Share

BAB 12 : Meresahkan

Penulis: Soffia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sampai di rumah, Ken kembali menggendong adiknya itu dan mendudukkan di sofa. Ia bukan orang yang suka pasrah saat adiknya ditindas dan disakiti begini, tapi untuk membalas, dirinya juga punya cara tersendiri.

Eren menanggalkan sepatunya dan memeriksa kakinya yang sakit. Bukan luka, ini lebih ke rasa ngilu karena terkilir.

Ken kembali dari dapur dengan sebuah mangkok berisi air hangat dan handuk berukuran kecil.

“Bagian mana yang sakit?” tanyanya pada Eren.

“Ini,” tunjuknya pada bagian pergelangan kakinya yang mulai terlihat membengkak. “Pelan-pelan, ini sakit,” rengeknya saat tangan kakaknya mulai mengompres bagian yang sakit itu.

“Ini juga pelan,” komentar Ken.

Rengekan demi rengekan makin menghantam pendengaran Ken. Kadang Eren malah memukul tangannya agar menghentikan aksinya itu.

“Kalau nggak dipijat begini, kamu mau kakimu nggak bisa dibawa jalan?”

Ken mulai mengoceh.

“Tapi ini benar-benar sakit, aku berasa mau nangis.”

“Udah, nangis aja sesukamu,” respon Ken kembali berfokus pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB 13 : Kenapa Malah Rindu

    Pagi ini Eren turun dari anak tangga dengan perlahan. Apalagi kalau bukan karena kakinya yang masih terasa ngilu untuk diajak berjalan cepat. Bisa-bisa memaksakan ia malah berguling-guling di tangga. Endingnya bakalan patah, bukan terkilir lagi.Mendapati Ken sudah duduk di kursi menikmati sarapan yang sudah disiapkan Bibik.“Pagi, Kak,” sapanya.“Gimana kakimu?”“Udah baikan, hanya dikit ngilu aja.”Ia mulai menikmati sarapannya, tapi tiba-tiba terhenti saat merasakan kalau Ken menatapnya terus. Membuatnya risih saja, meskipun yang memperhatikan adalah kakaknya sendiri.“Kenapa ngeliatinnya gitu amat, sih?” tanyanya masih terus menikmati makanannya.Ken menyandarkan punggungnya di kursi, sambil bersidekap dadda, menatap sang adik dengan tatapan penuh selidik.“Bicara apa semalam sama Zean?” tanya Ken.“Bicara apa?”“Aku lagi nanya, Ren,” keluhnya.“Nggak ada apa-apa.”“Jangan berbohong.”Eren sedikit bingung harus mengatakan apa. Ia menghentikan aktifitas makannya dan mengelap bibirn

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB 14 : Kakak Ras Pacar

    Pulang sekolah, ia diantar oleh Kalina. Bukan, lebih tepatnya ia yang meminta, sekalian mau mengajak sobatnya itu menemaninya di rumah. Sebelumnya Kalina jarang mau, tapi kali ini atas paksaannya, akhirnya dia mau. Alasan dia menolak hanya satu, sih ... apalagi kalau bukan takut sama kakaknya. Padahal Ken itu nggak ngapa ngapain dia, loh, ya ... tapi dia bilang saat Ken menatapnya, rasanya kok nakutin.“Kak Ken nggak di rumah, kan?” tanya Kalina memastikan, saat sampai di rumah Eren.“Belum pulang, mungkin sore. Katanya ada kuliah tambahan.” Ini entah jawaban yang ke berapa kali ia berikan. Lagi lagi dia memastikan dengan terus bertanya.“Syukurlah,” leganya.“Kenapa juga jadi takut begitu sama dia, sih ... kakak gue nggak makan orang, kok.”Iya, nggak makan orang ... tapi tatapan dia saja mampu membuat otaknya berhenti bekerja.“Ngeri gue. Ditatap sama Kak Ken aja, itu nyali gue langsung menciut kayak kerupuk kesiram air. Berasa lagi ditatap dewa Yunani.”“Sama siapa? Zeus, Poseidon

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB 15 : Mengaku Pacar

    Anggaplah ia hanya berani bicara di belakang, tapi berhadapan langsung dengan Zean, jujur saja ia tak seberani itu. Kalau berani, sudah ia telepon Zean dari kemarin-kemarin. Tapi nyatanya apa, ia malah dengan bodohnya malah bertanya pada ken ... yang nyatanya malah membuatnya merasa malu saja.Saat Eren hendak menghentikan sebuah taksi, Zean menyambar tangan gadis itu dan langsung menarik ke pelukannya.“Aku merindukanmu,” ucap Zean langsung.Seketika Eren dibuat diam saat Zean memeluknya erat. Tapi saat sadar, dengan cepat ia melepaskan diri dari pelukan Zean.“Maksud Kakak apa?” tanyanya.Zean menangkup wajah Eren, agar fokus gadis ini hanya padanya.“Kamu memang adik dari sahabatku. Tapi, status itu bisa berubah, kan? Hatiku nggak bisa berbohong, saat rasa sayangku melebihi rasa yang diberikan Ken padamu. Saat kamu sedih, aku berharap jadi tempat pertamamu bersandar. Aku mau kamu terus merasa nyaman saat di dekatku. Tapi ternyata aku salah, saat kau bilang tak ada rasa.”Eren diam,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 16

    Setelah adegan yang mengundang jantungnya jadi tak beraturan itu, Ken mengantarkannya menuju mobilnya terparkir di restoran yang pertama. Berharap ini nyata. Ya, memang nyata ... tapi kenyataan pahit yang harus ia terima karena semua kejadian barusan hanyalah permainan yang dibuat oleh ken demi menghindari gadis bernama Siska.“Maaf, Kak ... yang tadi itu aku nggak bermaksud apa-apa, kok. Soalnya aku bingung mau ngasih jawaban apa pada dia, dan Kakak juga nggak ngasih tahu sebelumnya,” jelas Kalina tak enak.Ken malah menatapnya dingin. Apa dia berniat mengeluarkan kebiasaan itu lagi. Menatap bagaikan seekor beruang kutub utara yang kelaparan. Lagi lagi membuatnya salah tingkah.“Aku memang sengaja melakukannya,” respon Ken.“Sengaja?” bingung Kalina.“Sengaja mendengarkan jawaban yang pertanyaannya tiba-tiba. Karena jawabannya pasti berasal dari hati, tanpa harus membolak-balik buku.”Kalina makin dibuat pusing menghadapi pernyataan demi pernyataan yang diberikan Ken padanya. Sudah t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 17

    Ini adalah hari minggu, tapi justru ia malah bangun lebih awal. Bahkan kini dirinya sudah berada di kamar Ken. Apalagi kalau bukan meminta penjelasan tentang kekesalannya pada Zean semalam.“Kak, bangun dong.” Berusaha menerjang Ken dengan renegkan dan suara berisiknya.“Ini masih pagi buta dan kamu sudah membuat kehidupan kakakmu itu terganggu,” respon Ken masih di posisi tidurnya.Dia tak tahu saja, jika semalam kakaknya ini tidur sudah dini hari gara gara ngerjain tugas kampus dan sekarang datang kaum hawa yang mengganggu tidurnya yang baru beberapa detik berlangsung.“Aku butuh penjelasan, Kak. Kalau enggak, aku bakalan terus mengganggumu. Bahkan aku akan mengganggu sampai ke dalam mimpimu,” ancamnya tak putus asa.Sudah menutupi telinganya dengan bantal, tapi tak mempan sama sekali menghindarkan ocehan Eren. Apa semua wanita selalu begini, mengganggu lewat suara.Ken bangun dan duduk dihadapan Eren. Bahkan matanya saja berasa begitu berat untuk dibuka. “Tanya Zean aja, Dek. Ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 18

    Kalina dengan langkah cepat mendahului Eren dan menghentikan niat sobatnya yang sudah siap membuka pintu kamar Ken.Wajah Kalina sudah terlihat pucat, pasi, dan cemas.“Ren ... jangan bilang kalau di dalam ada Kak Ken?”“Lo pikir gue mau ngapain lagi kalau bukan ngelabrak tu cowok!”“Beb ... sepertinya ini ada something problem deh di antara kita berdua. Kuyy, gue jelasin lagi. Dia nggak ...”Belum sempat perkataan Kalina selesai, tiba-tiba pintu dibuka dari arah dalam, membuat ia yang tadinya menghambat langkah Eren di depan pintu, malah jatuh. Bukan, lebih tepatnya jatuh bersandar ke badan si pemilik kamar.Menyebalkan, bukan ... ini masih pagi dan dua bocah ini sudah heboh di depan kamarnya. haruskah ia ikat mereka di tiang agar kehidupannya sedikit tenang?Kalina dan Ken fokus pada masing-masing, tapi Eren yang kesal, malah langsung menarik sobatnya yang masih nemplok di badan kakaknya.“Kak Ken, kamu benar-benar keterlaluan!”Sebuah tonjokan langsung ia arahkan tepat di ulu hati

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 19

    Setelah hal menghebohkan terjadi di kamar Ken, Eren memilih untuk kembali mendekam di kamar sambil nonton TV. Mumpung kakaknya sedang punya urusan pribadi dengan Kalina, jadi ia bisa tidur tanpa gangguan.Sebuah ketukan pintu tiba-tiba membuatnya kembali terjaga.“Non!!”“Sepertinya tak ada hari libur di kehidupan gue,” berengutnya segera bangun dan beranjak dari tempat tidur ... kemudian berjalan malas menuju pintu.Pintu terbuka, mendapati bibik yang sudah ada di depannya.“Apa, bik?”“Di bawah ada Den Zean, Non,” jawab Bibik.“Oke,” responnya berjalan gontai menuju lantai bawah.Yap, cowok dengan tampang yang bisa membuat cewek manapun akan dibuat meleleh, ia dapati duduk di ruang tamu. Ya, dia masih kurang kerjaan seperti sebelum sebelumnya, yang pagi pagi buta sudah datang ke rumah. Mau siang, malam, pagi ... dia sudah seperti anggota rdalam rumah ini saja.“Apa, Kak?”Zean mentap fokus ke arah Eren, kemudian memasang wajah bingung.“Aku nyariin Ken,” ungkapnya.Apa-apaan ini? Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 20

    Ayolah ... jangan berharap yang muluk-muluk pada Zean ataupun Ken. Kencan kata Zean? Yang benar saja. Dia ataupun kakaknya tak akan bersikap layaknya pacar pacar manusia yang lain.Kalina berniat masuk ke dalam mobilnya, tapi Ken malah menghentikan niat gadis itu. Udahlah ... udah cukup kemarin cowok ini membuatnya mati begadang, sekarang jangan lagi. Karena sungguh, rasanya agak menyakitkan kalau diingat.“Kenapa, Kak?”“Bareng mobilku.”“N-nggak usah, Kak. Aku bawa mobil sendiri aja,” tolaknya dengan benar benar yakin.Jika berdua dengan Ken di dalam satu mobil, yakin saja jika dia akan bersikap aneh aneh lagi. Jantungnya cuman satu, kalau yang satu berhenti berdetak karena tak tahan akan sikap sikap Ken, bisa meninggoy dirinya.Plisss ... jangan lagi ia harus menerima cobaan untuk berhadapan langsung dengan Ken. Cobaan banget buat hatinya yang kaitannya juga seakan mau terlepas saja.“Kalau gitu aku bareng Kalina aja,” respon Eren.“Jangan lupakan, pacarmu di sini,” sahut Zean yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 40

    Di perjalanan Zean tak langsung bertanya atau membahas perihal masalah yang sedang dipikirkan Serena. Takut, jika mood gadis ini masih mode kesal. Baru juga adem dengannya, masa iya udah mau panas lagi.“Kenapa menatapku terus, sih?” tanya Serena saat setengah perjalanan.Zean malah tersenyum menanggapi pertanyaan yang diberikan Serena padanya. Bukan apa apa, hanya saja ia lega saat gadis ini mengeluarkan suaranya yang sedari tadi justru malah dia.“Akhirnya aku lega, saat kamu sudah normal kembali,” ungkap Zean. “Berdua denganmu di dalam mobil, tapi kamu cuman diam seribu bahasa. Jujur saja, aku berpikir jika aku sudah melakukan kesalahan apalagi padamu,” tambahnya menjelaskan.“Berhenti sebentar, bisa?”Zean mengangguk. Kemudian mencari posisi yang aman untuk menepi dan menghentikan laju kendaraannya.Mobil berhenti, kemudian Zean menanggalkan safety belt yang melilit badannya. Ia menatap fokus pada Serena yang duduk di sampingnya.“Ada apa, hem?”Serena merentangkan kedua tanganny

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 39

    Serena menghampiri orang tuanya yang duduk di ruang keluarga. Kemudian menatap keduanya bergantian dengan pandangan serius. Seakan tahu jika ia ingin bicara sesuatu, papanya langsung menutup buku yang beliau baca.“Ada apa, Ren?”“Mama sama Papa akan lama di sini, kan?” tanyanya langsung.Pasangan suami istri itu saling melempar pandang, kemudian kembali fokus pada gadis belasan tahun yang sedang menatap keduanya serius.Menghela napasnya dengan berat, ketika tanpa harus mendapatkan jawaban langsung, ia sudah bisa menebak jawabannya dari reaksi keduanya dalam menanggapi pertanyaannya.“Nggak usah dijawab, karena aku sudah tahu jawabannya,” ujarnya langsung dengan wajah tak baik.Di saat yang bersamaan, Ken yang baru pulang, ikut duduk di antara ketiganya.“Ada apa?” tanyanya melihat reaksi orang tua dan adiknya yang tampak takbaik baik saja. “Ada masalah?”“Aku kadang heran, antara memiliki orang tua atau enggak, sih.” Mulai bicara dan mengeluh dengan apa yang sedang dirasakannya. Ter

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 38

    Sampai di rumah, Kalina langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah ... sedangkan Serena malah ngobrol dengan Zean di dalam mobil.“Ada tugas dari sekolah?”“Dari sekolah nggak ada, sih ... cuman aku nggak tahu ntar kalau dari Kak Ken,” jawabnya malas. Kemudian menatap takut takut ke arah Zean. “Jangan bilang kalau Kakak mau ngasih aku tugas.”Zean mencubit pipi Serena gemas. Kebiasaan dirinya yang suka ngasih tugas, pas bilang nggak ada tugas dia udah horor duluan.“Ntar malam kita makan di luar, ya,” ajak Zean.Serena langsung memasang wajah cemas.“Jangan bilang padaku kalau kamu mau pergi lagi.”“Kamu mau aku pergi?”“Jangan dong,” respon Serena langsung. “Kakak nggak boleh kemana mana kecuali jika aku mengijinkan.”Zean malah tertawa kecil mendengar perkataan Serena.“Baiklah, aku nggak akan pergi tanpa ijin darimu. Tapi, bisa, kan, nanti malah makan di luar denganku?”Mengangguk cepat dengan senyuman penuh bahagia menanggapi ajakan Zean.“Sana masuk. Aku nggak mampir, ya.

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 37

    Kalina dan Serena berjalan melewati lorong lorong kelas, ketika jam pulang sekolah ... sambil ngobrol dan bercanda. Seketika langkah keduanya terhenti saat seorang guru memanggil.“Ada apa ya, Pak?” tanya Serena.“Kalian berdua ikut saya ke ruang BK, ya.”“Apa kita lakuin kesalahan, Pak?”Tak mendapatkan jawaban hingga keduanya hanya mengekori langkah guru itu. Sampai di ruangan yang di maksud, agak kaget karena di sana ternyata juga ada Sandra dan Glenn. Sudahlah, jangan ditanyakan lagi apa masalah ... udah bisa ketebak.Lihatlah tampang songong Glenn, yang bahkan rasanya ingin ia cakar saking kesalnya. Ini bukan karena permasalahannya lagi, tapi justru karena di sudah menyakiti Kalina.“Maaf, Pak ... ada apa, ya?” tanya Serena seolah tak tahu permasalahannya.Glenn berdecak ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan Serena. “Pura pura nggak tahu,” berengutnya dengan nada kesal emnatap ke arah Serena.Serena langsung panas dong, ketika mendengar perkataan Glenn. Berusaha untuk tak

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 36

    Sampai di luar, Ken langsung disambut oleh Serena. Gadis itu menyodorkan telapak tangan ke arahnya.“Apa?”“Jajanku.”“Minta Papa sana.” Padahal ia sedang mengerjai adiknya.Dengan muka malas, Serena berniat kembali lagi ke dalam rumah untuk meminta uang jajan pada papanya. Hanya saja Zean menahan niatnya.“Kelamaan, udah telat ini, Ren,” ujar Zean menarik gadis itu untuk segera masuk ke dalam mobil.”Zean mengantarkan Eren ke sekolah, sementara Ken lanjut menuju kampus. Setidaknya ada waktu sekitar beberapa bulan lagi hingga akhirnya status siswi SMA ini lepas dari gadis yang usianya sudah menginjak 18 tahun.Sampai di depan gerbang sekolah, mobil terhenti. Eren menyambar dan mencium punggung tangan Zean untuk pamit. Kebiasaan, karena sikap ini juga ia lakukan pada Ken.“Aku masuk dulu, Kak,” pamitnya.“Bukannya barusan minta jajan?”Serena tersenyum, ketika Zean malah benar benar menyodorkan uang jajan untuknya.“Ish, Kak Zean apaan, sih. Aku masih punya uang, kok. Jangan melakukan

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 35

    Saat sampai di dalam rumah, keduanya mendapati Norin dan Wira berada di ruang tamu. Bukan hanya pasangan suami istri itu, tapi juga dengan Ken yang berada di antara mereka.“Serena Sayang, kamu bikin kita semua khawatir tahu nggak,” ujar Norin langsung mengahampiri putri semata wayangnya itu. “Udah pergi nggak ada kabar, nggak pulang ... dan sekarang sama Zean.”Serena langsung mode gugup.“Lain kali kalau pergi nggak jelas lagi, uang jajan kamu benar benar papa potong,” ancam Wira.“Yahh ... jangan dong, Pa,” berengutnya. “I-ini nggak seperti yang Mama bayangkan, kok. Aku cuman benar benar nginep doang di rumahnya Kak Zean. Oke.”Zean malah tersenyum seakan sedang meledek perkataannya. Awas saja kalau dia sampai bicara aneh aneh perkara sikapnya tadi. Dia kan suka gitu ... sukka sekali kalau ken mengomelinya.Meskipun Norin dan suaminya sudah tahu dari semalam, jika Eren bersama dengan Zean ... tetap saja naluri sebagai orang tua akan tetap khawatir jika anak gadisnya tak pulang ke r

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 34

    Mulai menarik tanktop yang menutupi badannya ke atas, tapi saat benda itu sudah terbuka hingga menampakkan bagian perutnya, dengan cepat Zean menahan.Langsung bangun dan menyambar sweater milik Eren, kemudian mengenakan pada gadis itu ... kemudian membawa dia ke pelukannya.“Kamu pikir aku cowok seperti apa, hem? Yang begitu gampangnya kamu berikan tubuhmu. Satu hal yang harus kamu tahu, Ren ... cintaku padamu, bukan karena napsu, tapi pake hati.”“Jangan tinggalin aku,” tangis Eren dalam dekapan Zean. “Aku mau sama kamu.”Zean menangkup wajah Eren, kemudian mencium lembut bibir yang tampak memerah itu.“Nggak akan pernah,” ucapnya.Serena langsung duduk dan menatap fokus pada Zean.“Janji padaku?” Serena mengarahkan jari kelingkingnya pada Zean, berharap dapat balasan sebuah ikatan janji.Zean malah tersenyum mendapatkan sikap semacam itu.“Aku bukan temanmu, tapi kekasihmu. Tak berlaku janji seperti ini untukku.”Zean mendekatkan wajahnya pada Eren, hingga tatapan keduanya beradu d

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 33

    “Pelan pelan makannya, Sayang,” komentar Norin.Ken menyodorkan air minum pada Kalina, tapi dia malah tak menerimanya.“Ini nggak ku kasih racun,” ujar Ken.Norin mencubit lengan Ken karena terus saja menjahili Kalina. Entahlah, ia pikir putranya akhir akhir ini sedikit bersikap aneh pada sahabat Eren. Bukan hanya Ken, tapi Kalina juga seperti itu. Berada di sekitar Ken, tampak jelas jika dia agak was was.“Apa Kenzie melakukan sesuatu padamu, Nak?”Mata Kalina langsung membola saat mendengar pertanyaan yang diajukan Norin padanya. Masa iya harus jawab jujur, kalau Ken udah melakukan sesuatu yang bikin dirinya mabuk. Mabuk cinta lebih tepatnya.Mengarahkan pandangan pada Ken, tapi lihatlah dia ... malah tersenyum sambil menaik turunkan kedua alisnya. Apa apaan maksudnya itu?“Sangat baik, Tante,” respon Kalina singkat, lengkap dengan senyuman manis yang ia umbar. Hanya saja dalam hatinya ia sedang menggerutu kesal.Selesai sarapan, sesuai intruksi mamanya ... Ken mengantarkan Kalina b

  • Pawang Cinta Ternyata Jodoh   BAB : 32

    Hanya fokus memandangi dia yang tertidur nyeyak di dekapannya. Bahkan saat berniat untuk beralih posisi saja, dia seakan tahu saja hingga menahannya untuk tetap di posisi yang sama.Tersenyum puas saat apa yang ia inginkan benar benar terjadi. Akan ia buat gadis ini benar benar akan jatuh dalam dekapannya, hingga bahkan tak berpikir untuk berpaling walau hanya sedetik. Di dalam pikiran dia, hanya akan ada dirinya.“Kak Zean, jangan pergi,” rengek Eren yang posisinya masih dalam keadaan tidur. “Aku cinta sama kamu.”Dalam alam nyata sudah mendapatkan dia, setidaknya makin bahagia ketika dirinya juga bisa menghiasi alam mimpinya.“Sikapmu yang seperti ini, bagaimana aku nggak sedih saat kamu malah menolakku untuk lebih serius menjalin hubungan denganmu.” Mengelus dan mencium pucuk kepala gadis itu dengan lembut. “Aku nggak mempermasalahkan bagaimana sikapmu, karena aku cinta padamu tulus terima kamu apa adanya.”Butuh waktu yang lumayan lama untuknya bisa bertahan dan mengungkap semua p

DMCA.com Protection Status