Beranda / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Bab 163. Kedekatan yang intens

Share

Bab 163. Kedekatan yang intens

Penulis: SILAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-07 13:41:03

Saat hari mulai sore, hujan turun cukup deras. Empat orang berbaring di dalam tenda dengan pemandangan atap tenda yang transparan. Suasananya dingin, tenang, terlebih air yang berjatuhan dari langit membuat suasana nyaman begitu terasa.

"Bu, saat aku besar nanti, apa yang Ibu harapkan dariku?" tanya Felix tiba-tiba, matanya menatap tetes-tetes air yang menempel di permukaan atap tenda.

Freya tersenyum, membelai lembut rambut putranya, lalu mendaratkan kecupan ringan di kening Felix dan Dylan bergantian.

"Ibu tidak mengharapkan apa pun yang akan membebani kalian. Lakukan apa yang kalian sukai, selama itu tidak merugikan orang lain. Jadilah anak-anak yang baik dan tumbuh menjadi seseorang yang hebat di kemudian hari," jawabnya dengan nada penuh kasih.

"Apa kita akan menikah suatu hari nanti?" celetuk Dylan tiba-tiba, memecah suasana.

Freya menahan tawa, menggeleng pelan. "Tentu saja, kalian akan menikah jika sudah dewasa dan waktunya tepat."

"Apa kita akan menikah dengan Ibu?" kini Feli
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 164. Dinas

    Pagi itu terasa masih segar ketika Freya terbangun karena suara langkah Javier yang perlahan meninggalkan tempat tidur. Pria itu sedang memunguti pakaian-pakaian yang semalam mereka biarkan berserakan di lantai. Punggungnya yang lebar terlihat kokoh meski hanya diterangi cahaya lembut matahari pagi yang masuk melalui celah tirai.Freya duduk sambil merapikan rambutnya yang berantakan. Suaranya masih serak ketika bertanya, "Apa ada perubahan jadwal keberangkatan?"Javier berbalik dengan senyuman tipis, lalu menghampirinya. "Tidak, aku tetap berangkat pukul sepuluh," jawabnya sebelum mendaratkan kecupan lembut di bibirnya. Setelah itu, Javier melangkah keluar kamar dengan santai, hanya mengenakan kaus sederhana dan celana selutut.Freya tetap duduk sejenak di ranjang, menikmati sisa kehangatan yang ditinggalkan suaminya, sebelum akhirnya ia berdiri dan melangkah menuju balkon. Angin pagi yang sejuk menyambutnya, membuatnya merapatkan cardigan rajut yang ia kenakan. Dari balkon, matanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 165. Memecah rasa penasaran

    Rumah terasa hampa setelah Javier pergi. Freya duduk di sofa ruang tamu, tatapannya kosong, tangan memegang cangkir teh yang sejak tadi tak ia sentuh. Kedua putranya bermain di kamar, sementara dua penjaga yang ditugaskan Javier berjaga di luar. Meski suasana rumah terlihat damai, perasaan Freya justru jauh dari itu.Hanya setengah jam sejak Javier meninggalkan rumah, tetapi kecemasan sudah menggerogoti pikirannya. Ada sesuatu yang tak biasa, sesuatu yang ia tak bisa jelaskan. Perasaan itu menyerupai firasat, samar namun menusuk, seolah ada badai yang sedang mengintai dari kejauhan."Kenapa aku merasa begini?" gumam Freya lirih, menatap ke luar jendela. Hatinya gelisah, tetapi ia mencoba menepisnya.Sementara itu, di bandara Javier berjalan menuju jet pribadinya. Wajahnya memancarkan ketenangan seorang pria yang terbiasa dengan ketepatan waktu dan tanggung jawab besar. Namun, di balik ketenangan itu, pikirannya sedang bekerja keras, memikirkan tugas yang menantinya di Colorado.Jet lep

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 166. Pembunuh bayaran

    Hari sudah cukup pagi saat Javier kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa, pekerjaan telah menanti dan sebelum ia memulai hari yang cukup panjang ini, ia perlu mengisi tenaganya lebih dulu sambil menikmati sarapan.Di meja, iPad-nya menyala, menampilkan agenda penuh yang menanti sepanjang hari. Jari-jarinya sesekali menyentuh layar, memeriksa rincian jadwal sambil menyuap makanannya dengan santai."Tuan, kendaraan sudah siap," suara asistennya terdengar lembut namun tegas.Javier menoleh sekilas dan mengangguk. Sebelum beranjak, ia mengambil cangkirnya, meneguk minuman terakhir, lalu berdiri mengikuti asistennya keluar dari ruang makan.Hari ini akan menjadi hari yang sibuk, terlalu sibuk bahkan untuk sekadar menghubungi Freya. Javier menyerahkan ponselnya kepada sang asisten agar ia bisa sepenuhnya fokus. Pekerjaan datang bertubi-tubi, menuntut perhatian dan dedikasi penuh.Saat ia meninggalkan penginapan, sesuatu menarik perhatiannya. Sebuah mobil hitam melaju pelan di depannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 167. Terjerat masalah

    Hari berikutnya, semua masih berlangsung seperti kemarin, hanya saja kali ini Javier tidak melihat keberadaan Morgan. Mungkin pria itu sudah pindah penginapan di tempat lain, yang berbeda dari yang Javier tempati.Tapi, kebetulan juga hari ini adalah hari dimana Javier terakhir tinggal di penginapan tersebut karena besok ia harus melakukan pekerjaan di Denver. Javier melangkah dengan mantap menyusuri koridor panjang bersama asistennya. Langkahnya tegas, seperti membawa bobot tanggung jawab yang besar."Berapa banyak lagi pekerjaan hari ini?" tanyanya tanpa menoleh.Asistennya langsung melihat jadwal Javier, "Untuk hari ini tidak banyak, Tuan. Anda perlu melakukan pertemuan dengan para dewan hingga pukul dua belas siang, dan di lanjutkan dengan makan siang bersama direktur perusahaan Bank Kota. Setelah itu, Anda tidak punya jadwal hari ini sehingga sore nanti kita bisa langsung ke Denver."Javier mengangguk tanpa berkata apa-apa, namun dalam hati ia merasa sedikit lega. Setidaknya, ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 168. Kabar buruk

    "Bu, hari ini ayah akan pulang kan?" tanya Dylan saat melihat Freya berada di dapur menyiapkan cemilan untuk kedua putranya.Sejenak Freya diam, harusnya hari ini Javier pulang seperti yang pria itu katakan. Namun sejak semalam, Javier tidak menghubunginya. Sekarang, Freya masih berpikir positif karena mungkin saja Javier masih sibuk sehingga tak sempat memberikan kabar kalau dia jadi pulang hari ini atau tidak."Aku tidak sabar memberi kejutan untuk ayah di hari ulang tahunnya. Ayah pulang hari ini kan, Bu?" tanya Felix ikut menimpali.Freya memaksakan senyum, meski hatinya terasa resah. "Ibu akan coba menghubungi Ayah nanti. Mungkin dia sedang sibuk. Untuk sekarang, bagaimana kalau kalian bantu Ibu menyiapkan kejutan? Pasti Ayah senang melihatnya."Dylan dan Felix mengangguk setuju, Freya menyunggingkan senyum namun hatinya tak bisa dibohongi kalau sejak kemarin ia merasa cemas dengan kondisi Javier. Hal ini tidak biasa terjadi, karena Javier sering kali bepergian jauh dan Freya tak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 169. Kembalinya harapan

    Keinginan Freya untuk menyusul Javier ke Colorado pupus di tengah badai yang melanda. Ia kembali ke rumah dengan rasa kecewa yang tak terkatakan, memendam harapan bahwa Javier akan kembali dengan selamat. Namun, sesampainya di rumah, rasa cemasnya tak kunjung surut. Ia berulang kali memeriksa ponselnya, tetapi tetap tak ada kabar dari Javier ataupun asistennya. Freya mencoba mengalihkan perhatian, namun hatinya terus dihantui firasat buruk. Sejak Javier pergi, ia tak pernah merasa setakut ini. Ia meremas kedua tangannya, memanjatkan doa dalam diam. "Aku mohon, Tuhan, lindungi dia. Tolong bawa dia kembali padaku." Sesekali, ia melangkah ke arah pintu, berharap mendengar suara langkah Javier. Namun, pintu yang terbuka hanya menyambut Dylan dan Felix yang baru pulang sekolah. "Bu, ayah sudah pulang?" tanya Felix polos. Freya menelan ludah, mencoba menguasai emosinya. "Belum, sayang. Ayah masih dalam perjalanan. Ada masalah di penerbangan, jadi mungkin butuh waktu lebih lama. Sekarang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 170. Harapan yang nyata

    Dua hari sebelumnya.Setelah mendapat serangan dadakan dari orang tak dikenal, tubuh Javier dibawa ke sebuah tempat yang tidak ia kenali. Di sana, ia mendapat perlakukan kasar dan beberapa kali mendapat pukulan."Siapa kalian!" seru Javier, kaget karena posisinya yang tidak bisa bergerak dalam ikatan yang cukup kuat.Alih-alih jawaban, sebuah tinju mendarat keras di rahangnya, membuat wajahnya memerah dan nyeri. Salah satu dari pria itu mendekat dan berbicara dengan nada penuh ancaman.“Inilah akibatnya kalau kau ikut campur dalam urusan yang tidak seharusnya kau dekati.”Pada saat itu juga, Javier langsung teringat dengan Morgan. Apakah orang-orang ini suruhan dari Morgan? Javier tidak tau, tapi kemungkinannya bisa begitu.Setelah satu jam berada di dalam ruangan yang tertutup sendirian, seseorang kembali masuk, kali ini tidak menghajar Javier melainkan berkata.“Kau akan menemui seseorang besok,” ujar orang itu singkat, lalu pergi begitu saja.Javier menggertakkan rahang, tapi akhir

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 171. Hadiah ulang tahun

    Setelah kejadian itu berlalu, akhirnya Javier kembali pada keluarganya dan di sambut oleh kepanikan Freya. Meskipun begitu, hatinya kini merasa lebih baik karena ia adalah salah satu penumpang yang selamat karena tidak mengikuti penerbangan yang menewaskan hampir seratus orang.Tapi, disisi lain Javier penasaran akan dua hal. Siapa yang menculiknya waktu itu, ia belum sempat melihat orang yang akan menemuinya. Dan satu lagi, siapa orang yang membantunya membebaskan diri dari ledakan yang hampir meratakan tempat itu?"Aku juga penasaran siapa yang menarik bajuku saat debu memenuhi sekitarku, aku tidak dapat melihat orangnya karena begitu banyak debu yang menutup pandangan." batin Javier.Ia melamun di halaman rumah, dalam sehari ia nyaris mati dua kali. Beruntungnya ia masih hidup walaupun masih kaget dengan kejadian yang begitu tiba-tiba."Apakah Morgan dibalik semua ini? Tapi walaupun dia ingin membunuhku, dia punya banyak kesempatan untuk melakukannya sehingga tidak harus mengikat da

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11

Bab terbaru

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 30

    Felix berdiri perlahan dari kursinya, matanya membeku pada sosok Katie yang baru saja memasuki ruangannya. Untuk beberapa saat, keheningan merayap di antara mereka, hanya dipecahkan oleh tatapan tajam yang saling bertautan.Akhirnya, suara Felix terdengar setelah beberapa saat. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya.Katie memiringkan kepalanya, seolah menyelidik. "Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau ada di tempat ini?" balasnya, dengan nada penuh tantangan.Felix mengangkat satu alis tinggi-tinggi, lalu tanpa tergesa-gesa, ia mengulurkan tangan menunjuk papan nama di ujung meja yang terukir jelas dengan nama dan jabatannya. "Kau tidak lihat? Aku direktur di agensi ini. Jadi, aku yang seharusnya bertanya, kenapa kau di sini?"Katie menatap papan nama itu dengan mata yang melebar, seolah tak percaya. Bagaimana bisa kebetulan yang sangat tidak masuk akal ini terjadi? New York adalah kota besar yang terbentang luas, dari sekian banyak perusahaan yang ada di kota New York, kenapa m

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 29

    Felix menatap ke arah Katie yang tertidur pulas setelah apa yang mereka lakukan beberapa saat lalu, pakaian yang berserakan kembali Felix ambil dan ia pakai kembali. Di luar, langit sudah mulai terang dan ia harus kembali ke penginapan karena pukul delapan nanti, ia dan keluarganya akan menuju bandara.Sebelum ia benar-benar pergi, sekali lagi Felix melihat ke arah Katie. Perempuan itu sudah memberinya sebuah pengalaman yang tampaknya akan sulit untuk Felix lupakan, tapi cukup kali ini saja karena setelahnya ia dan Katie kemungkinan tidak akan bertemu lagi.Sekilas Felix menghembuskan nafas dan keluar dari rumah itu, langkahnya berjalan santai hingga tiba di bibir pantai. Dari kejauhan terlihat Dylan dan Eloise bermain air di pinggiran, sebenarnya melihat keromantisan mereka membuatnya sedikit iri, apalagi semalam, Felix melihat Dylan melamar Eloise."Semoga kalian lebih bahagia setelah hari pernikahan itu dilakukan," batinnya, ia menyunggingkan senyum tipis kemudian menuju ke pengina

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 28

    Suasana rumah tampak hening, sementara Felix dengan santai bersandar mengatur nafasnya setelah apa yang dia dan Katie lakukan. Sementara Katie, perempuan itu mengenakan kembali pakaian berwarna maroon miliknya sebelum menatap ke arah Felix."Apa yang membawamu kemari? Aku pikir kau tidak akan datang karena suatu hal, cukup mengejutkan karena kedatanganmu di luar prediksiku." ucap Katie sambil menatap Felix yang kini meliriknya.Tapi Felix tak langsung menjawab, pria itu menghembuskan nafas panjang dan menyentuh keningnya. Ia tak mengerti ada apa dengannya, ia tadi hanya melihat kalau Dylan melamar Eloise yang artinya mereka akan menikah.Sialnya hal itu membuat emosi aneh dalam dirinya bangkit, ia butuh sebuah kesenangan dan orang yang bisa membantunya mendapatkan hal itu adalah Katie. Toh, besok Felix dan keluarganya juga akan meninggalkan tempat tersebut."Anggap saja sebagai salam perpisahan," ujar Felix dengan nada acuh tak acuh.Katie menyeringai, ia berdiri dan berjalan menuju se

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 27

    Liburan keluarga Bennett tinggal satu hari lagi, mereka kembali ke penginapan sebelumnya dan sebelum meninggalkan pulau, Avery sempat melihat ke arah Daniel yang berdiri cukup jauh dari dermaga.Pria itu berdiri tegap, tangan dimasukkan ke dalam saku celana, tatapannya sulit dibaca. Ada sesuatu tentang Daniel yang terus membuat Avery berpikir, seolah pria itu memancarkan aura yang tak terjangkau. Namun, perlu diakui, Daniel adalah tipe pria yang ia dambakan. Hanya saja, entah mengapa, ada jarak tak terlihat yang membuat Avery yakin bahwa pria itu tidak menyukainya.Avery memalingkan wajah, mengusir pikiran itu. Dengan langkah mantap, ia naik ke atas yacht bersama kedua saudaranya. Mesin kapal mulai bergetar halus, memecah permukaan air yang tenang saat mereka meninggalkan dermaga.“Nona Katie, apa kau setiap hari menyediakan jasa penyewaan antar-jemput menggunakan yacht?” tanya Dylan, memecah keheningan yang sempat terasa di kapal.Katie, yang duduk dibalik kemudi, menoleh sambil ters

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 26

    Malam semakin larut, suara deburan ombak sesekali terdengar tak jauh dari posisi mereka. Di bawah pohon yang rindang dan nyaris gelap tanpa cahaya, Katie masih terikat dalam keadaan tergantung, namun kakinya masih menapak di pasir.Erangannya sesekali tak dapat ditahan, kehangatan lidah dari seorang pria yang menjelajahi tubuhnya membuat ia meremang. Setengah pakaiannya sudah terbuka, sementara bibir seorang pria menyesap dadanya bergantian. Gelenyar aneh menguasai tubuhnya, membuat pikirannya kacau hingga tak dapat berpikir secara rasional.Sesekali tubuhnya tersentak saat Felix memukulnya, alih-laih kesakitan, semua itu justru terasa menyenangkan. Di sisa kesadaran yang masih ada, Katie perlu menjaga suaranya untuk tidak memekik terlalu keras karena penghuni penginapan lain bisa saja mendengar hal itu."Felix, apa hanya itu yang bisa kau lakukan, ukh!" Katie langsung bungkam, satu tangan Felix mencengkramnya, kali ini lebih kuat.Tidak ada kalimat dari pria itu, hanya sentuhan-sentu

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 25

    Suasana menjadi terasa ganjil bagi Eloise. Setelah menyadari pria di depannya adalah Dylan, bukan Felix seperti yang ia duga sebelumnya, pikirannya dipenuhi kebingungan dan kesal. Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Apakah kedua pria ini telah bersekongkol untuk mengujinya? Betapa menyebalkannya situasi seperti ini, seolah-olah ia sedang dipermainkan.“Tunggu,” Eloise menyipitkan matanya, menatap Dylan dengan curiga. “Bukankah kau tadi masih tidur saat aku keluar dari kamar? Bagaimana mungkin secepat ini kau sudah ada di luar?”Dylan tersenyum samar, sorot matanya lembut namun penuh arti. “Aku dan Felix sudah bertukar posisi sejak makan malam tadi,” ujarnya tenang. “Dan lihat, kau sama sekali tidak bisa membedakan aku dengan Felix. Tapi sekarang aku merasa jauh lebih lega. Kau tetap setia padaku meskipun kami memiliki wajah yang sama. Itu cukup membuktikan segalanya.”Eloise tercengang mendengar pengakuan itu. Rasa marah dan kesal sempat berkecamuk dalam dirinya, tapi sebelum ia sempa

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 24

    Dua hari sebelumnya...Setelah mereka tiba di tempat liburan, Felix memilih lebih banyak diam untuk berperang dengan pikirannya sendiri. Ia adalah orang yang cukup keras pada pilihannya, tapi untuk keinginan yang selalu mengganggu pikirannya terhadap mendekati Eloise, itu selalu ia tahan.Terkadang, sisi egoisnya menyuruh Felix untuk melakukan tindakan yang jahat. Tapi tidak, sekali lagi tidak. Dylan tumbuh dan besar bersamanya, seorang wanita tak boleh merusak hubungan yang sudah mereka jalin sejak kecil. Kesalahan sepele saja bisa membuat benteng yang besar bisa rusak, dan Felix tak mau melakukan kesalahan itu. Sekitar pukul tiga sore, Felix mengirim pesan pada Dylan untuk menemuinya.“Hai, Dude. Ada apa?” Dylan bertanya santai, meski nada suaranya mengandung sedikit kekhawatiran.Felix menoleh perlahan, menatap saudara kembarnya dengan ekspresi serius. “Ada hal yang harus aku katakan padamu,” katanya, suaranya terdengar lebih berat dari biasanya.Dylan mengerutkan kening, tapi men

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 23

    Tatapan dingin Felix berubah menjadi sesuatu yang lebih mengancam, seolah dia tahu bagaimana caranya membuat Eloise merasa terkunci di tempat itu. Eloise merasa tubuhnya menegang, udara di sekitarnya terasa berat. Setiap langkah mundur yang ia ambil, Felix maju setengah langkah lebih dekat, membuatnya semakin sulit menjaga jarak.“Aku ingin memberitahumu sesuatu,” suara Felix rendah, namun ada nada licik di dalamnya. “Sejak malam itu, kau sudah mengubah caraku melihat dirimu.”Eloise menggeleng pelan, hatinya penuh penyesalan atas kesalahan fatal yang terjadi malam itu. Sebuah malam yang terjadi di bawah pengaruh alkohol, ketika pikirannya kabur dan ia keliru mengira Felix adalah Dylan, kekasihnya. Itu adalah malam yang tak ingin ia kenang, apalagi dibahas oleh pria yang berdiri di depannya sekarang.“Kau tahu aku kekasih Dylan. Mengapa kau terus bersikeras melakukan ini?” tanyanya dengan nada bergetar, sebuah perpaduan antara takut dan marah.Felix menyeringai lebar, tatapan matanya

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 22

    Freya menunggu di depan penginapan dengan raut wajah setengah cemas. Begitu melihat Avery muncul di kejauhan, Freya segera melangkah mendekat."Kau dari mana?" tanyanya, nadanya terdengar tajam namun penuh perhatian.Avery hanya melirik sekilas, menghela nafas panjang seperti menahan beban yang tak ingin ia ceritakan. "Bu, pulau ini tidak terlalu luas. Memangnya aku bisa pergi kemana?" jawabnya, nada suaranya datar dan tak bersemangat. Tanpa menunggu tanggapan, Avery melanjutkan langkahnya menuju kamarnya, meninggalkan Freya yang berdiri terpaku.Freya menggeleng pelan, rasa penasaran tergambar jelas di wajahnya. Namun, ia memilih untuk tidak memaksa putrinya bercerita. Sebaliknya, matanya beralih ke meja sarapan di luar penginapan, di mana Eloise duduk dengan tenang menikmati pagi. Eloise tampak anggun, sementara Dylan terlihat baru datang dari olahraga paginya. Melihat pemandangan itu, senyum kecil menghiasi wajah Freya. Ia memutuskan untuk mendekat."Kau menikmati liburanmu, Eloise

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status