Seekor kuda berlari sangat cepat, dan penunggang kuda itu seolah sedang memaksa kuda yang ia tunggangi untuk berlari secepat mungkin. "Lembah siluman, aku harus tiba secepatnya di sana!" kata Lin Jiang, penunggang kuda hitam itu. Dari keterangan yang Lin Jiang dapatkan dari jiwa toya emas, lembah siluman sudah ditinggalkan oleh tetua Lu Bai, dan tetua Tu Jui, hal yang tak diinginkan oleh Lin Jiang. Selama berhari-hari memacu kuda tanpa istirahat, Lin Jiang pun tiba di lembah siluman."Harimau Misha! Kau dimana?" teriak Lin Jiang begitu ia tiba di bibir lembah siluman yang dikuasai oleh raja siluman harimau itu. Namun, tidak ada jawaban dari dalam lembah itu, hingga Lin Jiang merasa kalau ada yang tak beres di dalam lembah itu. Hiatttttt!!Lin Jiang melompat dari atas pelana kudanya, dan langsung turun ke dalam lembah yang memiliki aura siluman yang sangat kuat itu. Begitu mendarat di tengah lembah itu, Lin Jiang langsung membuka mata bathin yang ia miliki, dan pada saat itulah i
Seekor kuda berlari sangat kencang, dan kuda itu akhirnya berhenti di depan sebuah jalan yang berada di hadapannya. "Inikah penyeberangan sutra menuju kekaisaran Tang?" kata penunggang kuda itu. Di hadapannya saat ini adalah satu-satunya jalan resmi yang dibuat oleh kedua Kekaisaran.Jalan itu bernama jalan sutra, dan itu merupakan jalan keluar dan masuk ke dalam wilayah kekaisaran Tang. Dengan jalan itu, maka banyak orang-orang yang bebas berlalu lalang, meskipun itu tidak terjadi setiap harinya. Penunggang kuda itu adalah Lin Jiang, dan saat ini tujuannya menuju ke wilayah kekaisaran Tang, demi mencari keberadaan tetua Lu Bai dan tetua Tu Jui.Tidak seperti sebelumnya, dimana Lin Jiang masuk ke wilayah kekaisaran Tang lewat jalan di padang pasir, kini dia gunakan jalan resmi memasuki wilayah kekaisaran itu. "Ini saatnya!" kata Lin Jiang dan mulai memacu kudanya meskipun dengan langkah yang sangat pelan. Perjalanan dari kekaisaran Han menuju kekaisaran Tang jelas membutuhkan wa
Pembicaraan dengan tetua Ba Sa, membuat Lin Jiang tahu alasan mereka kabur dari kota Qudong.Mereka meninggalkan kota Qudong, karena perebutan harta, dan semua itu dikarenakan pemimpin keluarga inti tewas karena sebab yang tak pasti. Untuk memastikan masih ada penerus dalam keluarga inti, tetua Ba Sa membawa tuan mudanya kabur ke Kekaisaran Tang, dan mereka adalah keluarga Ju, dan tuan mudanya itu adalah Liau Ju."Mungkin kami akan sepuluh atau lima belas tahu berada di kekaisaran Tang, setelah merasa kuat, kami akan kembali dan merebut kembali harta keluarga tuan besar Ju!" kata tetua Ba Sa. "Waktu yang cukup lama!" kata Lin Jiang sambil melirik ke arah kemah yang mereka jaga. Lin Jiang bisa melihat, ada seorang anak berusia sepuluh tahun di dalam kemah itu, yang mana bocah itu duduk sambil memeluk lututnya."Tuan muda kalian itu cukup terpukul, jika bisa jauhkan dia dari hal yang membuat dia ingat apa yang ia lihat!" kata Lin Jiang.Tetua Ba Sa cukup kaget karena ucapan Lin Jiang
Awalnya Lin Jiang tidak ingin terlibat dalam masalah keluarga yang menimpa keluarga Yu.Namun, melihat kesetiaan tetua Ba Sa, itu sungguh menyentuh hati Lin Jiang, dan ia memutuskan untuk ikut turun tangan. Karena itulah, untuk menghindari pertumpahan darah, Lin Jiang menawarkan bayaran dua kali lipat, yaitu sepuluh ribu koin emas."Anak muda, aku sungguh tak tahu apa hubunganmu dengan keluarga Yu? Apa kau yakin ingin membayar kami dengan harga yang kau sebutkan tadi?" tanya tetua Rui. "Asalkan kau berjanji pergi dan lepaskan mereka, maka kau akan mendapatkan seperti yang aku tawarkan tadi," jawab Lin Jiang."Pemuda yang menarik!" kata tetua Rui.Tetua Rui melihat tubuh Lin Jiang dari atas hingga ke bawah, setelah itu ia tertawa keras. "Jangan asal bicara anak muda, jika kau sedemikan kaya, tidak mungkin kau memakai pakaian sesederhana yang kau gunakan saat ini!""Aku hanya berikan penawaran sekali saja, jika menolak maka kalian tidak akan dapatkan apa-apa!" tegas Lin Jiang.Tetua
Tetua Ba Sa yang awalnya hanya anggap Lin Jiang pengelana biasa, kini menaruh rasa hormat pada Lin Jiang, itu karena bantuan yang diberikan oleh Lin Jiang pada mereka. "Sebaiknya kita mengejar tuanmu, Tetua Ba Sa, mungkin mereka belum jauh!" kata Lin Jiang."Aku setuju!" kata tetua Ba Sa.Hiatttttt!!Tetua Ba Sa memimpin rombongan yang tinggal itu, dan mereka mengejar kereta kuda yang membawa tuan muda dari keluarga Yu itu. Tidak terlalu lama, mereka berhasil mengejar, dan perjalanan mereka pun dilanjutkan menuju kota di kekaisaran Tang. Lin Jiang memilih untuk ikut dengan mereka, karena mereka satu perjalanan, dan karena Lin Jiang juga membutuhkan rekan selama di perjalanan itu. "Tetua Ba Sa, kota mana yang akan jadi tujuan kalian?" tanya Lin Jiang."Aku akan membawa tuan muda Yu, ke sekte pedang tunggal, karena aku memiliki kenalan disana!" jawab tetua Ba Sa."Itu berada di kota mana?" tanya Lin Jiang."Apa kau belum pernah ke kekaisaran Tang ini, Lin Jiang?" "Belum!" kata Lin
Sekte pedang tunggal, berdiri di kota Wutang, dan sekte itu memiliki ribuan murid yang memiliki bakat yang berbeda-beda.Pemimpin tertinggi dari sekte pedang tunggal adalah Patriak Wang Hu, dan dia biasa dipanggil Patriak Wang. Patriak Wang merupakan generasi kelima dari sekte itu, dan kali ini sekte pedang Tunggul sungguh berada dalam masa keemasannya.Namun, beberapa tahun belakangan ini, berdiri sebuah kekuatan baru yang cukup membuat orang-orang berpikir untuk membuat masalah dengan mereka, kekuatan baru itu bernama Mata iblis. Mata Iblis ingin menguasai seluruh daratan dunia persilatan di kekaisaran Tang, dan mereka membuat kekacauan besar di seluruh daratan kekaisaran Tang. Hal itu membuat banyak pendekar golongan hitam yang memilih bergabung dengan Mata Iblis.Namun, hanya pendekar tanpa sekte, hingga untuk saat ini keadaan masih netral, karena sekte golongan hitam belum bergabung dengan Mata Iblis.Tapi itu hanya menunggu waktu, karena pemimpin Mata Iblis, sudah bergerak un
"Anak muda, memangnya apa tujuanmu datang ke kekaisaran ini?" tanya Patriak Wang pada Lin Jiang."Tidak ada hal yang penting, hanya untuk melihat kekaisaran ini! Banyak yang mengatakan kalau kekaisaran Tang ini, jauh lebih berkembang dari pada kekaisaran Han, namun yang aku lihat, kekaisaran Tang tidak jauh beda dengan kekaisaran Han!" jawab Lin Jiang."Kau baru melihat satu kota, jadi kau belum bisa membuat persepsi seperti itu, anak muda!" kata Patriak Wang."Benar, aku mungkin akan menyusuri seluruh kekaisaran ini!" "Hahaah! Jangan gila anak muda, apakah kau pikir hanya kau saja yang ada di negeri ini? Banyak orang, dan tidak semua orang itu memiliki niat yang baik!" kata Patriak Wang."Aku tahu, dan aku bisa menjaga diriku!" kata Lin Jiang.Patriak Wang menarik napas yang dalam, dan ia mendekat ke arah Lin Jiang."Dari pada kau mencari mati di kekaisaran ini, sebaiknya tinggalkan kekaisaran ini, dan kembali ke kekaisaran Han!" kata Patriak Wang.Patriak Wang bicara sambil menepuk
Mata Iblis, merupakan sebuah kekuatan besar yang saat ini mulai berkuasa di seluruh daratan kekaisaran Tang. Mata Iblis pertama kali muncul lima tahun yang lalu, dan dalam waktu yang singkat telah menjelma menjadi sebuah kekuatan yang sangat ditakuti di seluruh daratan yang luas itu. Hal itu terjadi karena banyak jagoan tanpa sekte yang memilih bergabung dengan mereka, hingga mereka kini menjadi satu dari lima kekuatan besar di daratan kekaisaran Tang.Tetua Shishui, adalah pemimpin tertinggi dari Mata Iblis, dan hingga saat ini tidak ada yang tentang tingginya tingkatan dari lelaki berusia delapan puluh tahun itu. Mata Iblis telah membuka cabang hampir di tiap wilayah kekaisaran Tang, namun tidak ada yang tahu persis dimana markas utama dari Mata Iblis itu. ***Dua orang dengan pakaian hitam, berlari sangat cepat, dan mereka seperti dikejar oleh sesuatu yang membuat mereka berlari secepat mungkin. "Aku rasa kita bisa sembunyi di sebuah kelompok kuat di negeri ini!" "Kelompok ap
Kedua Patriak yang melihat kuda Lin Jiang, memilih untuk mendekati ruangan terbuka dimana anak muda itu berada. "Lin Jiang!" kata Patriak Suhei tak percaya kalau yang berada di dalam ruangan terbuka itu memang adalah Lin Jiang."Patriak!" kata Lin Jiang dan tunjukkan rasa hormatnya pada lelaki itu. "Kenapa kau di sini?" "Aku sedang menunggu kedatanganmu, Patriak!""Kenapa kau tidak langsung masuk ke dalam Sekte?""Hahahaha! Aku bukan orang penting, jadi aku tidak bisa masuk!" jawab Lin Jiang.Wajah Patriak Suhei merah karena kata-kata Lin Jiang, dan itu jelas kata-kata yang cukup menyindir bagi ketua besar Sekte Matahari Emas itu. "Apakah mereka yang melarangmu untuk masuk, Lin Jiang?" tanya Patriak Suhei sambil menunjuk ke arah murid sekte yang berjaga di gerbang masuk. "Mereka hanya melakukan tugasnya, dan bukankah memang seperti itu cara kerja dunia persilatan?" kata Lin Jiang.Patriak Suhei hanya bisa menghal napas, dan pada akhirnya mengajak Lin Jiang untuk masuk ke dalam Se
Patriak Suhei hanya bisa menghela napas yang panjang saat Patriak Wang katakan tujuan dan juga sampaikan alasan dia ke Sekte Matahari Emas itu. "Bagaimana Patriak Suhei? Apakah kau bersedia membantu Sekte Pedang Tunggal?" tanya Patriak Wang."Bagaimana bisa aku menolak keinginan dan permintaanmu itu, Patriak Wang? Yang terjadi di Sekte Pedang Tunggal juga karena diriku! Jika aku tidak egois, mungkin Sekte Pedang Tunggal tidak akan sehancur seperti ini!" kata Patriak Suhei."Jika Patriak Suhei sungguh bersedia membantu, maka aku sungguh sangat berterima kasih!" kata Patriak Wang."Tunggulah beberapa hari di sini! Aku akan memutuskan hal ini, aku akan adakan rapat dengan semua petinggi Sekte ini, dan memastikan kalau akan ada yang akan ke Sekte Pedang Tunggal, termasuk diriku!" kata Patriak Suhei."Baik, aku akan tunggu sampai ada keputusan dari kalian!" kata Patriak Wang."Kalau begitu, ikuti aku! Akan bawa kau menuju kamarmu, dan selama kau berada di sini, murid sekte ini akan melaya
Tiga hari dalam perjalanan, Qiau Yun dan Wan Suhei pun tiba di Sekte Matahari Emas, dan Patriak Wang langsung sambut kepulangan cucunya itu. "Lin Jiang sungguh penuhi janji yang dia katakan padaku!" kata Patriak Suhei."Tidak hanya itu kakek, Lin Jiang juga mengalahkan Ketua Bar Ha!" kata Wan Suhei."Benarkah itu? Sungguh pemuda yang luar biasa!" kata Patriak Suhei."Hhmmm! Seharusnya kita menjalin hubungan yang baik dengan dia, bukannya membuat masalah dengan dia!" kata Tetua Li."Masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini, Tetua Li! Aku yakin, kita masih akan bertemu dengan pemuda itu!" kata Patriak Suhei.Saat mereka bicara, salah satu murid datang, dan melaporkan kedatangan seseorang ke Sekte itu, seseorang yang membuat wajah Patriak Suhei tak percaya. "Dia sungguh datang kemari?" kata Patriak Suhei."Iya, Patriak! Dan saat ini dia sudah menunggu di ruangan tunggu!""Aku akan segera temui dia!" kata Patriak Suhei.Patriak dari Sekte Matahari Emas itu buru-buru berjalan, untuk s
Satu hari berlalu, sejak penyerang Mata Iblis ke Sekte Pedang Tunggal, dan itu memang membuat Sekte itu kehilangan banyak anggotanya. Hal itu pastinya juga memberi pengaruh pada Sekte Pedang Tunggal, dan kedudukan mereka di dunia persilatan, pastinya akan jatuh. Mereka yang memiliki posisi tertinggi, dipastikan akan jatuh dan tak lagi memegang posisi di wilayah selatan kekaisaran Tang itu.Hal itu disadari dengan jelas oleh Patriak Wang, namun semuanya telah terjadi, dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mungkin satu-satunya cara agar Sekte ini bisa tetap bertahan hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Sekte Matahari Emas, hanya itu satu-satunya cara!" kata Patriak Wang.Meskipun Patriak Wang sangat marah pada Patriak Suhei, namun ia tak memiliki cara lain, karena jika dia masih tetap bersikap seperti ini, maka Sekte yang dia pimpin itu akan berada di ambang kehancuran."Tidak ada cara lain!" ucap Patriak Wang dengan nada suara yang pelan. ***Sementara itu, Patriak Suhei ya
Pada akhirnya, pertarungan di Sekte Pedang Tunggal benar-benar berakhir, yang mana lebih dari tiga ratus anggota Mata Iblis itu tewas.Tidak hanya anggota mereka, namun ada beberapa Tetua Mata Iblis yang tewas, dan juga ketua dari Mata Iblis cabang selatan itu juga tewas karena dibunuh Lin Jiang.Namun, bukan berarti tidak ada korban dari pihak Sekte Pedang Tunggal, bahkan jumlah korban yang paling banyak berasal dari sekte itu. Hal itu karena, keterlambatan Lin Jiang datang, dan juga karena anggota mata iblis tidak memilih lawan untuk dibunuh. Hampir tiga perempat murid dan anggota Sekte Pedang Tunggal yang tewas, dan yang tersisa dari sekte itu tak kurang dari seratusan murid saja. Kedatangan Qiau Yun dan Wan Suhei tidak banyak membantu, karena memang kemampuan keduanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian, kehadiran keduanya bersama Lin Jiang, itu membuat Patriak Wang hargai mereka. "Kalian berasal dari Sekte Matahari Emas, bukan?" kata Patriak Wang."Iya, kami memang berasal
"Harimau Emas!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Cahaya kuning emas keluar dari cincin ruang di tangan Lin Jiang, dan cahaya itu merupakan cahaya yang berasal dari pedah harimau emas. Hiatttttt!!Dengan satu ayunan yang cepat, Lin Jiang menebas pedang itu, dan satu serangan balik itu membunuh lima tetua Mata Iblis cabang selatan, dan tewas dengan tubuh yang terpotong jadi dua. Huppppp!!Dan setelah itu, Lin Jiang melompat, dan melesat memburu Ketua Bar Ha yang sudah meninggalkan Sekte Pedang Tunggal, untuk kabur karena sadar akan kemampuan Lin Jiang."Kau tidak akan bisa kemana-mana, ketua Bar Ha!" kata Lin Jiang setelah Lin Jiang memotong jalan Ketua Bar Ha."Tidak mungkin!" kata Ketua Bar Ha.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu sudah kerahkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang ia miliki, hanya untuk kabur dari Sekte Pedang Tunggal, namun nyatanya Lin Jiang mampu mengejar dirinya. "Bukankah sudah aku katakan, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, maka kau akan mati!" kata
"Tidak! Ini tidak mungkin! Tidak ada pendekar semuda dia yang mencapai tingkatan itu!" kata Ketua Bar Ha tak percaya akan kemampuan Lin Jiang.Ketua Bar Ha bahkan sampai menjambak rambutnya yang karena tak percaya akan kemampuan Lin Jiang."Seperti kataku tadi, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, saat itu pula kau akan mati!" kata Lin Jiang. "Tidak! Ini tidak benar!" kata Ketua Bar.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu awalnya menduga kalau semuanya akan mudah. Apa lagi saat Patriak Suhei sudah tidak ada di kota Wutang, maka sudah tidak akan ada yang bisa melawan dirinya, namun nyatanya ada satu pemuda yang memiliki kekuatan seperti monster dan ia tak mungkin memiliki kesempatan untuk menang melawan monster itu. "Tetua Ma! Bantu aku!" teriak Ketua Bar Ha.Tetua Ma yang bertarung dengan beberapa guru Sekte Pedang Tunggal kaget karena teriakan dari ketua Bar Ha.Haaaaaaaaaaa!!Tetua Ma melepaskan tenaga dalamnya, dan setelah itu melesat ke arah Ketua Bar Ha."Siapa yang memb
Ketua Bar Ha memandang sinis pada Lin Jiang, bahkan tatapan ketua cabang selatan Mata Iblis itu jelas merendahkan kemampuan Lin Jiang."Bocah, jangan sia-siakan kekuatan yang kau miliki dengan melawanku, sebaiknya kau bunuh diri saja! Karena jika aku yang membunuhmu, maka kau pasti akan mati dengan cara yang paling menyakitkan!" kata Ketua Bar Ha."Hahaha! Semenyakitkan apa mati di tanganmu?" kata Lin Jiang masih dengan sangat tenang. "Kalau begitu, aku akan tunjukkan padamu!"Hiatttttt!!Ketua Bar Ha maju dengan cepat, dan arahkan satu pukulan kuat, bak sebuah pukulan godam ke kepala Lin Jiang."Aku tahan!" teriak Lin Jiang.Bammmmmmm!!Pukulan keduanya beradu kuat, dan Ketua Bar Ha sungguh kaget karena Lin Jiang mampu bertahan dari serangan dia lepaskan. "Menarik! Sangat menarik! Aku tak menyangka di usia muda kau sudah mencapai pendekar surgawi!" kata Ketua Bar Ha."Benarkah kau tertarik?" kata Lin Jiang.Ketua Bar Ha masih tersenyum karena ia masih yakin kalau Lin Jiang tidak mu
"Ayo cepatlah, keadaan di kota Wirang sepertinya sangat buruk!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei yang berjalan di dekatnya. "Aap maksudmu, tuan Lin Jiang?" tanya Wan Suhei."Tidak usah banyak tanya! Percepat langkah kakimu!" kata Lin Jiang.Wan Suhei tidak memiliki pilihan, dan ikuti langkah cepat Lin Jiang untuk secepatnya tiba di kota Wutang.Hingga saat siang hari, barulah mereka tiba di kota Wutang, dan Lin Jiang merasakan firasat yang buruk karna hal itu. Asap terlihat membumbung tinggi dari tengah kota itu, dan itu yang membuat Lin Jiang merasa kalau sudah terjadi pertarungan, dan itu yang tak diinginkan oleh Lin Jiang."Cepatlah!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei.Lin Jiang membawa pemuda itu ke rumah makan, dan segera temui Qiau Yun. "Tuan muda Suhei!" kata Qiau Yun sambut kedatangan kedua orang itu. "Tidak ada waktu lagi, kalian tetap di sini! Aku ada urusan!" kata Lin Jiang.Namun, tangan Qiau Yun menangkap pergelangan tangan Lin Jiang, dan itu menahan gerakan anak muda itu.