Tetua Chin dan anak buahnya yang tak kurang dari seratus orang pun tiba di dalam hutan, yang mana tetua Du langsung sambut kedatangan bantuan itu. "Berapa orang yang ingin kau tangkap itu tetua Du?" tanya tetua Chin."Tiga orang!""Hahahaha! Hanya tiga orang kau sudah meminta bantuan dariku?" ejek tetua Chin. "Mereka licin seperti belut, karena itulah aku membutuhkan bantuan darimu!" "Aku dan anak buahku yang akan turun tangan, kau cukup menonton saja!" kata tetua Chin. "Tetua Chin, aku meminta bantuan darimu, bukan untuk melakukan tugas itu. Kita lakukan bersama-sama!" Tetua Du jelas tak terima itu, karena ia tak ingin namanya rusak di mata ketua sekte pedang iblis, Zhin Shian."Baiklah, jadi dimana mereka saat ini?" tanya tetua Chin."Di dalam lembah ini, anak buahnmu sudah kepung lembah ini, dan aku yakin mereka sudah tak mungkin bisa kabur dari sini lagi!" "Jadi kita hanya menunggu saja hingga mereka keluar?" "Iya, aku rasa itu jalan terbaik!" "Aku rasa tidak, lebih baik k
Setelah pertarungan melawan tetua Jan Tu selesai, dan Lin Jiang pun bicara dengan siluman Misha, yang mana kini dia tahu dimana keberadaan dua orang yang membawa energi murni dari orang-orang yang ia ambil.Karena itu, Lin Jiang memutuskan untuk lebih dahulu kumpulkan semua anggota lima matahari, dan yang pertama Lin Jiang datangi adalah kekaisaran Wei, karena Lin Jiang sudah pernah masuk ke kekaisaran itu. Saat tiba di kota Rawei, Lin Jiang tak istirahat terlalu lama, dan memutuskan untuk mencari keberadaan dua anggota lima matahari di negeri itu, yaitu tetua Xhu Ga dan tetua Ha Ba.Namun, saat akan keluar dari kota itu, ada satu rombongan yang buru-buru meninggalkan kota Rawei, dan mereka marah karena Lin Jiang halangi jalan mereka. Jika bukan karena memiliki urusan, Lin Jiang akan hajar mereka, namun pada akhirnya Lin Jiang malah curiga pada mereka. "Apa yang akan mereka lakukan? Akan kemana mereka?" gumam Lin Jiang.Karena merasa penasaran, Lin Jiang pun ikuti mereka, hingga mer
Teriakan dari tetua Du, kagetkan tiga tetua yang ada di dalam gua, apalagi tetua Ba In yang tak menyangka kalau keberadaan mereka benar-benar diketahui oleh musuh. "Bagaimana ini?" kata tetua Ba In dan melirik ke arah tetua Ha Ba yang membaringkan tubuhnya.Tetua Ha Ba sadar kalau dia yang membuat keduanya berada dalam bahaya, karena itu dia memaksakan diri untuk bangkit, meskipun harus menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya."Tetua Xhu Ga, tetua Ba In! Terima kasih sudah menjagaku sampai sejauh ini. Tapi untuk kali ini, kalian tidak perlu lagi berkorban untuk diriku. Kalian bisa kabur dari sini, tinggalkan saja diriku!" kata tetua Ha Ba."Dasar bodoh, kita sudah sejauh ini, tidak mungkin aku akan meninggalkan dirimu!" bentak tetua Xhu Ga."Jika kau tetap di sini, maka kau akan mati, sahabatku!" "Jika kau mati, maka mari kita sama-sama mati!" tegas tetua Xhu Ga.Tetua Ba In melihat persahabatan kedua tetua dari kekaisaran Han itu sangat erat, dan itu membuat ia sungguh kagum pada ke
"Sungguh membosankan!" ucap Lin Jiang yang ada di salah satu dahan pohon di dekat lembah. Dari malam, hingga saat pagi hari, Lin Jiang terus awasi keadaan, namun nyatanya tetua Du dan tetua Chin malah duduk santai. Hingga saat pagi hari tiba, barulah Lin Jiang melihat anak buah tetua Du dan tetua Chin bergerak, dan itu membuat Lin Jiang tersenyum. "Aku harap aku akan dapatkan tontonan yang cukup menarik!" ucap Lin Jiang.Dengan santai Lin Jiang awasi dari dahan pohon, dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya di dalam lembah itu. Mata tajam Lin Jiang ia gunakan, dan meskipun kabut masih menutupi lembah itu, namun semua itu tak jadi penghalang untuk Lin Jiang melihat ke dalam lembah yang cukup dalam itu. Blarrrr!!Ledakan keras terdengar dari dalam lembah, dan itu tanda kalau pertarungan di dalam lembah itu akan segera dimulai. "Akhirnya dimulai juga!" ucap Lin Jiang.Ledakan yang keras itu, merupakan ledakan baru yang menutupi sebuah mulut gua, dan itu juga jadi awal dari k
Dari sekali lihat, Lin Jiang bisa menebak tingkat kekuatan dari dua lawan yang saat ini berada di depan matanya. Tetua Du dan tetua Chin berada dalam tingkatan dewa dan bagi Lin Jiang kemampuan mereka bukan sesuatu yang akan menyulitkan dirinya. "Majulah, aku ingin tahu, apa yang bisa dilakukan pendekar dewa tingkat tiga seperti kalian untuk melukai diriku?" kata Lin Jiang .Tetua Du dan tetua Chin sungguh kaget karena Lin Jiang mampu menebak tingkatan kemampuan mereka berdua. "Sombong!"Hiatttttt!!Tetua Du dan tetua Chin sama-sama maju, dan sama-sama ayunkan tangan memukul ke arah Lin Jiang.Tappppp!!Namun, dengan mudah Lin Jiang menahan dua pukulan itu, dan sedikit pun tidak ada efek pada Lin Jiang karena serangan dua pendekar dewa itu. "Tidak mungkin!" kata tetua Du. Haaaaaaaaaaa!!Lin Jiang berteriak keras, dan melepaskan kekuatan, hingga dua lawannya merasakan tekanan karena kekuatan dari Lin Jiang itu. "Sangat kuat!" kata tetua Du dan mencoba menarik tangannya.Hal yang
Tetua Shu In mengawasi Lin Jiang, dan ia merasakan kalau tenaga dalam Lin Jiang berubah-ubah dan sungguh itu membuat ia kagum. "Di usia semuda ini, dia sudah mampu kendalikan tenaga dan semudah membalikkan telapak tangan," ucap tetua Shu In.Lin Jiang tidak tahu kalau tetua Shu In awasi dia, karena Lin Jiang sangat fokus untuk obati luka luar dan luka dalam tetua Ha Ba.Setelah selesai alirkan hawa murni, Lin Jiang pun memasukan sebuah pil ke mulut tetua Ha Ba, dan itu membuat tubuh tetua Ha Ba hangat dan itu jelas karena pil yang baru masuk ke dalam tubuh tetua Ha Ba."Tetua Xhu Ga, bagaimana kalian bisa bermasalah dengan mereka?" tanya Lin Jiang."Semua masalah itu dimulai saat tetua Ha Ba bertemu dengan ketua sekte pedang iblis, Zhin Shian!" jawab tetua Xhu Ga.Tetua Xhu Ga pun menceritakan masalah yang menimpa tetua Ha Ba, dan Lin Jiang hanya angguk-angguk kepala. "Begitulah Lin Jiang, aku juga hanya ingin membawa tetua Ha Ba kabur ke Kekaisaran Han, namun nyatanya anak buah Zh
Di sebuah tanah yang datar, di daerah kota Jungwei, di wilayah kota itulah berdiri markas sekte pedang iblis yang diketuai oleh Zhin Shian.Sikap Zhin Shian sangat angkuh, apalagi hingga saat ini tidak ada satu orang pun yang mampu hadapi dirinya. Markas itu berdiri baru satu purnama lamanya, namun markas itu telah menjadi pusat dari para pendekar yang memilih untuk menjadi anak buah sei Zhin Shian. "Kurang ajar, kapan tetua Du membawa si keparat itu ke hadapanku?" teriak Zhin Shian.Sudah jelas yang ia maksud adalah tetua Ha Ba, karena ia ingin menunjukkan kalau tidak ada yang boleh menentang diri dan keinginan yang ia inginkan. Namun, sudah lebih dari lima hari Zhin Shian menunggu, tetua Du belum juga kembali dari tugas yang ia berikan itu. Amarah Zhin Shian terlihat jelas di matanya, dan itu semua karena yang ia tunggu belum juga datang. "Long Un!" panggil Zhin Shian pada salah satu jagoan yang memilih setia padanya. "Ada apa ketua?" tanya Long Un."Segera jemput tetua Du, da
Dengan langkah yang sangat berat, tetua Hon Du tetap pergi ke arah gunung Emei, dan ia merasa berat untuk melaksanakan tugas itu. Bagaimana pun juga, sebagai seseorang yang sudah lama berkecimpung di dunia persilatan, dia sangat kenal akan nama besar tetua Wa Lein.Dia mungkin tidak pernah bertemu dengan tetua Wa Lein dalam sebuah pertarungan, namun yang ia dengar, tetua Wa Lein itu sangat kuat. Tidak hanya kuat, yang ia dengar dari orang-orang, tetua Wa Lein sangat kejam, dan tak akan memberikan ampunan pada lawannya."Mungkin ia sudah berusaha sejak sekte yang ia dirikan hancur!" ucap tetua Hon Du.Huppppp!!Tetua Hon Du segera kerahkan ilmu meringankan tubuh saat ia sampai di kaki gunung Emei, dan melesat cukup cepat menuju ke puncak gunung itu. Dari jauh, ia melihat sebuah pondok yang besar berdiri di puncak gunung itu, dan ia juga melihat ada tiga orang yang berdiri di teras pondok itu, seolah mereka sudah menunggu kedatangan tetua Hon Du."Sudah jelas mereka tahu akan kedatan
Kedua Patriak yang melihat kuda Lin Jiang, memilih untuk mendekati ruangan terbuka dimana anak muda itu berada. "Lin Jiang!" kata Patriak Suhei tak percaya kalau yang berada di dalam ruangan terbuka itu memang adalah Lin Jiang."Patriak!" kata Lin Jiang dan tunjukkan rasa hormatnya pada lelaki itu. "Kenapa kau di sini?" "Aku sedang menunggu kedatanganmu, Patriak!""Kenapa kau tidak langsung masuk ke dalam Sekte?""Hahahaha! Aku bukan orang penting, jadi aku tidak bisa masuk!" jawab Lin Jiang.Wajah Patriak Suhei merah karena kata-kata Lin Jiang, dan itu jelas kata-kata yang cukup menyindir bagi ketua besar Sekte Matahari Emas itu. "Apakah mereka yang melarangmu untuk masuk, Lin Jiang?" tanya Patriak Suhei sambil menunjuk ke arah murid sekte yang berjaga di gerbang masuk. "Mereka hanya melakukan tugasnya, dan bukankah memang seperti itu cara kerja dunia persilatan?" kata Lin Jiang.Patriak Suhei hanya bisa menghal napas, dan pada akhirnya mengajak Lin Jiang untuk masuk ke dalam Se
Patriak Suhei hanya bisa menghela napas yang panjang saat Patriak Wang katakan tujuan dan juga sampaikan alasan dia ke Sekte Matahari Emas itu. "Bagaimana Patriak Suhei? Apakah kau bersedia membantu Sekte Pedang Tunggal?" tanya Patriak Wang."Bagaimana bisa aku menolak keinginan dan permintaanmu itu, Patriak Wang? Yang terjadi di Sekte Pedang Tunggal juga karena diriku! Jika aku tidak egois, mungkin Sekte Pedang Tunggal tidak akan sehancur seperti ini!" kata Patriak Suhei."Jika Patriak Suhei sungguh bersedia membantu, maka aku sungguh sangat berterima kasih!" kata Patriak Wang."Tunggulah beberapa hari di sini! Aku akan memutuskan hal ini, aku akan adakan rapat dengan semua petinggi Sekte ini, dan memastikan kalau akan ada yang akan ke Sekte Pedang Tunggal, termasuk diriku!" kata Patriak Suhei."Baik, aku akan tunggu sampai ada keputusan dari kalian!" kata Patriak Wang."Kalau begitu, ikuti aku! Akan bawa kau menuju kamarmu, dan selama kau berada di sini, murid sekte ini akan melaya
Tiga hari dalam perjalanan, Qiau Yun dan Wan Suhei pun tiba di Sekte Matahari Emas, dan Patriak Wang langsung sambut kepulangan cucunya itu. "Lin Jiang sungguh penuhi janji yang dia katakan padaku!" kata Patriak Suhei."Tidak hanya itu kakek, Lin Jiang juga mengalahkan Ketua Bar Ha!" kata Wan Suhei."Benarkah itu? Sungguh pemuda yang luar biasa!" kata Patriak Suhei."Hhmmm! Seharusnya kita menjalin hubungan yang baik dengan dia, bukannya membuat masalah dengan dia!" kata Tetua Li."Masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini, Tetua Li! Aku yakin, kita masih akan bertemu dengan pemuda itu!" kata Patriak Suhei.Saat mereka bicara, salah satu murid datang, dan melaporkan kedatangan seseorang ke Sekte itu, seseorang yang membuat wajah Patriak Suhei tak percaya. "Dia sungguh datang kemari?" kata Patriak Suhei."Iya, Patriak! Dan saat ini dia sudah menunggu di ruangan tunggu!""Aku akan segera temui dia!" kata Patriak Suhei.Patriak dari Sekte Matahari Emas itu buru-buru berjalan, untuk s
Satu hari berlalu, sejak penyerang Mata Iblis ke Sekte Pedang Tunggal, dan itu memang membuat Sekte itu kehilangan banyak anggotanya. Hal itu pastinya juga memberi pengaruh pada Sekte Pedang Tunggal, dan kedudukan mereka di dunia persilatan, pastinya akan jatuh. Mereka yang memiliki posisi tertinggi, dipastikan akan jatuh dan tak lagi memegang posisi di wilayah selatan kekaisaran Tang itu.Hal itu disadari dengan jelas oleh Patriak Wang, namun semuanya telah terjadi, dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mungkin satu-satunya cara agar Sekte ini bisa tetap bertahan hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Sekte Matahari Emas, hanya itu satu-satunya cara!" kata Patriak Wang.Meskipun Patriak Wang sangat marah pada Patriak Suhei, namun ia tak memiliki cara lain, karena jika dia masih tetap bersikap seperti ini, maka Sekte yang dia pimpin itu akan berada di ambang kehancuran."Tidak ada cara lain!" ucap Patriak Wang dengan nada suara yang pelan. ***Sementara itu, Patriak Suhei ya
Pada akhirnya, pertarungan di Sekte Pedang Tunggal benar-benar berakhir, yang mana lebih dari tiga ratus anggota Mata Iblis itu tewas.Tidak hanya anggota mereka, namun ada beberapa Tetua Mata Iblis yang tewas, dan juga ketua dari Mata Iblis cabang selatan itu juga tewas karena dibunuh Lin Jiang.Namun, bukan berarti tidak ada korban dari pihak Sekte Pedang Tunggal, bahkan jumlah korban yang paling banyak berasal dari sekte itu. Hal itu karena, keterlambatan Lin Jiang datang, dan juga karena anggota mata iblis tidak memilih lawan untuk dibunuh. Hampir tiga perempat murid dan anggota Sekte Pedang Tunggal yang tewas, dan yang tersisa dari sekte itu tak kurang dari seratusan murid saja. Kedatangan Qiau Yun dan Wan Suhei tidak banyak membantu, karena memang kemampuan keduanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian, kehadiran keduanya bersama Lin Jiang, itu membuat Patriak Wang hargai mereka. "Kalian berasal dari Sekte Matahari Emas, bukan?" kata Patriak Wang."Iya, kami memang berasal
"Harimau Emas!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Cahaya kuning emas keluar dari cincin ruang di tangan Lin Jiang, dan cahaya itu merupakan cahaya yang berasal dari pedah harimau emas. Hiatttttt!!Dengan satu ayunan yang cepat, Lin Jiang menebas pedang itu, dan satu serangan balik itu membunuh lima tetua Mata Iblis cabang selatan, dan tewas dengan tubuh yang terpotong jadi dua. Huppppp!!Dan setelah itu, Lin Jiang melompat, dan melesat memburu Ketua Bar Ha yang sudah meninggalkan Sekte Pedang Tunggal, untuk kabur karena sadar akan kemampuan Lin Jiang."Kau tidak akan bisa kemana-mana, ketua Bar Ha!" kata Lin Jiang setelah Lin Jiang memotong jalan Ketua Bar Ha."Tidak mungkin!" kata Ketua Bar Ha.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu sudah kerahkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang ia miliki, hanya untuk kabur dari Sekte Pedang Tunggal, namun nyatanya Lin Jiang mampu mengejar dirinya. "Bukankah sudah aku katakan, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, maka kau akan mati!" kata
"Tidak! Ini tidak mungkin! Tidak ada pendekar semuda dia yang mencapai tingkatan itu!" kata Ketua Bar Ha tak percaya akan kemampuan Lin Jiang.Ketua Bar Ha bahkan sampai menjambak rambutnya yang karena tak percaya akan kemampuan Lin Jiang."Seperti kataku tadi, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, saat itu pula kau akan mati!" kata Lin Jiang. "Tidak! Ini tidak benar!" kata Ketua Bar.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu awalnya menduga kalau semuanya akan mudah. Apa lagi saat Patriak Suhei sudah tidak ada di kota Wutang, maka sudah tidak akan ada yang bisa melawan dirinya, namun nyatanya ada satu pemuda yang memiliki kekuatan seperti monster dan ia tak mungkin memiliki kesempatan untuk menang melawan monster itu. "Tetua Ma! Bantu aku!" teriak Ketua Bar Ha.Tetua Ma yang bertarung dengan beberapa guru Sekte Pedang Tunggal kaget karena teriakan dari ketua Bar Ha.Haaaaaaaaaaa!!Tetua Ma melepaskan tenaga dalamnya, dan setelah itu melesat ke arah Ketua Bar Ha."Siapa yang memb
Ketua Bar Ha memandang sinis pada Lin Jiang, bahkan tatapan ketua cabang selatan Mata Iblis itu jelas merendahkan kemampuan Lin Jiang."Bocah, jangan sia-siakan kekuatan yang kau miliki dengan melawanku, sebaiknya kau bunuh diri saja! Karena jika aku yang membunuhmu, maka kau pasti akan mati dengan cara yang paling menyakitkan!" kata Ketua Bar Ha."Hahaha! Semenyakitkan apa mati di tanganmu?" kata Lin Jiang masih dengan sangat tenang. "Kalau begitu, aku akan tunjukkan padamu!"Hiatttttt!!Ketua Bar Ha maju dengan cepat, dan arahkan satu pukulan kuat, bak sebuah pukulan godam ke kepala Lin Jiang."Aku tahan!" teriak Lin Jiang.Bammmmmmm!!Pukulan keduanya beradu kuat, dan Ketua Bar Ha sungguh kaget karena Lin Jiang mampu bertahan dari serangan dia lepaskan. "Menarik! Sangat menarik! Aku tak menyangka di usia muda kau sudah mencapai pendekar surgawi!" kata Ketua Bar Ha."Benarkah kau tertarik?" kata Lin Jiang.Ketua Bar Ha masih tersenyum karena ia masih yakin kalau Lin Jiang tidak mu
"Ayo cepatlah, keadaan di kota Wirang sepertinya sangat buruk!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei yang berjalan di dekatnya. "Aap maksudmu, tuan Lin Jiang?" tanya Wan Suhei."Tidak usah banyak tanya! Percepat langkah kakimu!" kata Lin Jiang.Wan Suhei tidak memiliki pilihan, dan ikuti langkah cepat Lin Jiang untuk secepatnya tiba di kota Wutang.Hingga saat siang hari, barulah mereka tiba di kota Wutang, dan Lin Jiang merasakan firasat yang buruk karna hal itu. Asap terlihat membumbung tinggi dari tengah kota itu, dan itu yang membuat Lin Jiang merasa kalau sudah terjadi pertarungan, dan itu yang tak diinginkan oleh Lin Jiang."Cepatlah!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei.Lin Jiang membawa pemuda itu ke rumah makan, dan segera temui Qiau Yun. "Tuan muda Suhei!" kata Qiau Yun sambut kedatangan kedua orang itu. "Tidak ada waktu lagi, kalian tetap di sini! Aku ada urusan!" kata Lin Jiang.Namun, tangan Qiau Yun menangkap pergelangan tangan Lin Jiang, dan itu menahan gerakan anak muda itu.