Share

Bab 018

Penulis: Queen Moon
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-27 23:02:12

"Wah, bukankah dia dayangmu, Viola? Mengapa dia di sini?" Amy berkata dengan nada merendahkan.

Teman-teman Viola sangat mengenal Laura, anak angkat yang selalu mengikuti Viola ke mana-mana seperti dayangnya.

"Jadi dia pelanggan penting? Serius, bagaimana dayangmu bisa di sini, Viola?"

"Tidak mungkin dia pelanggan di ruangan privat VVIP. Dia pasti bekerja membersihkan ruangan di dalam,” ejek Windi.

Teman-teman Viola tertawa mengejek Laura.

Viola menatap Laura dengan tatapan menusuk dan penuh kebencian atas masalah yang terjadi tadi malam, tetapi harus menjaga sikapnya dan berpura-pura masih menganggap Laura sebagai kakak perempuannya.

"Kak, mengapa kamu di sini? Kamar ini sudah ku pesan. Apa kamu bekerja di sini?"

Laura tersenyum dingin. "Aku nggak kerja di sini, aku sedang makan siang saat suara-suara kalian sangat berisik dan mengganggu."

"Wah, lihat sikap soknya itu, memangnya kamu pikir kamu siapa. Kamu hanya dayang Viola! Kamu pasti menggunakan kartu anggota platinum Viola untuk
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 019

    "Aku hanya ingin makan siang dengan Laura, kamu hanya mengganggu. Pergilah."Meskipun tersinggung, Viola tetap tersenyum sambil mengulurkan tangannya. "Ah, maafkan aku, namaku Viola Samson, adik Laura. Bagaimana kamu mengenal kakakku?"Tristan menatapnya acuh tak acuh, kilatan penghinaan di matanya tampak sangat jelas."Adik? Jadi kamu selingkuhan Lucian Wilson? Ini pertama kali aku melihat orang yang paling tidak tahu malu merayu kakak iparnya dan bersikap sok akrab."Wajah Viola memerah malu. Dia memelototi Laura; pasti dia yang menjelekkan namanya di depan Tristan Adams."Tuan Adams, Anda pasti salah paham. Aku tidak mengerti maksud Anda.""Tidak apa-apa, aku juga malas bicara dengan orang bodoh," balas Tristan mencemooh lalu meraih kedua bahu Laura lembut. "Ayo masuk, jangan ladeni sekumpulan orang bodoh ini. Mereka hanya membuatmu tidak berselera makan."Keduanya hendak masuk ke dalam ruang privat VVIP itu. Viola menggertakkan gigi marah dan berkata, "Tuan Adams, apa hubunganmu d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 020

    Lucian jarang berada di rumah. Sejak dia berselingkuh dengan Viola, Lucian pindah dari rumah dan tinggal dengan selingkuhannya. "Kenapa kamu di sini?" Laura berkata dengan tenang. "Ini rumahku, apa aku nggak boleh di sini?" balas Lucian muram. "Tidak, kupikir kamu sudah lupa punya rumah dan menetap permanen dengan kekasih gelapmu," desis Laura dengan suara rendah agar Amelia tidak mendengar. Lucian mengabaikan sindiran Laura. Dia sudah terbiasa dengan perubahan sikap Laura yang tiba-tiba menjadi membangkang. Dia menatapnya tajam. "Siapa pria yang datang bersamamu?" Sebelah alis Laura terangkat. Dia menatap putrinya dan tersenyum. "Sayang, pergi ke kamarmu, oke? Mama belikan kamu mainan. Simpan di kamarmu, ya..." Dia membujuk putrinya sambil menunjukkan kotak besar berisi boneka Barbie. "Wah, Barbie...." Amel mengambil mainannya dan pergi ke kamarnya, tak menyadari orang tuanya yang akan bertengkar. Setelah Amelia pergi, Laura menegakkan tubuhnya dan menatap Lucian dingin. "Bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 021

    Lucian melirik Amelia yang sedari tadi diam mendengar percakapan mereka. Entah dia mengerti atau tidak, Lucian agak merasa bersalah melihat mata birunya yang seperti miliknya berkaca-kaca. Lucian tidak mengatakan apapun lagi sampai makan malam selesai. Dia ke ruang kerjanya untuk menghilangkan rasa bersalah yang aneh di dadanya. Amel bukan putrinya kandungnya, dia mengingatkan dirinya. Laura menghela napas setelah Lucian pergi. Dia melirik putrinya dan mencoba tersenyum. "Sudah saatnya tidur, sayang." Amelia mengangguk dengan sikap yang lebih pendiam. Laura merutuki Lucian dalam hati. Sejak kecil, karena masalah orang tuanya yang tidak harmonis, Amelia tampak begitu peka setiap kali menyaksikan orang tuanya bertengkar. "Ayo sayang, Mama akan membaca cerita Putri Duyung Ariel." Dia menggendong putrinya dan membawanya ke kamar. . . "Laura sayang, bagaimana kabarmu hari ini? Ibu sangat kangen. Mengapa kamu nggak mengangkat telepon ibu?" Willy meneleponnya ketika Laura hendak ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 022

    Viola baru saja keluar dari kamar mandi ketika melihat Lucian berada di ruang tamu apartemennya, duduk di sofa dengan segelas wine di tangannya.Matanya berbinar."Sayang, mengapa kamu tidak memberitahuku akan datang? Apa kamu merindukanku?" Dia duduk di sofa sebelah Lucian dan berkata genit, meraih lengannya."Aku bertengkar dengan Laura," balas Lucian tanpa ekspresi sambil meneguk wine-nya."Hm."Viola mengerucutkan bibirnya ketika mendengar nama Laura, namun di permukaan, ia tersenyum perhatian, meremas lengan Lucian."Tolong jangan bertengkar dengan kakak lagi. Kakek Billy sudah di Capital dan mengawasimu. Jika kamu dan Kak Laura bertengkar lagi, bagaimana jika Kakek Billy tahu? Kakek akan mempersulitmu."Lucian tidak menanggapinya dan menyesap winenya.Viola merasa gelisah melihat ketidakpedulian Lucian.“Aku mengerti kalau kamu bertengkar dengan Kakak. Kakak pasti belum melupakan ayah kandung Amel.” Dia melirik ekspresi Lucian.Rahang Lucian mengeras, dan ia menoleh menatap Viola

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 023

    Willy melihatnya tersenyum dan berpikir, 'Senyumnya sangat cantik dan imut seperti saat masih kecil. Bagaimana putriku secantik ini bisa diselingkuhi? Gen keluarga Wilson sangat tidak bermoral!' Ia menggerutu dalam hati.Mereka mengubah putrinya menjadi orang yang murung dan rendah hati.Willy menangkup pipinya dan berkata, "Kamu sangat cantik saat tersenyum. Kamu harus sering tersenyum, jangan khawatir membuat orang tersinggung atau bersikap rendah hati. Seluruh dunia mencintaimu karena kamu putri kami. Jika ada orang yang membuatmu tidak bahagia, kamu hanya perlu menceritakannya kepada Ibu; Ibu akan memukul mereka untukmu."Laura hampir menangis mendengar kata-kata Willy. Ia merasa seolah ibunya dapat merasakan kesedihannya, meski ia tidak bercerita."Sayang, kenapa kamu menangis?" Willy berseru panik, menghapus air mata di pipi Laura.Laura tidak bisa membendung kesedihannya. Bahkan setelah terlahir kembali dan melewati dua masa kehidupan, hatinya masih terkoyak dengan pengkhianatan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 024

    Bab 24Keesokan harinya, Laura dibangunkan oleh suara dering ponselnya. Dengan mata berat dan kepala yang sakit, dia mengangkat teleponnya tanpa melihat nama penelepon."Halo...""Di mana kamu?"Laura mengerjap mendengar suara Lucian yang familiar, lalu membalas ketus, "Kenapa? Untuk apa mencariku?""Kamu tidak pulang semalam." Suara Lucian terdengar aneh, lembut tapi membuat Laura merinding.Dia mengerut kening dan membalas acuh tak acuh, "Bagaimana kamu tahu aku tidak ada di rumah? Bukankah kamu selalu tinggal di tempat Viola?""Aku tinggal di rumah. Pulanglah, aku merindukan Amel.""Apa kamu salah makan obat? Mengapa tiba-tiba perhatian?""Aku salah sudah mengabaikanmu dan berselingkuh selama ini. Kumohon maafkan aku, kembalilah ke rumah."Laura merinding sampai ke ujung kaki suara Lucian sangat lembut. "Ada apa sih denganmu hari ini? Apa kamu mabuk semalam?""Di mana kamu tinggal? Aku akan menjemputmu dan Amel pulang." Suara Lucian tidak berubah."Tidak perlu, aku akan pulang send

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 025

    Willy senang dipuji putrinya cantik seperti dirinya dan mirip dengannya, tetapi panggilan ‘Nyonya’ pada putrinya yang masih muda sangat tidak menyenangkan di telinganya."Panggil dia Nona Muda. Putriku masih muda."“Tetapi Nona Muda sudah punya putri." Manajer itu langsung menutup mulut melihat Willy melotot padanya. "Maaf, Nyonya Willy. silakan beristirahat, Nona Muda. Kami akan menyiapkan minuman dan camilan."Manajer toko itu menunjukkan sikap yang hormat dan menyanjung Laura. Dia bisa melihat Laura adalah seorang tuan putri di keluarga Adams, yang bahkan mungkin lebih penting daripada Willy. Para staf juga mengikuti sikap manajer toko untuk menyanjung Laura dan menatapnya dengan tatapan hormat.Laura meringis karena sikap hormat yang sangat berlebihan. Sebaliknya, Willy sangat puas."Mama, mau pipis." Amel menarik tangan Laura dari dalam stroller-nya."Biar sama Nenek saja, kaki Mama capek.""Ibu, kamu juga harus istirahat. Biar aku mengurus Amel ke toilet," kata Laura hendak bangu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 026

    Laura terkejut mendengar kata-kata Seline. Kakek menghukum Lucian?Apa karena itu Lucian bersikap agak aneh tadi pagi? "Bibi!" Viola menangis, memegang pipinya yang perih. "Kak Laura berbohong dan memfitnahku! Mungkin dia mengadu pada Kakek Billy karena Lucian bersikap tidak baik padanya. Kak Laura meninggalkan rumah dan tidak kembali semalam! Dia pasti tinggal dengan pria lain, jika tidak, bagaimana dia akan membeli semua ini!" Dia menunjuk wajah Laura dengan ekspresi dendam dan kemarahan karena dipermalukan."Jangan libatkan aku dalam masalah kalian. Aku tidak peduli dengan masalah kalian," balas Laura dingin."Laura!" Seline menggertakkan gigi mengalihkan pandangannya pada Laura. "Aku belum selesai denganmu! Semua ini karena kamu, Lucian menanggung hukuman dari Kakeknya! Jika kamu dengan patuh bercerai, Lucian tidak akan mengalami semua ini!"Laura menatapnya tanpa ekspresi. "Ibu, kamu yakin itu karena aku? Lucian berselingkuh dan dihukum karena sebagai orang tua, kalian tidak me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05

Bab terbaru

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 097

    “Kak Laura, mengapa kamu sampai memukul Lucian?” Viola tiba-tiba muncul di sebelah Lucian dan menoleh menatap wajah Lucian cemas, dia mengusap wajahnya. “Sayang, apa pipimu sakit?”Sayang?Laura mencibir dalam hati dan membuang muka, lalu berbalik meninggalkan mereka.“Kak Laura, tunggu sebentar.” Viola meraih tangannya.Laura menepis tangannya dengan marah, tapi tiba-tiba Viola jatuh.“Aduh, Kak Laura, mengapa mendorongku? Ugh, perutku sakit….” Dia meringis kesakitan memeluk perutnya.Lucian menatap tajam dan membentak Laura. “Laura, kamu tidak perlu mendorongnya. Viola sedang hamil.”Laura mendengus tak percaya pada Viola yang berakting sakit di bawah.“Aku tak mendorongnya. Dia jatuh sendiri.”“Kamu….”“Aduh, Lucian, perutku sakit sekali….” Viola meringis. Dia mendongak dengan mata berkaca-kaca. “Lucian, meski kamu sudah menginginkan aku, anak ini tetap milikmu… tolong, perutku sakit sekali….”Tiba-tiba darah mengalir di kakinya.“Lucian… berdarah… bagaimana anak kita terluka….” Vi

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 096

    Viola panik dan cemas, air mata mengalir di pipinya saat dia menatap Laura. Kebencian memenuhi dadanya. Entah bagaimana, Laura telah memikat Lucian dan mengubah pria itu.“Baik, lakukan tes DNA. Aku akan membuktikan padamu bahwa anak ini adalah milikmu,” serunya pada Lucian.“Tidak perlu tes DNA.” Laura, yang sedari tadi diam, akhirnya berbicara.Semua orang di ruang tamu menatapnya.“Aku percaya Viola hamil anak Lucian. Lagipula, aku tidak peduli apakah dia hamil anak Lucian atau tidak.”Lucian menatapnya dengan ekspresi gelap di wajahnya. “Laura, apa maksudmu?”“Lucian, aku sudah muak dengan semua drama perselingkuhan ini. Karena kamu begitu mencintai Viola, kamu bisa bersamanya. Aku nggak akan menghalangi kalian,” balas Laura dengan wajah tanpa ekspresi.Setelah mengatakan itu, dia menghadap Kakek Billy. “Kakek Billy, maaf telah mengecewakanmu. Aku sungguh nggak ingin mempertahankan pernikahan yang rusak ini. Aku akan segera mengurus perceraian kami. Selamat tinggal.”Tanpa menungg

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 095

    “Kamu mabuk berat dan tidak ingat apa yang kamu lakukan. Kamu meneleponku untuk datang karena kamu merindukanku. Karena itu, aku mendatangimu di kamar hotel dan kamu... kamu menciumku dan meniduriku. Kamu berjanji akan menikahiku,” ujarnya, suaranya melemah di akhir kalimatnya.Lucian mengatupkan bibirnya dengan ekspresi keras wajahnya. Dia hanya mengingat terbangun di kamar hotel dengan Viola di sisinya saat dia berkunjung ke Korea.Laura menatap Viola dengan jijik, tidak ingin mendengar apa yang mereka lakukan di kamar hotel. Dia membiarkan semua drama itu berlangsung tanpa ada niat untuk mengatakan apa pun.Dia tidak akan menangis atau memohon seperti di kehidupan sebelumnya.“Lucian Wilson! Kamu binatang!” George meraung marah, mencengkeram kemeja Lucian. “Kamu sudah memperkosa putriku! Jika kamu nggak mau bertanggung jawab, aku akan menghancurkanmu dan menuntut keluarga Wilson!”“Oh, bagaimana kamu akan menuntut keluarga Wilson-ku...?” Tiba-tiba suara berat menyela. Semua orang

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 094

    Laura berbalik memandang mereka dengan wajah tanpa ekspresi, namun tak mengucapkan sepatah kata pun. Lucian dengan cepat melepaskan pelukan Viola. “Kenapa kamu di sini?” tanyanya dengan nada dingin. Viola tersenyum lembut sambil mengelus perutnya. “Lucian, aku hamil. Kita akan punya anak laki-laki.” Lucian terkejut, menatapnya tak percaya. “Bagaimana bisa? Aku nggak—” “Lucian, tiga bulan yang lalu kamu mengunjungiku di Korea. Kamu bilang kamu merindukanku dan kita….” Viola terdiam, wajahnya memerah malu menatap semua orang, terutama Laura. Semua orang bisa menebak kata-kata yang tak terlontar dari bibir Viola. “Kak Laura, maafkan aku. Aku dan Lucian saling mencintai, karena itu kami melakukannya. Aku… aku hanya nggak menyangka akan hamil. Tolong biarkan aku bersama demi anak ini….” “Viola, omong kosong apa yang kamu ucapkan?” desis Lucian, mencengkeram tangannya. “Anak itu pasti bukan milikku….” “Lucian!” Philip bangkit dari sofa dengan marah sambil menunjuk wajahnya. “Kamu

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 093

    Cassie langsung menutup mulutnya, tersadar dengan mulutnya yang sangat longgar. Dia menampar mulutnya pelan dan menatap Laura cemas. “Laura, maafkan aku. Aku tidak bermaksud membongkar identitasmu karena Windy sangat menyebalkan menuduhmu.”“Sudahlah ....” Laura berdiri dari kursinya dengan ekspresi dingin di wajahnya dan menatap Mia. “Mia, tolong bantu aku meminta izin pada dosen.” Dia menyimpan buku-bukunya ke dalam tasnya dan keluar dari kelas tanpa mengatakan apapun.“Hah, dia pasti malu karena berbohong mengaku-ngaku sebagai istri Tuan Wilson. Teman-teman, dia tidak mungkin jadi istri Tuan Wilson. Dia hanya pelacur yang merayu pacar Viola.”Cassie tidak tahan dan menampar Windy. “Windy, apa kamu akan diam jika dipukul?”“Cassie, apa urusannya dengan kamu! Aku tidak menghina kamu!” bentak Windy sambil mengusap pipinya yang ditampar Cassie.“Aku hanya menyadarkanmu! Jika kamu menyebar fitnah dan mencemarkan nama Laura, kamu akan dituntut atas pencemaran nama baik! Apa kamu tidak be

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 92

    “Nggak, kenapa kamu bertanya padaku?” “Jangan bohong!” Windy menggebrak mejanya dengan marah sambil menunjuk wajah Laura. “Amy ditangkap oleh sekelompok orang dan diperkosa. Kamu kan pelaku yang menyuruh orang-orang itu memperkosa Amy. Laura, kamu sangat keji!” Beberapa orang terkesiap mendengar ucapan Windy dan memandang Laura. “Serius? Laura menyewa sekelompok orang untuk memperkosa Amy? Itu sangat jahat sekali.” “Amy mungkin mengganggunya, tapi dia tidak perlu sampai menghancurkan hidup Amy.” “Aku pikir dia terlihat baik, ternyata dia sangat keji.” “Bagaimana dia bisa menghancurkan hidup teman sekelas kita begitu saja?” Mahasiswa di kelas itu berbisik-bisik memandang Laura dengan tatapan menghakimi. Laura tetap terlihat tenang. “Mengapa aku harus melakukan itu padanya? Apa aku pernah mengganggunya?” “Karena ... karena pacar Amy hanya memberimu pelajaran. Tapi kamu membalasnya dengan kejam sampai menyewa orang untuk memperkosa Amy! Kamu menghancurkan hidup Amy!” “Windy,

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 091

    “Chris, jangan khawatirkan aku. Lucian tidak bisa melakukan apapun padaku. Tolong, jangan berkelahi dengan Lucian lagi.” “Aku hanya tidak ingin kamu dilukai oleh suamimu.” Laura menghela napas. “Aku sungguh tidak apa-apa. Lucian tidak bisa melukaku.” Jika dipikir-pikir, selama ini Lucian tidak pernah melakukan kekerasan apapun padanya. Pria itu hanya marah dan membentak, lalu pergi dengan marah. Chris menghela napas. “Syukurlah. Ngomong-ngomong, apakah suamiku salah paham padaku? Mengapa dia tampak sangat marah? Tatapannya saat itu seperti dia akan membunuhku.” Laura mengerucutkan bibirnya. “Endahlah. Dia lagi tidak waras.” Dia kemudian mengalihkan pembicaraan ke hal-hal lain tentang kuliah Chris dan bagaimana kehidupannya di luar negeri. Mereka mengobrol cukup lama tentang kehidupan Chris di luar negeri. Laura merasa kembali berkumpul dengan teman lamanya. Keesokan harinya, Laura mendapati Lucian tidak pulang ke rumah, begitu juga dengan hari-hari berikutnya. Dia harus berboh

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 090

    Laura menatap tak percaya pada udara kosong. “Dia sungguh nggak waras, kan?” bisiknya pada dirinya sendiri. Lucian dalam kehidupan ini jauh lebih sulit dimengerti dibandingkan dengan kehidupan sebelumnya. Bagaimana bisa dia pergi begitu saja tanpa memberinya penjelasan dan mengebut di jalan raya? Perasaan khawatir mulai merasuki hatinya. Bagaimanapun, Lucian adalah papanya Amel, bukan? Bagaimana jika dia mengalami kecelakaan karena mengebut dalam keadaan marah dan membuat putrinya menjadi yatim?“Benar-benar nggak waras,” desis Laura kesal pada dirinya sendiri, merasakan kekhawatiran semakin membesar di dadanya. Dia menggigit kuku jarinya dan menyentuh bibirnya, yang seketika mengingatkannya pada ciuman panas dan brutal Lucian tadi dalam mobil. Masih terasa mati rasa di bibirnya.Ponsel di tasnya berdering. Laura mengambil ponselnya dan melihat ibunya menelepon. “Halo, Bu….”“Laura, kamu di mana?”“Aku di rumah. Bagaimana dengan Amel?”“Dia tidur saat ini. Ibu menelepon untuk memi

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 089

    Jantung Laura serasa melayang merasakan kecepatan mobil sangat tinggi. Dia ketakutan mencengkeram pegangan mobil. “Lucian Wilson! Hentikan sekarang! Apa kamu ingin membunuh kita berdua?” Lucian tidak menanggapinya dan malah meningkatkan kecepatan mobil, menyelip di antara mobil-mobil lain dan menerobos lampu merah. Laura sangat ketakutan dan buru-buru memasang sabuk pengaman. Dia belum ingin mati saat ini. Baru saja terlahir kembali, dan dia tidak ingin mati untuk kedua kalinya. “Lucian, jika kamu memiliki masalah denganku, katakan saja sekarang!” Laura berseru cemas, merasakan degupan jantungnya yang semakin kencang. Setelah beberapa waktu, mereka tiba di halaman rumah mereka. Degupan jantung Laura perlahan mereda karena mereka tiba dengan selamat, tanpa kecelakaan apa pun. Saatnya melampiaskan amarahnya pada Lucian. “Lucian Wilson—” Tapi Laura tak sempat menyelesaikan kalimatnya karena Lucian tiba-tiba mendekat dan menciumnya di bibir. Ciumannya tidak lembut; itu menuntut

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status