Share

Bab 48. Pasrah

Penulis: SILAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-08 12:17:03

Keesokan paginya, suasana rumah Javier seolah sedang diserang karena banyak barang berantakan. Sementara Javier tak kunjung berangkat ke kantor, melainkan sibuk mengobrak-abrik ruang baca. Tumpukan buku dan kertas berserakan di lantai, pikirannya terlalu banyak belakangan ini sampai ia lupa, berapa kode brankas perusahaan.

Freya yang tengah membawa keranjang berisi baju kotor, berhenti di depan pintu. Ia memandangi Javier yang tampak gelisah dan sibuk mencari di antara buku-buku yang telah ia bongkar.

"Apa yang Anda cari, Tuan? Mungkin saya bisa membantu," kata Freya, berusaha menawarkan bantuan agar Javier tak membuat kekacauan lebih besar.

Javier menoleh, tatapan frustrasinya berubah sejenak. "Kau melihat kertas berisi angka-angka? Aku yakin menyimpannya di sini, tapi aku lupa di mana."

Freya mengerutkan kening, lalu meletakkan keranjang pakaian di dekat pintu. Tanpa berkata-kata, ia menuju kamarnya dan mengambil kertas yang ia temukan kemarin dari saku blazer Javier. Ketika ia kemb
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
SILAN
Tak tahan wkwk
goodnovel comment avatar
SILAN
lagi gak enak badan shay
goodnovel comment avatar
puji amriani
hari ini cuma 2 kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 49. Javier cemburu

    Air yang mengalir dari shower membasahi sekujur tubuh Freya, ia mencoba untuk menghilangkan bekas hubungannya bersama Javier. Rasanya sangat memuakkan, ia tidak tau harus berapa lama lagi bertahan dengan kondisi seperti ini karena ia tidak bisa menikmatinya.Perasaannya hampa, tidak ada semangat hidup. Tujuannya telah hancur, adiknya sudah meninggal. Sejenak Freya memejamkan mata, air membasahi wajah hingga ke bawah tubuhnya.Selesai membersihkan diri, Freya mengenakan pakaian lalu turun ke lantai utama. Rumah sangat sepi, Javier juga pasti sudah berangkat ke kantor. Mendadak ponsel Freya berdering, nama David terlihat di layar utama."Namanya selalu mengingatkanku dengan orang yang aku sayangi," batin Freya lalu menerima panggilan tersebut. "Halo?""Hai, Freya. Kau sibuk sore ini?""Tidak juga," jawabnya.Terdengar suara benda jatuh dari seberang panggilan, lalu suara David yang tampak panik terdengar. "Astaga, hampir saja aku merusaknya," kata pria itu pada dirinya sendiri."Kau sed

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 50. Kebahagiaan singkat

    Seperti yang sudah David janjikan, sore hari dia menjemput Freya untuk pergi menghadiri hari ulang tahun orang tua David. Freya mengenakan dress berwarna putih tanpa lengan, berpenampilan semenarik mungkin agar ia tidak terlihat seperti orang yang perlu dikasihani.Beberapa hari telah berlalu, adiknya sudah tidak ada. Kalau sampai adiknya tahu setiap hari Freya bersedih, remaja itu juga pasti tidak akan senang. Sebisa mungkin Freya harus mengontrol emosinya, ia tak boleh terlarut dalam kesedihan.Di depan pantulan bayangan cermin, Freya mengatur ekspresinya. "Perjalananmu masih jauh ke depan Freya, kau tidak boleh menyerah begitu saja," gumamnya, setelah itu ia pun turun karena David sudah menunggu di depan.Tapi ketika Freya tiba di depan pintu, pintu tersebut terbuka lebih dulu. Javier masuk, tatapannya langsung mengarah pada Freya, memperhatikan penampilan cantiknya yang jarang sekali ditunjukkan di depan Javier."Kau mau pergi tanpa seizinku?" geram Javier, tampak jelas pria itu m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 51. Kabur

    David menepikan mobilnya, mengerutkan alis sambil menatap Freya dengan cemas. "Kau yakin turun di sini? Rumah Javier masih jauh." Freya mengangguk, memasang senyum tipis untuk menutupi kegelisahannya. "Tak apa, aku ada urusan dengan seseorang. Terima kasih sudah mengantarku bertemu dengan ibumu," katanya sambil membuka pintu. David tersenyum dan mengangguk. "Hati-hati," ucapnya sebelum melaju pergi. Setelah memastikan David benar-benar pergi, Freya menarik napas panjang dan berjalan menuju kafe yang telah Pamela sebutkan dalam pesan singkatnya. Dengan jantung berdebar, ia melangkah memasuki kafe dan melihat Pamela sudah menunggunya di salah satu meja. Freya menarik kursi dan duduk di hadapannya, menatap wanita yang selama ini mengendalikan kehidupannya dengan tatapan tajam yang menusuk. Pamela mengeluarkan selembar kertas dari tasnya dan meletakkannya di atas meja. "Adikmu memang sudah tiada, tapi jangan harap aku menganggap biaya ini lunas," ucap Pamela, suaranya dingin dan ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 52. Sembunyi

    Kabar mengenai Freya yang kabur dari rumah Javier sudah sampai di telinga Pamela, dan dengan cepat menyulut amarahnya. Wanita tua itu tampak murka saat menerima informasi dari Viona."Dia sudah melanggar perjanjian, aku tidak akan membiarkannya pergi begitu saja!" ujar Pamela, wanita itu meraih ponsel dan menghubungi anak buahnya. "Cari Freya sampai ketemu, bawa perempuan itu padaku hidup atau mati!" perintahnya.Dan bukan hanya Pamela saja yang mencari keberadaan Freya, Javier pun turut serta mencari perempuan itu meskipun sudah dua hari berlalu, keberadaan Freya masih juga belum ada kabar apapun.Hari ini, Javier datang di kediaman David. Ia berpikir kalau Freya ada di apartemen pria itu, beberapa kali Javier menekan bell apartemen David tidak sabaran sampai pemilik apartemen tersebut membukakan pintu.Sebelum David sempat mengucapkan sepatah kata, Javier mendorongnya ke dalam dan mencengkeram bajunya. "Di mana kau sembunyikan Freya?" tanyanya dengan suara mengancam.Kedua alis Davi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 53. Buronan Javier Bennett

    Javier masih tidak berhenti mencari Freya, ia baru tiba di rumah setelah sepanjang hari mencari perempuan itu tidak kunjung ketemu.Di rumah, Viona terlihat bersantai menyadari Javier pulang. Matanya melirik, menahan kekesalannya karena dari cara Javier mencari Freya, pria itu tampaknya mulai tertarik pada perempuan itu lebih dari apa yang Javier kira."Kau tidak perlu mencarinya lagi, kita hanya perlu merekrut pelayan baru," ucap Viona sambil membaca majalah fashion.Javier menoleh, tidak mengatakan apapun kemudian pergi menuju kamarnya. Melihat itu Viona mendengus, ia pun meletakkan majalah di tangannya ke meja dengan kasar lalu mengikuti Javier.Saat Javier menutup pintu kamar, Viona mendorongnya terbuka kembali. "Apa yang sebenarnya kau lakukan, Javier?!"Pria itu menoleh, "Tidak ada yang perlu dipermasalahkan, Vio," balas Javier sambil melepaskan setiap kancing kemejanya.Viona menyilangkan tangan di dada. "Kau menaruh hati pada Freya? Ini sudah beberapa hari sejak dia pergi meni

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 54. Hamil

    Keesokan harinya, pencarian Javier dan anak buah Pamela masih berlanjut untuk menemukan keberadaan Freya, bahkan Javier sengaja menyuruh seseorang untuk mengawasi kepergian David.Javier yakin kalau David mengetahui di mana keberadaan Freya, karena setelah Javier telusuri, Freya sudah tidak punya keluarga lagi selain mengandalkan dirinya sendiri. Tapi, sejak kemarin Javier masih belum mendapatkan informasi apapun dari anak buahnya.Sambil bersiap-siap, Javier menyambar kunci mobil, namun gerakannya dihentikan oleh suara Viona yang menyindir dari belakang. "Mencari Freya lagi?" katanya dengan nada dingin. Viona berjalan mendekat, sorot matanya tajam."Kapan kau akan berhenti, Javier? Apa kau sudah begitu tergila-gila pada pelayan rendah itu?" ucapnya sinis.Pria itu berbalik, melihat Viona menghampiri. "Kapan kau akan berhenti mencari perempuan itu, Javier? Apa kau sudah gila sampai sekeras ini mencari seorang pelayan rendahan yang menjadi selingkuhanmu itu?""Tutup mulutmu, Vio!""Oh,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 55. Tawanan

    Tubuh Freya didorong kasar ke dalam ruangan, dan sebelum sempat melarikan diri, Javier sudah menutup pintu di belakangnya. Freya bergerak cepat, tetapi Javier meraih lengannya, mencengkeram dengan keras."Lepaskan aku!" seru Freya."Diam!" Javier membentaknya, tatapan penuh amarah. "Kau pikir aku akan membiarkanmu pergi begitu saja? Kau tidak akan bisa lari dariku, Freya!"Freya merasakan nyeri dari cengkeraman itu, dan akhirnya berhenti meronta. Begitu melihatnya tak lagi melawan, Javier melepaskannya dengan kasar. Tatapannya berubah dingin."Jelaskan padaku, anak itu bukan milik David, kan?"Freya menghela napas, mencoba menahan rasa takut yang mulai merayapi dirinya. "Maksudmu, kau berharap anak ini anakmu? Jangan lupa, kau yang selalu memaksaku untuk menggunakan pengaman. Kau yang tidak ingin aku hamil!"Jawaban Freya membuat Javier semakin marah. "Jawab dengan jujur, Freya. Aku ingin tahu apakah itu anak David!"PLAKK!Dengan gerakan cepat, Freya menampar Javier. Tubuhnya bergeta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 56. Dalam pantauan

    Freya masih tertegun, berusaha memahami bagaimana Pamela bisa mempengaruhi Javier untuk melepaskannya begitu saja, padahal tadi Javier begitu tegas menyeretnya tanpa belas kasihan.Namun sebelum itu, Pamela sempat memberikan pertanyaan seperti apa yang Javier lakukan. Dan Freya tetap bersikeras mengaku bahwa anak itu bukan anak Javier Bennett. Pada akhirnya Pamela memberikan pilihan agar Freya segera membayar ganti rugi yang sangat besar tanpa memperpanjang urusan."Kali ini kau lolos," ucap Javier dingin dengan sorot mata yang terus mengawasi Freya.Freya menatap balik dengan sikap tak kalah keras. “Aku harap kita tidak akan bertemu lagi, Javier,” balasnya, sebelum masuk ke mobil anak buah Javier yang mengantarnya menjauh dari rumah itu.Freya memilih berhenti di pusat kota, ia mencari alternatif untuk bisa menghubungi David. Beruntung David membawa ponsel Freya yang sempat tertinggal, dan kini suara David terdengar dari ponsel milik Freya.“Halo?”“David, ini aku.”“Freya, kau di m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12

Bab terbaru

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    TAMAT

    Suasana makan malam itu dipenuhi kehangatan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Lilin di atas meja makan memancarkan cahaya temaram, memantulkan kilau lembut di permukaan piring dan gelas kristal. Aroma masakan rumahan yang menggugah selera menyatu dengan tawa dan percakapan ringan yang mengalir begitu alami, menciptakan momen yang terasa seperti potongan kecil kebahagiaan.Freya duduk di bersebelahan dengan Javier, matanya menelusuri wajah-wajah yang dicintainya. Sesekali, pandangannya tertuju pada pasangan anak-anaknya yang duduk berdampingan, menikmati hidangan yang ia siapkan dengan sepenuh hati. Ada senyum kecil di sudut bibir Freya, senyum penuh kebanggaan dan rasa syukur yang sulit disembunyikan.Mereka berbicara dalam nada lembut, berbagi cerita tentang hari mereka, sementara suara denting garpu dan sendok sesekali terdengar, menambah harmoni pada suasana. Freya memperhatikan cara anak-anaknya saling bertukar pandang, tertawa pada lelucon sederhana, dan berbagi piring kecil

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra chapter 46

    Kediaman rumah Javier hari ini seperti panggung pertunjukan yang dipenuhi dengan aktivitas yang tak pernah berhenti. Para pelayan berlarian ke sana kemari, menyiapkan meja, kursi, dan dekorasi untuk makan malam keluarga yang spesial malam ini. Suasana riuh rendah terdengar dari halaman belakang, di mana meja panjang sudah mulai diatur dengan taplakan putih bersih dan peralatan makan yang berkilauan. Bunga-bunga segar yang dipesan Freya tiba tepat waktu, menambah sentuhan keanggunan di tengah keramaian.Freya sendiri tampak bersemangat, tangannya tak pernah berhenti bergerak. Dari memeriksa bahan masakan hingga memastikan setiap detail dekorasi sempurna, ia ingin semuanya berjalan lancar untuk menyambut Eloise, anggota baru keluarga mereka."Jangan lupa hiasan bunga di tengah meja," pesannya pada salah satu pelayan sambil tersenyum. "Aku ingin semuanya terlihat istimewa."Rumah yang biasanya tenang kini dipenuhi dengan energi yang menggebu-gebu. Meski anak-anaknya belum datang, Freya s

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 45 

    Hari itu cerah, dan sinar matahari menembus jendela apartemen Felix, memantulkan kilau halus di dasi sutra yang baru saja ia kenakan. Dengan gerakan cekatan, ia meraih kunci mobil dari meja, lalu melangkah keluar, meninggalkan aroma kopi pagi yang masih hangat di udara.Pukul sembilan tepat, mobil sport hitamnya meluncur mulus ke arah gedung agensi. Dunia kerja menyambutnya dengan hiruk-pikuk yang biasa, tapi hari ini terasa berbeda. Waktunya di agensi hanya sebentar karena jadwalnya padat, penuh dengan pertemuan penting bersama mitra-mitra bisnis.Namun, satu hal yang terus mengganggu pikirannya adalah ponsel di saku jasnya. Setiap getaran kecil membuat jantungnya berdetak lebih cepat, ia menunggu telepon dari Katie. Jawaban atas tawaran yang ia berikan semalam menjadi satu-satunya hal yang benar-benar ingin ia dengar hari ini."Ada kemajuan pesat sejak kau mengambil alih hotel. Aku senang melihat bagaimana kau mengelolanya dengan baik," ucap Javier, dengan suara yang penuh kebanggaa

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 44

    Pintu tertutup rapat dengan dentuman keras setelah Felix mendorongnya dengan kasar. Ia berbalik, nafasnya memburu, dan langsung bertemu dengan tatapan Katie.Namun berbeda dari yang ia bayangkan, perempuan itu tampak santai, terlalu santai, seolah situasi ini bukanlah sesuatu yang patut dikhawatirkan. Tak ada jejak ketakutan atau khawatir di wajahnya, hanya ekspresi datar yang sulit diterjemahkan."Aku sudah memberitahumu kalau aku hamil," kata Katie, suaranya ringan namun menusuk. "Dan kau juga pasti sudah tahu siapa ayah dari bayi ini."Felix mengepalkan tangannya."Aku hanya berpikir," lanjut Katie sambil memainkan melipat tangan di depan dada. "Janin ini masih sangat kecil. Jika aku mengeluarkannya sekarang, resikonya tidak terlalu besar."Felix merasa dadanya menghantam batu."Kau gila?!" serunya, langkahnya maju mendekat.Dengan frustasi, ia menyisir rambutnya ke belakang, mencoba mengendalikan emosinya. "Aku tidak akan mengizinkanmu menggugurkan bayi itu!"Katie mendesah pelan,

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 43

    Pesta masih berlangsung meriah, meski tak diadakan di gedung mewah dengan lampu kristal berkilauan. Sebaliknya, halaman belakang kediaman baru Dylan dan Eloise yang luas menjadi saksi kebahagiaan malam itu. Suara tawa, denting gelas sampanye yang saling beradu, serta alunan musik yang mengiringi tarian para tamu menciptakan suasana hangat dan intim.Namun, seiring waktu berlalu dan malam semakin larut, satu per satu tamu mulai berpamitan. Udara yang tadinya penuh dengan euforia perlahan berubah menjadi kehangatan yang lebih tenang."Selamat sekali lagi untuk pernikahan kalian," ujar Freya, merangkul Eloise dengan penuh kasih sayang. "Selamat bergabung di keluarga kami, Eoise." tambahnya dengan senyum tulus.Eloise membalas senyum itu dengan mata berbinar. Kebahagiaan yang ia rasakan malam ini begitu sempurna. Tak lama kemudian, Javier mendekat, menyampaikan ucapan serupa dengan sedikit canggung, namun tetap tulus.Di tengah percakapan, Daniel dan Avery ikut bergabung. Daniel menatap Ja

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 42

    Hari yang dinanti akhirnya tiba. Pesta pernikahan Dylan dan Eloise diselenggarakan dengan megah di halaman luas sebuah rumah di New Jersey, rumah yang akan mereka tempati setelah resmi menjadi suami istri.Para tamu mulai berdatangan, memenuhi tempat pernikahan dengan senyum bahagia. Di tengah hiruk-pikuk itu, Dylan berdiri dengan perasaan campur aduk antara gugup dan bahagia. Dylan sudah merasa berdebar debar karena hari ini ia akan memiliki Eloise sepenuhnya. Wanita itu akan menjadi istrinya, ini adalah pilihan yang tepat setelah tiga tahun menjalin hubungan dengan Eloise."Ini cukup mendebarkan," gumam Dylan.Felix yang mendengar itu menoleh, kemudian menepuk pundak saudara kembarnya dengan santai. "Kau bahkan setiap hari bertemu dengan Eloise." katanya.Dylan berdecak, "Kau ini, saat dirimu menikah nanti, aku yakin kau pasti akan merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan sekarang." Felix terkekeh, namun tatapan Dylan tiba-tiba beralih ke seorang perempuan berbaju cokelat y

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 41

    Hari pernikahan Dylan dan Eloise hanya tinggal menghitung waktu. Keluarga Javier begitu menantikan hari bahagia ini, merayakan kedatangan anggota baru dalam keluarga mereka.Semua persiapan telah rampung. Gaun pengantin sudah siap, dekorasi telah disempurnakan, dan undangan telah tersebar. Dalam dua hari, Dylan dan Eloise akan mengucapkan janji suci mereka.Di sisi lain kota, Avery tengah sibuk di dalam butik milik Daniel. Pria itu dengan ketelitian seorang seniman, membantu Avery memilih dan menyesuaikan gaun terbaik untuk dikenakannya di hari pernikahan Dylan nanti.Avery menatap bayangannya di cermin besar yang memantulkan dirinya dalam gaun elegan yang memeluk tubuhnya dengan sempurna. Senyum puas terukir di bibirnya."Kau sangat berbakat," ujarnya, mengagumi hasil karya Daniel. "Gaunku jadi terlihat luar biasa."Daniel tersenyum tipis. "Aku hanya memastikan kau akan terlihat paling memukau setelah pengantin perempuan nanti."Avery tertawa kecil, kemudian menoleh pada Daniel denga

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 40

    Pesta masih berlangsung meriah, lantunan musik memenuhi ruangan, dan para tamu menikmati malam dengan penuh semangat. Avery dan Daniel turut larut dalam suasana, melangkah mengikuti irama dalam tarian perdana mereka. Mata mereka saling bertaut, seakan dunia hanya milik mereka berdua.Namun, kehangatan itu perlahan bergeser saat acara utama tiba, yaitu pengumuman King dan Queen malam ini.Seorang pembawa acara naik ke panggung, memegang mikrofon dengan percaya diri. "Hadirin sekalian, saat yang kita tunggu-tunggu akhirnya tiba!" suaranya menggema, membuat semua mata tertuju padanya.Ruangan itu dipenuhi dengan ketegangan yang hampir terasa di udara, sebelum akhirnya satu nama disebut dengan lantang."Dan pemenang King tahun ini adalah… Gabriel!"Sorak-sorai memenuhi ruangan. Beberapa orang bertepuk tangan, sementara yang lain bersiul riang. Gabriel melangkah ke panggung dengan senyum percaya diri, menerima mahkota yang diberikan kepadanya.Tak lama, nama sang Queen pun diumumkan."Dan

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 39

    Beberapa waktu telah berlalu, dan pagi ini Avery tampak lebih sibuk dari biasanya. Ia berjalan cepat menuju pintu, memeriksa kembali tasnya, memastikan semua peralatan ujian sudah lengkap. Hari ini adalah hari yang menentukan, ujian masuk Universitas New York. Semua persiapan telah ia lakukan jauh-jauh hari, namun tetap saja, perasaan gugup tak bisa ia hindari.Saat membuka pintu, ia mendapati Daniel sudah menunggu di dalam mobilnya, bersandar santai dengan satu tangan di kemudi. Begitu melihat Avery, pria itu langsung tersenyum tipis."Kau sudah siap?" tanyanya begitu Avery masuk ke dalam mobil.Avery mengangguk, meskipun kedua tangannya mencengkeram erat tali tasnya. "Sedikit gugup," jawabnya.Daniel tertawa kecil, lalu mulai menjalankan mobilnya. "Itu hal yang wajar. Tapi aku yakin kau akan melakukannya dengan baik."Selama perjalanan, Avery mencoba mengatur nafasnya, sementara Daniel terus berusaha membuatnya rileks dengan beberapa obrolan ringan. Namun, saat mereka tiba di depan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status