Share

Bab 30: Kecewaku Tidak Mudah Hilang

“Memangnya aku siapa berhak di sini? Sudah ada kekasihmu, jadi untuk apa?” Rosalyn tersenyum manis dan menggeser pandangan pada Vinsensia.

Dewa menatap Rosalyn dan Vinsensia secara bergantian. Pria itu berpikir keras sehingga luka di kepalanya semakin sakit.

“Vinsensia, temui Pandu. Katakan padanya untuk menyelidiki kecelakaan hari ini,” pinta Dewa.

“Kamu mengusirku?!” Gadis itu berlinang air mata. “Dewa, aku yang membawamu ke sini, tadi Rosalyn hanya diam saja.”

Bibir pucat Dewa memaksa tersenyum hangat untuk menenangkan gadis itu. Ia juga berupaya duduk menyandar lalu menatap lekat wajah memerah Vinsensia.

Alih-alih berkata lembut, suara Dewa justru terdengar datar dan penuh tekanan, “Bukan mengusir, selidiki apa runtuhnya puing bangunan murni kecelakaan atau disengaja. Mengerti?”

Vinsensia menghentak kaki dengan keras, lalu terisak dan keluar dari ruang perawatan. Gadis itu sempat melirik tajam pada Rosalyn yang tersenyum anggun.

Setelah itu, Dewa mengulurkan satu tangan dan netra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status