Share

Bab 32

Penulis: Kokoro No Tomo
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-04 12:47:01

Rendra mengernyit melihat Shasha mengantar Kaisar untuk pamit padanya dan Dita. Mereka terlihat sudah akrab. Sepengetahuannya, Shasha sama sekali belum pernah bertemu dengan perwira polisi itu. Begitu juga mamanya dan Nisa. Jadi, agak aneh rasanya kalau langsung akrab. Namun, dia tak langsung bertanya karena masih banyak orang di rumahnya.

“Rendra, Dita, aku pamit dulu karena harus tugas,” ucap Kaisar pada keduanya.

Rendra mengangguk. “Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk datang, Mas.” Dia menyalami perwira polisi itu sambil tersenyum ramah.

“Sama-sama. Semoga semua dilancarkan ya baik kehamilan, kelahiran, dan umrahnya,” timpal Kaisar.

“Aamiin,” jawab Rendra dan Dita.

“Ini dibawa buat teman-teman di kantor, Mas.” Dita menyerahkan tas yang berisi dua kotak kue.

“Kok banyak banget?” tanya Kaisar.

“Teman-temannya ‘kan banyak, Mas. Biar merata,” ucap Dita yang masih mengangsurkan bingkisan tersebut.

“Terima kasih. Semoga kalian senantiasa dilapangkan rezekinya.” Kaisar akhirnya me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Paulina Nurhadiati Petrus
ya ampun rendra masih posesif aja ini dih kamu ya fokus aja sama dita istri kamu, ya sih tau kamu satu2nya lelaki tapi kan shasha juga sudah dewasa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 33

    Ibu Dewi memandang anak lelaki satu-satunya itu. "Mama hanya penasaran karena belum pernah melihat Kaisar. Kok tadi kayanya akrab sama kakakmu,” jawabnya.Rendra menoleh pada sang kakak. Wajahnya menunjukkan raut tak senang. "Memangnya Kak Shasha kenal sama Mas Kai?”"Mas Kai itu kakaknya teman kuliahku, Ren. Ingat enggak teman kuliah kakak yang namanya Tirta? Yang dulu kamu kira cowok,” jawab Shasha sambil menatap sang adik.Rendra mengernyit. Mengingat teman-teman kakaknya yang dahulu sering main ke rumah. “Iya, aku ingat. Kak Shasha enggak ada hubungan apa-apa ‘kan sama Mas Kai selain kenal karena teman kakak itu??"Shasha menggeleng. “Mana mungkin kami ada hubungan. Aku udah lama banget enggak ketemu Mas Kai. Dulu kalau main ke kontrakan Tirta juga jarang ketemu. Itu tadi Mas Adi mau kenalin aku sama Mas Kai, eh ternyata aku udah kenal orangnya," jelasnya sambil mengikik geli."Maksud Mas Adi apa sih pakai acara kenalin Kak Shasha sama Mas Kai," gerutu Rendra."Mana kakak tahu, ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-05
  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 34

    Jumat siang, Shasha izin kerja setengah hari karena akan membantu persiapan acara pengajian Adi yang akan melangsungkan akad nikah secara resmi esok hari. Dia memang menjadi salah satu panitia di acara pernikahan Adi dan Adelia. Membantu Dita yang tidak boleh kecapekan karena kondisinya yang sedang hamil.Shasha duduk di depan bersama Ibu Dewi, dan Ibu Hasna untuk menyambut tamu yang datang. Kaisar juga menyempatkan ke sana karena diminta Adi secara pribadi. Sebagai sahabat, tentu saja dia mengupayakan ada di hari bahagia Adi meski belum tentu sampai selesai acara. Besok dan lusa, Kaisar sengaja cuti untuk menemani Adi melalui hari pernikahannya.Kaisar menyapa saat bertatap muka dengan Shasha. Mereka tak sempat mengobrol karena perwira polisi itu meninggalkan acara di tengah pengajian. Dia harus ke kantor sebab ada tugas mendesak yang harus dilakukan.Malam harinya, Shasha juga ikut rombongan keluarga Adi ke kediaman Pak Lukman, orang tua Adelia. Mereka akan mengikuti acara midodaren

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-06
  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 35

    "Mas Juna, kok bisa ada di sini?" tanya Shasha begitu orang yang memanggil tadi berdiri di depannya."Aku ‘kan kakak sepupunya Adel dari papanya," jawab pria yang bernama Arjuna itu."Kamu sendiri, apa saudara dari pengantin pria?" Arjuna juga ingin tahu."Bisa dibilang begitu. Mas Adi itu kakak iparnya Rendra, adikku," terang Shasha.Arjuna mengerutkan kening. "Kakak iparnya adikmu? Memangnya adikmu yang cowok itu sudah nikah?"Shasha mengangguk. "Iya, sudah satu setengah tahun lalu nikahnya.""Berarti kamu juga sudah menikah?" Arjuna merasa was-was menunggu jawaban dari adik tingkatnya itu."Belum, Mas. Aku dilangkahi sama adikku, sama kaya Mas Adi," jawab Shasha sambil tertawa kecil. "Ayo Mas sambil jalan."Tanpa Shasha ketahui, Arjuna menghela napas lega dan tersenyum lebar setelah mendengar jawaban gadis itu.Mereka berdua lalu jalan berdampingan menuju ke tempat prasmanan."Mas Juna sendiri apa sudah menikah?" tanya Shasha sambil mengambil piring."Belum. Aku masih mengejar kari

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 36

    “Kamu masih mau ambil makanan lagi atau udahan, Sha?” tanya Arjuna setelah menyelesaikan makannya. “Udah, Mas. Udah kenyang juga,” jawab Shasha. “Dikit banget makanmu. Enggak usahlah diet, udah bagus begitu badanmu,” ujar Arjuna. “Siapa yang diet? Aku memang enggak bisa makan banyak sekarang soalnya pakai jarik. Perutku dibebet stagen, Mas,” jelas Shasha. “Oh, aku kira kamu diet.” Arjuna meringis menahan malu. “Gimana jadi mau ketemu Mami sama Papi enggak?” tanyanya kemudian. “Boleh, deh. Enggak enak kalau sama-sama di sini enggak nyapa,” jawab Shasha. “Ya udah, yuk.” Arjuna berdiri lalu mengulurkan tangan kiri pada sang adik tingkat. Shasha menoleh pada Kaisar yang baru minum air mineral gelas setelah selesai makan. “Mas Kai, aku ke sana dulu ya. Nanti malam kalau datang sama Tirta, jangan lupa kabari aku,” pamitnya. “Oke,” jawab Kaisar. Shasha kemudian berdiri dengan hati-hati. Arjuna bantu memegang lengan gadis itu agar tidak terjatuh. Mereka kemudian meninggalkan Kaisar ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09
  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 37

    Netra Shasha membulat mendengar ucapan Ibu Ayu. Dia kemudian melirik Arjuna yang tampak kaget dan salah tingkah karena tindakan maminya.“Mami, apa-apaan sih. Jangan membuat Shasha nanti jadi sungkan sama aku,” protes Arjuna.“Sungkan kenapa? Apa salahnya ‘kan kalian coba lebih dekat? Tidak harus menikah secepatnya juga kalau pacaran,” timpal Ibu Ayu dengan santai.“Saya sudah menganggap Mas Juna itu seperti kakak sendiri, Tante. Nanti malah jadi aneh kalau hubungan kami lebih dari sekarang.” Shasha akhirnya bersuara.Ibu Ayu beralih pada gadis yang duduk di sampingnya. “Aneh gimana? Kalau kalian berdua memang ditakdirkan berjodoh, apa ya mau ditolak?”“Kalau memang takdirnya begitu, tentu saja saya akan menerimanya. Maksud saya tadi, pasti nanti ada jalannya sendiri kalau memang kami berjodoh. Tidak harus memaksakan diri untuk dekat atau pacaran,” tukas Shasha.“Aku sependapat sama Alesha, Mi. Biarkan saja hubungan kami mengalir apa adanya. Yakin saja kalau jodoh enggak akan ke mana.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-11
  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 38

    Shasha menoleh ke samping kirinya di mana Arjuna duduk. "Aku enggak pede, Mas. Tamunya banyak banget orang penting.”Arjuna mengernyit. “Kenapa? Suaramu ‘kan bagus. Enggak kalah sama yang tadi maju. Ayolah, Sha.” Pria itu membujuk adik tingkatnya.“Udah sana naik. Aku kangen dengar suara emasmu, udah lama kita enggak karokean.” Tirta ikut mendukung Arjuna.Shasha akhirnya mengangguk. “Ya udah. Ayo, Mas. Tapi nanti aku di-back up ya kalau fals."“Apa sih yang enggak buat kamu, Sha,” sahut Arjuna sambil tersenyum."Mas Kai, Tirta, aku tinggal sebentar ya," pamit Shasha pada Tirta dan kakaknya sebelum beranjak dari tempat duduknya.Tirta menggangguk sambil mengacungkan jempol. "Oke, Sha. Sukses ya duetnya."Shasha dan Arjuna kemudian berjalan ke arah panggung. Berbicara pada band yang akan mengiringi mereka bernyanyi."Pria itu benar senior kalian, Ta?" tanya Kaisar."Iya, Mas. Kenapa memangnya?" Tirta mengernyit pada kakaknya."Dia suka ya sama Shasha?" Kaisar bertanya lagi tanpa mengal

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 39

    Kaisar menjauhkan diri dari Tirta. Melirik sang adik sambil mengernyit. “Bisa tidak kamu enggak suuzan sama aku? Ngomong itu yang baik, jangan asal tuduh. Untung cuma aku yang dengar. Kalau orang lain dengar gimana? Bisa salah paham, Ta.”Tirta terkesiap karena sang kakak terlihat marah. Biasanya Kaisar tetap santai kalau digoda, tapi kali ini tidak. Itu artinya dia sudah salah bicara. “Maaf, Mas,” pintanya kemudian.“Lain kali jangan bicara sembarangan! Bercanda boleh, tapi ada waktunya,” sergah Kaisar.“Iya, Mas. Aku salah. Udah jangan marah gitu nanti gantengnya ilang,” timpal Tirta.“Aku mau cari udara segar dulu.” Kaisar berdiri lalu beranjak meninggalkan Tirta, Shasha, dan Arjuna.“Mas Kai mau ke mana, Ta?” tanya Shasha setelah sang perwira polisi pergi.“Mau ambil makan, katanya lapar.” Tirta terpaksa berbohong agar Shasha tidak berpikiran negatif pada kakaknya.“Oh! Kamu enggak ambil makan sekalian?” tanya Shasha lagi.Tirta menggeleng. “Nanti saja. Aku masih belum lapar.“Kal

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 40

    “Mau ke mana, Kai?” tanya Pak Dipta yang melihat Kaisar keluar dari kamar mengenakan jaket dan membawa kunci motor.“Ke rumah Adi, Pak. Mau lihat persiapan buat besok,” jawab sang perwira polisi.“Mau lihat persiapan atau lihat yang lain,” celetuk Tirta yang menggoda kakaknya.“Suuzan aja terus, Ta,” sergah Kaisar. Dia lalu beralih pada Pak Dipta. “Aku berangkat dulu, Pak,” pamitnya.Pak Dipta menganggut. “Tolong bilang sama Pak Wijaya kalau Bapak ke sananya besok pagi sekalian,” pesannya.“Insya Allah nanti aku sampaikan, Pak,” sahut Kaisar.“Loh, kamu mau ke mana, Kai? Pulang bukannya ngobrol sama Bapak sama Ibu malah pergi,” protes Ryani yang baru saja masuk ke ruang tengah membawa buah iris. Sebagai orang tua, tentu saja dia sangat merindukan anak-anaknya yang bekerja jauh dari rumah hingga membuatnya tak bisa bertemu dengan mereka setiap hari. Inginnya kalau mereka pulang ya berkangen-kangenan, bukannya malah melakukan hal lain.“Aku mau ke rumah Pak Wijaya, Bu,” jawab Kaisar.“M

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14

Bab terbaru

  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 95 (TAMAT)

    Setelah kelahiran dua buah hatinya, Kaisar jadi lebih semangat bekerja. Dia bertekad memberikan yang terbaik untuk mereka. Meskipun sibuk, sebelum atau sesudah pulang kerja, Kaisar akan menyempatkan waktu untuk bermain dengan Bagus dan Ayu. Dia tidak ingin kehilangan momen perkembangan mereka.Sementara itu, Shasha benar-benar jadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Walaupun beberapa pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, menyetrika, dan lainnya dikerjakan oleh asisten rumah tangga, tapi untuk urusan masak dan mengurus anak, dia yang menanganinya sendiri.Shasha sekarang jarang menginap di rumah Bu Dewi. Kalau Kaisar dinas malam atau tidak bisa pulang, Nisa atau Bu Dewi yang menemaninya di sana. Akan repot kalau Shasha pergi sendiri membawa dua bayi dan segala perlengkapannya.Minimal sebulan sekali, Kaisar akan mengajak istrinya pergi berdua. Entah sekadar makan, menonton film atau berbelanja. Setidaknya mereka bisa ada waktu berdua tanpa anak-anak. Perwira polisi itu tahu kalau istrin

  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 94

    Waktu terus berlalu, kandungan Shasha semakin hari bertambah besar. Saat usia kandungannya mencapai tujuh bulan, dia memutuskan untuk berhenti bekerja karena badannya semakin cepat pegal dan lelah. Meskipun teman-teman kantor dan atasannya memaklumi hal tersebut, Shasha yang merasa tak enak hati. Jadi lebih baik mengundurkan diri dengan meninggalkan kesan baik pada semua. Meskipun sang atasan mau memberinya cuti lebih lama sampai dia siap bekerja kembali, Shasha tidak bersedia. Dia berencana mengasuh sendiri kedua anaknya setelah melahirkan.Shasha tidak pernah telat memeriksakan kehamilannya dengan didampingi oleh Kaisar. Perwira polisi itu selalu menyempatkan waktu menemani sang istri. Kalau Kaisar tidak punya banyak waktu, keduanya bertemu di klinik. Sesudah menemani pemeriksaan, Kaisar akan langsung kembali bekerja sementara istrinya pulang ke rumah.Shasha mengikuti prenatal yoga sejak kehamilannya menginjak lima bulan. Prenatal yoga ini selain untuk kesehatan, juga membuat ibu h

  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 93

    Kaisar meminta waktu libur saat dia mengadakan acara syukuran empat bulan kehamilan Shasha dan pengajian di rumahnya. Kedua orang tuanya sudah datang sejak kemarin siang karena sorenya mereka berempat pergi ke klinik di mana dokter Lita praktek untuk memeriksakan kehamilan Shasha.Bu Ryani senang sekali saat melihat USG kedua calon cucunya. Wanita paruh baya itu bahkan meneteskan air mata karena terharu. Sudah cukup lama dia menginginkan cucu, begitu menantunya hamil ternyata langsung diberi dua cucu. Sungguh Allah telah memberinya nikmat yang banyak karena kesabarannya selama ini.Ibu Kaisar rasanya sudah tidak sabar ingin menimang kedua cucunya. Dia tidak peduli jenis kelamin cucunya, yang penting menantu dan kedua cucunya sehat dan selamat. Diberi cucu saja, Bu Ryani sudah sangat bersyukur. Tidak mau meminta banyak karena takut jadi hamba yang kufur nikmat.Bu Dewi, dan Nisa sudah datang ke rumah Kaisar sejak pagi. Sedangkan Dita, Ale, dan Rendra datang agak siang karena selain Dit

  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 92

    Sekitar pukul 04.00 sore, Kaisar datang ke rumah sakit dengan dua anggotanya. Kali ini dia sudah mandi dan berganti pakaian. Rencananya mereka akan meminta keterangan dari Adi dan juga Adelia. Namun Adelia belum bisa memberikan keterangan karena belum siap mentalnya. Kaisar memaklumi hal itu, karena itu dia hanya meminta keterangan Adi.Kaisar, Adi, dan dua polisi tadi mencari tempat yang lebih nyaman dan bebas untuk bicara. Akhirnya mereka pergi ke coffee shop yang ada di rumah sakit tersebut."Timku tadi sudah menginterogasi Sekar, tapi dia jawabnya berbelit-belit, Di." Kaisar membuka pembicaraan setelah mereka duduk dan memesan beberapa menu."Tapi tetap bisa menjerat dia kan?" Adi menatap sahabatnya."Bisa, cuma mungkin hukumannya tidak maksimal. Dia tidak mau ngaku kalau punya niat membunuh Adel. Sekar juga tidak menjabarkan apa yang dia bicarakan sama istrimu." Kaisar menghela napas panjang setelah berbicara.Adi ikut menghela napas panjang usai mendengar perkataan sang perwira

  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 91

    Sekar Ayu terkesiap mendengar ucapan perempuan yang tadi mengetuk pintu rumahnya. Karena baru bangun tidur, jadi dia sedikit lambat berpikir. Namun begitu sadar apa yang terjadi, Sekar Ayu berniat menutup pintu yang tidak terbuka lebar itu, tapi Kaisar dengan sigap menahan pintu dengan kakinya agar tetap terbuka."Sekar!" teriak Kaisar. "Percuma kamu mau sembunyi, rumah ini sudah dikepung!""Cepat borgol dia!" perintah Kaisar pada anggota polwannya.Salah satu polwan langsung mencekal tangan Sekar Ayu, kemudian memasang gelang kembar di kedua pergelangan tangan cinta pertama Adi itu."Apa-apaan ini, Kai? Aku tidak bersalah." Sekar Ayu berusaha memberontak. "Kalian salah menangkap orang. Aku pasti sudah difitnah!” teriaknya."Diam!" hardik Kaisar. "Bukti sudah menunjukkan kalau kamu yang menusuk Adelia. Jangan coba mengelak dan pura-pura tidak bersalah!” sergahnya.Sekar Ayu tersenyum sinis. "Bukti apa yang kalian punya? Jangan mengarang!""Ada rekaman CCTV di dalam toilet mal, Sekar.

  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 90

    Kaisar benar-benar menghubungi Bu Ryani menanyakan alamat Sekar di kota. Dia memberi tahu sang ibu apa yang wanita itu lakukan pada istri Adi. Bu Ryani merasa geram, sayangnya dia juga tidak tahu alamat Sekar di kota. Namun, wanita paruh baya itu berjanji akan mencarikan informasi. Begitu mendapat alamat Sekar, Bu Ryani berjanji akan langsung memberi tahu putra sulungnya itu.Perwira polisi itu kemudian menghubungi istrinya. Dia memberi tahu kalau ada kasus baru, dan kemungkinan akan pulang terlambat. Kaisar tidak bilang kalau Adelia ditusuk orang karena takut istrinya jadi kepikiran apalagi di rumah hanya sendiri. Sesudah itu Kaisar menghubungi anggotanya, meminta laporan sekaligus melakukan koordinasi dengan mereka.Kaisar kembali masuk ke IGD. Ternyata di sana sudah ada keluarga Adelia. Dia menyalami kedua orang tua Adelia dan juga Arsenio begitu bertemu dengan mereka."Nanti akan ada dua anggotaku yang berjaga 24 jam di luar kamar Adelia. Sebentar lagi mereka akan menyusul ke sin

  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 89

    Berita Shasha hamil kembar membuat bahagia siapa saja yang mendengarnya. Termasuk atasan dan teman-teman sekantornya. Shasha tidak diberikan banyak pekerjaan seperti sebelumnya. Dia juga tidak diizinkan lembur. Begitu jam kerja selesai, langsung disuruh pulang. Meskipun mendapat perlakuan istimewa, Shasha tetap melakukan pekerjaannya dengan baik.Karena hamil kembar, membuat baby bump Shasha terlihat lebih besar dari kehamilan tunggal. Saat usia kandungannya tiga bulan sudah seperti hamil empat bulan hamil tunggal. Badan Shasha pun semakin berisi, terutama di bagian dada dan pinggang. Pipinya juga jadi tembam.Satu hari saat Shasha dan Kaisar libur, perwira polisi itu mengajak istrinya pergi ke luar. Kaisar beralasan ingin mengajak jalan-jalan karena sudah agak lama mereka tidak berkencan. Mumpung masih berdua, menikmati asyiknya pacaran setelah menikah.“Loh, Mas. Kok ke sini?” Shasha bertanya karena Kaisar menggandengnya menuju pameran mobil yang ada di dalam mal yang keduanya datan

  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 88

    Sejak dinyatakan hamil tak ada perubahan yang berarti pada Shasha. Dia tidak mengalami mual dan muntah, serta tidak mengidam makanan tertentu. Hanya Shasha jadi lebih manja pada Kaisar. Kalau sedang di rumah berdua, dia tak pernah mau jauh dari suaminya. Untung saja tidak pernah mengambek kalau harus ditinggal karena ada tugas mendadak. Biasanya Shasha akan menginap di rumah sang mama kalau Kaisar tidak bisa pulang.Shasha kadang sangat malas mandi, bahkan malas beranjak dari tempat tidur. Ada kalanya dia jadi sangat rajin, bahkan di rumah pun berdandan. Kaisar tak mempermasalahkan perubahan-perubahan yang dialami sang istri. Dia sudah banyak diberi tahu Rendra kalau menghadapi wanita hamil harus punya lebih banyak stok sabar. Yang penting istrinya merasa bahagia.“Mas, jangan lupa ya nanti jadwal kontrol ke dokter Lita.” Shasha mengingatkan suaminya saat mereka sedang menyantap sarapan.“Jamnya seperti yang dulu ‘kan?” Kaisar menatap sang istri.Shasha mengangguk. “Iya. Mulai praktik

  • Pelabuhan Cinta Sang Perwira   Bab 87

    "Alhamdulillah berdasarkan hasil tes urine dan darah, Bu Alesha positif hamil. Selamat ya," ucap dokter Lita sambil memandang pasangan suami istri baru di hadapannya. "Pak Kaisar, tokcer ini bisa langsung membuat Bu Alesha hamil setelah menikah," selorohnya agar suasana tidak menjadi tegang. "Alhamdulillah. Kamu beneran hamil, Sha." Kaisar sontak memeluk sang istri yang duduk di sampingnya. Membuat dokter yang mengenakan hijab bermotif bunga-bunga kecil itu menjadi saksi kebahagiaan yang dirasakan oleh calon orang tua baru tersebut. "Iya, Mas. Alhamdulillah," sahut Shasha. "Mas, tolong lepas. Malu sama dokter," bisiknya kemudian. Kaisar pun langsung mengurai pelukan. "Maaf, Dok. Saya refleks memeluk istri karena bahagia," aku sang perwira polisi. Dokter Lita tersenyum. "Tidak apa-apa, Pak. Saya paham apa yang Bapak dan Ibu rasakan. Bagaimana kalau kita USG sekarang, untuk mengecek kondisinya?" "Silakan, Dok," sahut Kaisar. "Apa saya boleh melihat proses USG-nya?" tanyanya ragu.

DMCA.com Protection Status