공유

Pelajaran Rahasia dari Guru Privat
Pelajaran Rahasia dari Guru Privat
작가: Daniza

Bab 1

작가: Daniza
Namaku Sabrina, seorang guru privat piano, seorang wanita yang sudah memasuki usia tiga puluhan, di mana hasrat dan nafsu tubuh sedang berada pada puncaknya.

Suamiku kuat saat main di ranjang, tapi dia sudah tua, tidak mampu lagi memuaskanku seperti dulu, dan aku merasa kekosongan di dalam tubuhku semakin kuat.

Awalnya aku hanya merasakannya di malam hari, namun lama-kelamaan, di siang hari pun aku ingin sekali diisi penuh.

Untuk meredakan kegelisahan yang ada di setiap saat, aku membeli celana dalam dengan tali mutiara. Gesekan saat berjalan akan memberikan efek menggaruk gatal.

Namun aku tahu bahwa ini masih belum cukup.

Ketika aku masih muda, aku dan suamiku terlalu banyak bermain, titik sensitif tubuhku telah mencapai titik tertinggi. Semakin banyak rangsangan, semakin banyak keinginanku. Sekarang, aku sering merasa tidak puas, bagaimana aku bisa menahannya?

Terutama, belakangan ini, murid yang aku ajar adalah seorang mahasiswa muda dan energik. Tinggi badannya 180cm, dia tidak hanya tampan, tetapi juga suka berolahraga. Setiap hari ketika aku pergi mengajarinya, dia baru keluar dari tempat gym dengan tubuh yang kekar dan telanjang dada.

Aura maskulin yang kuat menyerangku dan aku tidak dapat menahannya. Otakku selalu membayangkan gambaran aku mencubit putingnya, melepas celananya lalu duduk di atasnya, dan menikmati kesenangan ini.

Mahasiswa laki-laki ini bernama Peter.

Hari ini, saat aku pergi ke rumahnya untuk mengajari piano, suasana hatinya tampak kurang baik. Aku membungkuk dari belakangnya, memegang tangannya dan mengajarinya satu per satu. Tapi entah kenapa, dia tetap tidak fokus, nada yang dimainkan berkali-kali salah.

Aku juga sedikit tidak fokus.

Bukan karena apa-apa. Dia sedang telanjang dada, kulitnya yang berwarna coklat masih ada butiran keringat, aku merasakan tubuhnya yang panas, dan aroma keringat yang membawa aura maskulin yang begitu kuat langsung menusuk ke hidungku.

Saat aku membungkuk untuk mengajarinya, mataku bisa melihat otot-otot dadanya yang membesar dan memerah karena baru selesai berolahraga.

Aku sungguh ingin menjilatinya.

Pikiran ini muncul dalam otakku.

"Duk!"

Tiba-tiba, Peter menekan satu nada keras, lalu berdiri dengan gerakan yang begitu mendadak.

Aku bukan hanya terkejut, dadaku tanpa sengaja membentur otot punggungnya yang keras dan tegang.

Namun tidak terasa sakit, malah ada rasa geli dan kesemutan karena terangsang.

Pikiranku sudah mulai kacau, tapi aku tetap bertanya dengan perhatian, "Kenapa? Kamu nggak enak badan?"

"Nggak apa-apa. Cuma baru putus cinta, jadi lagi tidak senang. Bu istirahat dulu sebentar, aku mau balik ke gym, latihan tinju dulu buat nenangin diri. Tunggu sudah tenang kembali, aku baru latihan piano. Waktu yang terbuang, nanti akan dibayar dua kali lipat." Peter mengatakannya dengan nada sopan dan tenang.

Tentu saja aku tidak menolaknya.

Ketika dia pergi ke tempat gym, aku duduk di kursi yang baru saja didudukinya. Memikirkan kontak fisik yang baru saja kami lakukan, tubuhku mulai panas.

Aku tidak tahu apa yang dipikirkan mantan pacar Peter, rela putus dengan cowok yang tampan dan terlihat "kuat di ranjang".

Aku teringat pada selangkangannya yang baru saja tidak sengaja aku lirik, besar sekali, pasti bisa... terisi penuh, kan?

Aku mulai tidak bisa duduk diam, dan karena tidak ada seorang pun di dalam vila, aku perlahan-lahan menggesek ke dua kakiku di bawah piano.

Akan tetapi, sama sekali tidak ada gunanya.

Aku membuka HP dan mengirim pesan kepada suamiku: [Sayang, aku menginginkannya.]

Suamiku segera membalas.

[Sayang, ngajar pun kamu bisa bernafsu.]

Aku menjawab: [Iya, ini semua berkat pelatihan sayang.]

Suami sepertinya sedang sibuk dan tidak membalas lagi, godaan ini membuat nafsuku jadi tergantung di tengah, tidak teratasi.

Mendengarkan teriakan dari tempat gym, aku tidak dapat lagi menahan nafsu dalam tubuhku dan pergi ke kamar mandi dengan membawa HP ku.

Tidak kusangka, pintu kamar mandi bermasalah dan tidak bisa dikunci.

Awalnya aku ragu dengan apa yang akan aku lakukan, tetapi kemudian aku berpikir lagi, ini adalah kamar mandi yang disediakan untuk tamu, dan pemiliknya biasanya tidak menggunakannya.

Karena di bawah pengaruh nafsu, aku duduk di kloset dan mengangkat gaunku.
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

관련 챕터

  • Pelajaran Rahasia dari Guru Privat   Bab 2

    Mungkin karena suasana di rumah murid yang lebih menggairahkan, tidak lama kemudian nafsuku pun meluap. Aku mengangkat leherku, memejamkan mata, dan memuaskan diriku dengan gila-gilaan, seketika tenggelam dalam kenikmatan dan kesenangan ini.Tengah-tengah, terdengar samar suara pintu yang di dorong terbuka, tapi aku terlalu menikmati kesenangan ini dan tidak memperhatikannya.Aku sepertinya mencium bau keringat yang kuat dari tubuh Peter, dan tubuhnya yang berotot tanpa sadar muncul dalam pikiranku. Aku membayangkan dia menindihku, aku membelai otot dadanya, melihat butiran-butiran keringat di dadanya jatuh karena gerakan yang kuat.Aku tidak dapat menahan diri dan berteriak."Ah... sayangi aku lah dengan kuat, Peter sangat hebat... ah..."Setelah kejang yang hebat, aku bersandar lemas di atas tangki kloset, perlahan membuka mata yang kabur. Rasa pusing yang luar biasa di otakku membuatku butuh beberapa saat baru melihat ada seseorang di pintu."Tuk!"Jakun dia bergerak naik turun, da

  • Pelajaran Rahasia dari Guru Privat   Bab 3

    Panas yang membara menembus kain dan terasa di tanganku.Bahkan dia sempat sedikit bergerak, seolah menunjukkan antusiasmenya.Aku menahan gejolak dari hati dan tubuh, menarik tanganku, berusaha tetap bersikap tenang dan sopan."Peter, pergilah mandi air dingin. Jika kamu masih ingin aku mengajarimu hari ini, aku akan menunggumu di sini. Jika kamu tidak mau, aku akan pulang dulu dan datang lagi lain kali."Peter tiba-tiba mendekat dan memasukkanku ke dalam pelukannya.Aura penurut dari anak muda ini perlahan menghilang, digantikan dengan sifat dominan khas pria dewasa.Wajahku hampir menempel di otot dadanya."Bu, apakah materi pelajaran hari ini boleh diganti dengan yang lain?""Di...diganti dengan apa?" Tanyaku gugup dan mencoba melepaskan diri, tapi tidak bisa."Misalnya, ajari aku cara agar dia tidak terlalu tidak nyaman." Dia memegang tanganku dan menggerakkannya ke bawah, bahkan ke dalam celana.Dia tidak mengenakan celana dalam dan aku dengan mudah menangkap alat yang besar ters

  • Pelajaran Rahasia dari Guru Privat   Bab 4

    Dia membungkuk dan menciumku.Aku panik.Setelah menikah, aku tidak pernah lagi berciuman dengan pria manapun kecuali suamiku. Ini... bagaimana ini bisa terjadi?Aku mulai melawan dan menghindari Peter.Namun dia malah memutar kembali kepalaku, menatapku dengan mata penuh rasa kecewa dan sedih."Kak, cara ngajarnya nggak tulus sekali. Kakak benci aku ya?"Aku buru-buru menyangkal, "Enggak.""Tapi sikap kakak yang mau menjauh terus, membuat aku sakit hati. Hah… mantan pacarku putus denganku karena katanya aku 'terlalu kuat di ranjang'. Ya sudahlah, mungkin aku memang nggak pantas dicintai..."Hah? Putus gara-gara terlalu kuat di ranjang?Alasan putus itu bikin aku agak melongo, tapi ekspresi sedihnya kelihatan tulus, kayaknya tadi aku benar-benar menyakitinya lagi.Karena merasa bersalah, aku menghiburnya, "Itu karena mantanmu yang nggak tahu menghargai barang yang bagus. Dengan kemampuan kamu yang luar biasa ini, pasti banyak cewek yang akan menyukaimu.""Benarkah?" Mata Peter kembali

  • Pelajaran Rahasia dari Guru Privat   Bab 5

    Untungnya Peter cerdik, ketika suamiku mendesak untuk memutarkan HP, dia menundukkan tubuhnya dan bersembunyi di bawah piano.Suami tidak melihat siapa pun di dalam kamera, jadi wajahnya tampak rileks dan mulai berbicara denganku: "Di mana muridmu? Mengapa tidak ada seorang pun di sana?"Aku dengan rasa cemas membohonginya, "Dia baru saja putus cinta dan keluar, nanti baru kembali untuk latihan..." Belum selesai berbicara, laki-laki di bawah piano tiba-tiba membuka kedua kakiku, dan aku terkejut hampir ketahuan."Jadi sayang merasa hampa dan kesepian, mulai nafsuan?" Suami tidak menyadari adanya hal yang aneh, malah mulai bercanda."Ya...ya." Aku berusaha keras untuk menutupkan kakiku, tetapi kakiku ditahan oleh dua tangan besar. Dalam keputusasaan, aku mengangkat kakiku dan menendangnya.Tidak kusangka, Peter langsung memegang pergelangan kakiku, mendekatkan tubuhnya, dan nafasnya yang hangat langsung terasa di pahaku."Ahh~"Aku mendesah pelan.Habislah!Aku tidak berani menatap waj

  • Pelajaran Rahasia dari Guru Privat   Bab 6

    Didorong oleh nafsu, aku mengangkat tanganku yang lain dan meletakkannya di payudaraku...Wajah suami sudah memerah karena kegembiraan, "Ya, Sayang, begitulah..."Dalam video, kedua orang di kedua sisi sama-sama menegakkan pinggang mereka.Peter tampaknya bersaing dengan lawannya, setiap gerakannya semakin cepat dan semakin kuat daripada sebelumnya.Layarnya kabur dan suara nafas suami terdengar."Sayang, kamu hebat sekali hari ini. Pulanglah segera, nanti setelah pulang, aku akan menggunakan mainan sebagai hadiah untukmu. Aku lelah, mau istirahat dulu."Videonya telah ditutup, tetapi orang di belakang tidak dapat berhenti.Pinggangku dipegang erat, tubuhku terus menerus bergoyang, dan aku bahkan tidak bisa melihat tekstur lantai dengan jelas.Ketika semuanya berhenti, aku dipeluk dan dicium, kemudian pikiranku yang kacau kembali menghampiriku, membuatku menjadi panik dan bingung, dan entah mengapa air mataku pun mengalir."Kakak, kenapa?"Ketika Peter melihatku menangis, dia kebingung

  • Pelajaran Rahasia dari Guru Privat   Bab 7

    "Itu tidak penting." Ahmad menatapku dengan tenang, "Asalkan kamu patuh denganku, bersedia menyenangkanku seperti yang kamu lakukan pada Peter saat itu, maka aku tidak akan menyebarkan video ini.""Jangan mimpi!" Aku gemetar karena marah.Ahmad mencibir, "Saat itu, kamu menggoda suamimu lewat video sambil dipegangi oleh laki-laki yang lain, benar-benar sangat jalang. Kamu yakin tidak mau terima permintaanku? Kalau begitu aku hanya bisa mengirimkannya ke suamimu. Aku ingat waktu melamar kerja, kamu mengisi nomor suamimu."Seluruh tubuhku terasa dingin, melihat ekspresinya yang begitu puas dan sombong, aku ingin mencabik-cabik wajahnya, tetapi aku tidak bisa.Pikiranku kacau dan aku tidak tahu harus berbuat apa.Pada saat ini, Ahmad memegang tanganku, menarikku ke dalam pelukannya, dan memasukkan satu tangannya ke dalam rokku untuk melepaskan celana dalamku.Aku ketakutan sampai berteriak, "Tolong! Tolong! Tolong!"Ahmad menekanku dengan keras dan menahan kedua tanganku di atas kepala."

  • Pelajaran Rahasia dari Guru Privat   Bab 8

    Aku merasa marah sekaligus panik.Namun, yang membuatku terkejut adalah suamiku tidak marah sama sekali. Sebaliknya, dia justru berkata dengan nada penuh penyesalan, "Sayang, beberapa tahun ini aku memang merasa kemampuanku di bagian itu menurun. Aku nggak bisa bikin kamu puas, maaf karena sudah membuatmu menderita."Dengan hati yang gelisah, aku menatapnya dan bertanya pelan, "Sayang, aku melakukan ini... kamu benar-benar nggak menyalahkanku?""Aku tidak menyalahkanmu. Sebenarnya..." Suami menarikku, memelukku, dan duduk di samping, lalu mengatakan yang sebenarnya, "Hari itu, aku tahu ada orang lain di sana. Lagipula, aku bukan orang bodoh, melihat keadaanmu saat itu, dan samar-samar aku mendengar suara kalian..."Aku menatapnya dengan kaget."Lalu kenapa kamu tidak menghentikan..."Suami tampak sedikit malu: "Aku ingin bertanya padamu, tetapi aku menyadari gerakanmu dapat membangkitkan gairahku dan membuatku merasakan rangsangan yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Perasaan itu me

최신 챕터

  • Pelajaran Rahasia dari Guru Privat   Bab 8

    Aku merasa marah sekaligus panik.Namun, yang membuatku terkejut adalah suamiku tidak marah sama sekali. Sebaliknya, dia justru berkata dengan nada penuh penyesalan, "Sayang, beberapa tahun ini aku memang merasa kemampuanku di bagian itu menurun. Aku nggak bisa bikin kamu puas, maaf karena sudah membuatmu menderita."Dengan hati yang gelisah, aku menatapnya dan bertanya pelan, "Sayang, aku melakukan ini... kamu benar-benar nggak menyalahkanku?""Aku tidak menyalahkanmu. Sebenarnya..." Suami menarikku, memelukku, dan duduk di samping, lalu mengatakan yang sebenarnya, "Hari itu, aku tahu ada orang lain di sana. Lagipula, aku bukan orang bodoh, melihat keadaanmu saat itu, dan samar-samar aku mendengar suara kalian..."Aku menatapnya dengan kaget."Lalu kenapa kamu tidak menghentikan..."Suami tampak sedikit malu: "Aku ingin bertanya padamu, tetapi aku menyadari gerakanmu dapat membangkitkan gairahku dan membuatku merasakan rangsangan yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Perasaan itu me

  • Pelajaran Rahasia dari Guru Privat   Bab 7

    "Itu tidak penting." Ahmad menatapku dengan tenang, "Asalkan kamu patuh denganku, bersedia menyenangkanku seperti yang kamu lakukan pada Peter saat itu, maka aku tidak akan menyebarkan video ini.""Jangan mimpi!" Aku gemetar karena marah.Ahmad mencibir, "Saat itu, kamu menggoda suamimu lewat video sambil dipegangi oleh laki-laki yang lain, benar-benar sangat jalang. Kamu yakin tidak mau terima permintaanku? Kalau begitu aku hanya bisa mengirimkannya ke suamimu. Aku ingat waktu melamar kerja, kamu mengisi nomor suamimu."Seluruh tubuhku terasa dingin, melihat ekspresinya yang begitu puas dan sombong, aku ingin mencabik-cabik wajahnya, tetapi aku tidak bisa.Pikiranku kacau dan aku tidak tahu harus berbuat apa.Pada saat ini, Ahmad memegang tanganku, menarikku ke dalam pelukannya, dan memasukkan satu tangannya ke dalam rokku untuk melepaskan celana dalamku.Aku ketakutan sampai berteriak, "Tolong! Tolong! Tolong!"Ahmad menekanku dengan keras dan menahan kedua tanganku di atas kepala."

  • Pelajaran Rahasia dari Guru Privat   Bab 6

    Didorong oleh nafsu, aku mengangkat tanganku yang lain dan meletakkannya di payudaraku...Wajah suami sudah memerah karena kegembiraan, "Ya, Sayang, begitulah..."Dalam video, kedua orang di kedua sisi sama-sama menegakkan pinggang mereka.Peter tampaknya bersaing dengan lawannya, setiap gerakannya semakin cepat dan semakin kuat daripada sebelumnya.Layarnya kabur dan suara nafas suami terdengar."Sayang, kamu hebat sekali hari ini. Pulanglah segera, nanti setelah pulang, aku akan menggunakan mainan sebagai hadiah untukmu. Aku lelah, mau istirahat dulu."Videonya telah ditutup, tetapi orang di belakang tidak dapat berhenti.Pinggangku dipegang erat, tubuhku terus menerus bergoyang, dan aku bahkan tidak bisa melihat tekstur lantai dengan jelas.Ketika semuanya berhenti, aku dipeluk dan dicium, kemudian pikiranku yang kacau kembali menghampiriku, membuatku menjadi panik dan bingung, dan entah mengapa air mataku pun mengalir."Kakak, kenapa?"Ketika Peter melihatku menangis, dia kebingung

  • Pelajaran Rahasia dari Guru Privat   Bab 5

    Untungnya Peter cerdik, ketika suamiku mendesak untuk memutarkan HP, dia menundukkan tubuhnya dan bersembunyi di bawah piano.Suami tidak melihat siapa pun di dalam kamera, jadi wajahnya tampak rileks dan mulai berbicara denganku: "Di mana muridmu? Mengapa tidak ada seorang pun di sana?"Aku dengan rasa cemas membohonginya, "Dia baru saja putus cinta dan keluar, nanti baru kembali untuk latihan..." Belum selesai berbicara, laki-laki di bawah piano tiba-tiba membuka kedua kakiku, dan aku terkejut hampir ketahuan."Jadi sayang merasa hampa dan kesepian, mulai nafsuan?" Suami tidak menyadari adanya hal yang aneh, malah mulai bercanda."Ya...ya." Aku berusaha keras untuk menutupkan kakiku, tetapi kakiku ditahan oleh dua tangan besar. Dalam keputusasaan, aku mengangkat kakiku dan menendangnya.Tidak kusangka, Peter langsung memegang pergelangan kakiku, mendekatkan tubuhnya, dan nafasnya yang hangat langsung terasa di pahaku."Ahh~"Aku mendesah pelan.Habislah!Aku tidak berani menatap waj

  • Pelajaran Rahasia dari Guru Privat   Bab 4

    Dia membungkuk dan menciumku.Aku panik.Setelah menikah, aku tidak pernah lagi berciuman dengan pria manapun kecuali suamiku. Ini... bagaimana ini bisa terjadi?Aku mulai melawan dan menghindari Peter.Namun dia malah memutar kembali kepalaku, menatapku dengan mata penuh rasa kecewa dan sedih."Kak, cara ngajarnya nggak tulus sekali. Kakak benci aku ya?"Aku buru-buru menyangkal, "Enggak.""Tapi sikap kakak yang mau menjauh terus, membuat aku sakit hati. Hah… mantan pacarku putus denganku karena katanya aku 'terlalu kuat di ranjang'. Ya sudahlah, mungkin aku memang nggak pantas dicintai..."Hah? Putus gara-gara terlalu kuat di ranjang?Alasan putus itu bikin aku agak melongo, tapi ekspresi sedihnya kelihatan tulus, kayaknya tadi aku benar-benar menyakitinya lagi.Karena merasa bersalah, aku menghiburnya, "Itu karena mantanmu yang nggak tahu menghargai barang yang bagus. Dengan kemampuan kamu yang luar biasa ini, pasti banyak cewek yang akan menyukaimu.""Benarkah?" Mata Peter kembali

  • Pelajaran Rahasia dari Guru Privat   Bab 3

    Panas yang membara menembus kain dan terasa di tanganku.Bahkan dia sempat sedikit bergerak, seolah menunjukkan antusiasmenya.Aku menahan gejolak dari hati dan tubuh, menarik tanganku, berusaha tetap bersikap tenang dan sopan."Peter, pergilah mandi air dingin. Jika kamu masih ingin aku mengajarimu hari ini, aku akan menunggumu di sini. Jika kamu tidak mau, aku akan pulang dulu dan datang lagi lain kali."Peter tiba-tiba mendekat dan memasukkanku ke dalam pelukannya.Aura penurut dari anak muda ini perlahan menghilang, digantikan dengan sifat dominan khas pria dewasa.Wajahku hampir menempel di otot dadanya."Bu, apakah materi pelajaran hari ini boleh diganti dengan yang lain?""Di...diganti dengan apa?" Tanyaku gugup dan mencoba melepaskan diri, tapi tidak bisa."Misalnya, ajari aku cara agar dia tidak terlalu tidak nyaman." Dia memegang tanganku dan menggerakkannya ke bawah, bahkan ke dalam celana.Dia tidak mengenakan celana dalam dan aku dengan mudah menangkap alat yang besar ters

  • Pelajaran Rahasia dari Guru Privat   Bab 2

    Mungkin karena suasana di rumah murid yang lebih menggairahkan, tidak lama kemudian nafsuku pun meluap. Aku mengangkat leherku, memejamkan mata, dan memuaskan diriku dengan gila-gilaan, seketika tenggelam dalam kenikmatan dan kesenangan ini.Tengah-tengah, terdengar samar suara pintu yang di dorong terbuka, tapi aku terlalu menikmati kesenangan ini dan tidak memperhatikannya.Aku sepertinya mencium bau keringat yang kuat dari tubuh Peter, dan tubuhnya yang berotot tanpa sadar muncul dalam pikiranku. Aku membayangkan dia menindihku, aku membelai otot dadanya, melihat butiran-butiran keringat di dadanya jatuh karena gerakan yang kuat.Aku tidak dapat menahan diri dan berteriak."Ah... sayangi aku lah dengan kuat, Peter sangat hebat... ah..."Setelah kejang yang hebat, aku bersandar lemas di atas tangki kloset, perlahan membuka mata yang kabur. Rasa pusing yang luar biasa di otakku membuatku butuh beberapa saat baru melihat ada seseorang di pintu."Tuk!"Jakun dia bergerak naik turun, da

  • Pelajaran Rahasia dari Guru Privat   Bab 1

    Namaku Sabrina, seorang guru privat piano, seorang wanita yang sudah memasuki usia tiga puluhan, di mana hasrat dan nafsu tubuh sedang berada pada puncaknya.Suamiku kuat saat main di ranjang, tapi dia sudah tua, tidak mampu lagi memuaskanku seperti dulu, dan aku merasa kekosongan di dalam tubuhku semakin kuat.Awalnya aku hanya merasakannya di malam hari, namun lama-kelamaan, di siang hari pun aku ingin sekali diisi penuh.Untuk meredakan kegelisahan yang ada di setiap saat, aku membeli celana dalam dengan tali mutiara. Gesekan saat berjalan akan memberikan efek menggaruk gatal.Namun aku tahu bahwa ini masih belum cukup.Ketika aku masih muda, aku dan suamiku terlalu banyak bermain, titik sensitif tubuhku telah mencapai titik tertinggi. Semakin banyak rangsangan, semakin banyak keinginanku. Sekarang, aku sering merasa tidak puas, bagaimana aku bisa menahannya?Terutama, belakangan ini, murid yang aku ajar adalah seorang mahasiswa muda dan energik. Tinggi badannya 180cm, dia tidak han

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status