya Ken pada Yuna.“Aku tidak perduli meski semua Manusia di dunia ini menjadi musuhku, dan aku juga tidak perduli dengan perang antara Manusia dan Iblis, karena aku sudah memiliki tujuan lain dan menentang perintah seperti itu dari Dewi dunia ini, apa lagi perintah Putr
Ken ingin mencoba membuat mereka belajar bersama dan saling bekerja sama, dia ingin tahu bagaimana kombinasi dari tiga ras berbeda dan yang biasanya saling membunuh untuk malakukan sesuatu bersama-sama. Ken berpikir dia bisa mendapatkan berbagai manfaat dari mereka semua dan cara mereka berkerja sama. Bagi Ken yang masih baru di dunia asing itu membuatnya bisa mendapatkan berbagai informasi bermanfaat adalah hal yang terbaik.“Baiklah, kalau kamu mau aku ajari, maka aku akan mengajari kalian bertiga,” jawab Ken.“Ta-tapi saya hanya meminta anda untuk mengajari sa--.” “Siapa yang menentukan untuk itu? kalau kamu mau belajar maka belajarlah bersama mereka berdua, atau kamu bisa pergi dari sini dan bila kamu masih di sini untuk terus menantang keputusanku maka aku tidak akan segan untuk menebas lehermu itu,” ucap Ken dengan aura yang terpancar keluar untuk mengintimidasi Yuna dan yang lainnya.Yuna langsung berhenti berbicara dan membungkam mulutnya agar tidak lagi mengucapkan kalimat y
Ken memang senang dengan perubahan yang terjadi pada Garga, tetapi dia juga tidak percaya penuh dengan rasa patuhnya pada Ken. Garga yang merupakan monster pasti memiliki insting untuk menjadi lebih kuat dan memangsa yang lemah, seperti hukum rimba di Lembah Neraka. Normalnya Ken tidak akan memberikan penjelasan ataupun membantu Garga yang merupakan monster yang ingin membunuhnya untuk belajar menjadi kuat. Hanya saja bagi Ken yang melihat dari berbagai sudut membuatnya berpikir akan lebih mudah mengendalikan Garga saat dia bisa memantau perkembangannya agar bisa mengatasinya.“Baik, akan aku beritahu kepadamu tentang caraku untuk mengalahkanmu,” jawab Ken yang menyerap kembali auranya dan membuat Garga bingung.“Eh? Apa yang baru saja Master ucapkan?” tanya Garga yang bingung dan heran.“Aku bilang aku akan menjelaskan padamu tentang caraku untuk mengalahkanmu,” jawab Ken dan membuat ekspresi wajah Garga tampak terharu dan kagum pada Ken.Dia sudah belajar dari pengalamannya yang mem
Ken yang sudah pernah melihat perubahan wujud Garga sebelumnya, berpikir bila perubahan wujudnya yang sekarang ini tidak masuk akal. Bukan hanya Ken, Yuna yang melihat kejadian tersebut juga sangat terkejut dengan perubahwan wujud Garga. Sedangkan Reka lebih terkejud dengan peningkatan kekuatan yang yang terjadi pada Garga, tubuhnya memang menjadi lebih kecil tapi kekuatannya menjadi lebih padat dan sangat kuat.“Jadi, apakah saya lulus ujian ini, Master?” tanya Garga dengan wajah gembira.“Apakah kamu tidak bisa menggunakan sesuatu untuk melindungi tubuhmu itu?” ucap Ken.“Kulitku ini lebih kuat dari pada baju jirah manapun, bukankah Master sudah megerti betapa kuatnya kulitku ini, jadi master tidak perlu khawatir,” jawab Garga dengan bangga.“Bukan itu yang aku maksud, tepi--,” ucapan Ken terhenti karena bingung.Ken tidak mempermasalahkan serangan fisik yang Garga berikan, namun serangan mental yan
Reka yang tidak bisa menerima sikap Ken itu langsung mengejarnya, dia ingin kembali menantang Ken agar bisa cepat lolos ujian dan belajar tentang kekuatan dari Ken. Garga dan Yuna yang melihat Reka berjalan menuju ke tempat Ken, akhirnya juga ikut memastikan apa yang sebenarnya Ken inginkan. Sedangkan Ken mencoba untuk meditasi kembali karena pikirannya tentang semua hal tentang Reka dan Garga kembali berputar di benaknya.Situasi diantara mereka berempat sangat unik, karena mereka seperti melupakan apa yang terjadi pada mereka sebelumnya dan seakan menjalani hidup baru di Lembah Neraka. Mereka juga hidupa damai tanpa bertarung satu sama lain dan juga bebas dari serangan monster karena berada di dekat Garga, bahkan Reka harus menuju Hutan kematian untuk berburu monster. Karena itu saat Reka melihat Ken yang tidak memberikannya kepastian dengan sikapnya yang plinplan membuatnya kesal dan ingin segera menantangnya agar dia kembali pada tujuan utamanya untuk menjadi kuat dan kem
Warna rambut pirang yang berkilau seperti emas terurai hingga di bahunya, dan telihat sangat indah dengan wajah manis yang sangat cantik seperti boneka berbie. Bentuk tubuhnya juga aduhai yang membuat semua cowok membuka mulut mereka saat melihatnya berjalan. Kulitnya juga putih mulus yang terlihat sangat cerah terawat dengan baik, dan itu mmebuat semua cewek sangat ingin memiliki kulit sepertinya. Kedatangannya juga membuat suasana kelas menjadi hening karena semua siswa terus terpaku dan menatap kepadanya. “Perkenalkan nama saya Alice de Pendragon, mulai hari ini saya akan belajar di kelas ini.” Semua siswa langsung bersorak setelah mendengar perkenalannya, kecuali Ken yang tahu sosok tersebut sangat mirip dengan Garga. Namanya juga mirip dengan nama yang Ken berikan kepada Garga, hanya beda nama tengahnya saja, tetapi mengucapannya sama. Guru kemudian menjelaskan bila Alice merupakan siswa istimewa dan juga siswa pertukaran dari luar negeri yang akan belajar tentang budaya di Indo
Ken merasa tidak juga harus menggunakan kekuatannya untuk melawan Dion yang kekuatannya juga sudah menyatu sempurna. Ken merasa harus mencari tahu lebih dalam tentang metode yang Dion gunakan untuk menyatukan semua kekuatannya. Ken menggunakan skill overdrive yang membuat tubuhnya memiliki kekuatan dua kali lipat dan bergerak berdasarkan instingnya untuk bertarung menggunakan seluruh kekuatannya. Pergerakan Dion menjadi semakin cepat dan serangannya juga semakin kuat dari sebelumnya, Ken bisa merasakan perbedaannya dari tekanan yang Dion berikan. Beruntung Ken memiliki skill untuk mengimbangi kekuatan Dion dan langsung menggunakannya, jika tidak Ken akan terkena serangan Dion dan berakhir teluka. Ken kini juga kesulitan untuk menghindari serangan Dion dan hanya bisa bertahan, tetapi Dia masih bisa memberikan perlawanan dan serangan balasan dalam kondisinya yang semakin terdesak. Ken mulai kesal karena tidak segera menemukan metode yang Dion gunakan. “Ju*nc*k!” “Kugkk!” Ken bertriak
Ken tidak menyangka bila kejadiannya akan menjadi sangat buruk, karena dia tetap menyimpan kekuatan Dewi yang dia ambil kembali dari Reka. Kini mana, aura, kekuatan kegelapan Garga dan kekuatan Dewi bercampur dalam tubuh Ken dan terus saling bertabrakan. Ken mencoba untuk mengendalikan aliran dari kekuatannya agar bisa berjalan selaras dan menyatu dengan baik. Dia ingat dengan apa yang terjadi pada Dion yang mana kekuatan kegelapan bersatu dengan aura dan kekuatan Dewi menyatu dengan mana.Hanya saja yang membuat Ken merasa aneh adalah keempat kekuatan itu terbagi menjadi dua yang berada pada sisi kanan dan kiri tubuh Dion. Ken yang mencoba mempelajari tentang hal itu saat bertarung dengan Dion akhirnya bisa mengetahui metode yang Dion gunakan. Hanya saja Ken menggunakan metode yang mirip, tetapi metode yeng Ken gunakan lebih sempurna dan bisa menyatukan semua kekuatan itu agar bisa mengalir selaras pada tubuhnya.Semua kekutan itu berjalan bersama mengalir ke seluruh tubuh Ken dan ki
Tubuh Ken tidak bisa bergerak karena tekanan kuat yang dipancarkan oleh Dion, dan perasaan takut saat melihat Dion seakan melihat Dewa kamatian yang akan mencabut nyawanya. Kekuatan Dion yang sudah terlepas seluruhnya di luar perkiraan dan akal sehat yang Ken miliki, dan tanpa Ken sadari Dion sudah ada dihadapannya dan menusuk jantungnya. Kecepatan Dion sudah melebihi apa yang bisa Ken hadapi, bahkan matanya masih belum berkedip dan Dia sudah tertusuk kedua kalinya oleh Dion.Dion benar-benar seperti terlahir kembali, dan dia bisa merasakan sensasi yang sama seperti yang dia rasakan saat dia baru menjadi Dewa. Kini Dion juga sudah berhasil menyingkirkan Ken yang merupakan penghalang utamanya untuk menjadi penguasa mutlak. Meski begitu Dion tidak terbawa suasana dan memastikan Ken benar-benar mati ditangannya sendiri.Melihat Ken yang tidak bisa bereaksi akan serangannya dan hanya menatapnya dengan wajah yang tampak terguncang hingga matanya bergetar, membuat Dion benar-benar puas. Dia
Melihat Garga yang sudah tidak bisa bereaksi dengan semua serangannya yang sudah menargetkan Ken, membuat Dion yakin jika dia benar-benar berhasil. “Duuuaarrrrr!”“Sialan! dia kab--, craassssttttt!” Dion terkejut saat Ken berhasil menebas dirinya.Dion yang sebelumnya penuh percaya diri bila berhasil menyerang Ken jadi terkejut karena keberadaan Ken lenyap sebelum semua sarangan mengenai dirinya. Kini dia juga terkejut karena Ken yang tiba-tiba bisa muncul kembali tanpa luka yang bahkan berhasil menyerangnya. Dion benar-benar tidak tahu trik apa yang Ken gunakan, namun dia merasa bila Ken berpindah ke sebuah dimensi untuk menghindari semua serangannya.Berkat perhitungannya yang matang, Ken berhasil berpidah ke celah antar dimensi pada detik-detik semua serangan Dion akan mengenainya. Ken akan benar-benar mati jika dia tidak berpindah dalam celah ruang dan waktu pada saat itu, namun Ken juga harus kehilangan tempatnya bersembunyi. Karena dia yang berpindah saat ada Dion di dekatanya a
Ken seakan dipaksa harus memilih untuk terus maju, karena Dion juga berhasil merusak diemnsi yang merupakan efek dari setu senjatanya. Sejata itu juga langsung patah saat dimensinya berhasil Dion hancurkan, dan membuat Ken terlempar keluar. Ken memang tidak memiliki waktu lagi, karena Dion benar-benar berniat untuk menyingkirkannya.[Garga, buat dia sibuk saat aku menyiapkan sesuatu untuk melawannya.] ujar Ken dan dia juga memberi beberapa informasi kepada Garga lewat telepati.Dion tersenyum saat dia mendengar perintah Ken yang dia kirim lewat telepati kepada Garga, dengan itu dia tidak perlu lagi membaca maksud dari isyarat yang Ken gunakan. Berkat itu Dion tidak perlu memperdulikan Garga, dan langsung menuju tempat yang akan Ken tuju. Dengan penuh percaya diri Dion melesat dan menunggu kedatangan Ken, namun dia tidak melihat adanya Ken yang datang kearahnya dan Garga juga tidak mengejarnya.Dion terhenti sejenak dan mencerna apa yang sebenarnya terjadi, karen
Semua orang terkejut saat melihat Murka terkena sebuah serangan yang tidak meraka sadari sama sekali, bahkan Ken juga tidak tahu akan serangan tersebut. Serangan itu seperti leser yang sangat cepat mencapai targetnya, bahkan tubuh Murka yang kuat bisa berlubang. Lebih parahnya lagi, Reka yang berusaha dia lindungi juga mengalami luka yang cukup parah.Perasaan Ken yang tidak nyaman saat meninggalkan Dion meski dalam keadaan sekarat, kini membuat sebuah malapetaka bagi semuanya. Emosinya langsung memuncak saat melihat sahabatnya yang terkapar bersimbah darah dengan kondisi tubuh penuh lubang. Murka juga tidak bergerak sama sekali, Ken bergegas mendekat dan merasakan tubuh Murka sudah dingin. Jantung Ken seakan terhenti sebentar setelah mengerti kondisi sahabatnya, namun perasaanya seakan masih tidak bisa terima dan langsung meminta bantuan Garga.“Murka bertahanlah, Garga cepat sembuhkan dia!” teriak Ken yang panik.Garga mendekat pada Murka, namun setelah melihat kondisi Murka, dia ti
Ken dan Garga tidak tahu apa yang sudah Dion lakukan, hingga dia bisa merebut kekuatan dan tubuh Dewi Aria, dan lagi gempa yang terjadi membuat Ken merasa hal buruk akan terjadi. Kekutan yang terus diserap oleh tubuh Dion juga membuat Ken penasaran dengan asalnya, dia merasakan campuran dari aura dan mana. Kondisi mereka berdua juga tidak menguntungkan, karena tidak bisa bergerak dan akan buruk jika Dion menyerang. Akan tetapi, Dion tidak menyerang keduanya dan hanya tertawa saja, mengetahui Dion yang melewatkan kesempatan itu membuat Ken berpikir bila Dion juga dalam kondisi yang sama.Jika apa yang Ken pikirkan memang benar maka dia masih memiliki kesempatan untuk kembali merubah keadaan, namun jika tidak maka situasinya akan buruk bagi mereka. Belum lagi firasat buruk Ken tentang kekuatan yang terus Dion serap dalam tubuhnya, yang membuat Ken berpikir bila Dion bergantung kepada kekuatan itu. Ken juga mencoba untuk terus menggerakkan anggota tubuhnya meski itu sulit dan hanya melak
Ken bisa mendengar jika suara yang keluar dari mulut Dewi Aria bukan suara wanita, melainkan suara pria yang sangat dia kenal. Bahkan ekspresi wajah dan gaya dari sikap sombongnya juga sama persis meski tubuhnya merupakan wanita. Hanya saja Ken tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana cara hal itu bisa terjadi.Pikiran Ken juga dibuat bingung dengan siapa yang saat itu berada dalam tubuh Dewi Aria, apakah Dewi Aria sendiri atau Dion. Karena yang Ken ketahui sebelumya adalah Dion yang sudah tidak sadarkan diri dan sekarat, sedangkan Dewi Aria yang panik dalam keadaan putus asa. Semua itu berubah saat kemunculan Dewi Aria dari portal, tetapi yang paling mungkin adalah Dewi Aria mencoba untuk menyerap kembali kekuatannya dari tubuh Dion.Hanya saja Ken merasa janggal dengan suara dan gaya yang Dewi Aria pelihatkan kepadanya, dan cara bertarungnya juga terasa berbeda. Bila semua itu hanya sekedar efek dari dia menyerap kekuatan Dion, Ken merasa efeknya terlalu tumpang t