Beranda / Romansa / Pelabuhan Akhir Sang Pewaris / 07 : B - Kencan Pertama

Share

07 : B - Kencan Pertama

Penulis: Eunmon
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-28 18:12:31
Amoda Park, Manhattan, USA. | 10.26 AM.

Suasana Amoda Park tidak begitu ramai akan pengunjung ketika menuju siang. Taman kota ini akan ramai jika sore menjelang malam, akan banyak acara di sini, semacam orkestra, permainan biola.

Menyebrangi jalan kecil yang berada di pinggir taman adalah hal yang sedang Sean lakukan bersama Kate. Pemberhentiannya adalah di sebuah taman Amoda yang sering Sean datangi jika bersama Shanice.

Matahari sudah mulai meninggi, siang ini dia mengajak Kate yang mukanya terlihat begitu masam namun tetap terlihat cantik di mata Sean. Langkahnya begitu ogah-ogahan saat mengikutinya. Dia mengajak Kate agar mengikutinya menuju kursi taman yang berada di ujung timur. Kursi itu teduh karena terhalang oleh pohon pinus yang begitu besar.

“Duduklah Kate,” kata Sean setelahnya dia duduk bersampingan dengan Kate.

“Apa maksudnya ini, Sean?” tanya Kate. Dia bingung dengan sikap Sean saat ini, mengajaknya ke taman yang baru dia kunjungi.

Label dengan tanda Amoda Park terpampa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   08 : A - Los Angeles

    Airport Internasional, Manhattan, USA. | 18.17 PM.Penerbangan yang dilakukan oleh Sean dan Ken menuju Los Angeles menggunakan pesawat komersial, mereka sengaja tidak mengenakan jet pribadi karena ingin ikut mengantri bersama yang lain. Jika bukan Ken yang memaksa dia tidak akan mau harus mengantri panjang seperti ini.Orang-orang hilir mudik menyeret barang bawaan mereka. Banyak perempuan yang ingin menghampirinya untuk sekedar berfoto atau pun mengajak bersalaman. Para pengawal yang ikut bersamanya mencegat perempuan-perempuan itu yang berbondong-bondong ingin menghampiri Sean. Bayangkan saja, di penjuru New York siapa yang tidak mengetahui sepak terjang Sean Axel William dalam dunia bisnis. Bahkan ketika ada acara perusahaan yang akan mengundangnya, Sean tidak mengambil pasangan dari luar untuk mendampinginya. Melainkan mengajak Shanice atau memboyong Angeline yang sudah paruh baya pun tetap terlihat menawan. Katanya, keluarga perempuannya tidak kalah cantik. Jadi tidak perlu repo

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-29
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   08 : B - Tidak Bisa Lupa

    Colage Art, Manhattan, USA. | 19.26 AM.Suasana pameran galeri seni cukup ramai, pemandangan orang-orang yang berlalu lalang membuat mata tidak berhenti untuk memandangi. Alunan musik klasik yang terdengar di penjuru ruangan membuat nyaman pengunjung. Kali ini Kate tidak memamerkan karyanya, dia sudah berdiskusi dengan Paman Rodrigo karena pameran lukisannya akan dia gelar bulan depan. Lukisan yang Kate buat dengan rasa yang begitu percaya diri, sebuah lukisan yang semata-mata dia buat menggambarkan perasaannya yang paling dalam kepada Liam.Namun jika mengingat sosok Liam, dia jadi teringat pembicaraannya dengan James dua hari yang lalu. 2 hari yang lalu.“Dua hari yang lalu aku melihat Liam keluar dari hotel bersama seorang perempuan. Aku tidak mau berburuk sangka, tapi apa Liam sempat bercerita perihal ini?” Wajah Kate berubah datar, tidak ada ekspresi terkejut yang terlintas di wajahnya selain datar dan tatapannya yang begitu dingin. Apalagi ini?“Tidak sama sekali James,” bala

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-30
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   09 : A - Malam Yang Romantis

    Los Angeles, USA. | 18.24 PM.Sean melepaskan tangan yang merangkulnya begitu mesra. Menatap tajam perempuan yang justru tersenyum begitu genit seolah tidak merasa terintimidasi oleh tatapan yang diberikan oleh Sean.Zara tertawa begitu anggun, mengabaikan bagaimana dinginnya raut wajah Sean saat ini. “Kita memang berjodoh ya, Sean. Bisa berada di sebuah tempat yang sama.”Dia mengetahui Sean berada di Los Angeles karena bertanya langsung kepada Ken. Setelah pulang dari California dia langsung ke sini, demi menemui Sean. Pujaan hatinya.Laki-laki itu berjalan meninggalkan Zara. Namun dia tidak pantang menyerah tetap mengikuti ke mana langkah Sean akan membawanya. Kemudian Sean berdecih, menatap Zara dari samping. “Dalam mimpimu, Zara.”“Meskipun hanya ada dalam mimpiku, seperti katamu. Tetapi entah mengapa aku begitu senang, Sean,” ucap Zara sembari terkikik, merasa lucu dengan perkataanya sendiri.Langkah Sean kembali berhenti di dekat anak-anak yang berusia lima tahunan. Anak-anak it

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-31
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   09 : B - Karena Dirimu

    William’s Group, Manhattan, USA. | 22.43 PM.Sepulangnya dari Los Angeles sore tadi, Sean tidak pulang ke panthousenya dia langsung ke kantor ditemani oleh Luke. Memeriksa beberapa berkas yang sudah menumpuk di ruangannya karena selama lima hari dia tinggalkan. Selain memikirkan pekerjaan, Sean juga memikirkan Kate yang sedari tadi dia hubungi lewat pesan namum tidak kunjung membalas. Dia sudah mengirimi banyak pesan, nihil tidak ada balasan satu pun.Maka seperti inilah dampaknya, sebuah pekerjaan yang tertunda akan dia selesaikan malam ini juga. Bukan Sean namanya jika tidak berlarut-larut dalam pekerjaan. Jika ingin membuat Sean lupa terhadap suatu hal, maka dengan begini dia akan mudah lupa. Seakan-akan perkerjaan dapat menelan setengah pemikiran yang bersifat pribadi, anggap saja dengan cobaan hati. “Pak, ini sudah malam. Anda tidak ingin pulang?” tanya Luke yang sedari tadi menemani Sean. Laki-laki itu duduk di sofa berhadapan dengan sebuah laptop yang menyala.“Tidak Luke, ji

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-03
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   10 : A - Santa Beach

    Mansion William's, Manhattan, USA. | 07.23 AM.Pagi yang cerah ini Sean, Ken, beserta Julian sengaja berkumpul di rumah kedua orang tua Sean. Membahas untuk proyek yang akan mereka garap bersama-sama. Rumah megah ini kosong, Ayah dan Ibunya berangkat kemarin sore ke London untuk menjenguk Shanice yang katanya sedang sakit.Sean awalnya akan ikut bersama, tetapi Mark melarang dan menyuruh Sean untuk menjaga rumah. Awalnya Sean sempat mengomel karena disamakan dengan seorang penjaga rumah.“Aku merekomendasikan untuk kita pergi ke pantai di hari libur ini.” Julian tersenyum sembari memeluk sebuah toples kaca yang berisi camilan.Ken mendelik, melempari Julian dengan snack. “Lebih tepatnya memaksa untuk libur, Jul. Kau yang merencanakan ini semua,” cibir Ken.Sejak menginjakkan kaki di rumah ini Ken sudah curiga dari awal ketika melihat Julian berpenampilan seperti orang yang mau ke pantai.“Lagi pula kita kan bosnya, tidak ada salahnya seorang bos mengambil cuti selama sehari. Anggap sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-04
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   10 : B - Kate, dan Santa Beach

    Manhattan, USA. | 08.47 AM.Setelah pintu panthouse itu dibuka, Kate menatap laki-laki yang terlihat begitu kesal karena lama dibukakan pintu. Rupanya Sean Axel benar-benar nekat mendatangi tempat tinggalnya. Kate melambaikan sebelah tangannya, tanda menyapa laki-laki itu disertai dengan senyum masamnya. “Oh … hi, Sean. Kau datang?” “Kau membuatku kesal Kate, begitu sulit dihubungi.” Sean menatap Kate dengan datar, tangannya dia lipat di depan dada. Menatap penampilan Kate yang terlihat berantakan. Ada noda warna yang menempel di bajunya.Perempuan itu balas menatap Sean dengan garang sambil berkacak pinggang. “Lagi pula kau mau apa? Harusnya seorang bos sepertimu masuk kerja, bukan keluyuran seperti ini.” Sean mengidikan kedua bahunya dengan begitu acuh. “Aku bosnya, jadi tidak masalah seorang bos mengambil cuti.”Kate menghela napasnya dengan malas, meraup wajahnya dengan gaya frustasi. “Lalu sekarang ada apa gerangan kau datang ke tempatku?” tanyanya.Dia berjalan dua langkah se

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-05
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   11 : A - Satu Alasan Untuk Jatuh Cinta

    Santa Beach, Manhattan, USA. | 13.06 PM.Selama di atas kapal pesiar, meski sambil memancing obrolan ketiganya mengenai bisnis yang akan mereka jalankan dalam waktu dekat ini tetap berlanjut. Ini adalah bisnis keluarga pertama yang akan mereka garap setelah William Group meningkat pesat.Dan Sean juga tidak pernah menyangka kalau Kate akan begitu mudah bergaul dan mudah kenal dengan orang baru di sekitarnya. Terlihat sedang mengobrol dengan riang dengan Alicia bahkan Sean sesekali menyimak pembicaraan mereka. “Aku tidak menjamin ini akan berhasil, Jul,” kata Ken, tangannya kembali melempar kail pancing itu. Dia sudah jenuh karena tidak kunjung mendapat hasil.“Hei ... aku mengajakmu memancing bukan untuk mendapatkan ikan, supaya kau tidak bosan. Jika ingin ikan, kau tidak perlu susah payah memancing selagi masih bisa membelinya.” Julian menatap Ken disertai dengan tawanya.“Aku memancing untuk mendapatkan ikan, Jul. Bukan untuk menghilangkan rasa bosan. Lagi pula bagaimana caranya me

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-06
  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   11 : B - Tidak Wajar

    Manhattan, USA. | 20.21 PM.Pukul setengah sembilan malam Kate sudah merasa damai karena hendak tidur. Dia menikmati kegiatannya seharian ini begitu menyenangkan. Selama mengenal Sean, Kate tidak mengambil sikap dari sisi lainnya. Tidak terlalu menganggap perasaan Sean padanya, karena dia hanya ingin berteman.Seharian ini juga dia terbebas dengan benda yang bernama ponsel, lagi pula Liam jarang menghubunginya. Jadi Kate merasa tidak ada hal yang perlu di khawatirkan dari Liam selama ini. Tangannya sibuk menggeser gambar yang masih berada di dalam kamera analognya. Berdiri mengambil sebuah laptop yang disimpan di dalam laci meja di kamarnya. Kate membuka kamera analog itu untuk mengambil memori cardnya karena hendak memindahkan gambarnya pada laptop. Suara bel panthousenya kembali berbunyi, Kate melirik jam dalam hati bertanya-tanya. Siapa yang datang malam-malam begini, lagi pula Kate tidak sedang memesan makanan atau sejenisnya. Jadi mau tidak mau dia harus memeriksa tamunya.Kate

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-07

Bab terbaru

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   44 : A - Amberlane's Family

    Madrid, Spain | 09.16 AMDi hari weekend Sean masih berada di Madrid, tujuannya hari ini adalah mengunjungi orang tua Kate yang sudah dia janjikan kepada Kate. Sebelum pulang ke Manhattan Sean berencana untuk menemui orang tua Kate, bukan untuk melamar karena itu belum waktunya. Mungkin untuk sekadar mengopi sambil berbincang mengenai masa depan. Selama lima hari ini Sean menginap di hotel yang dekat dengan perusahaan Amberlane, saat jam kantor berakhir dia mengunjungi Kate untuk pergi ke berbagai tempat yang belum dia kunjungi di sini. “Aku baru tahu jika Sean menyukai hal berbau kebohongan semata, atau sebut saja settingan.” Kata-kata itu keluar dari mulut Ken saat ketiganya melakukan panggilan video untuk membahas pekerjaan yang diselangi dengan mengobrol singkat yang berujung panjang lebar. “Mungkin ini adalah cara Sean untuk berusaha mendapatkan pujaan hatinya yaitu dengan mempermainkan hati yang lain. Setelah berhasil, Zara didepak begitu saja seolah tidak pernah ada yang ter

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   43 : AB - Refuse

    Manhattan, USA | 08.46 AM“Mari kita akhiri semua kebohongan ini.” Suara bariton itu terdengar jelas di telinga Zara, membuat perempuan itu memandang laki-laki di depannya dengan tatapan penuh protes. “Apa maksudmu Sean?” tanya Zara bingung. Sean menyandarkan tubuhnya menatap Zara dengan tatapan datarnya. “Aku akan membersihkan namamu atas scandal itu. Aku tahu kau yang paling dirugikan atas scandal itu, sedangkan Liam tampak acuh terkesan tidak peduli karena dia hanya menganggapmu sebagai yang kedua, tidak lebih.” Zara diam, menunduk dengan jari-jari tangan saling bertautan. Ini adalah bumerang yang dia dapatkan karena di masa lalu yang terlalu keras menahan Liam agar tidak pergi darinya, dan sejak hubungan Liam berakhir dengan Katherine. Ke esokan harinya Zara yang ditinggalkan oleh Liam. Miris memang.Dua tahun setelahnya Zara mendapat laporan tentang hubungan gelapnya bersama Liam yang tentunya akan mengguncang kariernya sebagai model. Dari situ Zara meminta bantuan kepada Sean

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   42 : AB - Deep Talk

    Katherine’s Penthouse, Manhattan, USA | 21.14 PM2 Minggu yang lalu...Suasana hening, dingin serta tidak ada yang memulai sebuah percakapan sampai roda kendaraan sampai tempat tujuan. Sean berdiri kaku di depan pintu masuk Penthouse Kate, menatap punggung perempuan itu dalam diam. Terlalu banyak kesalahpahaman yang terjadi antara mereka berdua, jika tidak segera diluruskan mereka tidak akan menemukan kata damai untuk hubungan keduanya. Laki-laki bernama Andreas memilih untuk pergi ke hotel, karena jelas Sean menolak tawaran Kate agar Andreas bermalam di tempat perempuan itu. Bagaimana mungkin ini akan terjadi disaat mereka hendak baikan dan meluruskan semuanya. Tentunya Sean butuh waktu untuk membahas ini. “Masuklah Sean,” ucap Kate sembari membuka pintu lebar-lebar. Sean mengangguk dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam, ruangan ini masih sama seperti dulu. Dia masih mengingat beberapa hal yang ada pada ruangan ini, di atas meja ada sebuah figura foto beris

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   for you information

    Hi para pembaca Pelabuhan Akhir Sang Pewaris. Bagaimana nih kabarnya? Oh iya, ada informasi nih untuk season pertama sudah tamat pada bab 41 B ya. Season II akan dimulai dari bab 42-tamat, perkiraan diusahakan untuk tamat bulan ini. Namun masih perkiraan, tapi akan diusahakan. Jangan lupa untuk teman-teman bantu share jika menyukai cerita ini. Karena dukungan dari kalian sangat berarti bagi saya selaku penulis cerita, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar. Ayo keluarkan apa yang kalian rasakan selama membaca cerita ini, apakah ada sukanya atau pun sedihnya juga. Sampai bertemu lagi di season II dengan suasana yang berbeda. Stay safe and stay healthy.

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   41 : B - Test the Struggle

    Katherine’s Penthouse, Manhattan, USA | 17.43 PMTempat pertama yang didatangi oleh Sean adalah tempat tinggal Kate yang lama, karena dia bersangsi Kate tidak mungkin menyewa tempat baru. Apalagi tidak mungkin Kate menetap di Manhattan dan meninggalkan pekerjaan perempuan itu. Namun nihil, sudah hampir lima belas menit dia berdiri di depan pintu sembari membunyikan bel. Pintu sama sekali tidak terbuka, membuat Sean memutar otak dengan cepat. Kakinya tidak berhenti mondar-mandir sembari mengacak rambutnya. “Mencari Nona Katherine?” tanya seorang laki-laki paruh baya yang tidak Sean ketahui siapa dia. “Benar, apa anda melihatnya, sir?” tanya Sean berbalik menatap laki-laki di hadapannya. “Nona Katherine tadi menghubungi saya, beliau kembali ke Madrid. Oh iya saya petugas kebersihan yang disewa Nona Katherine,” jawab laki-laki itu sembari tersenyum kecil. “Thank you for information sir,” kata Sean tersenyum lalu berpamitan langsung berlari keluar menuju mob

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   41 : A - We're Over

    Manhattan, USA | 15.41 PMKate melirik sekeliling di mana para pelayan mengantarkan pesanan karena menjelang sore cofee shop ini cukup ramai. Cofee shop yang tidak jauh dari lokasi kantor William Group, sejak tiba di sini Kate dan Julian belum memulai percakapan.Usahanya untuk mendapatkan kesempatan kedua dari Sean tidak semudah perkiraannya. Sikap Sean yang semakin hari semakin dingin dan semakin sulit untuk dia raih. Pekerjaannya di Madrid masih berjalan lancar meski kerap kali dia tidak hadir, dan selalu melakukan meeting bersama karyawan secara daring. Dia akan tetap di Manhattan sampai tahu jika usahanya benar-benar tidak dihargai. Julian mengetikkan pesan kepada Sean bersama satu foto Katherine yang sedang melirik sekeliling. Kate terlihat menemukan hal yang menarik di sekitar mereka. Julian Antonio : Sean, apakah kau bisa menebak aku sedang apa bersama Katherine saat ini?“Kau tunggu saja beberapa menit, dan selagi menunggu pesanlah lebih dulu.” Ju

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   40 : AB - Timbal Balik

    Mansion William, Manhattan, USA | 21.27 PMDi mansion William baru saja ada tamu Angeline, berbagai macam makanan keluar semua membuat ruangan tamu sedikit berantakan. Para pelayan membersihkan ruangan sehingga banyak yang berjalan hilir mudik. Kadang Sean merasa sedikit heran, acara apakah yang Ibunya adakan di sini? Biasanya juga selalu di luar, jarang sekali membawa teman-teman sosialitanya ke rumah. Mungkin karena Mark sedang ada pekerjaan di luar, jadi Angeline mendapat izin untuk mengadakan acara di mansion.Saat Sean berjalan menuju ruangan keluarga dia melihat Ibunya sedang bersantai sembari memerhatikan tayangan televisi. Lalu mendongak menatapnya.“Oh c’mon, lihatlah William yang satu ini.” Angeline berdecak dengan tawanya saat melihat ekspresi senang yang ditampilkan oleh Sean. “Kau mengalami hal senang macam apa son?” tanya Angeline ingin tahu. Sean membuka jasnya dan ikut bergabung bersama Ibunya. Menahan kepala dengan sebelah tangannya dan menatap Angeline dari samping.

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   39 : AB - Don't want to back dawn

    Mandiley’s Restaurant, Manhattan, USA | 19.13 PMMalam ini Kate sudah duduk di restoran, tempat dulu dia sering menghabiskan waktu bersama Liam. Tapi kali ini dia meminta tolong kepada Ken agar menyuruh Sean datang ke tempat ini, dan Kate sudah lima belas menit menunggu namun Sean belum juga datang. “Kau datanglah lebih dulu, aku pastikan Sean pun akan menyusul.” Itu adalah perkataan Ken tadi siang. Kate menghembuskan napasnya pelan, tangannya mengaduk matcha tea pesanannya, dia mulai menimbang-nimbang tentang keberaniannya saat ini. Kabar berita mengenai hubungan Sean dan Zara cukup memukulnya untuk mundur dan menjauh dari radar Sean. Tapi Kate harus memastikan satu hal lebih dulu, akankah perasaan Sean masih sama kepadanya seperti tiga tahun yang lalu? Seketika logikanya berpikir dengan logis. Sean tidak akan memilih untuk bersama Zara kalau laki-laki itu masih mencintainya. Sudahlah, berperang dengan isi kepala tidak akan ada habisnya. Semakin diperdebatka

  • Pelabuhan Akhir Sang Pewaris   38 : B - Sean And Zara?

    SJK Pictures, Manhattan, USA | 13.09 PMSiang ini salah satu wartawan mewawancarai Sean dan Zara secara eksklusif mengenai berita yang beredar tiga hari yang lalu. Berita yang sempat menghebohkan dunia infotaiment adalah berita kebersamaan Sean dan Zara sebagai pasangan di acara pesta pernikahan Kenneth Alfonso. Bukankah sudah pernah Ken tebak sebelumnya? Namanya akan terseret dalam berita itu, dan sekarang Sean bersama Zara sedang mengonfirmasi berita tersebut. Nanti sore pasti akan masuk berita di televisi karena diterbitkan secara langsung oleh SJK Pictures. Yang otomatis akan mengalahkan berita pernikahannya. Sudahlah, Ken tidak begitu tertarik dengan popularitas. “Kau bukan aktor tapi popularitasmu luar biasa Sean,” cibir Ken. Sean mengibaskan telapak tangannya ke belakang dengan gerakan santai. “Pesona seorang William tidak pernah main-main Ken,” balas Sean beserta smirknya. Ken berdecih pelan. “Namun sayang tidak membuat perempuan yang itu tertarik pad

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status