Share

BAB : 18

Penulis: Soffia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kalina dengan langkah cepat mendahului Eren dan menghentikan niat sobatnya yang sudah siap membuka pintu kamar Ken.

Wajah Kalina sudah terlihat pucat, pasi, dan cemas.

“Ren ... jangan bilang kalau di dalam ada Kak Ken?”

“Lo pikir gue mau ngapain lagi kalau bukan ngelabrak tu cowok!”

“Beb ... sepertinya ini ada something problem deh di antara kita berdua. Kuyy, gue jelasin lagi. Dia nggak ...”

Belum sempat perkataan Kalina selesai, tiba-tiba pintu dibuka dari arah dalam, membuat ia yang tadinya menghambat langkah Eren di depan pintu, malah jatuh. Bukan, lebih tepatnya jatuh bersandar ke badan si pemilik kamar.

Menyebalkan, bukan ... ini masih pagi dan dua bocah ini sudah heboh di depan kamarnya. haruskah ia ikat mereka di tiang agar kehidupannya sedikit tenang?

Kalina dan Ken fokus pada masing-masing, tapi Eren yang kesal, malah langsung menarik sobatnya yang masih nemplok di badan kakaknya.

“Kak Ken, kamu benar-benar keterlaluan!”

Sebuah tonjokan langsung ia arahkan tepat di ulu hati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 19

    Setelah hal menghebohkan terjadi di kamar Ken, Eren memilih untuk kembali mendekam di kamar sambil nonton TV. Mumpung kakaknya sedang punya urusan pribadi dengan Kalina, jadi ia bisa tidur tanpa gangguan.Sebuah ketukan pintu tiba-tiba membuatnya kembali terjaga.“Non!!”“Sepertinya tak ada hari libur di kehidupan gue,” berengutnya segera bangun dan beranjak dari tempat tidur ... kemudian berjalan malas menuju pintu.Pintu terbuka, mendapati bibik yang sudah ada di depannya.“Apa, bik?”“Di bawah ada Den Zean, Non,” jawab Bibik.“Oke,” responnya berjalan gontai menuju lantai bawah.Yap, cowok dengan tampang yang bisa membuat cewek manapun akan dibuat meleleh, ia dapati duduk di ruang tamu. Ya, dia masih kurang kerjaan seperti sebelum sebelumnya, yang pagi pagi buta sudah datang ke rumah. Mau siang, malam, pagi ... dia sudah seperti anggota rdalam rumah ini saja.“Apa, Kak?”Zean mentap fokus ke arah Eren, kemudian memasang wajah bingung.“Aku nyariin Ken,” ungkapnya.Apa-apaan ini? Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 20

    Ayolah ... jangan berharap yang muluk-muluk pada Zean ataupun Ken. Kencan kata Zean? Yang benar saja. Dia ataupun kakaknya tak akan bersikap layaknya pacar pacar manusia yang lain.Kalina berniat masuk ke dalam mobilnya, tapi Ken malah menghentikan niat gadis itu. Udahlah ... udah cukup kemarin cowok ini membuatnya mati begadang, sekarang jangan lagi. Karena sungguh, rasanya agak menyakitkan kalau diingat.“Kenapa, Kak?”“Bareng mobilku.”“N-nggak usah, Kak. Aku bawa mobil sendiri aja,” tolaknya dengan benar benar yakin.Jika berdua dengan Ken di dalam satu mobil, yakin saja jika dia akan bersikap aneh aneh lagi. Jantungnya cuman satu, kalau yang satu berhenti berdetak karena tak tahan akan sikap sikap Ken, bisa meninggoy dirinya.Plisss ... jangan lagi ia harus menerima cobaan untuk berhadapan langsung dengan Ken. Cobaan banget buat hatinya yang kaitannya juga seakan mau terlepas saja.“Kalau gitu aku bareng Kalina aja,” respon Eren.“Jangan lupakan, pacarmu di sini,” sahut Zean yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 21

    Kalina dan Ken berada di sebuah pusat perbelanjaan. Saat hendak memasuki sebuah brand pakaian wanita, Kalina malah menghentikan langkahnya ketika di depan pintu masuk.“Kenapa?” tanya Ken.“Kak, sepertinya otak Kakak sedang bermasalah deh,” ujar Kalina.“Maksud kamu apa?” Berani-beraninya mengatakan otaknya bermasalah. Padahal tadinya tak sanggup mengeluarkan kata kata di depannya.Kalina meletakkan tepalak tangannya di dahi Ken, untuk memastikan apakah dia masih baik-baik saja atau tidak. Kali aja suhu tubuhnya meningkat.Ken menyingkirkan tangan Kalina di dahinya.“Kamu pikir aku sedang sakit?”“Sepertinya begitu,” jawabnya. “Otakmu bermasalah, ya, Kak? Atau di rumah tadi mengalami benturan?”Ken menatap Kalina horor. Apa-apaan gadis ini mengatakan otaknya bermasalah, dikira dirinya sedang berada dalam mode tak normal kali, ya.“Kalina ... kamu itu sahabat dari adikku, kan?”Kalina mengangguk cepat. Ya ... berharap banyak dalam hatinya ada status tambahan untuknya dari Ken. Hmm ...

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 22

    Mencoba membuka matanya yang terasa berat untuk dibuka. Seperti seonggok iblis sedang bertengger di kelopak matanya.Ia ingat, tadi siang bersama dengan Zean di kamar ini melakukan ... bukan, hanya ciuman. Lalu, apalagi? Ia bahkan tak ingat. Apa matanya begitu mengantuk hingga tak mengingat kejadian tadi siang. Ah, semoga saja ia tak sampai melakukan hal aneh-aneh tadi dengan dia.Duduk dengan mata yang masih mengantuk parah. Memeriksa kondisi pakaiannya yang ... lega, untungnya semua masih normal. Bukan berpikiran buruk pada Zean, hanya saja siapa yang dapat menebak apa yang akan terjadi, kan.Mengarahkan pandangan pada jam di dinding. “Gila! Udah mau jam 12 malam dan gue baru melek. Astaga! Berasa habis minum obat tidur satu botol.” Tersentak kaget. Berpikir jika ini masih sore. Ternyata sudah tengah malam.Menyingkirkan selimut yang menutupi badannya dan mulai beranjak dari tempat tidur.“Kak Zean juga main pergi gitu aja,” gerutunya.Dengan langkah gontai berjalan menuju pintu kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 23

    Haruskah waktu begitu cepat berputar. Ayolah, ia baru tidur beberapa menit yang lalu dan sekarang sudah pagi aja. Apa jam nya yang salah? Sepertinya tidak, karena sedari tadi ia sudah mendengar gedoran pintu kamar. Itu permulaan, tapi sekarang justru kehebohan mamanya langsung menyerang pendengarannya.“Mama ... aku masih ngantuk. Lima menit lagi, ya,” rengeknya kembali merebahkan badan. Sedangkan Kalina, sobatnya itu justru sudah melipir langsung menuju kamar mandi. Sepertinya dia tak tahan dengan suara terompet mamanya saat membangunkan.“Kakakmu udah siap mau sarapan, kamu masih anteng dibalik selimut. Cepatan bangun! Kalau enggak ...”Serena langsung bangun dan beranjak dari tempat tidur dengan cepat sebelum mendengar ancaman itu. Sebelum mendengar pun, ia sudah memastikan ancaman apa yang akan diberikan mamanya.Melihat tampang ciut Eren yang langsung berlari menuju kamar mandi, membuat Norin terkekeh. Apalagi saat mendengar kehebohan dua gadis itu di kamar mandi. Bagaimana tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 24

    Mondar-mandir dengan rasa cemas yang menyelimuti hatinya. Bekas darah yang sudah mengering di seragamnya masih tercium bau anyir, itupun terabaikan akan perasaan cemasnya akan kondisi Kalina.Ayolah, sobatnya itu tak punya keluarga di sini, bagaimana mungkin ia bisa tenang. Pikiran buruk langsung menyeruak memenuhi isi otaknya. Berpikir jika luka yang dia terima hanya luka kecil, tapi ternyata lumayan dalam hingga harus mendapatkan beberapa jahitan.“Serena.”Panggilan itu membuat Eren yang panik dan khawatir seketika berbalik badan saat ada yang menyebut namanya.“Kak Zean.”Langsung saja ia menghampiri Zean dan memeluk cowok itu erat. “Aku takut Kalina kenapa-kenapa, Kak,” ujarnya.“Udah, kamu tenang aja. Dokter pasti akan melakukan hal yang terbaik,” terang Zean menenangkan hati Eren.Tak lama kemudian Ken juga datang. Tebaklah seperti apa tampang kakaknya itu saat ini. Berasa mengkhawatirkan kekasih pujaannya tahu, nggak. Itu terlihat jelas di wajah dia.“Di mana dia?”“Masih dita

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 25

    “Kamu mau kemana?” tanya Norin pada Eren yang sudah siap seperti mau pergi.“Rumah sakit, Ma ... nemenin Kalina. Kebayang kalau Kakak yang di sana, auto masuk ICU Kalina ntar mendapatkan sikap aneh putra mama yang satu itu,” jelas Eren tertawa.Bukan apa-apa, hanya berpikir saja kalau Kalina berada dekat Ken kan bawaannya auto meninggoy. Bisa heboh kan jadinya. Diberikan sikap manis saja, udah bikin mata sobatnya itu tak tidur semalaman, apa kabar kalau ken menjaga dia.“Ini Mama mau ke rumah sakit sama Papa. Kamu di rumah aja, nanti Ken Papa suruh pulang” jelas Wira yang sudah bersiap.Eren mengangguk setuju atas saran mamanya.Terdengar suara deru mobil memasuki area pekarangan rumah. Bisa dipastikan siapa yang datang. Tak lama langkah kaki itu memasuki rumah.“Loh, kok Kakak pulang? Kalina sendirian dong,” komentar Eren ketika tahu kalau yang datang adalah kakaknya.Segera berjalan menemui dia yang baru turun dari mobil.“Kok Kakak pulang?” “Males aku nemenin dia. Cerewet, Aneh,”

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 26

    Pagi ini dirinya berangkat sekolah masih diantar oleh kakaknya tercinta, tersayang dan ternyebelin. Terkadang berharap banyak jika Ken segera punya gebetan agar tiap pagi dia punya tugas mengantar pacarnya kerja atau apapun itu. Hingga dirinya bisa bawa mobil sendiri. Berasa anak manja banget dirinya yang harus diantar jemput sekolah dan kemanapun nggak dapat ijin bawa mobil sendiri.“Kakak kuliah?” tanya Eren saat mobil berhenti di dekat gerbang sekolah.Ken mengangguk menanggapi pertanyaan adiknya.“Kak Zean?”Ken memberikan tatapan tajamnya pada Eren. “Kamu pacarnya atau bukan, sih? Harusnya tahu kapan dia kuliah dan kapan jadwalnya libur. Jangan hanya dia saja yang mengetahui segalanya tentang kamu.”Eren memutar bola matanya malas saat ocehan Ken kembali menyerangnya. Padahal biasanya ia bertanya juga aman-aman aja, kenapa sekarang malah sewot. Fiks lah, dia memang lagi PMS.Menyambar dan mencium punggung tangan kakaknya itu. “Aku masuk dulu,” pamitnya.“Suruh dia menemuiku,” res

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 40

    Di perjalanan Zean tak langsung bertanya atau membahas perihal masalah yang sedang dipikirkan Serena. Takut, jika mood gadis ini masih mode kesal. Baru juga adem dengannya, masa iya udah mau panas lagi.“Kenapa menatapku terus, sih?” tanya Serena saat setengah perjalanan.Zean malah tersenyum menanggapi pertanyaan yang diberikan Serena padanya. Bukan apa apa, hanya saja ia lega saat gadis ini mengeluarkan suaranya yang sedari tadi justru malah dia.“Akhirnya aku lega, saat kamu sudah normal kembali,” ungkap Zean. “Berdua denganmu di dalam mobil, tapi kamu cuman diam seribu bahasa. Jujur saja, aku berpikir jika aku sudah melakukan kesalahan apalagi padamu,” tambahnya menjelaskan.“Berhenti sebentar, bisa?”Zean mengangguk. Kemudian mencari posisi yang aman untuk menepi dan menghentikan laju kendaraannya.Mobil berhenti, kemudian Zean menanggalkan safety belt yang melilit badannya. Ia menatap fokus pada Serena yang duduk di sampingnya.“Ada apa, hem?”Serena merentangkan kedua tanganny

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 39

    Serena menghampiri orang tuanya yang duduk di ruang keluarga. Kemudian menatap keduanya bergantian dengan pandangan serius. Seakan tahu jika ia ingin bicara sesuatu, papanya langsung menutup buku yang beliau baca.“Ada apa, Ren?”“Mama sama Papa akan lama di sini, kan?” tanyanya langsung.Pasangan suami istri itu saling melempar pandang, kemudian kembali fokus pada gadis belasan tahun yang sedang menatap keduanya serius.Menghela napasnya dengan berat, ketika tanpa harus mendapatkan jawaban langsung, ia sudah bisa menebak jawabannya dari reaksi keduanya dalam menanggapi pertanyaannya.“Nggak usah dijawab, karena aku sudah tahu jawabannya,” ujarnya langsung dengan wajah tak baik.Di saat yang bersamaan, Ken yang baru pulang, ikut duduk di antara ketiganya.“Ada apa?” tanyanya melihat reaksi orang tua dan adiknya yang tampak takbaik baik saja. “Ada masalah?”“Aku kadang heran, antara memiliki orang tua atau enggak, sih.” Mulai bicara dan mengeluh dengan apa yang sedang dirasakannya. Ter

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 38

    Sampai di rumah, Kalina langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah ... sedangkan Serena malah ngobrol dengan Zean di dalam mobil.“Ada tugas dari sekolah?”“Dari sekolah nggak ada, sih ... cuman aku nggak tahu ntar kalau dari Kak Ken,” jawabnya malas. Kemudian menatap takut takut ke arah Zean. “Jangan bilang kalau Kakak mau ngasih aku tugas.”Zean mencubit pipi Serena gemas. Kebiasaan dirinya yang suka ngasih tugas, pas bilang nggak ada tugas dia udah horor duluan.“Ntar malam kita makan di luar, ya,” ajak Zean.Serena langsung memasang wajah cemas.“Jangan bilang padaku kalau kamu mau pergi lagi.”“Kamu mau aku pergi?”“Jangan dong,” respon Serena langsung. “Kakak nggak boleh kemana mana kecuali jika aku mengijinkan.”Zean malah tertawa kecil mendengar perkataan Serena.“Baiklah, aku nggak akan pergi tanpa ijin darimu. Tapi, bisa, kan, nanti malah makan di luar denganku?”Mengangguk cepat dengan senyuman penuh bahagia menanggapi ajakan Zean.“Sana masuk. Aku nggak mampir, ya.

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 37

    Kalina dan Serena berjalan melewati lorong lorong kelas, ketika jam pulang sekolah ... sambil ngobrol dan bercanda. Seketika langkah keduanya terhenti saat seorang guru memanggil.“Ada apa ya, Pak?” tanya Serena.“Kalian berdua ikut saya ke ruang BK, ya.”“Apa kita lakuin kesalahan, Pak?”Tak mendapatkan jawaban hingga keduanya hanya mengekori langkah guru itu. Sampai di ruangan yang di maksud, agak kaget karena di sana ternyata juga ada Sandra dan Glenn. Sudahlah, jangan ditanyakan lagi apa masalah ... udah bisa ketebak.Lihatlah tampang songong Glenn, yang bahkan rasanya ingin ia cakar saking kesalnya. Ini bukan karena permasalahannya lagi, tapi justru karena di sudah menyakiti Kalina.“Maaf, Pak ... ada apa, ya?” tanya Serena seolah tak tahu permasalahannya.Glenn berdecak ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan Serena. “Pura pura nggak tahu,” berengutnya dengan nada kesal emnatap ke arah Serena.Serena langsung panas dong, ketika mendengar perkataan Glenn. Berusaha untuk tak

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 36

    Sampai di luar, Ken langsung disambut oleh Serena. Gadis itu menyodorkan telapak tangan ke arahnya.“Apa?”“Jajanku.”“Minta Papa sana.” Padahal ia sedang mengerjai adiknya.Dengan muka malas, Serena berniat kembali lagi ke dalam rumah untuk meminta uang jajan pada papanya. Hanya saja Zean menahan niatnya.“Kelamaan, udah telat ini, Ren,” ujar Zean menarik gadis itu untuk segera masuk ke dalam mobil.”Zean mengantarkan Eren ke sekolah, sementara Ken lanjut menuju kampus. Setidaknya ada waktu sekitar beberapa bulan lagi hingga akhirnya status siswi SMA ini lepas dari gadis yang usianya sudah menginjak 18 tahun.Sampai di depan gerbang sekolah, mobil terhenti. Eren menyambar dan mencium punggung tangan Zean untuk pamit. Kebiasaan, karena sikap ini juga ia lakukan pada Ken.“Aku masuk dulu, Kak,” pamitnya.“Bukannya barusan minta jajan?”Serena tersenyum, ketika Zean malah benar benar menyodorkan uang jajan untuknya.“Ish, Kak Zean apaan, sih. Aku masih punya uang, kok. Jangan melakukan

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 35

    Saat sampai di dalam rumah, keduanya mendapati Norin dan Wira berada di ruang tamu. Bukan hanya pasangan suami istri itu, tapi juga dengan Ken yang berada di antara mereka.“Serena Sayang, kamu bikin kita semua khawatir tahu nggak,” ujar Norin langsung mengahampiri putri semata wayangnya itu. “Udah pergi nggak ada kabar, nggak pulang ... dan sekarang sama Zean.”Serena langsung mode gugup.“Lain kali kalau pergi nggak jelas lagi, uang jajan kamu benar benar papa potong,” ancam Wira.“Yahh ... jangan dong, Pa,” berengutnya. “I-ini nggak seperti yang Mama bayangkan, kok. Aku cuman benar benar nginep doang di rumahnya Kak Zean. Oke.”Zean malah tersenyum seakan sedang meledek perkataannya. Awas saja kalau dia sampai bicara aneh aneh perkara sikapnya tadi. Dia kan suka gitu ... sukka sekali kalau ken mengomelinya.Meskipun Norin dan suaminya sudah tahu dari semalam, jika Eren bersama dengan Zean ... tetap saja naluri sebagai orang tua akan tetap khawatir jika anak gadisnya tak pulang ke r

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 34

    Mulai menarik tanktop yang menutupi badannya ke atas, tapi saat benda itu sudah terbuka hingga menampakkan bagian perutnya, dengan cepat Zean menahan.Langsung bangun dan menyambar sweater milik Eren, kemudian mengenakan pada gadis itu ... kemudian membawa dia ke pelukannya.“Kamu pikir aku cowok seperti apa, hem? Yang begitu gampangnya kamu berikan tubuhmu. Satu hal yang harus kamu tahu, Ren ... cintaku padamu, bukan karena napsu, tapi pake hati.”“Jangan tinggalin aku,” tangis Eren dalam dekapan Zean. “Aku mau sama kamu.”Zean menangkup wajah Eren, kemudian mencium lembut bibir yang tampak memerah itu.“Nggak akan pernah,” ucapnya.Serena langsung duduk dan menatap fokus pada Zean.“Janji padaku?” Serena mengarahkan jari kelingkingnya pada Zean, berharap dapat balasan sebuah ikatan janji.Zean malah tersenyum mendapatkan sikap semacam itu.“Aku bukan temanmu, tapi kekasihmu. Tak berlaku janji seperti ini untukku.”Zean mendekatkan wajahnya pada Eren, hingga tatapan keduanya beradu d

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 33

    “Pelan pelan makannya, Sayang,” komentar Norin.Ken menyodorkan air minum pada Kalina, tapi dia malah tak menerimanya.“Ini nggak ku kasih racun,” ujar Ken.Norin mencubit lengan Ken karena terus saja menjahili Kalina. Entahlah, ia pikir putranya akhir akhir ini sedikit bersikap aneh pada sahabat Eren. Bukan hanya Ken, tapi Kalina juga seperti itu. Berada di sekitar Ken, tampak jelas jika dia agak was was.“Apa Kenzie melakukan sesuatu padamu, Nak?”Mata Kalina langsung membola saat mendengar pertanyaan yang diajukan Norin padanya. Masa iya harus jawab jujur, kalau Ken udah melakukan sesuatu yang bikin dirinya mabuk. Mabuk cinta lebih tepatnya.Mengarahkan pandangan pada Ken, tapi lihatlah dia ... malah tersenyum sambil menaik turunkan kedua alisnya. Apa apaan maksudnya itu?“Sangat baik, Tante,” respon Kalina singkat, lengkap dengan senyuman manis yang ia umbar. Hanya saja dalam hatinya ia sedang menggerutu kesal.Selesai sarapan, sesuai intruksi mamanya ... Ken mengantarkan Kalina b

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 32

    Hanya fokus memandangi dia yang tertidur nyeyak di dekapannya. Bahkan saat berniat untuk beralih posisi saja, dia seakan tahu saja hingga menahannya untuk tetap di posisi yang sama.Tersenyum puas saat apa yang ia inginkan benar benar terjadi. Akan ia buat gadis ini benar benar akan jatuh dalam dekapannya, hingga bahkan tak berpikir untuk berpaling walau hanya sedetik. Di dalam pikiran dia, hanya akan ada dirinya.“Kak Zean, jangan pergi,” rengek Eren yang posisinya masih dalam keadaan tidur. “Aku cinta sama kamu.”Dalam alam nyata sudah mendapatkan dia, setidaknya makin bahagia ketika dirinya juga bisa menghiasi alam mimpinya.“Sikapmu yang seperti ini, bagaimana aku nggak sedih saat kamu malah menolakku untuk lebih serius menjalin hubungan denganmu.” Mengelus dan mencium pucuk kepala gadis itu dengan lembut. “Aku nggak mempermasalahkan bagaimana sikapmu, karena aku cinta padamu tulus terima kamu apa adanya.”Butuh waktu yang lumayan lama untuknya bisa bertahan dan mengungkap semua p

DMCA.com Protection Status