Beranda / Romansa / Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja / 21. Siapapun dilarang membuka kamar itu

Share

21. Siapapun dilarang membuka kamar itu

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-06 18:32:06

Part 21

Kecanggungan masih meneyelingkupi interaksi kedua orang yang sudah sah menjadi suami istri itu ketika mereka sudah duduk bersama di kabin pesawat kelas bisnis ini. Bram masih saja membuka tab-nya dan mengerjakan sesuatu dengan benda tersebut, tampak serius dan mengabaikan seseorang yang berada di sampingnya.

Dhea yang duduk di dekat jendela hanya sesekali memandang ke luar jendela dan sesekali membaca majalah yang sudah tersedia di sana. Ketika bosan dengan kegiatan tersebut, Dhea hanya menatap dan menekuri wajah suaminya yang tampak dari samping.

Lelaki itu terlihat begitu tampan dan maskulin, rahangnya yang keras dan tegas itu mengeluarkan aura pemimpin yang mendominasi, sehingga setiap perintah dan perkataan lelaki itu sulit Dhea bantah.

Dhea sebenarnya sudah cukup puas memandangi wajah suaminya ketika dia bangun tadi pagi, mendapati lelaki itu tengah mendengkur dengan lelap di sampingnya. Entah jam berapa dia masuk kamar dan berbaring, tetapi hal itu cukup membuat Dhea le
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bundanya Ichaekaaksay
dibalik sifatnya yg lembut ternyata ada jga sifat begitu(Bram) sebenarnya ada ap dgn kamar itu,,coba aku tebak,,mungkin itu kamar mamanya ...
goodnovel comment avatar
senja
kenapa harus marah ngomong baek2 napa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   22. Selamat atas pernikahanku

    Part 22"Kau, jangan coba-coba mendekati kamar itu, apalagi membukanya! Siapapun tidak aku izinkan untuk menyentuh gagang pintunya, apalagi membukanya, kau bahkan mau menempatinya?" Bram mengatakan semua itu dengan nada emosi, lelaki itu bahkan mengacungkan jari telunjuknya ke arah Dhea sebagai ancaman. Dhea yang melihat reaksi lelaki itu begitu berlebihan tampak terkejut, matanya bahkan membulat sempurna, awalnya Dhea menyangka kemerahan Bram itu karena Dhea yang berniat pisah kamar dengan Bram, tetapi perkataan lelaki itu jelas-jelas marah karena Dhea yang berniat untuk menempati kamar di sebelahnya. Kenapa lelaki itu semarah itu? Kamar siapa sebenarnya itu? Sepertinya banyak misteri yang melingkupi kehidupan lelaki ini. Melihat gadis ini begitu terkejut, Bram menghela napasnya dengan berat, mengatur kembali emosinya yang tiba-tiba saja tidak terkendali. "Dhea ... Sudah kubilang tadi, sebagai suami istri kita harus tinggal satu kamar, bagaimana hubungan kita ada kemajuan jika kita

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   23. Suka sesama jenis?

    Part 23Sore itu, Bram keluar rumah dengan alasan pekerjaan, dia bahkan dijemput asistennya yang lain bernama Fikri, selain Adi ada beberapa karyawan yang merangkap asisten Bram. Fikri ini pekerjaan utamanya adalah seorang sekretaris utama, ada beberapa asisten sekretaris yang juga berjenis kelamin laki-laki di perusahaan. Bram tidak pernah dikelilingi pegawai wanita, pegawai wanita hanya bertugas di departemen lain, jauh dari jangkauannya. Fikri terlihat begitu sopan, Adi memang sopan, tetapi Fikri ini lebih sopan dan ramah, perkataannya halus dan begitu sungkan kepada Dhea, seperti kepada majikannya saja.Hal itu membuat Dhea juga bersikap sama kepadanya, sopan dan segan."Aku ada pekerjaan yang tidak bisa ditunda, mungkin akan pulang malam. Kamu makan dan istirahat, ya? Besok pagi baru kita antar Ibu ke rumah sakit," pamit Bram saat itu.Sepeninggalan Bram, Dhea juga bermaksud untuk menjajal kolam renang tersebut setelah puas menciumi bunga mawar yang begitu harum serta memetiknya

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   24. Kesedihan Dhea mengenang ayah dan adiknya

    Part 24Dhea kembali terbangun pagi ini tepat pukul lima pagi, dia segera mengecek ponselnya, kemarin dia sudah menyetel aplikasi azan di HP-nya, kenapa tidak berbunyi? Wanita muda itu mendesah, ternyata ponselnya memang dimatikan nada deringnya.Dhea menarik selimutnya, ternyata di sebelahnya suaminya tertidur dengan nyenyak. Kapan lelaki ini pulang ke rumah? Tadi malam Dhea tidur jam sebelas malam, lelaki ini belum pulang ke rumah. Sayangnya Sania tidak bisa menemaninya lebih lama, sehingga adik iparnya itu pulang pukul sepuluh malam.Dhea beranjak ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu, ketika keluar kamar mandi, ternyata Bram sudah bangun, dia tengah duduk di pinggir ranjang dengan kakinya menjuntai mengenai lantai."Sudah bangun, Bang? Ayo kita salat subuh berjamaah," ajak Dhea sambil mengambil mukena di lemari."Iya, tunggu sebentar!" Dengan langkah gontai, Bram menuju kamar mandi, sementara Dhea menggelar sajadah untuknya dan suaminya.Bram langsung mengenakan kain sarung da

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   25. Mengikuti kemauan Sania

    Part 25"Dhe, Abang sudah membeli tiket pesawat, jam lima sore kamu berangkat dari bandara. Maaf, kamu pulang sendiri, ya? Abang belum bisa ke Palembang dulu, Abang harus menyelesaikan pekerjaan di sini. Kamu nanti diantar sama Fikri."Bram mengatakan itu di mobil tanpa menoleh ke arah Dhea, tatapannya fokus ke jalan raya, dengan tangannya yang terus mengendalikan stir mobil.Tentu saja Dhea menoleh mendengar perkataan lelaki ini, sibuk? Sepertinya suaminya ini selalu saja sibuk."Mas Fikri akan mengantar sampai mana?" Akhirnya hanya itu yang bisa Dhea tanyakan, dia tidak perlu mencampuri urusan 'Pekerjaan' suaminya."Tentu saja diantar sampai Palembang. Dan lagi, kamu jangan memanggil Fikri dengan embel-embel Mas. Panggil namanya saja, Fikri!" decak Bram, menyadari itu Bram sendiri tidak tahu kenapa dia merasa tidak senang."Oh, iya. Baiklah." Dhea tidak paham apa yang dimaksud Bram, Fikri kan usianya pasti lebih tua darinya, apa salahnya memanggilnya 'mas'"Tapi, Bang, cukup antar

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   26. Gebetan Sania

    Part 26"Fikri! Kenapa kau ke sini? Bukankah aku sudah menyuruhmu mengantar istriku ke bandara?" Bram yang baru keluar dari ruang rapat sangat terkejut mendapatkan sekretaris nya datang menemuinya. "Pak, maafkan saya! Dari tadi saya telpon bapak tidak mengangkat panggilan saya," keluh Fikri. Bram mengernyitkan dahi, dia baru ingat jika ponselnya tertinggal di mobil karena dia harus buru-buru menemui Mr. Xiang Lee. Seorang investor dari China yang akan melakukan kerja sama pembangunan sebuah gedung olah raga di Singapura, perusahaan Bram berperan sebagai desain arsitektur dan bahan bangunan, berupa pasir dan koral. Mereka melakukan rapat di salah satu hotel bintang lima tempat Mr. Xiang menginap di luar Jakarta. "Maaf, HP-ku ketinggalan di mobil. Apa kau bisa mengambilkannya? Ini kunci mobilnya!" perintah Bram melemparkan kunci ke arah Fikri.Sebelum Fikri beranjak, Bram kembali mencecar pertanyaan kepadanya."Jadi, istriku siapa yang mengantar ke bandara?""Tadi sewaktu saya sampai

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   27. Cinta masa lalu Sania

    Part 27"Oh ya? Terima kasih ... Saya senang sekali mendengarnya," sudut bibir Affandi melengkung, ternyata lebih tampan aslinya dari di Vidio YouTube.Mereka bertiga asyik berbincang-bincang. Kepribadian Sania yang ceria dan ceriwis mampu mencairkan suasana, hingga tiba-tiba saja beberapa orang laki-laki berpakaian serba hitam mendatangi mereka.Kemunculan mereka yang tiba-tiba tentu saja mengejutkan mereka semua, terhitung mereka ada enam orang."Bawa anak laki-laki itu!" Suara berat terdengar di belakang mereka.Dua orang diantara mereka menggeser kan tubuh sehingga terlihat seseorang di belakang mereka, seorang lelaki berpakaian serba putih kontras dengan keenam lelaki yang bersamanya. Dhea cukup terkejut melihat lelaki yang berdiri dengan tatapan tajam tersebut, lelaki itu kan, orang yang dilihatnya tempo hari di lift kantornya? Ketika dia kan terjatuh, lelaki itu yang menahannya, lelaki itu bahkan memeluk pinggangnya dengan kuat."Lingga! Apa yang kau lakukan!" Sania yang sudah

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   28. Tanggapan rekan kerja Dhea

    Part 28"Pak, ini sudah penerbangan terakhir. Tetapi saya tidak melihat Bu Dhea, haruskah saya masih menunggu?" Adi kembali menelpon Bram.Bram hanya mendesah mendengar asistennya itu menelpon, sebenarnya istrinya ini ke mana?"Sebaiknya kau pergi saja dari sana, coba kau intai rumah kontrakan Dhea, dia sudah sampai rumahnya belum?" jawab Bram."Baik, Pak. Jadi, Bu Dhea tidak jadi ditempatkan di rumah baru Bapak?""Besok setelah dia pulang kerja jemput dia untuk menempati rumah yang baru kubeli itu."Bram mengakhiri percakapannya di telepon itu, kepalanya tiba-tiba berdenyut, dari pagi dia belum sempat istirahat, ini sudah jam sembilan lewat, sepertinya tidak sempat untuk pulang ke rumahnya yang berada di kawasan Bintaro, sementara dia kini posisinya berada di Jatinangor, Sumedang. Terpaksa beberapa malam ini dia harus menginap di Scarlett Skyland hotel.Sementara itu, Dhea yang tengah berada di dalam taksi kembali memikirkan kejadian dua hari berada di Jakarta, sungguh dia tidak habi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   29. Akibat menolak cinta atasannya

    Part 29Dhea keluar kantor dengan langkah gontai, hari sudah setengah enam sore, semua rekan kerjanya sudah pulang duluan dari jam empat tadi. Dia terpaksa membereskan pekerjaannya dulu, karena seperti biasanya, dia juga disuruh mengerjakan pekerjaan yang sebenarnya tugas Gracia ataupun Hendro.Rasa penat tak urung dirasakan gadis itu, apalagi seharian dia dicerca oleh rekan kerjanya tentang suaminya."Memangnya kampung kamu di mana, Dhea?" tanya Nilam waktu mereka makan siang tadi."Di pinggiran kota Metro, Lampung.""Oh, pantasan jauh. Tapi kamu gak papa ketemu suamimu cuma sebentar?""Ya, gak papa, sih?""Kamu sudah belah duren, belum?" Itu pertanyaan Hendro, yang memang suka ceplas-ceplos."Apaan sih, Pak? Aku gak mau jawab," ujar Dhea dengan perasaan tak suka."Palingan juga belum, secara siapa yang selera jika suaminya sudah bau tanah," ujar Gracia sambil tertawa.Dhea hanya tersenyum masam, mereka tidak tahu saja, yang dibilang Gracia bau tanah itu lelaki tampan, walaupun umurny

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11

Bab terbaru

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   373

    Sebulan yang lalu ..... "Kakak yakin mau melakukan ini? kalau kita lakukan ini, Amel bisa celaka, Kak." "Kita tabrak dari depan, jadi kemungkinan kecelakaan untuk penumpang belakang tidaklah terlalu fatal." "Baiklah, ini hanya kita saja yang tahu, jika ada yang tahu selain kita berdua, tidak bisa dibayangkan berapa orang yang akan tersakiti." "Makanya kau rahasiakan!" Hari itu, dengan truk pengangkut pasir yang dia beli bekas, dengan kendaraan yang sarat muatan, Viyatan mengendarai mobil itu dengan kecepatan rendah, setelah mendapat telpon dari Fathan jika mobil target dia sedang mendekat, maka dia memacu kendaraan sarat muatan itu dengan kecepatan tinggi, akibatnya mobil oleng dan langsung menabrak mobil sedan di depannya. Viyatan langsung melompat dari dalam mobil, dengan modal kunci inggris di tangan, dia memecahkan kaca jendela mobil sedan itu, dan menghantamkan kunci inggris itu pada dua pria yang duduk di depan, dan menutup hidung pria di bangku belakang dengan saputa

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   372

    "Acara apa memangnya?" "Lihat itu, dekorasi itu untuk apa?" "Seperti pelaminan ya, Bang?" "Ya, hari ini jam sepuluh kita akan menikah lagi." "Ha? Apa nggak apa-apa?" "Nggak, pernikahan kita dulu kurang sempurna, karena tidak diwali nikahkan ayahmu, padahal ayahmu masih hidup. lagipula aku menikahimu dengan identitas orang lain, sekarang aku akan mengucapkan ijab kabul dengan mengucapkan namamu sendiri." "Apa tidak apa-apa menikah ulang?" "Aku sudah bertanya di KUA, mereka bilang tidak apa-apa. Mereka akan menerbitkan buku nikah yang baru atas namamu yang asli." "Iya, karena ingatanku sudah kembali, aku juga ingin kembali menjadi diriku yang sesungguhnya, nama Dhea akan ku kembalikan pada pemilik aslinya." "Baiklah, jadi ... apakah aku bisa memanggil istriku dengan nama Lia?" "Maaf, Bang ... karena nama itu sudah pernah dipakai orang lain, aku jadi tidak mau lagi. Panggil nama kecilku seperti ayah dan saudaraku memanggil, yaitu Amel." "Baiklah, Amel. siapapun nama

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   371

    Setelah sampai di rumah nenek, halaman rumah nenek yang luas sudah terpasang tenda dengan dekorasi yang sangat mewah, dengan dominasi warna biru laut, biru muda dan putih. Perpaduan warna-warna itu tampak begitu indah dan elegan, bahkan ada bunga-bunga segar sebagai dekorasi. "Ini, dekorasi acara peringatan kematian apa kawinan, sih? kok mewah banget begini?" tanya Dhea yang membuka jendela mobil dan menatap ke arah halaman rumah nenek. "Sebentar, aku keluar dulu. Kamu jangan keluar dulu." "Eh, kenapa?" Bram tidak menjawab pertanyaan istrinya, dia bergegas turun dan membuka pintu istrinya, dengan sigap lelaki itu langsung menggendong istrinya ala putri. "Eh, kenapa di bopong? itu Kruk aku ketinggalan di mobil," seru Dhea yang langsung mengalungkan kedua lengannya di leher suaminya takut terjatuh. "Selamat datang, Pak Bram, Bu Kamelia ...." Dhea menatap semua orang yang menyambut kedatangannya di gerbang masuk rumah. Mereka memakai seragam batik yang sama, seperti pelayan di

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   370

    Setelah seminggu, Dhea dan Bram kembali dari ke tanah suci. Mereka segera kembali ke kediaman Bram, Dhea yang belum bisa berjalan, dengan kekuatan lengan Bram masih dibopong menuju ke kamarnya yang kini berada di lantai bawah. "Sayang, Istirahatlah. Besok kita akan kembali menerapi kakimu agar lebih kuat untuk berjalan. Sania akan bulan madu selama sepuluh hari lagi, nanti setelah dia pulang, kita jiga pulang ke Batam." "Iya, Bang. Aku harus semangat berlatih jalan." Hanya memikirkan Angga membuat Dhea semakin semangat berlatih jalan, seminggu kemudian dia sudah bisa memakai satu Kruk untuk berjalan, dia tidak mau lagi memakai kursi roda. "Dhea! Aku sudah pulang!" teriak Sania sambil berlari memeluk wanita yang tengah berdiri disangga Kruk. "Loh, kok sudah pulang? katanya sepuluh hari di sana? ini baru tujuh hari." "Iya, aku sudah kangen sama tanah air." "Ish, basi banget alasanmu." Sania malah tertawa lebar, kerudung warna hitamnya yang terpasang di kepalanya membuat

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   369

    "Bang, aku kangen banget sama Angga, kapan aku akan bertemu dengannya?" keluh Dhea ketika malam tiba, dia benar-benar tidak bisa tidur memikirkan anaknya itu. "Sabar, Sayang. Keberadaan Abimanyu belum diketahui, lagian pendukungnya mafia Antonio juga melarikan diri ke Colombia." "Apa Abimanyu juga ikut melarikan diri ke sana?" "Belum bisa dipastikan. Orang-orang GIR akan menyelidikinya. Kamu sabar, ya? Sekalian sembuhkan dulu kaki dan bahumu, biar bisa menggendong Angga." "Ayah nanyain terus, kapan kita ke sana. Mereka akan menyiapkan pesta resepsi pernikahan kita." "Menunggu kepastian dari GIR, ya? kalau memang Abimanyu pergi ke Colombia, tentu situasi akan lebih aman. Kalau dia masih di sini, aku takut terjadi apa-apa pada kalian." "Iya, baik, Bang. Aku akan menuruti apa yang kamu katakan, tapi tolong pikirkan apa yang aku rasakan." "Setiap saat, yang dipikiran Abang hanya kebahagiaan dan keselamatan kamu dan anak kita, Sayang. Maaf, ya? Abang belum bisa memberi kebaha

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   368

    Sudah sebulan berlalu, luka Dhea sudah mulai sembuh. Wanita itu sudah belajar berjalan satu dua langkah, hanya saja masih terasa sakit akibat patah tulang itu. Dia lebih banyak bergerak dengan kursi roda, jadwal terapi jalan dilakukan seminggu dua kali. Perusahaan juga sudah stabil, dua hari setelah tragedi penyerangan itu, Niko segera memulihkan saham perusahaan, Arjuna kini menjabat sebagai direktur utamanya dan Bram mengambil alih komisaris. Arjuna yang dulu sering menolak diberi wewenang puncak jabatan, kini terpaksa mengambil alih demi keluarga kakaknya yang memang butuh banyak perhatian. Bram juga ke kantor hanya dua kali seminggu, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk menemani istrinya berobat, Arjuna yang masih belajar hanya menghubunginya untuk berkonsultasi jika mengenai pekerjaan dan keputusan yang harus diambil. Kedua keluarga pamannya juga kini tidak meributkan kembali mengenai perusahaan, apalagi Siska sepupunya juga kini sibuk mengurus pernikahannya dengan seora

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   367

    Tit .... tit ... tit .... Suara monitor terdengar teratur, sepasang mata tiba-tiba membuka, menatap lurus ke arah plafon. Bunyi monitor itu terdengar begitu mengganggu. "Masyaallah! kamu sudah bangun, Sayang?!" Suara itu mengagetkannya, dia menoleh dan mendapati seorang lelaki berpenampilan kuyu dengan sepasang mata yang memerah. di mana ini? "Alhamdulillah, kamu sudah sadar. Aku benar-benar cemas!" Perlahan-lahan kesadaran muncul pada diri wanita ini, bayangan terakhir sebelumnya. Dia berada di dalam mobil bersama lelaki brengsek Abimanyu. Perdebatan di dalam mobil itu membuat lelaki itu murka dan menodongkan pistol ke arahnya, namun belum sempat peluru itu dimuntahkan, mobil tiba-tiba terguncang hebat, seperti terbentur dengan kuat sehingga dia kehilangan keseimbangan dan terpental ke depan dengan kuat, kepalanya bahkan membentur dasbor mobil membuatnya tidak sadarkan diri. "Di mana ini?" akhirnya dengan susah payah dia mengeluarkan suara. "Kamu di rumah sakit, Sayang. Sud

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   366

    "Niko, cepat kacak ke mana perginya mobil yang membawa Dhea!" perintah Bram melalui sambungan telepon. Untung saja Bram mengingat nomor plat mobil yang membawa Dhea tadi, jadi bisa sekalian meminta Niko untuk melacaknya. "Baik, Bos!" Niko yang selalu stanby di markas langsung melaksanakan perintah Bram. dalam beberapa menit dia sudah mengetahui nomor plat tersebut. "Bos, nomor plat mobil ini palsu. Ini nomor plat mobil keluaran tahun 1978, mobilnya bahkan sudah jadi rongsokan. Plat aslinya mungkin sudah dicopot." "Mobilnya BMW, apa tidak bisa dilacak?" "Iya, mobil keluaran 1978 ini juga BMW. bahkan nama pemiliknya sudah mati." Bram mendengus kesal, sungguh sial sekali nasibnya. Adi yang ada di sampingnya hanya bisa terdiam dan fokus menyetir, semntara Lingga yang duduk di kursi belakang sibuk menjaga Frans. Mobil yang dikendarai Adi dengan cepat sampai di rumah sakit terdekat, paramedis segera membawa blankar dan membawa tubuh Frans ke ruang gawat darurat, ketiga orang

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   365

    "Sini, Kamu!" Dhea meringkuk ketakutan mana kala tiga orang lelaki mendatangi kamarnya dengan wajah beringas. Dengan kasar tangannya dicengkeram dan ditarik paksa, agar mengikuti langkah lelaki itu. "Mau ke mana?" tanya Dhea dengan suara keras yang dipaksakan. "Jangan banyak tanya!" Dhea hanya pasrah mengikuti langkah cepat lelaki itu, tubuhnya sedikit goyah karena kurang tenaga. Dulu dia mudah saja melawan lelaki seperti ini walaupun hanya sendirian. Tetapi efek tidak diberi makan cukup selama dua Minggu cukup melumpuhkan semua tenaganya, mana bisa dia melawan lagi. Lelaki yang mencekeram tangannya juga tidak peduli apakah dia kesusahan mengikuti langkahnya atau tidak, dia terus saja diseret walaupun kepayahan. Apalagi ketika menuruni tangga, tubuhnya hampir saja terjerembab ke bawah jika saja cengkeraman lelaki itu tidak kuat. "BERHENTI!!!" lelaki itu berteriak ketika sampai di bawah anak tangga. Dhea melebarkan matanya melihat pemandangan di lantai satu, bukan kar

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status