Home / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Bab 49. Javier cemburu

Share

Bab 49. Javier cemburu

Author: SILAN
last update Last Updated: 2024-10-09 12:03:54

Air yang mengalir dari shower membasahi sekujur tubuh Freya, ia mencoba untuk menghilangkan bekas hubungannya bersama Javier. Rasanya sangat memuakkan, ia tidak tau harus berapa lama lagi bertahan dengan kondisi seperti ini karena ia tidak bisa menikmatinya.

Perasaannya hampa, tidak ada semangat hidup. Tujuannya telah hancur, adiknya sudah meninggal. Sejenak Freya memejamkan mata, air membasahi wajah hingga ke bawah tubuhnya.

Selesai membersihkan diri, Freya mengenakan pakaian lalu turun ke lantai utama. Rumah sangat sepi, Javier juga pasti sudah berangkat ke kantor. Mendadak ponsel Freya berdering, nama David terlihat di layar utama.

"Namanya selalu mengingatkanku dengan orang yang aku sayangi," batin Freya lalu menerima panggilan tersebut. "Halo?"

"Hai, Freya. Kau sibuk sore ini?"

"Tidak juga," jawabnya.

Terdengar suara benda jatuh dari seberang panggilan, lalu suara David yang tampak panik terdengar. "Astaga, hampir saja aku merusaknya," kata pria itu pada dirinya sendiri.

"Kau sed
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Julee
Javier terjebak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 50. Kebahagiaan singkat

    Seperti yang sudah David janjikan, sore hari dia menjemput Freya untuk pergi menghadiri hari ulang tahun orang tua David. Freya mengenakan dress berwarna putih tanpa lengan, berpenampilan semenarik mungkin agar ia tidak terlihat seperti orang yang perlu dikasihani.Beberapa hari telah berlalu, adiknya sudah tidak ada. Kalau sampai adiknya tahu setiap hari Freya bersedih, remaja itu juga pasti tidak akan senang. Sebisa mungkin Freya harus mengontrol emosinya, ia tak boleh terlarut dalam kesedihan.Di depan pantulan bayangan cermin, Freya mengatur ekspresinya. "Perjalananmu masih jauh ke depan Freya, kau tidak boleh menyerah begitu saja," gumamnya, setelah itu ia pun turun karena David sudah menunggu di depan.Tapi ketika Freya tiba di depan pintu, pintu tersebut terbuka lebih dulu. Javier masuk, tatapannya langsung mengarah pada Freya, memperhatikan penampilan cantiknya yang jarang sekali ditunjukkan di depan Javier."Kau mau pergi tanpa seizinku?" geram Javier, tampak jelas pria itu m

    Last Updated : 2024-10-09
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 51. Kabur

    David menepikan mobilnya, mengerutkan alis sambil menatap Freya dengan cemas. "Kau yakin turun di sini? Rumah Javier masih jauh." Freya mengangguk, memasang senyum tipis untuk menutupi kegelisahannya. "Tak apa, aku ada urusan dengan seseorang. Terima kasih sudah mengantarku bertemu dengan ibumu," katanya sambil membuka pintu. David tersenyum dan mengangguk. "Hati-hati," ucapnya sebelum melaju pergi. Setelah memastikan David benar-benar pergi, Freya menarik napas panjang dan berjalan menuju kafe yang telah Pamela sebutkan dalam pesan singkatnya. Dengan jantung berdebar, ia melangkah memasuki kafe dan melihat Pamela sudah menunggunya di salah satu meja. Freya menarik kursi dan duduk di hadapannya, menatap wanita yang selama ini mengendalikan kehidupannya dengan tatapan tajam yang menusuk. Pamela mengeluarkan selembar kertas dari tasnya dan meletakkannya di atas meja. "Adikmu memang sudah tiada, tapi jangan harap aku menganggap biaya ini lunas," ucap Pamela, suaranya dingin dan ta

    Last Updated : 2024-10-09
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 52. Sembunyi

    Kabar mengenai Freya yang kabur dari rumah Javier sudah sampai di telinga Pamela, dan dengan cepat menyulut amarahnya. Wanita tua itu tampak murka saat menerima informasi dari Viona."Dia sudah melanggar perjanjian, aku tidak akan membiarkannya pergi begitu saja!" ujar Pamela, wanita itu meraih ponsel dan menghubungi anak buahnya. "Cari Freya sampai ketemu, bawa perempuan itu padaku hidup atau mati!" perintahnya.Dan bukan hanya Pamela saja yang mencari keberadaan Freya, Javier pun turut serta mencari perempuan itu meskipun sudah dua hari berlalu, keberadaan Freya masih juga belum ada kabar apapun.Hari ini, Javier datang di kediaman David. Ia berpikir kalau Freya ada di apartemen pria itu, beberapa kali Javier menekan bell apartemen David tidak sabaran sampai pemilik apartemen tersebut membukakan pintu.Sebelum David sempat mengucapkan sepatah kata, Javier mendorongnya ke dalam dan mencengkeram bajunya. "Di mana kau sembunyikan Freya?" tanyanya dengan suara mengancam.Kedua alis Davi

    Last Updated : 2024-10-10
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 53. Buronan Javier Bennett

    Javier masih tidak berhenti mencari Freya, ia baru tiba di rumah setelah sepanjang hari mencari perempuan itu tidak kunjung ketemu.Di rumah, Viona terlihat bersantai menyadari Javier pulang. Matanya melirik, menahan kekesalannya karena dari cara Javier mencari Freya, pria itu tampaknya mulai tertarik pada perempuan itu lebih dari apa yang Javier kira."Kau tidak perlu mencarinya lagi, kita hanya perlu merekrut pelayan baru," ucap Viona sambil membaca majalah fashion.Javier menoleh, tidak mengatakan apapun kemudian pergi menuju kamarnya. Melihat itu Viona mendengus, ia pun meletakkan majalah di tangannya ke meja dengan kasar lalu mengikuti Javier.Saat Javier menutup pintu kamar, Viona mendorongnya terbuka kembali. "Apa yang sebenarnya kau lakukan, Javier?!"Pria itu menoleh, "Tidak ada yang perlu dipermasalahkan, Vio," balas Javier sambil melepaskan setiap kancing kemejanya.Viona menyilangkan tangan di dada. "Kau menaruh hati pada Freya? Ini sudah beberapa hari sejak dia pergi meni

    Last Updated : 2024-10-10
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 54. Hamil

    Keesokan harinya, pencarian Javier dan anak buah Pamela masih berlanjut untuk menemukan keberadaan Freya, bahkan Javier sengaja menyuruh seseorang untuk mengawasi kepergian David.Javier yakin kalau David mengetahui di mana keberadaan Freya, karena setelah Javier telusuri, Freya sudah tidak punya keluarga lagi selain mengandalkan dirinya sendiri. Tapi, sejak kemarin Javier masih belum mendapatkan informasi apapun dari anak buahnya.Sambil bersiap-siap, Javier menyambar kunci mobil, namun gerakannya dihentikan oleh suara Viona yang menyindir dari belakang. "Mencari Freya lagi?" katanya dengan nada dingin. Viona berjalan mendekat, sorot matanya tajam."Kapan kau akan berhenti, Javier? Apa kau sudah begitu tergila-gila pada pelayan rendah itu?" ucapnya sinis.Pria itu berbalik, melihat Viona menghampiri. "Kapan kau akan berhenti mencari perempuan itu, Javier? Apa kau sudah gila sampai sekeras ini mencari seorang pelayan rendahan yang menjadi selingkuhanmu itu?""Tutup mulutmu, Vio!""Oh,

    Last Updated : 2024-10-11
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 55. Tawanan

    Tubuh Freya didorong kasar ke dalam ruangan, dan sebelum sempat melarikan diri, Javier sudah menutup pintu di belakangnya. Freya bergerak cepat, tetapi Javier meraih lengannya, mencengkeram dengan keras."Lepaskan aku!" seru Freya."Diam!" Javier membentaknya, tatapan penuh amarah. "Kau pikir aku akan membiarkanmu pergi begitu saja? Kau tidak akan bisa lari dariku, Freya!"Freya merasakan nyeri dari cengkeraman itu, dan akhirnya berhenti meronta. Begitu melihatnya tak lagi melawan, Javier melepaskannya dengan kasar. Tatapannya berubah dingin."Jelaskan padaku, anak itu bukan milik David, kan?"Freya menghela napas, mencoba menahan rasa takut yang mulai merayapi dirinya. "Maksudmu, kau berharap anak ini anakmu? Jangan lupa, kau yang selalu memaksaku untuk menggunakan pengaman. Kau yang tidak ingin aku hamil!"Jawaban Freya membuat Javier semakin marah. "Jawab dengan jujur, Freya. Aku ingin tahu apakah itu anak David!"PLAKK!Dengan gerakan cepat, Freya menampar Javier. Tubuhnya bergeta

    Last Updated : 2024-10-11
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 56. Dalam pantauan

    Freya masih tertegun, berusaha memahami bagaimana Pamela bisa mempengaruhi Javier untuk melepaskannya begitu saja, padahal tadi Javier begitu tegas menyeretnya tanpa belas kasihan.Namun sebelum itu, Pamela sempat memberikan pertanyaan seperti apa yang Javier lakukan. Dan Freya tetap bersikeras mengaku bahwa anak itu bukan anak Javier Bennett. Pada akhirnya Pamela memberikan pilihan agar Freya segera membayar ganti rugi yang sangat besar tanpa memperpanjang urusan."Kali ini kau lolos," ucap Javier dingin dengan sorot mata yang terus mengawasi Freya.Freya menatap balik dengan sikap tak kalah keras. “Aku harap kita tidak akan bertemu lagi, Javier,” balasnya, sebelum masuk ke mobil anak buah Javier yang mengantarnya menjauh dari rumah itu.Freya memilih berhenti di pusat kota, ia mencari alternatif untuk bisa menghubungi David. Beruntung David membawa ponsel Freya yang sempat tertinggal, dan kini suara David terdengar dari ponsel milik Freya.“Halo?”“David, ini aku.”“Freya, kau di m

    Last Updated : 2024-10-12
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 57. Rahasia Viona

    Beberapa tahun sebelumnya, saat usia Viona baru menginjak usia dua puluh satu tahun. Kabar yang sangat tidak ia harapkan datang. Ia hamil, dan itu bukan anak Javier, sedangkan beberapa minggu lalu Javier sudah melamarnya.Panik, rasa cemas itu membuatnya kehilangan akal sehat. Keluarganya sangat berharap bahwa Javier Bennett yang sangat pantas untuk menjadi suaminya. Lalu saat keinginan tersebut sudah hampir Viona dapatkan, ia justru hamil anak dari sahabat Javier."Apa yang harus aku lakukan kalau sampai Javier tahu hal ini?" Viona terlihat kebingungan, sementara dalam hitungan beberapa bulan lagi ia akan menikah dengan Javier.Ia tak mungkin melakukan acara resepsi pernikahan dengan perut yang besar, sialnya anak itu bukan anak Javier. Seharian itu Viona tak bisa tenang, hasil tes kehamilan yang baru ia coba beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa ia positif hamil.Dan ketika ia memberanikan diri untuk melakukan pemeriksaan, usia kandungannya itu sudah dua bulan. Viona terjebak oleh u

    Last Updated : 2024-10-12

Latest chapter

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 92. Pernikahan

    Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Udara pagi itu terasa segar, namun bagi Javier, udara seolah dipenuhi dengan ketegangan yang manis. Berdiri di ruang gantinya, ia merapikan tuksedo putih bersih yang melekat sempurna di tubuhnya. Setiap detail tampak serasi, memberikan kesan bahwa ia adalah pria yang siap memulai kembali kehidupan baru dalam hidupnya, sebagai suami dari wanita yang ia cintai.Javier menatap cermin di depannya, memperhatikan bayangan dirinya. Ada sedikit senyum puas di wajahnya, namun tatapannya segera berubah lembut ketika ia membayangkan sosok Freya."Aku ingin melihat seperti apa dia sekarang," gumamnya pelan.Namun, ketika ia berbalik untuk pergi, langkahnya di hadang oleh David yang tiba-tiba muncul di pintu."Hei, hei! Kau mau kemana, Dude?" David bertanya dengan nada menggoda, tangannya terangkat seolah ingin menghentikan langkah Javier."Bertemu istriku," jawab Javier tanpa ragu, alisnya sedikit terangkat.David tertawa kecil, melipat tangannya di dada. "D

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 191. Keluarga

    Malam itu, suasana rumah Javier berubah menjadi hidup ketika suara deru mobil terdengar berhenti di halaman. Beberapa saat kemudian, riuh celotehan anak-anak mengisi udara. Dylan dan Felix melompat keluar dari mobil, berlari ke arah Freya dengan semangat yang nyaris meledak-ledak. Mereka berlomba-lomba untuk menceritakan petualangan mereka selama di luar rumah, wajah mereka berseri-seri seperti dua matahari kecil yang membawa keceriaan.Javier yang duduk di ruang tamu menoleh sejenak. Senyumnya tipis, cukup hangat untuk menandakan kebahagiaannya melihat anak-anak begitu bersemangat. Tapi pandangannya segera tertuju ke arah pintu mobil yang masih terbuka. Dari sana, Morgan muncul, langkahnya mantap namun terlihat lelah. Javier meletakkan ponselnya di meja, bangkit dan berjalan menghampirinya."Biasanya anak buahmu yang mengantar mereka pulang," ucap Javier, nada suaranya penuh rasa ingin tahu.Morgan hanya menatap Javier sekilas, tidak langsung merespons. Ia menyerahkan dua tas milik D

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 190. Pernikahan sudah dekat

    Langkah Javier terdengar ringan ketika memasuki rumah, senyuman tak henti-hentinya menghiasi wajahnya. Di tangannya ada sebuah kotak beludru hitam, kecil namun begitu berharga, isinya adalah cincin pernikahan yang telah ia pesan. Pandangannya menyapu ruangan sesaat, mencari sosok yang sudah memenuhi setiap sudut hidupnya dengan kehangatan.Ia menemukannya di halaman belakang, wanita cantik dengan perut yang mulai membesar itu sedang memetik buah plum dari pohon. Freya terlihat begitu damai dalam kesederhanaannya, meskipun tubuhnya tengah mengandung keajaiban kecil yang sebentar lagi akan hadir di dunia.Javier berjalan perlahan ke arahnya, menikmati setiap detik pemandangan ini. Ada kebahagiaan sederhana yang terpancar dari Freya, meskipun dia tampak sibuk dengan keranjang buah di tangannya.“Hai, kau sedang apa?” tanya Javier sambil menyandarkan tubuhnya pada pintu kaca yang menghubungkan ruang tamu dengan halaman belakang.Freya menoleh, senyuman lembut menghiasi wajahnya. “Memetik

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 189. Pengaruh Morgan

    Hari-hari berlalu dengan cepat, tapi satu hal selalu sama, setiap kali Dylan dan Felix pulang dari pertemuan mereka dengan Morgan, keduanya terlihat kelelahan. Javier sudah mulai terbiasa melihat wajah letih kedua putranya, meski rasa penasarannya terus mengganggu. Setiap kali ia bertanya apa yang mereka lakukan, jawaban mereka selalu singkat, "Bermain dengan Kakek."Namun sore itu berbeda. Wajah Dylan terlihat memerah seperti habis terbakar matahari, dan kulitnya tampak kasar. Freya yang cemas melihat kondisi anaknya, segera mengambil pelembap dan mengoleskannya ke wajah Dylan dengan lembut.Javier yang berdiri di sudut ruangan sambil memperhatikan, "Permainan apa yang kalian lakukan dengan Kakek sampai seperti ini?" tanyanya dengan nada tegas, tatapannya tajam mengarah pada Dylan.Dylan hanya menunduk, sementara Felix yang biasanya lebih blak-blakan, terlihat ragu-ragu. Tapi sebelum ia bisa berkata apa-apa, Dylan buru-buru menutup mulut saudaranya.Alis Javier terangkat tinggi. "Jad

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 188. Persiapan dimulai

    "Kau yakin hanya pesta biasa saja?" tanya Javier, matanya memandang Freya dengan ragu, seolah memastikan dia tidak salah dengar.Freya mengangguk mantap, senyum lembut tersungging di wajahnya. "Aku tidak terlalu menyukai sesuatu yang berlebihan. Lebih baik kita mengadakan pernikahan yang sederhana. Hanya menghadirkan orang-orang terdekat, tanpa kemewahan yang berlebihan. Bagiku yang penting adalah maknanya, bukan pesta besar yang mencuri perhatian."Javier terdiam sejenak, lalu meraih tangan Freya, menggenggamnya erat. Ia menatap mata wanita itu dengan penuh perhatian. "Jangan khawatir soal biaya. Aku bisa memberikan segalanya untukmu. Aku ingin hari itu menjadi sempurna, sesuatu yang tak akan pernah kita lupakan."Freya tersenyum lagi, kali ini lebih lebar, seolah meyakinkan pria di depannya. "Bukan soal biaya, Javier. Ini tentang apa yang membuatku bahagia. Aku tidak butuh pesta yang megah untuk merasa istimewa. Yang aku butuhkan hanyalah kamu, dan janji yang kita bangun bersama. It

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 187. Rencana rahasia

    Seperti yang Javier harapkan, keesokan paginya, bahkan sebelum cahaya matahari menyentuh cakrawala, suara mesin mobil terdengar memasuki halaman rumah. Javier yang sudah menunggu sejak semalam turun dari lantai dua ke ruang tamu.Saat pintu mobil terbuka, dua pria dengan tubuh tegap keluar, masing-masing menggendong Dylan dan Felix yang tertidur pulas di pelukan mereka. Bocah-bocah itu tampak damai, seolah-olah tak terganggu oleh perjalanan panjang yang baru saja mereka lalui.Javier melangkah keluar, matanya menyapu kendaraan dengan hati-hati, berharap menemukan sosok Morgan. Namun yang ia temui hanyalah seorang supir berdiri kaku di sisi pintu mobil.“Dimana bos kalian?” tanya Javier dengan nada datar, meskipun ada sedikit ketegangan yang terselip dalam suaranya.Supir itu menunduk hormat. “Tuan mempercayakan kami sepenuhnya untuk mengantar putra Anda kembali dengan selamat. Jika tidak ada yang lain, kami permisi.”Tanpa menunggu jawaban, kedua pria yang menggendong Dylan dan Felix

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 186. Menculik si kembar

    Keduanya menuju mobil terparkir, niat Javier ingin mengajak Freya ke butik hari ini berakhir di tunda. Mereka pulang, perjalanan dari pantai yang Freya kunjungi dari rumah sangat jauh dan mereka tiba di rumah saat langit sudah gelap. Tapi, rumah dalam keadaan sepi. Biasanya saat jam seperti ini, Dylan dan Felix sangat ribut sehingga rumah sepi seperti ini cukup membuat Freya curiga apa yang dilakukan oleh mereka. "Aku akan lihat mereka di kamar," kata Freya. Ketika Freya menghilang menuju lantai atas, Javier menerima panggilan telepon yang datang tiba-tiba. Ia menjawab dengan santai, “Halo?” Suara berat di ujung telepon langsung terdengar tanpa basa-basi. “Aku akan mengembalikan kedua putramu besok.” Belum sempat Javier menjawab, panggilan itu langsung terputus. Ia menatap layar ponselnya yang kembali gelap, lalu mendesah panjang, memijat pelipisnya perlahan. Sementara itu Freya membuka kamar putranya, tapi kosong. Perasaannya mendadak cemas, dengan langkah tergesa-gesa ia kembal

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 185. Menabur bunga

    Beberapa hari kemudian, setelah banyak pertimbangan akhirnya Javier dan Freya sepakat untuk menikah sebelum musim dingin tiba. Itu artinya, hanya tersisa kurang dari empat bulan untuk mempersiapkan hari istimewa mereka.Namun, bagi Javier waktu yang singkat itu bukan alasan untuk tergesa-gesa, justru ia ingin memastikan setiap detail sempurna, karena hari itu akan menjadi momen yang mengikat Freya sepenuhnya dalam hidupnya.Pagi itu, tepat pukul sembilan, Javier baru saja keluar dari ruang gym. Tubuhnya masih berkeringat, dan handuk kecil di tangannya ia gunakan untuk menyeka leher dan wajah. Suara dering ponsel memecah kesunyian. Ia melihat layar ponselnya, mendesah pelan, lalu mengangkatnya.Dari ujung telepon, suara berat Morgan terdengar penuh dengan kemarahan yang ia coba tahan.“Kau menguji kesabaranku, Javier!”Javier hanya menyeringai tipis sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding. Ia tidak tampak terintimidasi sedikit pun. “Aku tidak pernah berjanji apapun padamu,” jawabnya da

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 184. Setelah fakta terungkap

    Setelah mendengar penjelasan Morgan, Javier tak bisa berkata kata lagi. Rasanya ia turut hanyut dalam kisah yang terjadi diantara Pamela dan Morgan, ia telah salah paham menilai Morgan yang ternyata berusaha untuk melindunginya."Sekarang, terserah padamu untuk percaya atau tidak. Keputusan untuk percaya ada di tanganmu, memang sulit menerima kenyataan bahwa ayah kandungmu adalah seorang pembunuh. Kau pasti malu, jadi sebaiknya kau tidak perlu mengakui diriku." kata Morgan.Javier tetap diam, masih mencerna apa yang sudah ia dengar. Morgan adalah korban, sementara selama ini Javier tau bahwa ibunya, Pamela, tidak pernah mencintai Rodeo. Mereka menikah karena bisnis, dan kemungkinan besar Pamela juga terpaksa hidup bersama dengan Rodeo walaupun yang sering kali Javier lihat, Pamela terlihat bahagia.Tapi tidak dengan hatinya, bahkan Morgan juga sama, dia memilih untuk tidak menikah hingga sekarang demi satu wanita yang dicintainya."Lalu ... kenapa ayahku memintamu untuk bertanda tanga

DMCA.com Protection Status