Home / Romansa / Pawang Cinta Ternyata Jodoh / BAB 15 : Mengaku Pacar

Share

BAB 15 : Mengaku Pacar

Author: Soffia
last update Last Updated: 2023-02-04 16:45:10

Anggaplah ia hanya berani bicara di belakang, tapi berhadapan langsung dengan Zean, jujur saja ia tak seberani itu. Kalau berani, sudah ia telepon Zean dari kemarin-kemarin. Tapi nyatanya apa, ia malah dengan bodohnya malah bertanya pada ken ... yang nyatanya malah membuatnya merasa malu saja.

Saat Eren hendak menghentikan sebuah taksi, Zean menyambar tangan gadis itu dan langsung menarik ke pelukannya.

“Aku merindukanmu,” ucap Zean langsung.

Seketika Eren dibuat diam saat Zean memeluknya erat. Tapi saat sadar, dengan cepat ia melepaskan diri dari pelukan Zean.

“Maksud Kakak apa?” tanyanya.

Zean menangkup wajah Eren, agar fokus gadis ini hanya padanya.

“Kamu memang adik dari sahabatku. Tapi, status itu bisa berubah, kan? Hatiku nggak bisa berbohong, saat rasa sayangku melebihi rasa yang diberikan Ken padamu. Saat kamu sedih, aku berharap jadi tempat pertamamu bersandar. Aku mau kamu terus merasa nyaman saat di dekatku. Tapi ternyata aku salah, saat kau bilang tak ada rasa.”

Eren diam,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Soffia
Ada, Kak. Aku nyicil update nya, Kak. ... hehehe......
goodnovel comment avatar
Maria Adjah
ini apa gak ada lanjutan nya lagi ya thor...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 16

    Setelah adegan yang mengundang jantungnya jadi tak beraturan itu, Ken mengantarkannya menuju mobilnya terparkir di restoran yang pertama. Berharap ini nyata. Ya, memang nyata ... tapi kenyataan pahit yang harus ia terima karena semua kejadian barusan hanyalah permainan yang dibuat oleh ken demi menghindari gadis bernama Siska.“Maaf, Kak ... yang tadi itu aku nggak bermaksud apa-apa, kok. Soalnya aku bingung mau ngasih jawaban apa pada dia, dan Kakak juga nggak ngasih tahu sebelumnya,” jelas Kalina tak enak.Ken malah menatapnya dingin. Apa dia berniat mengeluarkan kebiasaan itu lagi. Menatap bagaikan seekor beruang kutub utara yang kelaparan. Lagi lagi membuatnya salah tingkah.“Aku memang sengaja melakukannya,” respon Ken.“Sengaja?” bingung Kalina.“Sengaja mendengarkan jawaban yang pertanyaannya tiba-tiba. Karena jawabannya pasti berasal dari hati, tanpa harus membolak-balik buku.”Kalina makin dibuat pusing menghadapi pernyataan demi pernyataan yang diberikan Ken padanya. Sudah t

    Last Updated : 2024-08-09
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 17

    Ini adalah hari minggu, tapi justru ia malah bangun lebih awal. Bahkan kini dirinya sudah berada di kamar Ken. Apalagi kalau bukan meminta penjelasan tentang kekesalannya pada Zean semalam.“Kak, bangun dong.” Berusaha menerjang Ken dengan renegkan dan suara berisiknya.“Ini masih pagi buta dan kamu sudah membuat kehidupan kakakmu itu terganggu,” respon Ken masih di posisi tidurnya.Dia tak tahu saja, jika semalam kakaknya ini tidur sudah dini hari gara gara ngerjain tugas kampus dan sekarang datang kaum hawa yang mengganggu tidurnya yang baru beberapa detik berlangsung.“Aku butuh penjelasan, Kak. Kalau enggak, aku bakalan terus mengganggumu. Bahkan aku akan mengganggu sampai ke dalam mimpimu,” ancamnya tak putus asa.Sudah menutupi telinganya dengan bantal, tapi tak mempan sama sekali menghindarkan ocehan Eren. Apa semua wanita selalu begini, mengganggu lewat suara.Ken bangun dan duduk dihadapan Eren. Bahkan matanya saja berasa begitu berat untuk dibuka. “Tanya Zean aja, Dek. Ini

    Last Updated : 2024-08-09
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 18

    Kalina dengan langkah cepat mendahului Eren dan menghentikan niat sobatnya yang sudah siap membuka pintu kamar Ken.Wajah Kalina sudah terlihat pucat, pasi, dan cemas.“Ren ... jangan bilang kalau di dalam ada Kak Ken?”“Lo pikir gue mau ngapain lagi kalau bukan ngelabrak tu cowok!”“Beb ... sepertinya ini ada something problem deh di antara kita berdua. Kuyy, gue jelasin lagi. Dia nggak ...”Belum sempat perkataan Kalina selesai, tiba-tiba pintu dibuka dari arah dalam, membuat ia yang tadinya menghambat langkah Eren di depan pintu, malah jatuh. Bukan, lebih tepatnya jatuh bersandar ke badan si pemilik kamar.Menyebalkan, bukan ... ini masih pagi dan dua bocah ini sudah heboh di depan kamarnya. haruskah ia ikat mereka di tiang agar kehidupannya sedikit tenang?Kalina dan Ken fokus pada masing-masing, tapi Eren yang kesal, malah langsung menarik sobatnya yang masih nemplok di badan kakaknya.“Kak Ken, kamu benar-benar keterlaluan!”Sebuah tonjokan langsung ia arahkan tepat di ulu hati

    Last Updated : 2024-08-09
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 19

    Setelah hal menghebohkan terjadi di kamar Ken, Eren memilih untuk kembali mendekam di kamar sambil nonton TV. Mumpung kakaknya sedang punya urusan pribadi dengan Kalina, jadi ia bisa tidur tanpa gangguan.Sebuah ketukan pintu tiba-tiba membuatnya kembali terjaga.“Non!!”“Sepertinya tak ada hari libur di kehidupan gue,” berengutnya segera bangun dan beranjak dari tempat tidur ... kemudian berjalan malas menuju pintu.Pintu terbuka, mendapati bibik yang sudah ada di depannya.“Apa, bik?”“Di bawah ada Den Zean, Non,” jawab Bibik.“Oke,” responnya berjalan gontai menuju lantai bawah.Yap, cowok dengan tampang yang bisa membuat cewek manapun akan dibuat meleleh, ia dapati duduk di ruang tamu. Ya, dia masih kurang kerjaan seperti sebelum sebelumnya, yang pagi pagi buta sudah datang ke rumah. Mau siang, malam, pagi ... dia sudah seperti anggota rdalam rumah ini saja.“Apa, Kak?”Zean mentap fokus ke arah Eren, kemudian memasang wajah bingung.“Aku nyariin Ken,” ungkapnya.Apa-apaan ini? Se

    Last Updated : 2024-08-09
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 20

    Ayolah ... jangan berharap yang muluk-muluk pada Zean ataupun Ken. Kencan kata Zean? Yang benar saja. Dia ataupun kakaknya tak akan bersikap layaknya pacar pacar manusia yang lain.Kalina berniat masuk ke dalam mobilnya, tapi Ken malah menghentikan niat gadis itu. Udahlah ... udah cukup kemarin cowok ini membuatnya mati begadang, sekarang jangan lagi. Karena sungguh, rasanya agak menyakitkan kalau diingat.“Kenapa, Kak?”“Bareng mobilku.”“N-nggak usah, Kak. Aku bawa mobil sendiri aja,” tolaknya dengan benar benar yakin.Jika berdua dengan Ken di dalam satu mobil, yakin saja jika dia akan bersikap aneh aneh lagi. Jantungnya cuman satu, kalau yang satu berhenti berdetak karena tak tahan akan sikap sikap Ken, bisa meninggoy dirinya.Plisss ... jangan lagi ia harus menerima cobaan untuk berhadapan langsung dengan Ken. Cobaan banget buat hatinya yang kaitannya juga seakan mau terlepas saja.“Kalau gitu aku bareng Kalina aja,” respon Eren.“Jangan lupakan, pacarmu di sini,” sahut Zean yang

    Last Updated : 2024-08-09
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 21

    Kalina dan Ken berada di sebuah pusat perbelanjaan. Saat hendak memasuki sebuah brand pakaian wanita, Kalina malah menghentikan langkahnya ketika di depan pintu masuk.“Kenapa?” tanya Ken.“Kak, sepertinya otak Kakak sedang bermasalah deh,” ujar Kalina.“Maksud kamu apa?” Berani-beraninya mengatakan otaknya bermasalah. Padahal tadinya tak sanggup mengeluarkan kata kata di depannya.Kalina meletakkan tepalak tangannya di dahi Ken, untuk memastikan apakah dia masih baik-baik saja atau tidak. Kali aja suhu tubuhnya meningkat.Ken menyingkirkan tangan Kalina di dahinya.“Kamu pikir aku sedang sakit?”“Sepertinya begitu,” jawabnya. “Otakmu bermasalah, ya, Kak? Atau di rumah tadi mengalami benturan?”Ken menatap Kalina horor. Apa-apaan gadis ini mengatakan otaknya bermasalah, dikira dirinya sedang berada dalam mode tak normal kali, ya.“Kalina ... kamu itu sahabat dari adikku, kan?”Kalina mengangguk cepat. Ya ... berharap banyak dalam hatinya ada status tambahan untuknya dari Ken. Hmm ...

    Last Updated : 2024-08-09
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 22

    Mencoba membuka matanya yang terasa berat untuk dibuka. Seperti seonggok iblis sedang bertengger di kelopak matanya.Ia ingat, tadi siang bersama dengan Zean di kamar ini melakukan ... bukan, hanya ciuman. Lalu, apalagi? Ia bahkan tak ingat. Apa matanya begitu mengantuk hingga tak mengingat kejadian tadi siang. Ah, semoga saja ia tak sampai melakukan hal aneh-aneh tadi dengan dia.Duduk dengan mata yang masih mengantuk parah. Memeriksa kondisi pakaiannya yang ... lega, untungnya semua masih normal. Bukan berpikiran buruk pada Zean, hanya saja siapa yang dapat menebak apa yang akan terjadi, kan.Mengarahkan pandangan pada jam di dinding. “Gila! Udah mau jam 12 malam dan gue baru melek. Astaga! Berasa habis minum obat tidur satu botol.” Tersentak kaget. Berpikir jika ini masih sore. Ternyata sudah tengah malam.Menyingkirkan selimut yang menutupi badannya dan mulai beranjak dari tempat tidur.“Kak Zean juga main pergi gitu aja,” gerutunya.Dengan langkah gontai berjalan menuju pintu kam

    Last Updated : 2024-08-09
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 23

    Haruskah waktu begitu cepat berputar. Ayolah, ia baru tidur beberapa menit yang lalu dan sekarang sudah pagi aja. Apa jam nya yang salah? Sepertinya tidak, karena sedari tadi ia sudah mendengar gedoran pintu kamar. Itu permulaan, tapi sekarang justru kehebohan mamanya langsung menyerang pendengarannya.“Mama ... aku masih ngantuk. Lima menit lagi, ya,” rengeknya kembali merebahkan badan. Sedangkan Kalina, sobatnya itu justru sudah melipir langsung menuju kamar mandi. Sepertinya dia tak tahan dengan suara terompet mamanya saat membangunkan.“Kakakmu udah siap mau sarapan, kamu masih anteng dibalik selimut. Cepatan bangun! Kalau enggak ...”Serena langsung bangun dan beranjak dari tempat tidur dengan cepat sebelum mendengar ancaman itu. Sebelum mendengar pun, ia sudah memastikan ancaman apa yang akan diberikan mamanya.Melihat tampang ciut Eren yang langsung berlari menuju kamar mandi, membuat Norin terkekeh. Apalagi saat mendengar kehebohan dua gadis itu di kamar mandi. Bagaimana tida

    Last Updated : 2024-08-09

Latest chapter

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 55

    Tadinya Kalina hanya bergelayut di tangan Ken, membuat langkah itu begitu susah. Apalagi tanpa alas kaki. Tapi saat sampai di luar ... Ken malah dengan cepat mengangkat tubuh Kalina."Jangan mulai membuatku kesal lagi. Turunin aku sekarang juga!"Kehebohan itu terulang lagi. Saat sikap Ken membuatnya seolah jadi pusat utama. Kemarin posisi rumah sakit sedang sepi, dan sekarang? Jangan ditanya lagi. Bisa-bisa ia jadi tontonan semua orang di rumah sakit ini."Jalanmu seperti itu, kapan kita sampainya?""Tapi jangan menggendongku juga dong. Demi apa sikapmu membuatku jadi seseorang yang ...""Bentuk perhatianku padamu," timpal Ken langsung."Jangan mulai lagi!" tegas Kalina.Apa tidak cukup sikap dia semlaam yang bikin dirinya merasa bingung. Dan sekarang dia mulai lagi. Apa niat Ken emmang sedang menguji hatinya yang terlalu mudah baper ini?"Peringatanmu tak mempan sama sekali buatku, Kalina. Selama aku nyaman, akan ku lakukan ... meskipun kamu menolak sekalipun. Aku nggak perduli."La

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 54

    "Kak," gumam Kalina kaget akan kedatangan Kenzie. "Kok ke sini? Kamu kan lagi sakit."Dokter tersenyum mendapati Kenzie muncul di saat yang dibutuhkan.Ken berjalan menghampiri Kalina yang posisinya berdiri di dekat tempat tidur, karena tadinya sudah siap untuk mengenakan sepatunya."Memangnya kenapa kalau aku ada di sini. Kaget?""Sangat," sahut Kalina cepat. Bukan kaget lagi, tapi justru malah shock berat."Bagus, akhirnya pacar kamu datang buat jagain, kan," respon dokter akan kehadiran Ken.Kalina hanya bisa menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal dan senyuman penuh rasa tak enaka, saat mendengar celetukan dokter ketika mengatakan kalau Ken adalah kekasihnya."Duh, Dokter ... kan aku sudah bilang kalau kita berdua nggak punya hubungan apa-apa, apalagi pacaran. Pliss deh, dok. Jangan mengada-ngada.""Dia kenapa dokter?" tanya Ken, malah mengabaikan sikap Kalina yang seolah menghindarinya."Semalam sudah saya bilang, kan. Tolong hingga luka itu sedikit mengering, agar jangan dibaw

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 53

    Zean tak tidur semalaman, pagi ini kepalanya dibuat kliyengan. Tapi semua itu ia abaikan, demi menunggu hasil dari pemeriksaan yang akan diberikan oleh dokter tentang kondisi Serena. Berharap semuanya lebih baik, karena kalau tidak ... itu benar-benar akan membuatnya mati secara perlahan."Zean, kamu istirahat saja dulu. Ada Om dan Tante, kan, di sini," ujar Norin pada Zean.Ia tahu bagaimana cemasnya Zean akan putrinya, tapi sebagai seorang Ibu dirinya juga khawatir kalau Zean malah mengabaikan kodisi dia karena memikirkan Serena."Tante tahu kalau kamu cemas, tapi kalau kondisi kamu ikut drop, bukankah itu akan membuat dia juga merasakan itu."Zean mengangguk paham dengan apa yang dikatakan Norin. "Aku akan istirahat, Tante ... tapi sebelum itu, aku mastiin dulu kalau Eren baik-baik saja."Menghela napasnya ketika sarannya diterima oleh Zean. Ya, meskipun tetap ... dia menjadikan Serena nomer satu dulu dibandingkan kondisi dia sendiri.Tepat saat jam menunjukkan pukul 8 pagi, dokter

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 52

    Berharap tidur nyenyak, tapi apa yang terjadi. Ia justru tak bisa tidur sama sekali. Bukan perkara memikirkan Ken, tapi justru kakinya yang malah nyut-nyutan. Entahlah, mungkin karena tadi ia terus bawa jalan tanpa berpikir efeknya ... sekarang malah merasakan sendiri sakitnya.Matahari sudah menampakkan sinarnya, memasuki beberapa sudut gorden yang tersingkap oleh angin pagi, karena jendela tak ia tutup sama sekali."Bik!" teriaknya memanggil bibik yang berada di lantai bawah. Berharap panggilannya didengar, tapi sepertinya tidak sama sekali. Buktinya wanita paruh baya itu hingga beberapa menit kemudian tak menampakkan diri di kamarnya.Membuka perlahan perban yang menutupi kakinya dan ya ... hasil yang mengejutkan. Luka itu kembali mengeluarkan darah. Itu artinya, masih jauh dari kata baik-baik saja."Lukanya malah makin parah ini mah," ringisnya dengan nada tertahan ... melepaskan benda yang menempel itu dari telapak kakinya hingga benar-benar lepas.Berjalan perlahan menuju lemari

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 51

    Kalina meletakkan telapak tangannya di dahi Kenzie, menghela napas ketika rasa panas itu masih terasa. Bahkan masih sama seperti sebelumnya. Ya, jelas ... karena dia belum minum obat sama sekali. "Kak, kotak obat di mana?""Di bawah. Di dalam lemari dekat ruang keluarga," jelas Ken.Kalina hendak beranjak pergi, tapi Ken menyambar tangannya ... membuat niatnya terhenti."Hmm, kenapa?" tanya Kalina heran."Aku nggak butuh obat," ujarnya pelan, dengan punggung yang ia senderkan di sandaran tempat tidur."Kakak mau sembuh nggak, sih?""Kal, maaf, membuatmu repot harus mengurusku," ucap Ken.Kalina malah tersenyum menanggapi perkataan Kenzie. "Hanya itu?" Canda Kalina.Tak membalas, tapi tiba-tiba Ken malah menarik Kalina ke pelukannya dan memeluk erat gadis itu. Entahlah apa yang terjadi padanya, tapi ketika berada sedekat ini dengan Kalina membuatnya berasa tenang saja."Kak ...""Hanya sebentar," timpal Kenzie saat Kalina berusaha lepas darinya.Hatinya tak karuan mendapatkan sikap se

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 50

    Mata Kenzie yang terpejam seketika terbuka saat mendengar sebuah kalimat ajakan itu. Bukan karena ajakan, tapi lebih tepatnya fokus pada sosok yang mengajaknya."Ayo, pulang denganku," ajak Kalina menyodorkan tangannya, berharap dapat sambutan dari Ken."Udah, pulang sana sama Kalina. Serena juga bakalan nyuruh lo pulang, kalau tahu kakaknya sakit, tapi malah di sini dengan udara dinginnya malam," terang Zean. "Kamu kuat bawa mobil, kan? Atau Papa minta supir untuk jemput aja?" tanya Wira pada Kenzie. Karena tak ingin mengambil resiko terburuk, dengan kondisi Ken yang sedang tak baik malah memaksakan untuk mengemudi."Aku bisa kok, Om," sahut Kalina ramah yang mendapatkan anggukan dari Wira."Nanti Kalina istirahat di rumah aja, ya. Sekalian bisa mantau kondisi Kenzie. Biasanya dia kalau lagi sakit suka rada ...""Ma ..." timpal Ken dengan ocehan mamanya.Norin malah tersenyum melihat ekspressi putranya yang tak terima dengan perkataannya.Kalina menarik kembali tangannya karena tak

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 49

    Menyambar tangan Kalina dengan cepat dan menarik gadis itu hingga jatuh ke pelukannya. Dia berusaha lepas, tapi tentu saja tak ia lepaskan."Kak!""Apa aku ada salah? Kenapa sikapmu begini padaku?"Kalina diam. Ingin rasanya membalas pelukan ini, tapi bertahan untuk tak melakukan. Bingung harus mengeluarkan kata-kata apalagi. Di satu sisi, ia takut sikap Kenzie membuatnya baper sendiri. Tapi kalau mengakui perasaannya, tentu saja itu terasa memalukan. Dirinya sadar diri, seperti apa sosok gadis yang disukai oleh cowok ini. Yang jelas, ia tak termasuk ke dalam list itu."Lepasin aku, Kak," pinta Kalina."Nggak akan."Tapi di saat bersamaan, ponsel milik Ken malah berdering. Membuatnya mau tak mau malah melepaskan Kalina dari pelukannya. Bahkan dia dengan cepat berlalu pergi dari hadapannya."Kalina!"Ingin menyusul, tapi nama yang tertera di layar ponsel membuat niatnya terhenti."Ya, Pa.""Ken, kamu di mana, Nak? Serena udah ketemu? Mama udah lapor pihak kepolisian, tapi ternyata ..."

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 48

    Kalina langsung tersentak saat mendengar perkataan itu. Karena posisinya masih fokus dengan pikirannya. Langsung menghapus air mata yang membasahi kedua pipinya dengan kasar."A-apa, Kak?" Berusaha tetap tenang, dengan senyuman singkat yang ia berikan pada Kenzie.Ken menatap fokus pada Kalina, seakan sedang menelisik jauh ke dalam dua bola mata yang tampak memerah itu. Bagaimanapun dia berbohong, tetap saja ia akan peka."Kenapa nangis lagi?""Enggak," jawab Kalina.Ken mengapus air bening yang masih tampak tergenang di pipi Kalina dengan jemarinya. Tapi, sedikit terhenti ketika fokus matanya tertuju pada luka yang tampak di sudut bibir gadis itu."Masih membohongiku?""Aku baik-baik saja," ujar Kalina mengelakkan tangan Ken yang masih berada di wajahnya. Sentuhan Ken di wajahnya ... kenapa terasa begitu hangat hingga rasanya sampai menyentuh hatinya.Tiba-tiba hatinya kembali sedih, ketika mengingat keadaan Serena."Kak, apa Eren akan baik-baik aja? Aku takut dia kenapa-kenapa. Anda

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 47

    Setelah mendapatkan telepon dari Kalina, Zean dan Ken segera menuju tempat yang di maksud. Yap, sekolahan. Tempat yang di awal jadi tempat pencarian dan tak menemukan apa apa, tapi justru di sanalah mereka berada.Zean mengemudi dengan kecepatan tinggi ... berharap cepat sampai. Jujur saja, hatinya terasa tak baik-baik saja saat ini. Bahkan sedari tadi siang Serena menghilang tak ada kabar, ditambah lagi dengan perkataan Kalina di telepon. Itu membuktikan jika feelingnya benar-benar terjadi.Kenzie menyenderkan punggungnya, dengan kedua mata yang ia pejamkan. Kondisinya sedang tak sehat, di saat adiknya dalam masalah. Tiba-tiba bersyukur dengan adanya Zean ... jadi seseorang yang bisa diandalkan perihal Serena. Tapi, kenapa hatinya malah justru fokus pada Kalina?"Lo baik-baik aja, kan?" tanya Zean pada Ken.Kenzie itu sedang sakit, jadi wajar jika ia khawatir akan kondisi sobatnya. Padahal tadi sudah ia minta untuk tetap di rumah, tapi tahu sajalah seperti apa kekeraskepalaan Ken sep

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status