Home / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Bab 18. Ciuman tak berarti

Share

Bab 18. Ciuman tak berarti

Author: SILAN
last update Last Updated: 2024-09-28 17:03:03

"Jika kau menginginkanku untuk memuaskanmu, bukan sekarang waktunya."

Freya menatap Javier dengan tatapan tajam. Nada suaranya terdengar tegas, namun tak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Dia harus memastikan kondisi David nanti, dan ia tidak ingin Javier mengetahui hal itu.

Javier mengangkat kedua alisnya, sudut bibirnya menyeringai mengejek.

"Apakah di kepalamu itu hanya ada pikiran tentang ranjang? Ternyata kau jauh lebih mesum dari yang kukira, Freya. Kalau kau berpikir aku akan membawamu ke kamarku, kau salah besar."

Wajah Freya memerah karena marah. Baru kali ini, dia benar-benar merasa terhina. Ia baru lima belas menit berada di dalam klub, dan tiba-tiba saja Javier muncul, menariknya keluar tanpa banyak bicara, lalu melontarkan kata-kata tajam ini.

"Jadi, hal luar biasa apa yang ditawarkan seorang Javier Bennett untuk bersenang-senang?" tanyanya dengan nada menantang, mencoba menjaga harga dirinya.

Javier terdiam. Apa yang sedang ia lakukan? Seketika kesadarannya kembali.
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Anna Azaro
seru ceritax
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 19. Pikiran kotor

    Sikap Javier semakin dingin. Freya tahu pria itu tengah berusaha sekuat tenaga untuk menghindarinya. Tapi Freya tersenyum penuh percaya diri. Seorang Javier Bennett mungkin bisa menjauh, tapi coba saja jika dia mampu menahan godaan seorang wanita yang begitu terampil menggoyahkan hatinya. Pagi itu, Freya menyapa Javier dengan senyum yang begitu cantik sementara Viona masih belum pulang, dan ini adalah kesempatan emas.“Aku punya kejutan untukmu, tapi tidak sekarang,” ucap Freya, nada suaranya santai seolah tak ada yang terjadi semalam.Javier hanya meliriknya sekilas, tanpa sepatah kata, ia melanjutkan sarapannya dan segera pergi ke kantor. Freya menatap punggungnya yang menjauh, bibirnya masih melengkung dalam senyum penuh keyakinan. Semua yang telah ia bangun sejauh ini tidak akan sia-sia. Javier pasti akan tergoda, meski pria itu berusaha keras menyangkalnya.Setelah Javier pergi, Freya kembali melakukan pekerjaan rumah. Tidak lama Viona baru saja tiba, wajahnya selalu berseri se

    Last Updated : 2024-09-28
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 20. Kesempatan

    Setelah menuntaskan nafsunya pada sang istri, Javier berniat kembali ke kantor dan dia berpapasan dengan Pamela saat keluar rumah.Tapi tidak ada pembicaraan atau sekadar sapaan, Javier langsung melengos pergi.Sementara Pamela mencari keberadaan Freya dan menemukan perempuan itu ada di samping rumah, sedang memberi makan ikan. Tanpa banyak bicara, Pamela menghampiri."Ini untukmu." Suara Pamela terdengar tegas saat ia menyodorkan amplop coklat kepada Freya. Di dalamnya, terlihat lembaran uang yang terlipat rapi.Freya mengerutkan dahi, kebingungan. Belum sempat bertanya, Pamela sudah memotong dengan nada yang lebih dingin. "Perbaiki penampilanmu. Meskipun kau hanya pelayan di rumah ini, ingat, kau punya misi khusus yang harus kau jalani dengan sempurna."Freya menelan ludah, perasaan campur aduk memenuhi dadanya. Ketika Pamela memberikan uang itu, seolah dunia Freya terhimpit antara tanggung jawab dan beban yang semakin berat. Tak lama kemudian, suara langkah kaki terdengar dari tan

    Last Updated : 2024-09-28
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 21. Taruhan

    Javier melihat Freya mendekat dengan langkah anggun. Tanpa berkata apapun, pria itu menyerahkan gelas kosong kepadanya. Freya menerima gelas itu, dan tepat saat ia menggenggamnya, Javier menuangkan wine merah ke dalamnya, warnanya yang pekat kontras dengan kulit tangan Freya yang pucat."Bagaimana bisa kau membujuk Viona untuk mengajakmu ikut liburan bersama kami?" Suara Javier dingin, hampir tanpa emosi. Setiap kata yang keluar dari bibirnya terkesan tajam, seperti pisau yang siap mengiris setiap kebohongan.Freya tersenyum samar, bibirnya tersenyum dengan ekspresi tanpa bersalah. "Aku tidak mengatakan apa-apa padanya. Viona sendiri yang mengundangku," jawabnya tenang, matanya tak lepas menatap Javier.Ia meneguk wine itu perlahan, menikmati setiap tetesnya seolah merasakan kemenangan kecil di antara keheningan mereka. "Bukankah itu kabar baik? Kita bisa liburan bersama dan... kau juga bisa menikmati waktu bersamaku," lanjut Freya.Javier menaikkan alisnya, "Kau tidak akan berhasi

    Last Updated : 2024-09-29
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 22. Pergi liburan

    Seperti yang dijanjikan, hari ini Freya turut serta dalam liburan keluarga Javier dan Viona. Meskipun ia diundang sebagai pelayan pribadi Viona, Freya memiliki agendanya sendiri. Liburan musim panas ini adalah peluang emas untuk membuktikan dirinya, dan ia tidak akan menyia-nyiakannya.“Sayang, sudah kau siapkan kamar untuk Freya juga? Kita akan tinggal di penginapan dekat pantai, kan?” Viona menoleh pada Javier dengan senyum hangat, suaranya riang penuh antusias.“Tentu, aku sudah menyiapkan semuanya untuk istriku tercinta.” Javier membalas dengan nada mesra, lalu mencium sisi wajah Viona, seolah menunjukkan betapa ia adalah suami yang sempurna.Freya mengikuti dari belakang, menahan kecemburuan yang bergejolak di dadanya. Ia tahu, ini hanya sementara. Rasa iri itu akan segera berakhir. Saat mereka tiba di lokasi liburan, Freya yakin Javier akan mulai melihatnya dengan cara yang berbeda.“Freya, ini kamar yang akan kamu tempati selama dua minggu ke depan.” Viona menyerahkan sebuah ke

    Last Updated : 2024-09-29
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 23. Niat licik

    Ada pesta malam yang diadakan di dekat penginapan, banyak orang yang hadir menari bebas dengan pasangan masing-masing. Beberapa jenis minuman alkohol tersedia di sana, dan Viona tampaknya tak bisa mengendalikan diri saat melihat minuman tersebut disajikan.“Sayang, cukup. Kau terlalu banyak minum,” Javier menarik gelas dari tangan Viona dengan tegas, suaranya terdengar penuh peringatan.“Javier, kita sedang liburan!” Viona tersenyum lebar, matanya bersinar nakal. Ia merangkul leher Javier, mencoba menariknya kembali ke dalam tarian yang mengalun. “Ayo, kita nikmati saja momen ini…”Namun Javier terlihat tidak tertarik. Wajahnya menyiratkan ketidaknyamanan. Meskipun Viona ada di pelukannya, pikirannya melayang ke tempat lain.Tatapannya diam-diam menyisir kerumunan, mencari sosok yang tak ia lihat sejak tadi. Di mana dia? Kecemasan halus mengintip dari balik sikap tenang Javier.Hingga pada akhirnya, matanya melihat Freya bersama seorang pria di luar dari tempat pesta. Wajah Freya terl

    Last Updated : 2024-09-29
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 24. Tak mudah jadi orang ketiga

    Sepanjang malam, Javier merasa gelisah. Viona terbaring di sampingnya, tertidur lelap akibat terlalu banyak minum, tapi Javier tak mampu menutup mata. Pikirannya kacau, setelah berulang kali membolak-balikkan badan tanpa hasil, ia bangkit dari tempat tidur dan melangkah ke balkon, membawa sebatang rokok di tangannya.Di luar, angin malam menerpa kulitnya, memberikan sedikit rasa dingin yang menenangkan. Javier menyalakan rokok, menghisap dalam-dalam, membiarkan asapnya memenuhi paru-parunya sebelum perlahan menghembuskannya kembali.Matanya menerawang jauh, menatap hamparan laut gelap yang diselimuti malam. Suara deburan ombak yang menghantam bibir pantai terdengar lirih, mengiringi keheningan yang terasa aneh di tengah liburan ini.“Belum bisa tidur juga?”Javier menoleh, mencari asal suara yang tidak ia duga. Di balkon kamar sebelah, berdiri Freya dengan anggunnya, mengenakan gaun tidur tipis yang membentuk lekuk tubuhnya dengan sempurna. Di tangannya, ia memegang segelas wine, memu

    Last Updated : 2024-09-30
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 25. Selalu waspada

    Tidak ada kata menyerah untuk Freya sampai ia bisa menyelesaikan misi rahasia yang Pamela berikan. Di depan Javier ia akan terang-terangan menggoda pria itu. Tapi jika ada Viona, maka Freya akan bersikap selayaknya pelayan pada umumnya.Pagi ini, Freya memastikan segala sesuatu siap sebelum pasangan suami istri itu keluar dari kamar mereka. Di meja makan sudah tertata rapi berbagai hidangan favorit Javier dan Viona. Ketika suara langkah terdengar, diikuti dengan pujian dari Viona, Freya mengangkat wajahnya dengan senyum tipis.“Aku suka bajumu, kau terlihat cantik mengenakannya,” ujar Viona, suaranya hangat dan ramah, sesuatu yang selalu membuat Freya merasakan tusukan rasa bersalah. Bagaimana bisa ia mengkhianati perempuan sebaik ini?"Terima kasih, Nyonya. Saya mendapatkan rekomendasi baju ini dari internet," jawab Freya, menyembunyikan perasaan yang menggerogoti batinnya.Viona duduk di kursinya, menatap Freya dengan tatapan penuh minat. “Gaya pakaianmu benar-benar bagus. Lain ka

    Last Updated : 2024-09-30
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 26. Salah orang

    "Sepertinya kau cukup dekat dengan pria tadi," ujar Viona sambil memeriksa deretan pakaian di hadapannya.Freya menoleh pelan, sedikit terkejut. "Maksud Nyonya, David?""Ya, memang siapa lagi? Pria itu terlihat baik. Apa kau berpikir untuk menjalin hubungan dengannya?" tanya Viona dengan nada ringan, namun penuh rasa penasaran.Freya tersenyum tipis kemudian menggeleng, "Aku baru mengenal David kemarin, karena kebetulan namanya sama dengan seseorang yang sangat aku sayangi. Tapi, aku rasa tidak akan ada hubungan apapun antara aku dan David."Karena tujuan Freya adalah Javier, entah kapan ia bisa membuat pria itu membantunya menyelesaikan misi ini. Hamil bukanlah hal yang mudah, Freya tau kalau kondisi kandungannya normal. Tapi kehadiran seorang janin adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi, sejenak ia memejamkan mata sampai tiba-tiba Viona menepuk bahunya."Lihat, menurutmu apakah baju ini cocok untukku?" tanya Viona, sambil mengangkat sebuah gaun cerah berwarna kuning.Freya mengern

    Last Updated : 2024-09-30

Latest chapter

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 43

    Pesta masih berlangsung meriah, meski tak diadakan di gedung mewah dengan lampu kristal berkilauan. Sebaliknya, halaman belakang kediaman baru Dylan dan Eloise yang luas menjadi saksi kebahagiaan malam itu. Suara tawa, denting gelas sampanye yang saling beradu, serta alunan musik yang mengiringi tarian para tamu menciptakan suasana hangat dan intim.Namun, seiring waktu berlalu dan malam semakin larut, satu per satu tamu mulai berpamitan. Udara yang tadinya penuh dengan euforia perlahan berubah menjadi kehangatan yang lebih tenang."Selamat sekali lagi untuk pernikahan kalian," ujar Freya, merangkul Eloise dengan penuh kasih sayang. "Selamat bergabung di keluarga kami, Eoise." tambahnya dengan senyum tulus.Eloise membalas senyum itu dengan mata berbinar. Kebahagiaan yang ia rasakan malam ini begitu sempurna. Tak lama kemudian, Javier mendekat, menyampaikan ucapan serupa dengan sedikit canggung, namun tetap tulus.Di tengah percakapan, Daniel dan Avery ikut bergabung. Daniel menatap J

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 42

    Hari yang dinanti akhirnya tiba. Pesta pernikahan Dylan dan Eloise diselenggarakan dengan megah di halaman luas sebuah rumah di New Jersey, rumah yang akan mereka tempati setelah resmi menjadi suami istri.Para tamu mulai berdatangan, memenuhi tempat pernikahan dengan senyum bahagia. Di tengah hiruk-pikuk itu, Dylan berdiri dengan perasaan campur aduk antara gugup dan bahagia. Dylan sudah merasa berdebar debar karena hari ini ia akan memiliki Eloise sepenuhnya. Wanita itu akan menjadi istrinya, ini adalah pilihan yang tepat setelah tiga tahun menjalin hubungan dengan Eloise."Ini cukup mendebarkan," gumam Dylan.Felix yang mendengar itu menoleh, kemudian menepuk pundak saudara kembarnya dengan santai. "Kau bahkan setiap hari bertemu dengan Eloise." katanya.Dylan berdecak, "Kau ini, saat dirimu menikah nanti, aku yakin kau pasti akan merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan sekarang." Felix terkekeh, namun tatapan Dylan tiba-tiba beralih ke seorang perempuan berbaju cokelat y

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 41

    Hari pernikahan Dylan dan Eloise hanya tinggal menghitung waktu. Keluarga Javier begitu menantikan hari bahagia ini, merayakan kedatangan anggota baru dalam keluarga mereka.Semua persiapan telah rampung. Gaun pengantin sudah siap, dekorasi telah disempurnakan, dan undangan telah tersebar. Dalam dua hari, Dylan dan Eloise akan mengucapkan janji suci mereka.Di sisi lain kota, Avery tengah sibuk di dalam butik milik Daniel. Pria itu dengan ketelitian seorang seniman, membantu Avery memilih dan menyesuaikan gaun terbaik untuk dikenakannya di hari pernikahan Dylan nanti.Avery menatap bayangannya di cermin besar yang memantulkan dirinya dalam gaun elegan yang memeluk tubuhnya dengan sempurna. Senyum puas terukir di bibirnya."Kau sangat berbakat," ujarnya, mengagumi hasil karya Daniel. "Gaunku jadi terlihat luar biasa."Daniel tersenyum tipis. "Aku hanya memastikan kau akan terlihat paling memukau setelah pengantin perempuan nanti."Avery tertawa kecil, kemudian menoleh pada Daniel denga

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 40

    Pesta masih berlangsung meriah, lantunan musik memenuhi ruangan, dan para tamu menikmati malam dengan penuh semangat. Avery dan Daniel turut larut dalam suasana, melangkah mengikuti irama dalam tarian perdana mereka. Mata mereka saling bertaut, seakan dunia hanya milik mereka berdua.Namun, kehangatan itu perlahan bergeser saat acara utama tiba, yaitu pengumuman King dan Queen malam ini.Seorang pembawa acara naik ke panggung, memegang mikrofon dengan percaya diri. "Hadirin sekalian, saat yang kita tunggu-tunggu akhirnya tiba!" suaranya menggema, membuat semua mata tertuju padanya.Ruangan itu dipenuhi dengan ketegangan yang hampir terasa di udara, sebelum akhirnya satu nama disebut dengan lantang."Dan pemenang King tahun ini adalah… Gabriel!"Sorak-sorai memenuhi ruangan. Beberapa orang bertepuk tangan, sementara yang lain bersiul riang. Gabriel melangkah ke panggung dengan senyum percaya diri, menerima mahkota yang diberikan kepadanya.Tak lama, nama sang Queen pun diumumkan."Dan

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 39

    Beberapa waktu telah berlalu, dan pagi ini Avery tampak lebih sibuk dari biasanya. Ia berjalan cepat menuju pintu, memeriksa kembali tasnya, memastikan semua peralatan ujian sudah lengkap. Hari ini adalah hari yang menentukan, ujian masuk Universitas New York. Semua persiapan telah ia lakukan jauh-jauh hari, namun tetap saja, perasaan gugup tak bisa ia hindari.Saat membuka pintu, ia mendapati Daniel sudah menunggu di dalam mobilnya, bersandar santai dengan satu tangan di kemudi. Begitu melihat Avery, pria itu langsung tersenyum tipis."Kau sudah siap?" tanyanya begitu Avery masuk ke dalam mobil.Avery mengangguk, meskipun kedua tangannya mencengkeram erat tali tasnya. "Sedikit gugup," jawabnya.Daniel tertawa kecil, lalu mulai menjalankan mobilnya. "Itu hal yang wajar. Tapi aku yakin kau akan melakukannya dengan baik."Selama perjalanan, Avery mencoba mengatur nafasnya, sementara Daniel terus berusaha membuatnya rileks dengan beberapa obrolan ringan. Namun, saat mereka tiba di depan

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 38

    Malam itu terasa begitu sunyi, hanya suara angin dingin yang berhembus lembut di antara mereka, seperti ikut menyaksikan ketegangan yang memenuhi udara. Avery berdiri kaku, matanya menatap Daniel dengan sorot tidak percaya. Kata-kata pria itu barusan terus terulang di benaknya, menggema tanpa henti. Daniel merindukannya?Ia merasa bingung, hampir tidak bisa memahami maksud semua ini. Bukankah Daniel telah menolaknya dengan mudah musim panas lalu? Lalu, mengapa pria ini datang seakan memberikan kesempatan lagi.Akhirnya, Avery menarik nafas panjang, mencoba menenangkan gemuruh di dadanya. Namun, ketika ia kembali membuka mulut, suaranya terdengar bergetar. “Aku berterima kasih atas semua hadiah yang kamu berikan padaku. Tapi kau tidak perlu melakukannya lagi.”“Avery, aku hanya ingin—”“Berhenti, Daniel!” potong Avery dengan nada tinggi. Ia memalingkan wajah, tidak sanggup menatap mata Daniel yang penuh dengan emosi yang belum pernah ia lihat sebelumnya. “Jangan membuatku berharap akan

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 37

    Melihat Gabriel yang tidak melawan, Daniel segera meraih tangan Avery dan menuntunnya menjauh dari tempat itu. Sentuhan tangan Daniel membuat Avery terkejut, dan meski ia menurut, pikirannya penuh dengan pertanyaan. Bagaimana mungkin pria ini tiba-tiba muncul di sini? Kebetulan? Atau… dia mengikutiku?Ketika mereka sudah cukup jauh dari Gabriel, Avery berhenti dan menarik tangannya dari genggaman Daniel. Pria itu berbalik, menatap Avery dengan sorot bingung."Bagaimana kau bisa tiba-tiba muncul di depanku seperti itu?" tanya Avery dengan nada curiga.Daniel menghela nafas pelan sebelum menjawab, "Kebetulan aku ada pekerjaan di sekitar sini. Dulu saat kita pertama bertemu, kau pernah bilang kalau sekolahmu ada di daerah ini. Tak kusangka, saat berjalan di sekitar area sekolahmu, aku justru melihat sesuatu yang sangat... tidak terduga." Ucapannya terdengar ringan, tapi matanya menyiratkan keseriusan.Avery memandang Daniel dengan ragu, mencoba mencerna jawabannya. Apakah itu benar, atau

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 36

    Semenjak Avery menemukan hadiah saat hari ulang tahunnya di depan pintu apartemen, kini ia justru lebih sering mendapatkan hadiah lain yang tidak ia sangka. Setiap hari, selalu ada setangkai bunga mawar di depan pintu unit apartemen dengan kata yang sama."Untuk Winter Avery."Dan kini Avery semakin bingung dan penasaran, siapa orang yang memberinya hadiah-hadiah itu. Mungkinkah dia orang yang dikenalnya? Atau jangan-jangan adalah Gabriel? Avery menggeleng, ia hampir saja membuang bunga yang ia dapatkan di depan pintunya jika bunga itu dari Gabriel, tapi tangannya berhenti sejenak."Bagaimana kalau ternyata bukan dari Gabriel?" batinnya.Ia menggeleng pelan, akhirnya membawa masuk setangkai bunga mawar itu dan memasukkannya ke dalam vas bunga. Di sebuah meja di sudut ruangan, Avery menatap beberapa kotak dan juga bunga yang sebelumnya dikirim untuknya, semua barang yang dikirim memiliki kata yang sama, yaitu 'Untuk Winter Avery'.Semua barang itu berarti dikirim oleh orang yang sama d

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 35

    Selesai mengikuti kegiatan, Avery dan Nancy berjalan keluar dari aula, berbagi tawa ringan sambil bercanda. Namun, langkah mereka melambat ketika melihat Gabriel berdiri di dekat tangga jalan keluar, bersandar dengan sikap santai yang terlalu mencolok. Senyumnya yang setengah menggoda langsung menarik perhatian, meskipun tidak untuk Avery.“Oh, lihat siapa yang menunggu,” bisik Nancy, menyikut Avery dengan cengiran kecil.Avery hanya mendesah malas. "Aku tidak punya energi untuk meladeni pria itu."Tanpa mengubah ekspresi, Avery terus berjalan melewati Gabriel, mengabaikan pria itu seolah dia hanyalah tiang lampu di pinggir jalan. Tapi, Gabriel tidak menyerah begitu saja.“Avery, aku perlu bicara denganmu,” panggilnya, nada suaranya terdengar tegas namun menggoda.Avery berhenti sejenak, menoleh setengah hati. “Tidak ada yang perlu dibicarakan antara kita,” jawabnya dingin, melanjutkan langkah tanpa menunggu tanggapan.Gabriel mendecih, tapi ia tidak menyerah. Saat Avery hampir mencap

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status