Share

Bab 129: Di Rumah Kaca

“Gemana Pa, senang ‘kan?” ulang Arimbi dengan wajah antusias. “Tapi aku engga ingat pernah dengar suara Papa dari dalam perut Mama.” Jemari mungil anak itu mengetuk-ngetuk dagu.

Dewa menelan air liur yang terasa menyayat kerongkongan. Otak pria itu mendadak tidak bisa berpikir. Baginya lebih baik dihadapkan pada bisnis serta klien rumit daripada situasi seperti ini.

Berbeda dengan sang adik, Brahma menyadari keterdiaman sang ayah. Anak itu turun dari kursi lalu menghampiri Dewa.

“Ayo sini Pa!” ajak Brahma menautkan jemari dengan Dewa. Anak itu menaruh tangan sang ayah di atas perut rata ibunya. “Coba pegang Pa.”

Rosalyn terkesiap. Buru-buru ia menetralkan suasana dengan tersenyum kecil. Kini pandangannya terkunci pada Dewa.

“I-iya Papa senang,” aku Dewa sambil menyelami sepasang manik hazel. Pria itu menjawab apa adanya. ‘Maafkan Papa, tidak pernah menemani kalian semasa dalam kandungan,’ lirih Dewa dalam hati.

Sedangkan Rosalyn ingin menepis tangan lebar Dewa yang membelai perut. Mat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
NACL
wkwkwkwkw di mana aja yang penting jadi kayanya kak
goodnovel comment avatar
Cut Zanah
ud gelap ya dewa... sampe gak tau tempat... malu dong ntii ad yg liat.... .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status