Pintu hermetic terbuka seketika. Aku harusnya tidak terkejut saat melihat Kak Indra melangkah keluar dari ruangan itu. Tidak ada satu orang pun yang mengabari ia tentang berita ini, dan aku yakin ia tentu terlalu sibuk mengurusi Kakak di dalam sana. Namun, saat keluar dari ruang operasi, wajahnya seakan menyiratkan jika ia mengetahui semuanya. “Kak Indra, gimana keadaan Kakak?” tanyaku, berharap kedatangan Kak Indra akan membawa kabar yang kami harapkan. Sejenak, Kak Indra hanya bersitatap dengan pria itu. Tatapan keduanya begitu dingin, tajam, dan misterius. Seakan ada begitu banyak aksara tak tersirat yang mereka bincangkan satu sama lain. “Kamu ikut saya, Sheila, kami akan mewakili Peruka.” Suaranya penuh kewaspadaan. Tapi itu bukan jawaban atas pertanyaanku. Aku bisa melihat Amara sempat hendak mengajukan keberatan yang lain, tapi tatapan pria itu membuatnya bungkam. Sejujurnya, meski kedatangan Kak Indra yang tiba-tiba memberikanku perasaan aman seperti biasa, tapi itu tidak
Apa yang akan Kakak lakukan dalam posisi ini?Itu adalah pertanyaan yang terus terngiang saat kakiku melangkah masuk ke lobi Miles Tower yang megah. Namun harus kuakui, aku semakin mengagumi Kak Indra. Saat rasanya aku bisa muntah kapan saja karena perasaan muak ini, Kak Indra tetap terlihat tenang dan dingin. Seakan ia memang sudah terlatih untuk menghadapi semua kemungkinan.“Panggil seluruh tim pengembang ke ruang meeting di lantai 7,” ujar Kak Indra kepada Kak Tini. Itu bukan titah kepada Haris, yang artinya Kak Indra ingin pesan itu tersebar hanya di dalam tim pengembang internal Peruka Cosmetics.“Ya, Pak.” Kak Tini langsung mengirim pesan di grup ponselnya. Aku tau sampai saat ini ia masih memiliki grup yang berisi tim pengembang Peruka Cosmetics yang lama, dan satu lagi, grup berisi tim pengembang gabungan dari Peruka dan Miles group.Tentu saja grup yang lama hanya berisi keluh kesah pengembang Peruka saat mengeluhkan tentang orang-orang Miles group. Dan kuharap kami tidak me
BAB 21 I’M NOT OKAY “Di dalam dunia bisnis, hal ini bukan masalah kecil yang bisa ditolerir. Seperti tubuh manusia, kadang untuk mempertahankannya kita harus mengamputasi bagian tubuh yang rusak.” Aku menangkap tatapan panik Poppy Lestari, orang yang dengan sengaja Kakak pertahankan saat ia membersihkan Peruka dari orang-orang ayah. Ia menggeleng panik, meneriakkan ketakutannya tanpa suara. Padahal aku belum mengatakan apa pun. “Mungkin ada oknum yang membuat kosmetik palsu.” “Dan mereka bisa menjual di klinik Peruka yang resmi?” Riana melipat tangan di dada. Wajahnya terlihat sangat puas atas pertanyaan dermatolog yang mengintrogasi kami bagai penjahat. Jika semua ini terbukti, kami akan kehilangan Peruka Cosmetics, dan pernikahan memuakkanku dengan pria itu lenyap tak berbekas. Sejujurnya, aku benar-benar menyesal karena menikah dengan pria itu. Mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, saat kami akan jatuh sekali lagi, dan itu karena kesalahanku. “Mungkin kalian belum m
“Shei? Sheila?! Shei!”Deg.Pernahkah kau merasa kepalamu kosong seketika, lalu karena sebuah entakkan kesadaranmu kembali muncul, tapi itu tidak menjadi lebih baik.“Shei?!”“Ya-ya?”“F*ck! Aku hampir kena serangan jantung! Sekarang kamu di mana? Kamu masih sama Kak Tini?” Aku menggeleng. “Dia di lift.”“Kamu?”“Aku diluar.”“Bagus. Sekarang kamu harus cari Pak Indra.”Sejujurnya, kepalaku masih terlalu pening untuk memahami apa yang terjadi. Sebenarnya siapa dokter Sherin ini?Ketika aku masih mencoba berpikir, tiba-tiba saja angka di lift kembali berubah, bukannya turun, angka itu justru kembali naik. Mataku membulat, lalu berdasarkan insting aku mulai berlari masuk ke ruangan tak terkunci yang terdekat.Ting.Aku bisa mendengar suara pintu lift terbuka, lalu seseorang berjalan ke luar lift. Ketukan sepatu hak tingginya semakin keras ketika langkahnya mendekat. Aku menahan mulut dan menurunkan volume suara Dinda yang masih memanggil di seberang telepon.Ketika suara hak sepatu itu
“MINGGIR, S*ALAN! SAYA HARUS KETEMU PAK ANGGARA! SAYA HARUS LIHAT KONDISINYA! KALIAN PIKIR KALIAN SIAPA, HAH?! SAYA BISA PECAT KALIAN SEMUA SEKARANG JUGA!”Dari kejauhan, suara itu terdengar gaduh. Aku bersyukur ruangan presiden direktur tidak berdampingan dengan ruangan-ruangan lainnya. Ada lorong yang cukup panjang, dengan pintu-pintu ruang meeting yang tertutup rapat. Bahkan beberapa di antaranya sengaja dibuat kedap suara.Di ujung lorong, terdapat sebuah ruangan berpintu hitam yang kokoh, di dampingi dua meja sekretaris, beberapa meja untuk asistennya, sebuah lounge mewah untuk tamu, dan sebuah pantry lengkap yang tersembunyi di balik dinding kaca.Gedung ini benar-benar menunjukkan tingkatan kasta dengan sempurna.Dan di depan pintu hitam itu lah keributan terjadi. Beberapa orang tampak berusaha menyibukan diri, mereka cukup pintar untuk tidak melibatkan diri dengan sosok yang menurutku paling br*ngsek, dan kurasa semua orang akan setuju.Riana Miles memang sosok pebisnis yang p
BAB 24Tinnitus adalah salah satu kondisi ketika kau kehilangan kemampuan mendengar. Salah satu penyebabnya, karena paparan suara yang terlalu kencang. Seperti benturan dua buah mobil tepat di depan matamu. Itu yang terjadi. Kejadian itu sangat cepat. Kedua mata lampu mobil menyorot tepat ke arahku. Deru mesin yang mengaung buas seakan siap menerkamku kapan saja. Aku tau, aku harus lari dalam keadaan seperti itu. Namun, sialnya, kau tetap membutuhkan waktu untuk sadar dari keterkejutan, dan aku tidak memiliki waktu itu. Karena, sebelum aku berlari mundur, mobil itu sudah melompat untuk meremukkan tubuhku. Mataku terpejam, reaksi defensif otomatis saat sesuatu melayang tepat ke arahmu. Lalu sebuah tabrakan terdengar keras, saat sadar, tubuhku sudah terlempar jatuh oleh tekanan syokwave.Tubuhku kehilangan kuasa atas rasa sakit. Dengung keras memenuhi telinga, mem
‘Seorang dokter yang ditemukan tewas bunuh diri setelah melompat dari lantai 14 gedung Miles Group, diduga sebagai pelaku utama kasus malpraktik dan kosmetik illegal di Peruka Miles.’ *** Itu adalah hal yang kejam. Bagaimana untaian narasi yang ditulis tanpa bukti, mampu menggiring opini semua orang. Kata-kata bahkan lebih mematikan dibanding belati mana pun, karena dalam hitungan menit, Kak Tini berubah menjadi monster yang dimaki semua orang. Seakan ia adalah orang yang paling berdosa, sedang yang lain, suci di dalam surga. Berita kematian Kak Tini menghebohkan dunia maya. Pertama, ia adalah seorang dokter muda yang jenius, kedua, ia tewas di gedung kantornya sendiri, ketiga, kematiannya bertepatan dengan kasus malpraktik dan kosmetik illegal yang tengah kami tangani. Tidak butuh waktu lama sampai wartawan datang meliput. Bahkan, sebelum tim forensic tiba, kilatan blitz kamera mereka sudah memenuhi area bergaris kuning milik polisi. Aku hanya sempat melihat mayatnya sekilas, s
Aku?Apa yang pria itu sembunyikan? Apa yang tidak boleh kuketahui?Aku tau pernikahan kami hanya di atas kertas, dan hanya akan berlangsung selama satu tahun. Sejujurnya, ia tidak perlu menyembunyikan apa pun dariku. Karena, selain tentang Peruka, tidak ada yang ingin kuketahui lagi tentangnya. Namun, cara pria itu menyembunyikan sesuatu itu membuat rasa ingin tahu di benakku semakin besar.Seperti gadis kecil yang dilarang melompat, saat itu, justru aku akan melompat tinggi.Di dalam kamar yang gelap, yang hanya disinari sedikit biasan cahaya rembulan, aku membuka mata. Butuh waktu beberapa saat sampai mataku terbiasa dengan kegelapan, hingga akhirnya, aku bisa melihat lekuk wajah yang terlelap di sampingku.Tidak ada suara lain kecuali detak jam dan embusan napasnya yang teratur. Lekat kutatap wajah itu. Ia tampan, saat terlelap. Kerut di kening, alis yang selalu bertaut, tatapan tajamnya, menghilang begitu saja. Ia seperti malaikat ketika terpejam, tapi ketika matanya terbuka, kau