Home / Fantasi / Pedang Guntur Kaisar Kematian / Bertemu Dengan Huang Xia

Share

Bertemu Dengan Huang Xia

Author: Blueroyals
last update Last Updated: 2023-03-08 21:52:21

Plot bab 6 : Bertemu dengan Huang Xia

 Fang Lin dan beberapa warga desa bersembunyi di dalam goa, menyusun rencana untuk melawan pasukan yang terus menerus datang untuk membakar desa mereka. Mereka tahu bahwa mereka harus bertahan dan melawan, namun situasinya sangat sulit.

“Apa rencana kita selanjutnya? Kita tidak akan terus seperti ini. Mereka terus datang dan membakar desa,” tanya Xiao Fang Lin yang tangannya tidak lepas menggenggam tangan mungil si bocah laki-laki itu yang merasa ketakutan.

“Kita harus melawan mereka! Tapi bagaimana caranya?” Kata salah satu warga.

“Kita harus mencari cara untuk membalikkan keadaan. Tapi untuk saat ini, kita harus tetap bersembunyi dan menunggu kesempatan,” usul Fang.

Saar mereka berbicara, tiba-tiba ada suara gaduh di luar goa. Fang Lin memutuskan untuk melihat dari celah  dari goa dan melihat seorang gadis sedang berjuan melawan pasukan yang datang.

“Wah dia sangat berani.”

“Siapa itu?” Tanya warga pada Fang.

“Aku tidak tahu, tapi aku rasa kita harus membantunya.”

Mereka pun keluar dari goa dan bergabung dengan gadis tersebut. Namanya adalah Huang Xia, dan dia adalah seorang pejuang wanita Tangguh.

“Apa yang kalian lakukan di sini? Pasukan ini sangat berbahaya!” Teriak Huang Xia seraya terus melawan pasukan tersebut dengan pedangnya.

“Kami juga mencoba melawan mereka. Kami butuh bantuanmu,” ucap Fang dan mengeluarkan pedang sungguhan miliknya.

“Baiklah, mari kita bekerja sama. Kita harus menghentikan mereka sebelum desa kita benar-benar hancur.”

Mereka bergabung untuk melawan pasukan tersebut. Xiao Fang Lin dan Huang Xia  berdiri tegak di barisan depan, siap untuk melawan dengan segala kekuatan yang mereka miliki. Fang Lin mengamati dengan cermat Gerakan musuh, sementara Huang Xia memperkatat cengkeraman pedangnya.

“Peluang kita untuk memukul mundur pasukan mereka cukup besar, kita hanya perlu bekerja sama dengan baik. Biarkan para warga melawan bawahan. Kita hanya harus menaklukkan pemimpinnya,” bisik Huang Xia.

“Jujur saja seni bela diriku tidak sebagus dirimu. Aku masih harus banyak belajar,” timpal Fang Lin dengan jujur agar gadis di sampingnya tidak terlalu berharap banyak padanya.

Mereka berdua memandang ke arah musuh yang semakin dekat. Pasukan itu dipimpin oleh seorang jenderal yang terkenal dengan kekejamannya dan keahliannya dalam menyerang. Dia dan pasukannya telah menaklukkan banyak wilayah di sekittar daerah itu, dan sekkarang mereka memandang kea rah Fang Lin dan Huang Xia sebagai tantangan terakhir yang harus mereka hadapi.

Fang Lin dan Huang Xia bergerak dengan cepat, saling melindungi satu sama lain sambil memotong pasukan musuh dengan keahlian mereka yang luar biasa. Di tengah-tengah pertempuran, Fang Lin terluka oleh seorang prajurit musuh yang lihai, Huang Xia berteriak, “Hei! Kau baik-baik saja?” Dia berusaha membantu Fang Lin, tetapi Fang Lin memintanya untuk terus berjuang melawan pasukan musuh.

Tangannya terus mengeluarkan darah segar yang membuat si bocah lelaki yang bersembunyi di goa itu merasa khawatir dengan keadaan Fang sekarang.

Melihat gadis itu terus berjuang membuat Fang Lin merasa bersalah, dia segera bangkit dan berdiri kembali memegang gagang pedangnya kuat-kuat.

Matanya terus mengamati dengan cermat, “Rasanya tidak mungkin untuk membuat pasukannya mundur. Jumlah kami tidak banyak. Hanya ada satu cara untuk meruntuhkan semangat para pasukan musuh. Yaitu menghadapi jenderalnya.”

Fang Lin mengangkat pedangnya dan berlari sekencang mungkin lalui melompat dan …

Shret!

Pedang miliknya berhasil melukai perut jenderal pasukan musuh dan membuat para bawahannya cemas dan segera mengamankan jenderalnya. Mereka secara tidak langsung mundur dalam pertempuran. Tubuh Fang pun ambruk di tanah, Huang Xia dan para warga segera membawanya ke tempat yang aman.

Setelah pertempuran yang sengit, Xiao Fang Lin dan Huang Xia duduk bersama di sebuah sudut desa yang masih dalam kondisi hancur. Huang Xia merogoh kantongnya dan menarik keluar beberapa perban, alcohol, dan alat-alat medis yang dibutuhkan untuk merawat luka Fang Lin.

“Tolong tahan sebentar. Ini akan terasa sedikit sakit, jadi tolong harus bertahan, ya,” ucap Huang Xia.

Fang Lin menahan rasa sakit saat Huang Xia membersihkan dan merawat luka di tangannya. Dia tidak bisa membantu tetapi bertanya-tanya siapa pasukan musuh itu dan mengapa mereka menyerang desa ini.

“Aku tidak tahu siapa mereka dan mereka pasukan dari mana. Tapi aku curiga bahwa mereka mungkin memiliki hubungan dengan bangsa iblis. Desa ini berada di perbatasan mereka.”

Huang Xia mengerutkan kening da mengangguk pelan, seola-olah dia tidak terlalu terkejut dengan teori Fang Lin.

“Bangsa iblis, ya?” Huang Xia mengambil segelas air dari sampingnya dan menawarkannya kepada Fang Lin. “Itu bukan hal yang mustahil. Mereka telah mengirim pasukan untuk menyerang desa ini sebelumnya.”

“Mengapa mereka melakukannya?” tanya Fang Lin penasaran.

Huang Xia menghela napas dan menatap ke kejauhan. “Itu sulit untuk dijawab. Beberapa orang percaya bahwa mereka mencari kekuatan magis yang tersimpan di sini. Yang lain berpikir bahwa mereka ingin menguasai wilayah ini untuk kepentingan mereka sendiri.”

Fang Lin mengangguk pelan dan diam sejenak.

“Ah iya. Terimakasih sudah merawat lukaku. Ngomong-ngomong siapa namamu? Apa kamu berasal dari desa ini?” Tangan Fang Lin.

“Huang Xia, aku berasal dari desa yang jauh. Aku sedang menjelajahi dunia karena ada beberapa yang harus ku lakukan.”

“Bagaimana denganmu?”

“Namaku Xiao Fang Lin. Aku berasal dari desa di sebelah barat laut dari sini. Aku juga sedang menjelajahi dunia ini untuk mencari tahu lebih banyak tentang bangsa iblis.”

Huang Xia melebarkan kedua bola matanya saat mendengar kalimat yang baru saja dilontarkan oleh Fang, “Oh, ya? Kalau begitu kita satu tujuan. Bagaimana jika kita bekerja sama?”

Related chapters

  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Syarat Mustahil Untuk Menjadi Murid Sun Long

    Setelah beberapa jam perjalanan, mereka sampai di sebuah sungai yang lebar. Mereka mencari tempat untuk menyeberang dan menemukan sebuah rakit kayu di tepi sungai. Mereka menaiki rakit tersebut dan Fang Lin membantu Huang Xia mendorong rakit tersebut ke sisi lain.Setelah berhasil menyeberang, mereka berjalan lagi dan akhirnya sampai di sebuah desa kecil. Mereka mencari tempat untuk istirahat dan menemukan sebuah toko kecil di tepi jalan. Mereka membeli beberapa makanan dan minuman untuk dijadikan bekal selama perjalanan.Saat mereka melanjutkan perjalanan, Fang Lin bertanya kepada Huang Xia, “Apa kamu pernah mencari guru sebelumnya?”Huang Xia menjawab, “Tidak, aku tidak pernah memiliki guru. Tapi aku mendengar bahwa mencari seorang guru itu tidaklah mudah. Kita harus sabar dan tekun dalam mencarinya.”Fang Lin mengangguk setuju, “Ya, aku telah belajar banyak dari instruktur Guo Bai dan beliau memintaku untuk mencari guru. Kamu bisa bergabung denganku jika kamu bersedia.”Setelah beb

    Last Updated : 2023-03-11
  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Naga Hitam di Lautan Asap Kematian: Pertarungan Sengit Xiao Fang Lin

    Huang Xia dan Ding He sedang duduk bersama Fang Lin di ruang tamu Akademi Tianlong. Keduanya terkejut saat mendnegar semua syarat-syarat yang diminta oleh Master Sun Long pada Xiao Fang.“Hal ini tidak mungkin bisa dilakukan,” ujar Huang Xia. “Untuk mendapatkan akar pohon dunia dan batu sihir? Itu akan sulit dilakukan. Apalagi Lautan Asap Kematian dijaga oleh Naga Hitam.”Dong He menggangguk.“Naga Hitam termasuk hewan yang paling dihindari. Bagaimanapun juga syarat ini sebenarnya sangat mustahil untuk dipenuhi. Namun apa salahnya jika dicoba dulu?”Xiao Fang menghembuskan napasnya dengan kasar, dia tahu bahwa semua syarat itu tidak mungkin bisa dia lakukan. Tetapi, apa boleh buat? Dia harus tetap melakukannya, bukan?“Bisakah kalian ikut denganku? Hanya kalian berdua yang bisa kumintai bantuan. Mungkin akan sedikit merepotkan, itupun jika kalian bersedia.”Huang Xia dan Dong He saling pandang, kemudian mengangguk secara bersamaan. Mereka sepakat untuk membantu Fang.Tak perlu ada la

    Last Updated : 2023-03-12
  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Energi Batu Sihir

    Bab 8 Ruangan aula di Akademi Tianlong adalah tempat yang sanga mmegah dan bersejarah, dengan langit-langit yang tinggi dan dinding yang dihiasi dengan lukisan kuni dan patung-patung Naga. Di tengah ruangan, terdapat sebuah meja besar nan bulat yang terbuat dari kayu mahoni yang sangat indah, di mana para pemimpin dan guru akademi biasanya duduk selama pertemuan penting. Kursi-kursi kayu berderet rapi mengelilingi meja, memberikan kesan kehormatan dan keanggunan. Sun Long berdiri di hadapan pemilik Akademi Tianlong, seorang teman dekatnya yang selalu pergi menjelajahi dunia bersama-sama. Pemilik akademi yang bernama Li Wei itu bertanya, “Aku mendengar bahwa kamu memberikan syarat yang sulit pada seseorang yang datang dari jauh. Dia bernama Fang Lin. Kenapa kamu begitu memberikan syarat yang amat sulit untuk menerima Fang Lin sebagai muridmu?” Sun Long mengalihkan pandangannya dari tira-tirai kain sutra merah yang dihiasi dengan lambang-lambang akademi Tianlong yang mempesona. Mat

    Last Updated : 2023-03-14
  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Kekuatan Misterius Dan Misteri Yang Tersembunyi

    Pria berjubah hitam itu matanya berbinar cerah saat melihat ikan panggang yang ada di hadapannya. Dengan cepat dia bergabung dengan Fang Lin dan yang lainnya yang kini menatapnya dengan tatapan penuh tanya.“Siapa dia? Kenapa dia tiba-tiba muncul begitu saja?” bisik Dong He pada Fang Lin.Fang Lin menggelengkan kepalanya pelan, “Aku juga tidak tahu. Tiba-tiba datang dan memakan ikan panggang dengan lahap. Sepertinya dia sedikit kelaparan.”“Hei. Setidaknya kau perkenalkan diri pada kami,” kata Huang Xia seraya memberikan ikan panggang yang baru pada pria berjubah hitam itu.“Liu Yang. Aku datang untuk pergi ke Akademi Tianlong.”Akademi Tianlong~Fang Lin, Huang Xia, dan Dong He akhirnya tiba di akademi Tianlong setelah melewati banyak rintangan dan bahaya dalam perjalanan mereka. Setibanya di akademi, Fang Lin langsung mencari Sun Long untuk menyerahkan batu sihir dan akar pohon dunia yang dipersyaratkan untuk menjadi murid Sun Long.“Master, saya membawa batu sihir dan akar pohon du

    Last Updated : 2023-03-23
  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Latihan di Tebing Hinakara

    Suasana pagi yang sejuk di Kota Tua, di kawasan pegunungan mempesona. Fang Lin dan Sun Long, gurunya.Keduanya berjalan dengan santai menuju tebing Hinakara, tempat yang dikenal sebagai sumber daya spiritual yang kuat. Mereka berharap bisa mendapatkan inspirasi baru untuk mengasah keterampilan Fang Lin dalam kultivasi.Namun, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah pasar. Tanpa pikir panjang, Fang Lin dan Sun Long bergegas menuju sana dan melihat sebuah adegan yang mengerikan. Seorang iblis bertubuh besar dengan kulit merah dan tanduk di kepalanya sedang menyerang warga dan menghancurkan pasar."Kita harus bertindak cepat, Fang Lin!" seru Sun Long sambil mempersiapkan diri untuk bertarung."Siap, Master!" jawab Fang Lin sambil mengeluarkan pedangnya.Mereka berdua segera melompat ke tengah kerumunan dan melawan iblis itu. Sun Long menggunakan kekuatannya untuk menghindari serangan iblis dan meluncurkan serangan balik yang tajam dengan sumpitnya. Sementara itu, Fang Lin bergerak d

    Last Updated : 2023-03-26
  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Latihan Pertama: Mengumpulkan Energi untuk Lingkaran Kematian

    Fang Lin masih berdiri di depan gurunya.Menatap mata lelaki paruh baya itu dengan ekspresi serius. Pikirannya berpacu ketika dia mencoba memahami mengapa gurunya ingin mengajarinya teknik tertentu.Setelah hening sejenak, Sun Long berbicara, "Fang Lin, teknik ini adalah sesuatu yang hanya bisa kamu kuasai. Aku percaya pada kemampuanmu dan aku yakin kamu mampu mencapai hal-hal hebat dengannya."Fang Lin ragu-ragu sejenak, tidak yakin pada dirinya sendiri."Tapi Master, aku tidak ingin mengecewakan Anda di masa depan. Saya tahu keterampilanku dalam pertempuran sangatlah kurang, terutama dengan ilmu pedangku yang biasa-biasa saja."Sun Long tersenyum meyakinkan. "Fang Lin, aku melihat kemampuan dan potensi besar yang ada pada dirimu. Percayalah, aku tidak sembarang memilih orang untuk kuangkat sebagai muridku."Fang Lin mempertimbangkan kata-kata gurunya dengan hati-hati. Dengan napas dalam-dalam, Fang Lin membuat keputusan. "Baiklah, Master. Aku akan melakukan yan g terbaik untuk memp

    Last Updated : 2023-03-30
  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Tujuh Lingkaran Guntur - Volv Mort

    Langkah kaki yang terdengar berirama memenuhi koridor saat seorang pria memasuki ruang master Sun Long. Dalam tangannya, ia memegang erat sebuah pedang, menunjukkan kesiapannya yang tak tergoyahkan. Ketika ia semakin mendekati pintu ruang Sun Long, denyut jantungnya tiba-tiba semakin cepat, mencerminkan kegugupan yang melanda.Malam ini, suasana sunyi menghampiri, hanya terdengar suara lembut jangkrik dan gemericik air terjun yang mengalir di balik gedung Akademi Tianlong.Pintu terbuka perlahan, dan pemuda tersebut menemukan pamannya, Sun Long, berada di dalam ruangan.Sun Long menatap Liu Yang dengan tatapan dingin yang membuat nyali pemuda itu menciut. Seperti biasa, Sun Long selalu disalahpahami oleh orang-orang di sekitarnya."Sudah beberapa hari kamu berada di sini, Liu Yang, dan mengapa baru sekarang kamu menemuiku?" suara Sun Long terdengar dingin dan tajam.Liu Yang, dengan senyum penuh sopan, menunjukkan deretan gigi putihnya sambil menjawab, "Maaf, paman. Aku lupa untuk men

    Last Updated : 2023-05-24
  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Menembus Batasan

    Dalam keheningan kamarnya di asrama siswa Akademi Tianlong, Fang Lin duduk dengan tegap di depan meja belajarnya. Wajahnya yang tampan memancarkan keanggunan yang mempesona. Kulitnya yang halus terawat terlihat sempurna, dengan cahaya lembut yang memancar dari lampu meja yang menyoroti fitur-fitur wajahnya yang tegas. Namun, di balik pesonanya yang tak tergoyahkan, terdapat ambisi yang berkobar-kobar dalam hati Fang Lin. Setiap gerakan matanya saat melahap kata-kata dalam buku tersebut mengungkapkan tekad dan kehausan yang tak terbendung. Ekspresi konsentrasi dan penuh dedikasi mengiringi setiap belaian jarinya di atas halaman-halaman buku yang penuh dengan pengetahuan terlarang. Dia merasakan keinginan yang tak terpenuhi, haus akan kekuatan yang mampu mengubah takdirnya. Dalam keheningan itu, suara geraman halus terdengar dari bibir Fang Lin, menyiratkan kepuasan yang dalam. Namun, di balik puasannya, tersembunyi kegelisahan yang tak pernah padam. Ambisinya yang tak tertandingi me

    Last Updated : 2023-05-25

Latest chapter

  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Rahasia Lulforch

    Di sebuah ruang perpustakaan yang tenang, Sun Long dan Liu Yang duduk di meja kayu yang panjang. Lampu temaram memancarkan cahaya yang lembut, menciptakan suasana yang penuh misteri. Wajah mereka menunjukkan kekhawatiran dan kegelisahan."Aku mendapat kabar bahwa monster yang membuat orangtuaku meninggal adalah serupa dengan monster yang menyerang kita kemarin, paman."Sun Long menarik napas dalam-dalam, mencerna informasi yang dia dengar. Dia mengingat tragedi yang terjadi bertahun-tahun yang lalu dan merasa ada benang merah yang menghubungkannya dengan kejadian terbaru ini."Pada saat itu, kita yakin bahwa Lulforch, raja iblis, telah dikalahkan dan kekuatannya mereda. Tapi apa mungkin dia masih hidup?" Sun Long berbicara dengan pikiran terbuka dalam hatinya, mencoba menghubungkan titik-titik tersebut.Liu Yang mengangguk, menggenggam tangannya dengan teguh sebagai tanda kepercayaan dan keyakinannya."Aku yakin, paman," Liu Yang menjawab dengan suara tegas. "Semua kejadian ini terasa

  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Perjalanan Menuju Kekacauan

    Dalam detik-detik itu, waktu seolah berputar mundur dan ruangan yang redup menjadi semakin samar.Aeste duduk di sebuah ruangan yang gelap dan redup, berbicara dengan sosok misterius yang berdiri di hadapannya. Sosok itu mengenakan jubah hitam yang mencerminkan kegelapan yang tersembunyi di baliknya. Suara mereka bergetar dengan otoritas dan kekuatan yang mencekam."Aku telah memperoleh informasi berharga, tuan. Fang Lin, salah satu murid terbaik di Akademi Tianlong, memiliki Batu Sihir yang luar biasa. Dia adalah pemiliknya, dan kami tahu bahwa batu itu adalah sumber kekuatan yang luar biasa. Jika kami bisa mengambilnya, itu akan menjadi kemenangan besar bagi kita," jelas Aeste."Ah, Fang Lin... Dia telah mengembangkan kemampuan yang menonjol dalam teknik Volv Mort. Tampaknya dia semakin dekat untuk menguasai sepenuhnya. Itu tidak bisa dibiarkan terjadi. Kekuatan Batu Sihir dalam genggaman seorang pemula akan menjadi ancaman besar bagi kita.""Apakah Anda ingin saya membunuhnya, Tuan

  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Kekacauan di Akademi Tianlong

    Pertempuran semakin sengit, dan kekacauan merebak di sekitar Akademi Tianlong. Meskipun para siswa berjuang dengan tekad yang kuat, jumlah monster yang terus bertambah membuat situasi semakin sulit. Bangunan-bangunan di sekitar mereka hancur dan pecah, meninggalkan reruntuhan di mana-mana.Serangan monster-monster itu menghantam keras, mengirimkan guncangan yang kuat ke tanah. Siswa-siswa terdorong ke belakang, terjatuh, atau terluka dalam pertempuran. Namun, mereka tidak menyerah dan terus melawan dengan semangat yang membara.Para guru dan senior berusaha melindungi siswa-siswa yang lebih lemah dan memberikan bantuan di mana dibutuhkan. Li Wei, Shi Yi, dan Master Sun Long mengambil peran utama dalam memimpin pertahanan dan memberikan arahan kepada siswa-siswa yang berjuang.Namun, kekuatan monster-monster itu terus menghancurkan lingkungan sekitar. Gedung-gedung runtuh, pohon-pohon tumbang, dan api berkobar di beberapa sudut akademi. Suasana yang semula lapang dan terang kini dipenu

  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Di Hadapan Bahaya: Keberanian Para Siswa

    Mereka saat ini telah berkumpul di ruang pelatihan yang lapang dan terang. Dengan sikap penuh kehormatan, Li Wei memperkenalkan sosok yang muncul tiba-tiba, yang tidak lain adalah Shi Yi, seorang pria yang memancarkan pesona yang tak terbantahkan. Sorot matanya yang tajam dan senyumannya yang lembut mencerminkan kehadiran seorang senior yang dihormati."Dia adalah Shi Yi, seorang senior yang berpengalaman. Kalian dapat memanggilnya dengan sebutan Senior Shi," tutur Li Wei dengan suara yang tenang, sementara dia meninggalkan ruang latihan tersebut, memberi jalan kepada Senior Shi untuk mengambil peran sebagai instruktur mereka.Dalam keheningan yang akrab, seulas senyuman muncul di bibir Shi Yi, menambah pesonanya yang sudah menonjol. Sebagai seorang yang pernah menjadi juara dalam kompetisi pertarungan dua tahun lalu, reputasinya telah terkenal di seluruh penjuru. Para hadirin merasa terhormat atas kehadirannya yang menginspirasi."Dikabarkan bahwa kalian semua memiliki kemampuan yang

  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Siapa Si Tampan itu?

    Di dalam kerajaan iblis yang gelap dan misterius, terdapat sebuah istana megah yang menjadi markas bagi Jenderal Aeste Nucia. Aeste, seorang pemimpin yang tegas dan cerdas, dikenal sebagai salah satu jenderal terkuat dalam dunia iblis. Dengan kekuatan dan kebijaksanaannya, ia berhasil mempertahankan kedaulatan kerajaannya dari berbagai ancaman yang mengintai.Hari ini, Aeste duduk di ruang pribadinya yang luas, yang penuh dengan artefak-arteaktak berharga dan lukisan-lukisan yang menggambarkan sejarah kelam kerajaan iblis. Di sampingnya, berdiri Yesaya, pengawal pribadi setia yang selalu siap menjaga keselamatan Jenderal Aeste.Dalam obrolan santai mereka, Aeste memulai pembicaraan tentang seorang murid bernama Fang Lin.Di ruang pribadi Aeste, suasana berubah menjadi serius saat Aeste dan Yesaya membicarakan Fang Lin. Aeste tampak tegas dalam kata-katanya, menunjukkan kekhawatiran yang mendalam."Yesaya, Fang Lin adalah ancaman yang harus kita perhatikan dengan serius," kata Aeste de

  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Perangkap Aeste

    "Tampaknya kamu memiliki seorang murid baru, Sun Long," kata Aeste saat dia tiba. Suara-suara iblis yang sebelumnya menggema seketika menghilang. Aeste, seorang perempuan iblis yang jahat dan memimpin kekuasaan iblis, hadir dengan penuh karisma.Cahaya roh berwarna hitam dan merah melingkari tubuh manusiawi Aeste, meskipun wujud aslinya sangatlah tidak manusiawi."Terdapat tanda tiga bintang di dahinya, menandakan pengaruh yang kuat. Ini disebut level Myler's, yang membuktikan keberadaannya sebagaimana tercatat dalam buku rahasia," batin Fang Lin sambil terus memperhatikan Aeste yang mendaratkan kakinya di tanah. Sebuah senyuman manis meluncur dari bibir indah Aeste. Dia mengenakan jubah wanita berwarna orange terang dengan garis merah di pinggangnya. Penampilannya sangat menipu dengan kedok kecantikan yang menarik, padahal itu hanyalah trik licik yang sangat mahir."Dengan segala hormat, Aeste, kunjunganmu kali ini pasti memiliki motif yang kurang jelas," tanya Sun Long dengan wajah

  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Lambang Bintang

    Tanpa peringatan, awan hitam mulai menyelimuti langit, memancarkan asap tebal yang bergulung-gulung. Angin kencang mengamuk, menggoyang-goyangkan pepohonan di sekitarnya. Dalam keadaan waspada, Sun Long memelototi sekeliling dengan penuh kewaspadaan."Sebuah segerombolan iblis sepertinya sedang berburu manusia lagi. Mereka tidak pernah berhenti," bisik Sun Long dengan nada muram.Kenyataannya membenarkan kata-kata Sun Long, karena segerombolan iblis dengan serentak muncul di hadapan mereka. Para iblis itu menatap Fang Lin dengan nafsu yang terangkat, seakan ingin melahap darah manusia yang menjadi sumber energi mereka.Bentuk iblis yang muncul di depan mereka sangatlah mengerikan dan menjijikkan. Mereka memiliki tubuh yang terdistorsi, terbungkus oleh kulit berwarna hitam pekat yang terlihat seperti batu bara yang terbakar. Taring tajam dan gigi-gigi berderet rapi mengintai di antara bibir mereka yang menganga. Mata iblis itu terlihat menyala dengan api biru yang melintas-lintas, mema

  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Pertempuran Makanan dan Potensi Tersembunyi

    Di ruang pelatihan akademi, Liu Yang dan Huang Xia duduk di meja yang sama, menatap dengan penuh nafsu sepiring makanan lezat yang baru saja tiba. Aroma wangi menggoda dari hidangan tersebut membuat perut keduanya bergemuruh.Liu Yang menjilat bibirnya dengan penuh keinginan. "Wah, makanan ini terlihat sungguh menggugah selera. Aku tidak sabar untuk mencicipinya."Huang Xia melirik dengan mata tajam. "Jangan berharap bisa mendapatkan semuanya, Liu Yang. Bagian ini adalah milikku.""Ah, kamu selalu ingin mendapatkan bagian terbaik," sahut Liu Yang dengan nada mengejek. "Kita berbagi, jangan pelit."Tanpa ragu, mereka berdua langsung memulai pertempuran tak langsung dengan garpu mereka. Mereka saling berebut, mencoba menyambar hidangan tersebut secepat mungkin.Namun, takdir memutuskan untuk mempermainkan mereka. Saat Liu Yang hampir berhasil mencapai hidangan tersebut, Huang Xia tanpa sengaja meluncurkan garpu dari tangannya. Garpu itu melintas dengan cepat di udara dan tepat mengenai

  • Pedang Guntur Kaisar Kematian   Menembus Batasan

    Dalam keheningan kamarnya di asrama siswa Akademi Tianlong, Fang Lin duduk dengan tegap di depan meja belajarnya. Wajahnya yang tampan memancarkan keanggunan yang mempesona. Kulitnya yang halus terawat terlihat sempurna, dengan cahaya lembut yang memancar dari lampu meja yang menyoroti fitur-fitur wajahnya yang tegas. Namun, di balik pesonanya yang tak tergoyahkan, terdapat ambisi yang berkobar-kobar dalam hati Fang Lin. Setiap gerakan matanya saat melahap kata-kata dalam buku tersebut mengungkapkan tekad dan kehausan yang tak terbendung. Ekspresi konsentrasi dan penuh dedikasi mengiringi setiap belaian jarinya di atas halaman-halaman buku yang penuh dengan pengetahuan terlarang. Dia merasakan keinginan yang tak terpenuhi, haus akan kekuatan yang mampu mengubah takdirnya. Dalam keheningan itu, suara geraman halus terdengar dari bibir Fang Lin, menyiratkan kepuasan yang dalam. Namun, di balik puasannya, tersembunyi kegelisahan yang tak pernah padam. Ambisinya yang tak tertandingi me

DMCA.com Protection Status