Share

BAB : 20

Author: Soffia
last update Last Updated: 2024-08-09 07:10:56

Ayolah ... jangan berharap yang muluk-muluk pada Zean ataupun Ken. Kencan kata Zean? Yang benar saja. Dia ataupun kakaknya tak akan bersikap layaknya pacar pacar manusia yang lain.

Kalina berniat masuk ke dalam mobilnya, tapi Ken malah menghentikan niat gadis itu. Udahlah ... udah cukup kemarin cowok ini membuatnya mati begadang, sekarang jangan lagi. Karena sungguh, rasanya agak menyakitkan kalau diingat.

“Kenapa, Kak?”

“Bareng mobilku.”

“N-nggak usah, Kak. Aku bawa mobil sendiri aja,” tolaknya dengan benar benar yakin.

Jika berdua dengan Ken di dalam satu mobil, yakin saja jika dia akan bersikap aneh aneh lagi. Jantungnya cuman satu, kalau yang satu berhenti berdetak karena tak tahan akan sikap sikap Ken, bisa meninggoy dirinya.

Plisss ... jangan lagi ia harus menerima cobaan untuk berhadapan langsung dengan Ken. Cobaan banget buat hatinya yang kaitannya juga seakan mau terlepas saja.

“Kalau gitu aku bareng Kalina aja,” respon Eren.

“Jangan lupakan, pacarmu di sini,” sahut Zean yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 21

    Kalina dan Ken berada di sebuah pusat perbelanjaan. Saat hendak memasuki sebuah brand pakaian wanita, Kalina malah menghentikan langkahnya ketika di depan pintu masuk.“Kenapa?” tanya Ken.“Kak, sepertinya otak Kakak sedang bermasalah deh,” ujar Kalina.“Maksud kamu apa?” Berani-beraninya mengatakan otaknya bermasalah. Padahal tadinya tak sanggup mengeluarkan kata kata di depannya.Kalina meletakkan tepalak tangannya di dahi Ken, untuk memastikan apakah dia masih baik-baik saja atau tidak. Kali aja suhu tubuhnya meningkat.Ken menyingkirkan tangan Kalina di dahinya.“Kamu pikir aku sedang sakit?”“Sepertinya begitu,” jawabnya. “Otakmu bermasalah, ya, Kak? Atau di rumah tadi mengalami benturan?”Ken menatap Kalina horor. Apa-apaan gadis ini mengatakan otaknya bermasalah, dikira dirinya sedang berada dalam mode tak normal kali, ya.“Kalina ... kamu itu sahabat dari adikku, kan?”Kalina mengangguk cepat. Ya ... berharap banyak dalam hatinya ada status tambahan untuknya dari Ken. Hmm ...

    Last Updated : 2024-08-09
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 22

    Mencoba membuka matanya yang terasa berat untuk dibuka. Seperti seonggok iblis sedang bertengger di kelopak matanya.Ia ingat, tadi siang bersama dengan Zean di kamar ini melakukan ... bukan, hanya ciuman. Lalu, apalagi? Ia bahkan tak ingat. Apa matanya begitu mengantuk hingga tak mengingat kejadian tadi siang. Ah, semoga saja ia tak sampai melakukan hal aneh-aneh tadi dengan dia.Duduk dengan mata yang masih mengantuk parah. Memeriksa kondisi pakaiannya yang ... lega, untungnya semua masih normal. Bukan berpikiran buruk pada Zean, hanya saja siapa yang dapat menebak apa yang akan terjadi, kan.Mengarahkan pandangan pada jam di dinding. “Gila! Udah mau jam 12 malam dan gue baru melek. Astaga! Berasa habis minum obat tidur satu botol.” Tersentak kaget. Berpikir jika ini masih sore. Ternyata sudah tengah malam.Menyingkirkan selimut yang menutupi badannya dan mulai beranjak dari tempat tidur.“Kak Zean juga main pergi gitu aja,” gerutunya.Dengan langkah gontai berjalan menuju pintu kam

    Last Updated : 2024-08-09
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 23

    Haruskah waktu begitu cepat berputar. Ayolah, ia baru tidur beberapa menit yang lalu dan sekarang sudah pagi aja. Apa jam nya yang salah? Sepertinya tidak, karena sedari tadi ia sudah mendengar gedoran pintu kamar. Itu permulaan, tapi sekarang justru kehebohan mamanya langsung menyerang pendengarannya.“Mama ... aku masih ngantuk. Lima menit lagi, ya,” rengeknya kembali merebahkan badan. Sedangkan Kalina, sobatnya itu justru sudah melipir langsung menuju kamar mandi. Sepertinya dia tak tahan dengan suara terompet mamanya saat membangunkan.“Kakakmu udah siap mau sarapan, kamu masih anteng dibalik selimut. Cepatan bangun! Kalau enggak ...”Serena langsung bangun dan beranjak dari tempat tidur dengan cepat sebelum mendengar ancaman itu. Sebelum mendengar pun, ia sudah memastikan ancaman apa yang akan diberikan mamanya.Melihat tampang ciut Eren yang langsung berlari menuju kamar mandi, membuat Norin terkekeh. Apalagi saat mendengar kehebohan dua gadis itu di kamar mandi. Bagaimana tida

    Last Updated : 2024-08-09
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 24

    Mondar-mandir dengan rasa cemas yang menyelimuti hatinya. Bekas darah yang sudah mengering di seragamnya masih tercium bau anyir, itupun terabaikan akan perasaan cemasnya akan kondisi Kalina.Ayolah, sobatnya itu tak punya keluarga di sini, bagaimana mungkin ia bisa tenang. Pikiran buruk langsung menyeruak memenuhi isi otaknya. Berpikir jika luka yang dia terima hanya luka kecil, tapi ternyata lumayan dalam hingga harus mendapatkan beberapa jahitan.“Serena.”Panggilan itu membuat Eren yang panik dan khawatir seketika berbalik badan saat ada yang menyebut namanya.“Kak Zean.”Langsung saja ia menghampiri Zean dan memeluk cowok itu erat. “Aku takut Kalina kenapa-kenapa, Kak,” ujarnya.“Udah, kamu tenang aja. Dokter pasti akan melakukan hal yang terbaik,” terang Zean menenangkan hati Eren.Tak lama kemudian Ken juga datang. Tebaklah seperti apa tampang kakaknya itu saat ini. Berasa mengkhawatirkan kekasih pujaannya tahu, nggak. Itu terlihat jelas di wajah dia.“Di mana dia?”“Masih dita

    Last Updated : 2024-08-09
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 25

    “Kamu mau kemana?” tanya Norin pada Eren yang sudah siap seperti mau pergi.“Rumah sakit, Ma ... nemenin Kalina. Kebayang kalau Kakak yang di sana, auto masuk ICU Kalina ntar mendapatkan sikap aneh putra mama yang satu itu,” jelas Eren tertawa.Bukan apa-apa, hanya berpikir saja kalau Kalina berada dekat Ken kan bawaannya auto meninggoy. Bisa heboh kan jadinya. Diberikan sikap manis saja, udah bikin mata sobatnya itu tak tidur semalaman, apa kabar kalau ken menjaga dia.“Ini Mama mau ke rumah sakit sama Papa. Kamu di rumah aja, nanti Ken Papa suruh pulang” jelas Wira yang sudah bersiap.Eren mengangguk setuju atas saran mamanya.Terdengar suara deru mobil memasuki area pekarangan rumah. Bisa dipastikan siapa yang datang. Tak lama langkah kaki itu memasuki rumah.“Loh, kok Kakak pulang? Kalina sendirian dong,” komentar Eren ketika tahu kalau yang datang adalah kakaknya.Segera berjalan menemui dia yang baru turun dari mobil.“Kok Kakak pulang?” “Males aku nemenin dia. Cerewet, Aneh,”

    Last Updated : 2024-08-09
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 26

    Pagi ini dirinya berangkat sekolah masih diantar oleh kakaknya tercinta, tersayang dan ternyebelin. Terkadang berharap banyak jika Ken segera punya gebetan agar tiap pagi dia punya tugas mengantar pacarnya kerja atau apapun itu. Hingga dirinya bisa bawa mobil sendiri. Berasa anak manja banget dirinya yang harus diantar jemput sekolah dan kemanapun nggak dapat ijin bawa mobil sendiri.“Kakak kuliah?” tanya Eren saat mobil berhenti di dekat gerbang sekolah.Ken mengangguk menanggapi pertanyaan adiknya.“Kak Zean?”Ken memberikan tatapan tajamnya pada Eren. “Kamu pacarnya atau bukan, sih? Harusnya tahu kapan dia kuliah dan kapan jadwalnya libur. Jangan hanya dia saja yang mengetahui segalanya tentang kamu.”Eren memutar bola matanya malas saat ocehan Ken kembali menyerangnya. Padahal biasanya ia bertanya juga aman-aman aja, kenapa sekarang malah sewot. Fiks lah, dia memang lagi PMS.Menyambar dan mencium punggung tangan kakaknya itu. “Aku masuk dulu,” pamitnya.“Suruh dia menemuiku,” res

    Last Updated : 2024-08-09
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 27

    Hanya tidur-tiduran di rumah sakit, rasanya itu sesuatu banget loh. Sebagai makhluk yang diciptakan dengan sikap aktif yang luar biasa, tentu saja ini terasa menyiksa. Lebih menyiksa lagi saat memikirkan Kenzie. Karena masalah kemarin, sampai hari ini dia nggak menampakkan wajah lagi di depannya. Ngenes banget rasanya. Seperti sebuah amunisinya untuk bertahan hidup tiba-tiba habis. Padahal kemarin dirinya lah yang bersikap aneh pduluan pada dia.Seorang dokter masuk dan menghampirinya yang ditemani oleh Wira..“Dokter, saya udah boleh pulang, kan. Di sini ngebosenin banget. Toh saya juga nggak kenapa-kenapa, dok,” terangnya dengan nada memberengut.Dokter itu tersenyum padanya.“Untuk itulah saya ke sini memeriksa kondisimu. Sekalian, kita cek darah ... untuk memastikan.”“C-cek darah?”“Iya.”“Itu artinya, darah saya diambil gitu, kan, dokter?”“Namanya cek darah, tentu saja harus ngambil sample darahmu dong, Sayang,” tambah Norin menjelaskan.Demi apalagi ini, dirinya harus dihadap

    Last Updated : 2024-08-09
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 28

    Saat pelajaran terakhir usai, ponselnya berdering. Terlihat, nama Zean lah yang tertera.“Ya, Kak?”“Aku tunggu di depan gerbang, ya.”“Oke,” jawabnya.Segera membereskan peralatan tulisnya ke dalam tas. Selesai, ia pun keluar dari kelas dengan langkah cepat.Dari kejauhan terlihat sosok yang meneleponnya barusan sudah berdiri di samping mobil. Langkahnya semakin ia percepat dan senyuman hangat pun menyambutnya.“Kakak udah lama?”“Nggak, sih,” jawabnya sambil membukakan pintu mobil untuk Eren.Zean melirik waktu di jam tangannya saat keduanya sudah berada dalam mobil.“Hari ini nggak ada pelajaran tambahan, jadi ... hari ini jadwalmu bersamaku.”Dahi Eren berkerut mendengar pernyataan Zean.“Kenapa ekspressimu begitu? Kamu nggak mau nemenin aku?”“Tumben.”“Masih berharap hadiah ulang tahun dariku?”“Beneran?”Wajahnya seketika sumringah saat mendengar itu. Ayolah ... tadinya ia memang rada kesal saat Zean tak memberikannya sebuah kado ulang tahun untuknya. Padahal kan keduanya baru

    Last Updated : 2024-08-09

Latest chapter

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 55

    Tadinya Kalina hanya bergelayut di tangan Ken, membuat langkah itu begitu susah. Apalagi tanpa alas kaki. Tapi saat sampai di luar ... Ken malah dengan cepat mengangkat tubuh Kalina."Jangan mulai membuatku kesal lagi. Turunin aku sekarang juga!"Kehebohan itu terulang lagi. Saat sikap Ken membuatnya seolah jadi pusat utama. Kemarin posisi rumah sakit sedang sepi, dan sekarang? Jangan ditanya lagi. Bisa-bisa ia jadi tontonan semua orang di rumah sakit ini."Jalanmu seperti itu, kapan kita sampainya?""Tapi jangan menggendongku juga dong. Demi apa sikapmu membuatku jadi seseorang yang ...""Bentuk perhatianku padamu," timpal Ken langsung."Jangan mulai lagi!" tegas Kalina.Apa tidak cukup sikap dia semlaam yang bikin dirinya merasa bingung. Dan sekarang dia mulai lagi. Apa niat Ken emmang sedang menguji hatinya yang terlalu mudah baper ini?"Peringatanmu tak mempan sama sekali buatku, Kalina. Selama aku nyaman, akan ku lakukan ... meskipun kamu menolak sekalipun. Aku nggak perduli."La

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 54

    "Kak," gumam Kalina kaget akan kedatangan Kenzie. "Kok ke sini? Kamu kan lagi sakit."Dokter tersenyum mendapati Kenzie muncul di saat yang dibutuhkan.Ken berjalan menghampiri Kalina yang posisinya berdiri di dekat tempat tidur, karena tadinya sudah siap untuk mengenakan sepatunya."Memangnya kenapa kalau aku ada di sini. Kaget?""Sangat," sahut Kalina cepat. Bukan kaget lagi, tapi justru malah shock berat."Bagus, akhirnya pacar kamu datang buat jagain, kan," respon dokter akan kehadiran Ken.Kalina hanya bisa menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal dan senyuman penuh rasa tak enaka, saat mendengar celetukan dokter ketika mengatakan kalau Ken adalah kekasihnya."Duh, Dokter ... kan aku sudah bilang kalau kita berdua nggak punya hubungan apa-apa, apalagi pacaran. Pliss deh, dok. Jangan mengada-ngada.""Dia kenapa dokter?" tanya Ken, malah mengabaikan sikap Kalina yang seolah menghindarinya."Semalam sudah saya bilang, kan. Tolong hingga luka itu sedikit mengering, agar jangan dibaw

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 53

    Zean tak tidur semalaman, pagi ini kepalanya dibuat kliyengan. Tapi semua itu ia abaikan, demi menunggu hasil dari pemeriksaan yang akan diberikan oleh dokter tentang kondisi Serena. Berharap semuanya lebih baik, karena kalau tidak ... itu benar-benar akan membuatnya mati secara perlahan."Zean, kamu istirahat saja dulu. Ada Om dan Tante, kan, di sini," ujar Norin pada Zean.Ia tahu bagaimana cemasnya Zean akan putrinya, tapi sebagai seorang Ibu dirinya juga khawatir kalau Zean malah mengabaikan kodisi dia karena memikirkan Serena."Tante tahu kalau kamu cemas, tapi kalau kondisi kamu ikut drop, bukankah itu akan membuat dia juga merasakan itu."Zean mengangguk paham dengan apa yang dikatakan Norin. "Aku akan istirahat, Tante ... tapi sebelum itu, aku mastiin dulu kalau Eren baik-baik saja."Menghela napasnya ketika sarannya diterima oleh Zean. Ya, meskipun tetap ... dia menjadikan Serena nomer satu dulu dibandingkan kondisi dia sendiri.Tepat saat jam menunjukkan pukul 8 pagi, dokter

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 52

    Berharap tidur nyenyak, tapi apa yang terjadi. Ia justru tak bisa tidur sama sekali. Bukan perkara memikirkan Ken, tapi justru kakinya yang malah nyut-nyutan. Entahlah, mungkin karena tadi ia terus bawa jalan tanpa berpikir efeknya ... sekarang malah merasakan sendiri sakitnya.Matahari sudah menampakkan sinarnya, memasuki beberapa sudut gorden yang tersingkap oleh angin pagi, karena jendela tak ia tutup sama sekali."Bik!" teriaknya memanggil bibik yang berada di lantai bawah. Berharap panggilannya didengar, tapi sepertinya tidak sama sekali. Buktinya wanita paruh baya itu hingga beberapa menit kemudian tak menampakkan diri di kamarnya.Membuka perlahan perban yang menutupi kakinya dan ya ... hasil yang mengejutkan. Luka itu kembali mengeluarkan darah. Itu artinya, masih jauh dari kata baik-baik saja."Lukanya malah makin parah ini mah," ringisnya dengan nada tertahan ... melepaskan benda yang menempel itu dari telapak kakinya hingga benar-benar lepas.Berjalan perlahan menuju lemari

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 51

    Kalina meletakkan telapak tangannya di dahi Kenzie, menghela napas ketika rasa panas itu masih terasa. Bahkan masih sama seperti sebelumnya. Ya, jelas ... karena dia belum minum obat sama sekali. "Kak, kotak obat di mana?""Di bawah. Di dalam lemari dekat ruang keluarga," jelas Ken.Kalina hendak beranjak pergi, tapi Ken menyambar tangannya ... membuat niatnya terhenti."Hmm, kenapa?" tanya Kalina heran."Aku nggak butuh obat," ujarnya pelan, dengan punggung yang ia senderkan di sandaran tempat tidur."Kakak mau sembuh nggak, sih?""Kal, maaf, membuatmu repot harus mengurusku," ucap Ken.Kalina malah tersenyum menanggapi perkataan Kenzie. "Hanya itu?" Canda Kalina.Tak membalas, tapi tiba-tiba Ken malah menarik Kalina ke pelukannya dan memeluk erat gadis itu. Entahlah apa yang terjadi padanya, tapi ketika berada sedekat ini dengan Kalina membuatnya berasa tenang saja."Kak ...""Hanya sebentar," timpal Kenzie saat Kalina berusaha lepas darinya.Hatinya tak karuan mendapatkan sikap se

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 50

    Mata Kenzie yang terpejam seketika terbuka saat mendengar sebuah kalimat ajakan itu. Bukan karena ajakan, tapi lebih tepatnya fokus pada sosok yang mengajaknya."Ayo, pulang denganku," ajak Kalina menyodorkan tangannya, berharap dapat sambutan dari Ken."Udah, pulang sana sama Kalina. Serena juga bakalan nyuruh lo pulang, kalau tahu kakaknya sakit, tapi malah di sini dengan udara dinginnya malam," terang Zean. "Kamu kuat bawa mobil, kan? Atau Papa minta supir untuk jemput aja?" tanya Wira pada Kenzie. Karena tak ingin mengambil resiko terburuk, dengan kondisi Ken yang sedang tak baik malah memaksakan untuk mengemudi."Aku bisa kok, Om," sahut Kalina ramah yang mendapatkan anggukan dari Wira."Nanti Kalina istirahat di rumah aja, ya. Sekalian bisa mantau kondisi Kenzie. Biasanya dia kalau lagi sakit suka rada ...""Ma ..." timpal Ken dengan ocehan mamanya.Norin malah tersenyum melihat ekspressi putranya yang tak terima dengan perkataannya.Kalina menarik kembali tangannya karena tak

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 49

    Menyambar tangan Kalina dengan cepat dan menarik gadis itu hingga jatuh ke pelukannya. Dia berusaha lepas, tapi tentu saja tak ia lepaskan."Kak!""Apa aku ada salah? Kenapa sikapmu begini padaku?"Kalina diam. Ingin rasanya membalas pelukan ini, tapi bertahan untuk tak melakukan. Bingung harus mengeluarkan kata-kata apalagi. Di satu sisi, ia takut sikap Kenzie membuatnya baper sendiri. Tapi kalau mengakui perasaannya, tentu saja itu terasa memalukan. Dirinya sadar diri, seperti apa sosok gadis yang disukai oleh cowok ini. Yang jelas, ia tak termasuk ke dalam list itu."Lepasin aku, Kak," pinta Kalina."Nggak akan."Tapi di saat bersamaan, ponsel milik Ken malah berdering. Membuatnya mau tak mau malah melepaskan Kalina dari pelukannya. Bahkan dia dengan cepat berlalu pergi dari hadapannya."Kalina!"Ingin menyusul, tapi nama yang tertera di layar ponsel membuat niatnya terhenti."Ya, Pa.""Ken, kamu di mana, Nak? Serena udah ketemu? Mama udah lapor pihak kepolisian, tapi ternyata ..."

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 48

    Kalina langsung tersentak saat mendengar perkataan itu. Karena posisinya masih fokus dengan pikirannya. Langsung menghapus air mata yang membasahi kedua pipinya dengan kasar."A-apa, Kak?" Berusaha tetap tenang, dengan senyuman singkat yang ia berikan pada Kenzie.Ken menatap fokus pada Kalina, seakan sedang menelisik jauh ke dalam dua bola mata yang tampak memerah itu. Bagaimanapun dia berbohong, tetap saja ia akan peka."Kenapa nangis lagi?""Enggak," jawab Kalina.Ken mengapus air bening yang masih tampak tergenang di pipi Kalina dengan jemarinya. Tapi, sedikit terhenti ketika fokus matanya tertuju pada luka yang tampak di sudut bibir gadis itu."Masih membohongiku?""Aku baik-baik saja," ujar Kalina mengelakkan tangan Ken yang masih berada di wajahnya. Sentuhan Ken di wajahnya ... kenapa terasa begitu hangat hingga rasanya sampai menyentuh hatinya.Tiba-tiba hatinya kembali sedih, ketika mengingat keadaan Serena."Kak, apa Eren akan baik-baik aja? Aku takut dia kenapa-kenapa. Anda

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 47

    Setelah mendapatkan telepon dari Kalina, Zean dan Ken segera menuju tempat yang di maksud. Yap, sekolahan. Tempat yang di awal jadi tempat pencarian dan tak menemukan apa apa, tapi justru di sanalah mereka berada.Zean mengemudi dengan kecepatan tinggi ... berharap cepat sampai. Jujur saja, hatinya terasa tak baik-baik saja saat ini. Bahkan sedari tadi siang Serena menghilang tak ada kabar, ditambah lagi dengan perkataan Kalina di telepon. Itu membuktikan jika feelingnya benar-benar terjadi.Kenzie menyenderkan punggungnya, dengan kedua mata yang ia pejamkan. Kondisinya sedang tak sehat, di saat adiknya dalam masalah. Tiba-tiba bersyukur dengan adanya Zean ... jadi seseorang yang bisa diandalkan perihal Serena. Tapi, kenapa hatinya malah justru fokus pada Kalina?"Lo baik-baik aja, kan?" tanya Zean pada Ken.Kenzie itu sedang sakit, jadi wajar jika ia khawatir akan kondisi sobatnya. Padahal tadi sudah ia minta untuk tetap di rumah, tapi tahu sajalah seperti apa kekeraskepalaan Ken sep

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status