Share

246

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dhea membuka matanya, rasanya tubuhnya sangat lelah,tetapi suara adzan dari ponsel yang sengaja dia kadang sebagai alarm dan pengingat waktu salat menggema di kamarnya dengan begitu keras. Dhea menggeliatkan tubuhnya, ketika dia sengaja menyentuh tempat tidur di sebelahnya, masih ada sosok lelaki itu di sana. wanita itu segera menoleh dan di dapati wajah tampan dan matang suaminya masih tidur dengan nyenyak.

Setelah apapun Bram, lelaki itu tidak pernah mendengkur di tidurnya, sehingga Dhea kadang suka lupa, ada orang apa tidak di sampingnya ini. Ternyata, tumben sekali dia masih di sini tidak seperti kemarin pagi yang sudah hilang ketika Dhea membuka matanya.

Malam itu, Bram memang tidak tidur di ranjang seranjang dengan Dhea. Dia hanya menunggu dan memeluk hingga istrinya itu tertidur, setelah Dhea tidur, lelaki itu langsung ke luar kamar. di luar Adi sudah standby di dekat mobilnya, mereka langsung meluncur ke jakarta dengan jet pribadi.

Dhea tersenyum dan mengecup pipi lelak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Rahmawati
gak enak ceritanya belum tau endingnya eh.. putus di tengah jalan
goodnovel comment avatar
Anchu Syamsuddin
belum klimaks
goodnovel comment avatar
permata eka
viyatan datang....hahahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   247

    kreeet Suara pintu terbuka terdengar jelas, menyusul sebuah suara keras seorang lelaki yang bersuara sedikit serak. "Apa yang kau lakukan di sini, Bajingan!" Suara keras di pintu itu mengejutkan Dhea, Dhea yang masih memakai gaun tidur tipis buru-buru mengambil jubah mandi dan mengenakan handuk di kepalanya. Wanita itu segera melongok ke arah pintu hotel, di depan pintu, berdiri Viyatan dengan tatapan nyalang ke arah suaminya. heh? sepagi ini lelaki itu sudah datang? "Apa yang kau lakukan!" hardik Viyatan lagi. Bram yang tercenung melihat reaksi viyatan yang dinilainya sangat berlebihan itu, kembali ke sasaran awal setelah dibentak dua kali. "Seperti yang kau lihat, Viyatan! aku sedang menginap di hotel! justru aku yang harus bertanya, apa yang kau lakukan di sini?" balas Bram tak kalah sinis. "Menginap di hotel dengan mantan istrimu? apa kau memaksa mantan istrimu yang lemah karena tengah hamil besar itu?" berondong Viyatan lagi. "Mantan istri matamu! aku tidak pernah men

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   248

    "Sayang, dulu ... waktu aku menempuh pendidikan S2 di Amerika, itu terjadi sekitar tiga belas tahun yang lalu, saat itu usiaku baru dua puluh tujuh tahun. aku sudah mencapai semester akhir dan tinggal menggarap tesis, sedang Viyatan ini adik tingkat ku yang baru masuk mengambil jurusan yang sama denganku. Kadang-kadang aku juga menjadi asisten dosen dan mengajar kelas Viyatan. Di sanalah aku kenal gadis bernama Elisabeth. Aku juga gak tahu, tiba-tiba suatu malam di acara pesta penyambutan mahasiswa baru, gadis itu bernai sekali mengatakan cinta padaku. Aku bilang aku gak memikirkan pacaran, aku sedang fokus belajar, dia bilang bisa dijalani pelan-pelan." "Tapi apa yang kau lakukan? kau malah menghancurkan gadis itu, kan? sehingga dia tidak bisa menanggung semuanya, akhirnya dia mengakhiri hidupnya!" Viyatan tidak tahan untuk tidak menyela perkataan bram yang dia anggap terlalu berbelit-belit. Kemarahan jelas tergambar nyata di wajah Viyatan, matanya bahkan memerah menanggung emos

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   249

    "Kau percaya perkataan Bram?" tanya Viyatan ketika mereka sudah di dalam pesawat. "Aku tidak tahu. aku tidak boleh mempercayai manusia seratus persen, paling banter aku mempercayai omongan orang itu hanya delapan puluh persen. Apalagi itu menyangkut hal masa lalu. Saat itu Abang Bram belum selesai menjelaskan, kenapa kakak sudah pergi?" "Aku harus tetap di sana gitu? melihat kamu bermesraan dengan lelaki yang kubenci itu! Dhea, lepaskan saja lelaki itu. Lelaki itu tidak baik untuk kamu!" "Terus yang baik untuk aku siapa?" "Aku lebih baik daripada dia. Aku akan menerima segala sesuatu yang berkenaan denganmu, aku akan menerima anakmu menjadi anakku sendiri. Aku jelas tidak memiliki masa lalu dengan siapapun!" ujar Viyatan menatap Dhea dengan serius. "Ya Allah!" Dhea bergumam sambil mengelus dada.andai benar dia adalah Kamelia, anak kandung pak Ibrahim, tentu Viyatan adalah kakak kandungnya bukan? apa mau jadi hubungan inses diantara mereka? nauzubillahiminzalik, Dhea membati

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   250

    Menjadi komisaris direksi sebuah perusahaan besar menggantikan kedudukan suaminya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Nirmala, biar bagaimanapun pengalamannya menjadi sekretaris tiga puluh tahun yang lalu bisa menjadi bekal untuknya memegang jabatan tertinggi di perusahaan. lagipula pekerjaannya juga tidak memerlukan keahlian yang ekstra, karena semua pekerjaan teknis dan manajemen dikerjakan oleh direktur utama yang dipimpin oleh Bram anak tirinya. Tetapi kedudukan komisaris lebih bersifat mengambil keputusan dalam rapat, setiap kebijakan baru diusulkan oleh Dirut. Dengan menduduki komisaris juga siapa yang bakal menentang semua kemauanmu dia, jadi dia bisa memasukkan banyak kerabatnya untuk bekerja di Aditama grup dengan jabatan yang strategis, istilahnya, hampir 60% kekuasaan sudah dipegang oleh dia semuanya, baik dari bawahan sampai puncak tertinggi, sehingga dia boleh sombong. Tentu yang jadi prioritasnya adalah putra kandungnya sendiri, Arjuna. Arjuna yang menjadi direktur di

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   251

    Acara amal yang diselenggarakan oleh yayasan Aditama sebenarnya bukan acara amal murni untuk mencari pahala, ini hanya suatu ajang pamer dari kalangan atas untuk mereka perlihatkan seberapa kemampuan masing-masing orang untuk menyumbangkan uangnya. Para orang kaya yang dipandang itu, selain berlomba-lomba dalam menyumbang juga sebagai ajang mencari koneksi, tentu saja kedatangan Bram ke acara ini dinanti-nanti oleh sebagian orang di sana. Ketika Bram datang, semua orang berkerumun menyambut kedatangannya. "Pak Bram, anda datang dengan keponakan anda?!" tanya salah seorang di sana "Benar, ini keponakan saya. Anak dari kakak sepupu saya," jawab Bram memperkenalkan Eni di sana. Tentu saja yang datang ke sana bukan hanya para orang kaya yang akan menyumbang, para wartawan yang mengabadikan momen mereka juga hadir di sana, sebagian kehadiran mereka diundang oleh ibu-ibu sosialita untuk memberitakan sumbangan yang dia berikan. Tentu saja pernyataan Bram tersebut segera tersebar di

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   252

    Kecelakaan itu begitu tragis, mobil mewah yang membawa oleh Nirmala ringsek, Nirmala dan supirnya meninggal di tempat. Berita kecelakaan itu langsung menyebar dan menjadi high line berita terkini. Beberapa orang yang sempat merekam adegan mobil yang menabrak kereta api itu juga menyebarkan melalui media sosial. Kecelakaan itu juga dekat dengan kantor polisi, sehingga polisi gerak cepat mengamankan lokasi. Semua identitas Nirmala jelas tertera di sana, ponselnya juga masih bisa digunakan, di dalam tas lengkap terdapat dompet yang berisi KTP dan kartu ATM dari beberapa bank. Bram yang tengah berada di acara amal, sebentar lagi juga akan beranjak dari sana, dia tidak mau berlama-lama di acara seperti itu, lebih baik dia segera mengurusi urusan kantor. Tetapi belum sempat beranjak, ponselnya berdering, itu adalah dari nomor Nirmala sendiri. Sebenarnya Bram sangat jengkel dengan ibu tirinya ini, hampir tiap hari dia mengutuknya untuk segera pergi ke akherat, tetapi dia tetap mengangkat

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   253

    Prosesi pemakaman Nirmala berlangsung dengan cepat, hanya memakan waktu setengah hari, seluruh direksi juga sudah berkumpul untuk mengadakan rapat darurat, sehingga disepakati bahwa Ajisaka menjadi komisaris utama menggantikan Nirmala. Sayuti benar-benar bekerja dengan cepat dan tepat, dia segera menghubungi para pendukungnya dan mengadakan rapat darurat dengan hasil yang tidak mengecewakan, walaupun dapat tidak dihadiri oleh Bram selaku direktur utama karena sedang sibuk melakukan prosesi pemakaman untuk ibu tirinya itu. Berita kecelakaan yang terjadi pada seorang istri konglomerat negeri ini jelas menjadi sorotan dan masuk berita nasional, Dhea yang tengah sarapan sambil menonton televisi tercengang mendengar berita tersebut. Dia ingin segera menghubungi Bram, tetapi alangkah Dhea menepuk keningnya berkali-kali menyadari kebodohannya. dia sudah menghabiskan malam-malam romantis dengan suaminya kemarin, tetapi kenapa sampai lupa meminta nomor ponselnya. Sehingga Dhea huya bisa mend

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   254

    "Dan setelah di tes DNA, ternyata hasil Tes DNA orang di makam itu bukan putri kandungku, sementara hasil tes Dhea menunjukkan 99,9% adalah putri kandungku. Dia adalah Kamelia kita yang sudah hilang delapan tahun yang lalu!" "APA?!" Perkataan itu terlontar dari semua orang di sana, kecuali Dhea dan Ibrahim. Fathan yang sangat antusias mendengar itu tentu saja tersenyum lebar, ada keharuan yang sangat dalam di matanya hingga mata itu berkaca-kaca kala menatap Dhea. Lelaki itu berdiri dan menghampiri Dhea, menarik tubuh Dhea agar berdiri dan langsung memeluknya. "Dhea ... Sudah aku duga jika kamu mirip Kamelia, sudah aku duga bahwa kamu sebenarnya memang Kamelia. Kamu Amel ... adik perempuan yang sangat kusayangi, ternyata feeling aku tidak salah, Mel. Ini kak Fathan, kakak yang selalu menuruti semua kemauan Amel ...." bulir bening mengalir dari mata Fathan, keharuan juga menyeruak di dalam hati Ibrahim hingga air mata lelaki paruh baya itu juga ikut mengalir. akhirnya putrinya

Bab terbaru

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   323

    "Akh!" Bram memekik tertahan mana kala kakinya kesandung akar pohon membuatnya terjatuh, Dhea yang memegang tangannya otomatis juga ikut terjatuh. "Bang, Abang nggak apa-apa? ada yang terluka? sakit?" tanya wanita itu dengan kuatir. Ponsel yang dipegang Dhea dipakai sebagai senter terjatuh. wanita itu segera bangkit dan mengambil ponselnya dan mengarahkan senter pada suaminya yang tengah berusaha bangkit. "Nggak apa-apa. Hanya tersandung saja," lelaki itu berjalan meraba-raba. Dhea segera meraih tangan suaminya, lelaki itu hanya bisa mempercayai Dhea pada saat seperti ini. "Pegang tangan Dhea erat-erat, Bang. Dhea akan menjadi mata Abang. Jalan yang Dhea tempuh ini sedikit sulit karena masih semak belukar. Kalau kita melewati jalan setapak, para penjahat itu pasti bisa dengan mudah menyusul kita." "Iya, Dhea tidak perlu mengkuatirkan Abang. Sekarang ayo cepat kita jalan." Walaupun langkah mereka terseok-seok, tetapi mereka berusaha berjalan dengan cepat, untuk berlari tentu s

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   322

    Dhea dan Bram makan malam di villa itu, Dhea tidak menyangka masakan hari ini dibuat oleh pemuda dua puluhan bernama Soleh ini. Dengan sayang Dhea menyuapi suaminya, hal ini mengingatkan mereka saat Bram pertama datang di kediaman Lia di rumah tepi pantai. Saat itu lelaki ini hanya bisa melamun dan tidak memiliki gairah hidup, akhirnya Kamelia lah yang terus membujuknya makan dan menyuapinya. "Sudah, Abang sudah kenyang," ujar Bram menolak suapan yang sudah berapa kalinya dari tangan Dhea. "Kalau Abang ke Jerman, Dhea tetap di jakarta, ya? menghandle semua bisnis di sini." "Bagimana bisa suami sedang berobat aku malah sibuk mengurusi bisnis." "Ini demi kebaikan kita, Sayang. Kita baru saja memimpin perusahaan, rasanya tidak bertanggung jawab kalau kita tinggalkan." "Bang, bagiku Abang lebih penting dari perusahaan ini. Bagaimana kalau aku resign saja, biar saja perusahaan ini dikelola oleh orang lain. Kita juga tidak kekurangan uang." "Nenek sudah berpesan agar kita yang m

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   321

    "Adi__" Suara Bram tercekat, lelaki itu menyadari jika seseorang yang datang bukanlah Adi. Adi baru saja datang menyapanya sekitar lima menit yang lalu, karena dia banyak melamun tidak terlalu menanggapi. Lagipula setelah tiga hari ini dia kehilangan penglihatan, pendengaran dan penciumannya jauh lebih sensitif, setiap gerakan dan aroma seseorang akan dikenali dengan mudah. Orang yang berjalan ke arahnya dengan perlahan ini bukan Adi. Dhea yang melihat lelaki itu tampak bingung hanya bisa menahan napas dan perasaannya, tetapi tetap saja air mata lolos ke pipinya, pertahannya juga jebol, Isak tangisnya tidak bisa dia tahan lagi. Mendnegar isakan itu membuat Bram terkejut, mata lelaki itu melebar terbelalak. Otaknya memutar, memindai suara isakan kecil itu, tanpa berpikir lama dia sudah bisa mengenali suara itu. "Dhea ...," panggil lelaki itu lirih. Mendnegar panggilan itu, jebol sudah pertahan Dhea, wanita itu menangis histeris melihat keadaan suaminya seperti ini. Bram y

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   320

    Jangan takut, Bu Dhea ada lembur malam ini, mungkin akan pulang sedikit malam, karena ada pekerjaan penting yang tidak bisa ditunda. Jadi, mari kita makan dulu, ini juga ada kopi gingseng yang dipesan dari cafe, sangat cocok untuk bapak-bapak yang berkerja sebagai pengawal biar tidak ngantuk," bujuk Anita. Secara diam-diam Anita mengirim pesan kalau para pengawal sudah berada di meja kopi dekat pantai, Dhea bisa bebas menyelinap. Dengan sedikit berlari, Dhea menuju lift, untuk lift belum penuh karena baru setengah jam lagi waktunya pulang kerja.. Sampai parkiran, Dhea menekan kunci mobil untuk menemukan di mana mobil Anita. Dengan cepat Dhea memasuki mobil Anita, dia mengamati pintu keluar dari tempat parkir. Setelah jam empat sore, bnyak orang yang sudah keluar dari kantor sehingga mencari keberadaan Adi sedikit banyaknya ada gangguan. "Ah, itu dia? kenapa dia berjalan dengan terburu-buru?!" seru Dhea bicara sendiri. Dhea segera menghidupkan mesin, melihat Adi memasuki mobil

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   319

    Anita langsung menjalankan perintah Dhea. Dia sudah bersiap menuju ruang staf dan disambut oleh seseorang yang memperhatikannya. Dia adalah seorang lelaki yang selama dua hari ini selalu mengajaknya bicara dan selalu mencari kesempatan untuk bertemu. "Dek Anita? Kenapa ke sini?" "Eh, Mas Heru. Apa ini lantai ruangan pak Malik, ya? maklum saya baru di sini jadi belum hapal semua ruangan." "Oh, bukan. Ini lantai ruangan direktur utama, lantai ruangan pak Malik ada di lantai tiga. Pak Malik direktur pemasaran, kan?" "Iya. Maaf kalau begitu, saya akan mencari ke lantai tiga." "Ini sudah masuk jam makan siang, kenapa tidak makan siang dulu? bagimana kalau kita ke kantin dulu, makanan di kantin juga enak-enak, kok." "Oh, baik kalau begitu." Memang itu yang dimau Anita. Dia tidak mungkin mengawasi Adi sendirian, dia harus memanfaatkan sumberdaya, apalagi dilihat dari gelagatnya Heru purwanto, staf ahli direktur utama ini tertarik padanya dari pandangan pertama. "Dek Anita ken

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   318

    Pekerjaan Dhea sangat terbantu dengan keberadaan Anita di sampingnya. Adi yang baru datang dari Palembang juga hanya sesekali menemui Dhea untuk melihat dan membimbing pekerjaannya. Setiap ada kesempatan Dhea langsung melakukan video call dengan Naima. Sepertinya Bram juga meminta Ibrahim untuk mengirim Bik Siti dan Mang Khaidir membantu Naima mengasuh Angga membuat Dhea sedikit lega. Ini sudah hari ketiga suaminya ke luar kota, Bram hanya menghubunginya ketika malam tiba, alasannya karena kesibukan jadi tidak sempat untuk menghubungi. Dhea sebenarnya juga melakukan video call, tetapi Bram selalu menolak, dia bilang sedang bersama rekan kerja dari luar kota sehingga tidak enak jika melakukan panggilan video. Awalnya Dhea percaya saja, hingga di hari ketiga dia tidak sengaja melihat Fikri yang buru-buru keluar dari kantor dan memasuki mobil kijang Innova pada jam kantor, mobil yang tidak pernah dikendarainya sehingga tidak membuat siapapun akan menduga kalau itu adalah Fikri, tanga

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   317

    Di vidio terlihat Angga yang sedang tertidur dipangkuan Naima, sementara Azka tidur di bangku belakang. "Dia sudah tidur?" ujar Dhea sambil tersenyum mengamati putranya yang tertidur dengan lelap. "Iya, Bu. Baby Angga pinter banget, diperjalanan dia langsung tertidur. Ibu jangan kuatir, baby Angga akan saya rawat dengan baik. Ibu fokus dengan pekerjaan ibu, kalau di perusahaan sudah stabil, baru saya bawa kembali baby Angga ke jakarta, Bu. Kalau ibu kangen ibu bisa video call, ibu juga bisa berkunjung ke Palembang." Suster Naima tidak tega melihat Dhea yang sudah meleleh air matanya, bagaimana bisa tahan dipisahkan dengan anaknya yang masih bayi, apalagi Angga juga masih menyusui. "Baiklah, jaga baik-baik anak saya ya, Suster. Saya akan memerah ASI saya di sini, dan saya akan membayar orang untuk mengantar ke Palembang. Saya tidak ingin anak saya tidak diberi ASI saya, walaupun kini saya jauh, saya tidak bisa membiarkan dia tidak mendapatkan kasih sayang ibunya." Dhea mengak

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   316

    Dhea datang membawa segelas jus mangga yang masih penuh, belum diminum sama sekali, rencananya setelah dia duduk baru dia akan menikmati jus tersebut. "Minuman ini belum kamu minum kan, Sayang?" tanya Bram. "Belum." "Ayo, kita pulang!" "Ha? kok cepat nian, aku belum makan, belum minum." Dhea terkejut mendengar ajakan suaminya yang tampak terburu-buru, melihat jus mangga yang baru saja dia bawa membuatnya sangat sayang jika tidak diminum. "Jangan meminum jus itu, kita beli di luar saja!" Tanpa menghiraukan tatapan protes istrinya, Bram langsung mengamit tangan istrinya dan beranjak untuk pergi dari lokasi pesta. Dia tidak lupa berpamitan pada semua orang, terutama direksi yang menjadi panitia penyelenggara. "Saya pamit dulu, putra saya sedang kurang sehat dan terpaksa kami tinggal. Istri saya juga harus menyusuinya." Semua orang mengangguk dengan maklum keputusan Bram yang pergi terlebih dahulu meninggalkan lokasi pesta, semntara mendengar alasan suaminya Dhea juga m

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   315

    Akhirnya di sinilah Dhea, memakai gaun hitam panjang dengan hiasan sulam benang emas, jilbab berwarna emas dan sepatu high heel hitam, pakaian yang dipesan khusus oleh Bram pada disainer busana muslimah terkenal tanah air. Gaun berharga puluhan juta itu rasanya sangat sayang uangnya, tapi demi menghormati suaminya, dia terpaksa memakainya. Memang ada harga, ada rupa, memakai gaun itu, Dhea benar-benar terlihat seperti seorang ratu dengan penampilan elegan, berwibawa dan benar-benar menjadi bintang yang bersinar malam ini. Pesta yang diadakan di sebuah hotel mewah di jakarta ini, tentunya juga menghabiskan budget yang tidak sedikit, untungnya hotel ini salah satu usaha milik Aditama grup. "Halo, Bu Dhea? selamat atas diangkatnya menjadi komisaris utama HG Aditama grup, Semoga perusahaan ini semakin maju dan semakin banyak menyumbang pajak untuk kontribusi terhadap pembangunan bangsa," sapa seorang gubernur DKI dengan senyum yang cerah menyambut kedatangan Dhea. "Wah, terima k

DMCA.com Protection Status