Share

Bab 005

Penulis: Queen Moon
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-17 18:00:04

Dokter aneh itu pergi dengan tergesa-gesa setelah memberitahunya berita yang mengejutkan karena panggilan operasi darurat.

Putri dari keluarga Adams? Tidak mungkin dan konyol. Bagaimana dia bisa menjadi putri dari keluarga Adams yang hilang?

Tentu Laura tahu tentang keluarga Adams yang bergengsi dan nomor satu di negara ini. Dia hanya mengetahui nama dan reputasi mereka, tetapi tidak mengenal orang-orang atau wajah-wajah dari keluarga Adams. Mereka adalah keluarga pengusaha dan politikus yang telah ada dari generasi pendirian negara dan sangat menjaga privasi mereka.

Keluarga Samson berulang kali ingin memanjat kepada keluarga Adams, tetapi mereka berada di level yang lebih rendah dan tidak menarik perhatian keluarga itu.

Samar-samar dia mengingat Lucian telah menarik perhatian salah satu dari tiga putra elite keluarga Adams dan menjalin kerjasama bisnis. Kerjasama itu membuat bisnis keluarga Wilson meroket dan semakin dihormati oleh lingkaran elite. Kakek Billy yang selalu keras dan tegas pada Lucian sampai berulang kali memujinya karena bisa menjalin kerjasama dengan pengusaha keluarga Adams.

Status keluarga Adams sangat bergengsi di negara ini, bagaimana dia bisa menjadi putri mereka yang hilang?

Laura tidak ingin bermimpi konyol. Dia sudah disindir menjadi Cinderella ketika menikah dengan Lucian. Namun, hasil dari pernikahan itu adalah pengkhianatan dan perselingkuhan Lucian dengan adik Laura.

Dia hanya anak angkat di keluarga Samson dan tidak pernah bergabung di masyarakat kelas atas, apalagi berinteraksi dengan para elite itu. Bahkan statusnya sebagai istri Lucian tidak ingin diungkapkan oleh keluarganya. Ibu mertuanya menyebutkan bahwa dirinya terlalu rendah dan memalukan untuk menjadi istri Lucian.

Fokusnya saat ini adalah sembuh dari demam kritisnya dan mencari donor sumsum tulang belakang untuk penyakit leukemia Amel.

"Mama ...." Amel merangkak ke pangkuannya dan menempelkan punggung tangan mungilnya di kening Laura. "Mama sudah tidak sakit lagi?"

Laura menunduk menatap wajah menggemaskan putrinya dan mengusap pipinya dengan penuh sayang. Dia merasa lebih baik dengan putrinya yang sehat masih bersamanya. "Ya, sayang, mama sudah sembuh."

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan sosok Lucian muncul dengan ekspresi gelap di wajahnya. Laura menegang menatap suaminya. Dia mengingat semua penderitaannya dan perselingkuhan Lucian dengan adiknya, rasa sakit terasa menusuk dadanya.

Lalu, kata-kata pria yang membunuhnya sebelum dia kembali ke masa lalu terngiang-ngiang di benaknya. "Ini hadiah dari Tuan Lucian. Pergilah ke neraka, Jalang."

Laura memegang dadanya, ingatan akan rasa sakit pisau yang menembus punggung ke jantungnya membuatnya ngeri. Seolah-olah dia kembali ke hari hujan itu dan ditusuk ke jantungnya. Laura terbatuk-batuk hebat, wajahnya memutih.

"Mama ...." Wajah polos dan kekanakkan Amel terlihat cemas.

Meski dia berusia dua tahun, anak itu tumbuh lebih dewasa dari usianya karena apa yang dia rasakan atas masalah orang tuanya yang tidak harmonis.

Laura merasa sangat getir dan menghentikan batuknya agar tidak menakuti putrinya.

Lucian mendekatinya dengan wajah gelap dan berkata dingin, "Berhenti berpura-pura sakit dan menyedihkan untuk menarik perhatianku."

Laura menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya lalu menatap pria di depannya. Tidak ada lagi rasa cinta di dadanya terhadap pria itu. Hatinya tampak sudah mati rasa saat pria itu mengabaikan putri mereka yang sekarat dan mengirim pembunuh untuk membunuhnya.

"Jangan khawatir, Tuan Wilson, aku tidak berusaha menarik perhatianmu. Aku benar-benar sakit, dan melihat wajahmu di sini justru membuat penyakitku tambah parah." Suara Laura sangat dingin dan tajam seperti bilah pisau.

Lucian tercengang mendengar kata-kata itu. Dia mengerjap menatap Laura lekat-lekat. Entah mengapa merasa wanita di depannya tampak asing. Wajah cantiknya tetap sama, tetapi ekspresi wajahnya sangat dingin dan acuh tak acuh.

Laura yang dia kenal adalah wanita yang lembut dan bahkan tidak berani berbicara kasar padanya. Dia berkata seolah dirinya virus yang memperburuk penyakitnya. Dia bahkan memanggilnya “Tuan Wilson” dengan dingin, bukan "Lucian" atau "suami."

"Apa demam membuat otakmu tergoreng?"

Laura mengerucutkan bibirnya dan mencibir. "Otakku baik-baik saja, terima kasih. Apa yang membawamu ke sini?"

"Kakek akan segera pulang. Sebaiknya kamu tidak mengungkit apa yang terjadi di pesta ulang tahun Ibu. Bagaimanapun kamu yang salah karena mendorong Viola ke kolam."

Laura menatapnya tajam sambil menutup telinga Amel. "Jangan berani mengungkit nama selingkuhanmu di depan Amel," desisnya.

Lucian mengerutkan keningnya, menatap istrinya dengan tatapan aneh. Ada yang salah dengan Laura. Dia tidak bersikap seperti biasanya. Dia marah karena Laura menyebut Viola sebagai selingkuhannya.

"Jaga mulutmu, Viola bukan selingkuhanku. Dia kekasihku." Lucian menahan diri agar tidak menampar Laura di depan putri mereka.

Laura hanya menatapnya dingin.

Lucian menenangkan kekesalannya dan berkata, "Karena kamu sudah sembuh, kamu harus minta maaf pada Viola karena sudah mendorongnya ke kolam. Dia jatuh sakit dan demam tinggi. Aku akan melupakan perlakuanmu padanya selama kamu tidak mengungkit masalah ini di depan kakek."

Tak peduli bagaimana Lucian berselingkuh dengan Viola, Kakek Billy mentolerirnya selama mereka tidak menyakiti Laura secara fisik. Laura masuk rumah sakit tentu akan menarik perhatian Kakek Billy, Lucian tidak ingin menanggung amarah Kakek Billy.

Kakek Billy terkenal sangat tegas dan bukan orang yang lembut terhadap keluarganya sendiri. Dia hanya bersikap lembut pada Laura dan Amelia.

"Aku tidak akan pernah meminta maaf pada pelacur itu! Dia memamerkan foto-foto telanjang kalian padaku. Bersyukurlah aku tidak menyebar foto-foto kalian ke internet. Akan sangat memalukan jika pewaris Wilson Group berselingkuh dan memamerkan foto telanjang mereka! Omong-omong, ternyata kamu menyukai produk implan silikon Viola," kata Laura dengan nada sangat merendahkan.

Sekali lagi, perubahan sikap Laura sangat mengejutkan Lucian. Tidak ada lagi sikap pengecut dan tak berdaya dari wanita itu.

Lucian tidak menduga akan mendengar kata-kata kurang ajar tersebut dari bibir Laura. Bahkan menyebut ‘produk implan silikon’ pada Viola.

"Laura Samson, tutup mulutmu atau aku akan menceraikanmu! Viola bukan orang yang seperti itu.”

Laura hanya tersenyum acuh tak acuh. "Baiklah, mari kita bercerai. Aku akan menelepon Tuan White untuk mengurus surat perceraian kita hari ini. Sebaiknya kamu hadir di sidang perceraian, Tuan Wilson.”

Lucian benar-benar sangat tercengang dan tidak bisa berkata-kata. Dia menatap Laura seolah dia telah menumbuhkan satu kepala di tubuhnya.

"Ada apa denganmu? Otakmu benar-benar tergoreng? Jika tidak, bagaimana kamu bisa berubah seperti ini?"

"Jadi, kamu akan bercerai atau tidak?"

"Mengapa tidak?" Lucian mendesis. "Kamu yang mengajukan perceraian pada Kakek. Jangan menarik kembali kata-katamu."

"Jangan khawatir, aku bukan orang yang akan menarik kembali kata-kataku."

Lucian terdiam lalu menggelengkan kepalanya dengan kening berkerut. "Ada yang salah dengan kepalamu. Aku akan memanggil dokter untuk memeriksamu."

Dia kemudian melirik Amelia yang berada di pangkuan Laura dan mengulurkan tangan untuk mengambil anak itu. "Sini ikut Papa. Mamamu sedang sakit dan butuh istirahat."

Laura menegang ketika Lucian mengambil putrinya dari pangkuannya. Dia bergegas meraih putrinya dan menampar wajah Lucian. "Jangan berani menyentuh putriku!"

Laura memeluk tubuh Amelia protektif dan menatap Lucian seperti harimau betina yang melindungi anaknya. Dia menatap Lucian seolah dia adalah monster yang akan memakan anaknya.

Dia ingat rasa sakit di hatinya ketika Amelia yang berusia dua tahun tak sengaja mendorong Viola yang minum teh, menyebabkan putrinya terciprat teh panas.

Viola bahkan tidak terluka, tetapi tangan putrinya melepuh oleh teh panas. Namun, Lucian menyalahkan Amelia dan bahkan memukul betis kecilnya dengan rotan. Itulah patah hati terbesar Laura melihat putrinya terluka dan menangis dipukul oleh ayahnya.

Lucian adalah monster yang bisa memakan anak-anaknya. Dia tidak peduli ketika Amelia sekarat dan akhirnya meninggal. Laura membencinya!

Lucian tertegun, merasakan perih di pipinya. Dia menoleh kepada Laura dengan ekspresi gelap dan ingin memarahinya, tetapi terdiam melihat sikap yang ditunjukkan oleh wanita itu, memandangnya seolah dia monster yang akan memakan putrinya.

“Apa-apaan tatapanmu itu?!”

“Enyah dari sini! Kami tidak membutuhkanmu!”

Laura melemparinya dengan bantal dan barang-barang yang bisa dijangkau di atas meja.

Lucian terpaksa mundur dan keluar ketika Laura hendak melemparkan pisau buah. Dia menutup pintu di belakang dengan ekspresi penuh keheranan.

“Ada apa dengan wanita itu? Dia sudah gila? Apa otaknya bermasalah?” desisnya dengan suara rendah, ada kekhawatiran dalam suaranya.

Bab terkait

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 006

    Khawatir? Aku mengkhawatirkan wanita itu? "Konyol sekali," kata Lucian mendengus muram. Ekspresi dingin kembali di wajahnya. Dia meninggalkan kamar rawat Laura setelah mendapat panggilan telepon dari kekasihnya. Setelah Lucian pergi, Laura memandang wajah putrinya dengan ekspresi khawatir. "Sayang, Mama bikin kamu takut, ya?" Amelia berkedip dengan mata polosnya. Tidak ada senyum di wajah kekanakannya. "Mama, Amel mau sama Papa." Laura terdiam dengan ekspresi sedih. "Amel mau sama Papa?" Amelia mengangguk dan berkata dengan suara cadelnya yang putus-putus. "Papa gendong Amel. Amel mau digendong Papa lagi." Laura terdiam, lalu menyadari ini pertama kalinya Amel digendong oleh Lucian sejak dia lahir. Dia ingat Amel selalu menatap Lucian dengan tatapan penuh harap setiap kali mereka bertemu, jelas sangat merindukan kasih sayang ayahnya. Laura mengatur kata-kata saat menatap putrinya. "Amel, kalau Mama dan Papa berpisah, Amel mau tetap bersama Mama?" "Apa itu pisah, Mama?" "Pis

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 007

    Laura menatapnya tanpa ekspresi. Tentu saja, ia tidak akan menuruti mereka. Dia sudah cukup bodoh di kehidupan sebelumnya karena membiarkan mereka memanfaatkannya dan mengurasnya sampai kering. "Apa kamu mengerti?! Kamu tidak boleh bercerai dengan Lucian!" George gelisah menatap mata biru Laura yang dingin dan tak terbaca. Laura tampak berbeda dari biasanya. Dulu dia selalu penurut dan takut pada mereka. Dengan kesal, ia meraih dagunya dan mengancam, "Jika kamu sampai bercerai dan mengungkap hubungan Lucian dan Viola, aku akan membunuhmu!" "Hei, apa yang kamu lakukan!" Seorang pria tiba-tiba masuk dan mendorong George menjauh dari Laura. "Siapa kalian? Beraninya kalian menyakiti Laura!" seru Andrew marah. "Ini bukan urusanmu. Kami adalah orang tuanya. Sebaliknya, kamu siapa?! Jangan ikut campur!" George kesal karena seorang dokter berkepala botak telah mendorongnya dan berteriak di depannya. "Orang tua? Kalian menyebut diri kalian orang tua dan mengancam seorang anak?!" tanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 008

    Wanita itu menangis dan memeluknya erat hingga Laura hampir kehabisan napas. "Anakku, ini sungguh kamu? Ibu sangat merindukanmu dan mencarimu selama dua puluh tahun."Laura tertegun. Air matanya pun ikut luruh mendengar kata-kata wanita yang mengaku sebagai ibunya. Kerinduan yang aneh membuncah di dadanya, seolah-olah sebagian dari dirinya mengenali wanita itu. Tangannya membalas pelukan itu, dan ia berbisik lirih, "Ibu...."Tangisan wanita itu semakin keras. "Gadis manisku, kamu sudah tumbuh sebesar ini ...." Para pria dewasa di sekitarnya berusaha menahan air mata, tetapi mata mereka berkaca-kaca."Laura, ini ayah...." Allen membungkuk, ikut memeluk Laura dan istrinya erat. Air matanya tak terbendung.Wajah Laura tersipu. Ia tak pernah diperlakukan seperti anak kecil, usianya kini 23 tahun dan ia seorang ibu muda. Namun, orang-orang ini memperlakukannya seperti gadis kecil mereka.Apakah dia benar-benar putri mereka yang hilang? Ia bertanya-tanya dalam hati. Tapi mengapa di

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 009

    Laura tercengang. "Ini sangat berharga. Aku takut akan menghilangkannya," bisiknya. "Jangan khawatir, sayang, kamu pantas mendapatkannya. Kamu adalah putri kami yang berharga," kata Willy dengan nada memanjakan. Laura tersenyum hangat dan mau tak mau menerima hadiah itu. "Omong-omong, di mana cucu kami? Andrew bilang kami sudah menjadi kakek," kata Allen antusias. "Cucu? Kita punya cucu?!" Willy terkejut dan berbinar. "Kamu sudah menikah dan punya anak?" Dean terkejut. "Wow, Laura, kakak pertamamu bahkan belum menikah, begitu pula dengan kakak kembarmu, tapi kamu sudah mendahului kami," kata Sean menggoda. Semua anggota keluarga Adams menatapnya. Laura meringis. Ia menikah muda karena paksaan keluarga Samson dan tak punya pilihan untuk menolak. "Apa itu masalah?" Ia khawatir keluarga kandungnya akan menolak Amelia. "Tentu tidak, sayang. Kakakmu bicara omong kosong. Mereka hanya iri karena mereka jomblo akut," kata Willy menenangkan, lalu memukul kepala Sean. “Jangan ucapkan k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 010

    Keluarga Adams mengajak Laura untuk tinggal bersama mereka dan membantu mengurus perceraiannya. Sebelum Laura memutuskan, Kakek Billy menelepon dan memberitahunya tentang kepulangannya. Laura terkejut karena Kakek Billy kembali dari Singapura lebih awal daripada di kehidupan sebelumnya. Ia khawatir Kakek Billy menunda perawatannya untuk kembali. Di kehidupan sebelumnya, karena masalah yang dihadapi Laura, Kakek Billy menunda operasi jantung dan pulang. Ia sangat marah pada Lucian karena Laura hampir meninggal dan menjadi tunarungu. Keluarga Samson dan Wilson tak lepas dari kemarahannya; Viola dimasukkan dalam daftar hitam industri hiburan, dan Lucian mendapat hukuman cambuk dari kakeknya. Karena masalah itu, mereka semua membenci Laura. Namun, tiga bulan kemudian, Kakek Billy meninggal karena tekanan darah tinggi dan gagal jantung. Laura sangat sedih dan merasa bersalah atas kematian Kakek Billy. Jadi, ia menerima tawaran Kakek Billy dan menjemputnya sendiri di bandara.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 011

    Wajah Lucian tampak semakin dingin, tidak suka diperlakukan kasar di depan umum, apalagi di depan Laura dan putrinya. Tetapi ia tidak mengatakan apapun agar tidak membuat kakeknya semakin marah. Laura menatap wajah Kakek Billy cemas melihatnya marah. Ia tidak akan melupakan kematian Kakek Billy di kehidupan sebelumnya karena tekanan darah tinggi dan serangan jantung. Hal yang ingin ia lakukan setelah terlahir kembali adalah mencegah kematian Kakek Billy dan membujuknya untuk menjalani operasi. Kakek Billy baru berusia 70 tahun dan masih memiliki beberapa tahun lagi untuk hidup. Di kehidupan sebelumnya, penyakit Kakek Billy bertambah parah karena ia mencemaskan Laura dan menunda operasinya."Kakek, jangan marah... Kamu bisa menderita tekanan darah tinggi."Wajah marah Kakek Billy menjadi rileks karena perhatian Laura."semua karena bocah ini selalu membuatku marah," gerutunya menatap Lucian tajam."Kakek, mengapa kamu buru-buru pulang? Kamu harus menjalani operasi jantung, jangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 012

    "Kakek!" desis Lucian.Kakek Billy tampak akan memukulnya lagi, tetapi Viola berteriak dan menahan tongkatnya."Kakek, tolong jangan pukul Lucian lagi. Pukul saja aku!" Dia berpura-pura terisak dan berdiri di depan Lucian."Apa yang kamu lakukan? Jangan ikut campur di sini!" Lucian menarik Viola, melindunginya dari amukan Kakek Billy.Kakek Billy berdecak kesal dan berkata, "Lucian, kamu harus mengakhiri hubunganmu dengan wanita ini. Dia tidak layak untukmu! Kamu harus minta maaf pada Laura selagi dia masih mau memaafkanmu.""Kakek, aku mencintai Lucian, mengapa aku tak layak bersamanya? Dibandingkan Laura, latar belakangku lebih baik dan paman dan Bibi menyukaiku, mengapa kamu harus memisahkan kami? Lucian adalah cucumu, kamu seharusnya memikirkan kebahagiaannya." Viola berkata menuntut dan tidak puas.Kakek Billy mencibir, "Laura seratus kali lebih baik daripada kamu. Laura bersedia menikah dengan Lucian saat ia lumpuh dan buta. Kamu yang menolak perjodohan itu karena kondisi Lucian

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 013

    Meski panik, Viola berpura-pura polos dan tidak mengerti. "Foto apa?""Foto kita tidur bersama. Kamu menyebarkan foto itu pada Laura di pesta ulang tahun Ibu, karena itu kalian bertengkar?""Aku tidak mungkin melakukan itu. Aku seorang aktris, bagaimana mungkin aku menyebarkan hubungan intim kita," ujarnya pura-pura tersinggung, lalu melanjutkan kalimatnya menatap Lucian dengan cemberut sedih. "Apa itu yang dikatakan Kakak tentangku? Lucian, apa kamu percaya pada Kak Laura dibandingkan aku?""Sebaiknya kamu tidak melakukan itu." Lucian tidak mengakui ia percaya Laura, tetapi menegur Viola. "Jika ini sampai tersebar, reputasi Wilson Group akan hancur dan Kakek tidak akan membiarkan aku memimpin Wilson Group."Ia berbalik pergi meninggalkan Viola yang menggertakkan gigi di belakangnya."Laura, apa yang sudah kamu lakukan pada Lucian-ku, dasar jalang!" Andai Laura ada di depannya, ia akan memukul wanita sialan itu!.."Ayah, Ibu...." Laura menyapa Seline dan Philip sopan di ruang tam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22

Bab terbaru

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 046

    Wajah Laura memucat, rasa sakit mencengkeram dadanya.“Periksa kartu ATM-mu, aku sudah mentransfer lima miliar ke rekeningmu.”“Terima kasih, Sayang. Aku mencintaimu.”“Aku juga mencintaimu.” Lucian mengakhiri panggilan telepon dan berbalik. Dia tertegun melihat Laura berdiri di belakangnya.Laura menatapnya dengan mata memerah dan menamparnya. “Dasar bajingan!”Lucian mengusap pipinya yang terasa perih dan menatap Laura dengan tenang.“Kamu memanfaatkan aku untuk mendapatkan Wilson Group? Jangan harap bisa memanfaatkan aku. Aku akan mengatakan sendiri pada Kakek bahwa aku akan menceraikanmu.”Lucian menatapnya tanpa ekspresi, sudut bibirnya terangkat dalam seringai. “Silakan saja katakan pada Kakek. Dan aku akan menyebarkan ini pada semua orang di ibu kota,” desisnya, mengangkat sebuah dokumen yang sedari tadi dipegangnya ke depan wajah Laura.Laura mengerutkan kening, merasa akrab dengan dokumen itu.“Tes DNA?”“Ya, ini bukti bahwa Amelia bukan putri kandungku,” desis Lucian, menata

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 045

    Dia tiba-tiba membungkuk, menggendong Laura ke pundaknya, dan berjalan ke tempat tidur. Laura menjerit, mencoba melepaskan diri dan memukul-mukul punggungnya. "Lucian! Lepaskan aku!" Lucian melemparkannya ke tempat tidur. Laura bergerak mundur, menjauhinya, dan hendak melarikan diri. Tetapi Lucian menarik kakinya dan membawanya kembali. Dia merangkak ke atas tubuhnya sambil melepaskan kancing kemeja. Ekspresinya tampak benar-benar gelap.Wajah Laura memucat, jantungnya berdetak kencang. Dia mencengkeram handuknya, berusaha mempertahankan handuk di tubuhnya. Dia menggeram. "Lucian, jangan berani-berani kamu menyentuhku, atau aku akan memberitahu Kakek…"Laura tidak menyelesaikan kalimatnya ketika Lucian tiba-tiba mencengkram lehernya. Dia tersedak, hampir tidak bisa bernapas. Dia menatap mata biru Lucian yang sangat dingin."Ini alasan aku membencimu. Apa kamu tahu berapa banyak penderitaanku karena kasih sayang Kakek padamu?" bisiknya, menunduk dan bernapas di telinga Laura. "Setiap

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 044

    "Jadi, kita tidak bisa berbuat apa-apa pada Lucian Wilson dan membiarkannya memanfaatkan Laura?" Dean menggerutu."Tentu tidak, kita bisa memberinya pelajaran diam-diam tanpa perlu mengungkap identitas kita. Jangan berhadapan langsung dengannya, juga… Tergantung bagaimana sikap Laura terhadap Lucian dan keluarga Wilson. Dia tidak boleh berhati lemah pada mereka."Willy menghela napas, "Putriku yang malang harus terjebak dengan keluarga seperti itu. Andai saja kita menemukannya lebih awal."Keluarga Adams tidak ada yang menjawab."Untuk sekarang, jangan berkonfrontasi dengan Lucian. Biarkan Laura menanganinya. Aku percaya Laura bisa mengatasi Lucian dan tidak akan jatuh cinta lagi padanya setelah perselingkuhan Lucian." Tristan membuat keputusan untuk keluarganya."Mari hentikan sejenak liburan ini dan beri waktu pada Laura. Kita sudah bisa melihat Laura membenci Lucian, jadi dia tidak akan dimanfaatkan," lanjutnya, kemudian menatap seluruh anggota keluarganya.Willy protes mendengar k

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   043

    "Kita sudah tidur satu kamar selama beberapa waktu ini, untuk apa kamu malu?""Aku tidak malu. Aku hanya khawatir kamu akan mengambil kesempatan dariku."Lucian menatapnya sambil tersenyum menarik Laura ke tubuhnya hingga wanita itu jatuh ke pelukannya. Dia memeluk pinggang ramping Laura erat agar menempel di tubuhnya.Laura terjatuh ke pelukannya, meletakkan tangan di dada keras Lucian untuk menopang tubuhnya.Dia merasa dada Lucian keras dan lembab. Aroma sabun segar menguar dari tubuhnya. Dia sangat wangi setelah mandi membangkitkan sesuatu dalam dirinya.Laura menggelengkan kepala spontan menarik tangannya memelototi Lucian. "Apa yang kamu lakukan?" Desisnya."Tenang saja, istriku sayang. Aku tidak akan menggigitmu. Aku yang akan tidur di ruang tamu."Laura menatapnya curiga dan tak percaya. Seseorang seperti Lucian Wilson yang beberap waktu ini menggodanya untuk memiliki anak kedua, langsung menyerah begitu saja.Tapi Lucian benar-benar melakukan kata-katanya. Dia mengambil pakai

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 042

    Mereka menatap Lucian tak bisa berkata-kata. Meski mereka menganggapnya brengsek dan seorang bajingan tukang selingkuh dan tidak tahu malu, Lucian memiliki otak yang sangat tajam langsung menghubungkan mereka dengan keluarga Adams.Allen tertawa kaku. "Bagaimana kami bisa terhubung dengan keluarga Adams. Kami hanya keluarga di pinggiran, kami ... Keluarga Watson."Istri dan anak-anaknya memelototinya."Keluarga di pinggiran? Maksud kamu orang kampung?! Bagaimana kalian bisa menyewa villa di hawaai?"Ekspresi keluarga Adams semakin kesal, merasa semakin terhina."Haha, begitulah. Kami orang terkaya di kampung. Kami sudah menganggap Laura seperti keluarga kami. Jadi kamu janngan macam-macam dengannya."Namun Lucian tampak tidak terpengaruh oleh ancamannya dan memandan rendah mereka setelah tahu identitas mereka."Laura adalah istriku, aku tidak akan berbuat macam-macam padanya. Sebaliknya kalian tetap orang luar tak seharusnya ikut campur."Willy menggenggam pisau bistik di tangannya er

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 041

    “Mengapa kamu tidak bahagia lagi?”Willy bertanya, melihat Laura kembali ke restoran tempat mereka singgah untuk makan siang. Wajah putrinya tampak tidak senang.Dia mengambil handuk untuk menutupi tubuh putrinya.Si kembar datang dan menggerutu. “Si Lucian Wilson itu sangat kurang ajar.”“Dia menyebut Laura jalang….” Sean berdeham mendapat tatapan tajam dari orang tuanya. “Pokoknya, dia sangat kurang ajar. Aku tidak merasa puas hanya dengan meninjunya saja.”“Kenapa bajingan itu selalu membuat kita tidak senang? Seharusnya Laura menceraikannya.” Willy menggerutu.“Ibu, di sini ada Amel,” sela Laura, memandang putrinya yang duduk di atas pangkuan Allen.Willy menggerutu dengan suara pelan lalu berkata dengan wajah tersenyum. “Mari makan dulu. Kita akan memberi Lucian pelajaran nanti. Dean, hubungi Tristan untuk datang sekarang. Kenapa anak itu selalu sibuk dengan pekerjaannya saat lagi liburan?”Keluarga Adams dengan cepat memperbaiki suasana hati mereka dan tidak memikirkan L

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 040

    Tubuh Laura menegang."Mengapa kamu bertanya?""Aku curiga keluarga di sebelah tak biasa, lalu hari ini aku bertemu dengan Tristan Adams. Dia membuatku berakhir seperti ini.""Hm, aku tidak mengenal Tristan Adams, keluarga di sebelah tidak ada hubungannya dengan keluarga Adams," balas Laura menghindari tatapan Lucian dan menepis tangan Lucian."Laura...,” kata Lucian dengan kekecewaan melihat Laura pergi tanpa peduli padanya.Dia mengembuskan napas frustrasi berbaring di tempat tidur sambil menahan perasaan yang tidak nyaman di perutnya. Laura tidak kembali sampai malam dan keesokan paginya. Pelayan datang untuk melayaninya sementara istri dan putrinya bersenang-senang dengan keluarga di sebelah. Dia mendengar para pelayan berbicara bahwa mereka tidak seperti pasangan yang berbulan madu lainnya. Laura selalu cemberut ketika berada di vila ini, tapi dia selalu tersenyum dengan keluarga di sebelah. "Menurut apa yang aku dengar, Tuan Wilson telah berselingkuh hingga istrinya marah da

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 039

    “Tuan Adams, kamu juga di sini?”Lucian dan Tristan tak pernah bersinggungan. Namun, ia sudah banyak mendengar tentang tiga putra elite keluarga Adams. Yang paling menonjol adalah Tristan, seorang pengusaha yang mewarisi kepemimpinan keluarga Adams.Tristan memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, menatap Lucian tanpa ekspresi.“Apa yang Anda lakukan di sini, Tuan Wilson?”Lucian menegakkan badannya dengan sikap tenang, berhadapan dengan Tristan.“Aku menjemput istri dan anakku. Bagaimana dengan Anda, Tuan Adams? Apa … kamu berhubungan dengan keluarga ini?”“Tidak, aku hanya kebetulan lewat.”“Apakah kamu berlibur atau berbulan madu di Hawaii?” Lucian penasaran apa yang membuat seorang Tristan Adams berada di Hawaii, tempat yang terkenal liburan romantis pasangan.“Liburan keluarga dan urusan bisnis.”“Ah…” Lucian mengangguk mengerti. “Kalau begitu, lanjutkan urusan anda.” Ia hendak mengetuk pintu gerbang vila ketika Tristan memanggilnya lagi.“Tuan Wilson, sebaiknya kamu janga

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 038

    Willy melirik dan mengangkat bahu. “Ketiga kakakmu disebut ‘Tiga Malaikat Tampan.’ Pesona mereka sangat menyilaukan, sampai punya klub penggemar sejak SMA. Ibu sudah terbiasa dengan cewek-cewek yang klepek-klepek karena kakak-kakakmu.”Laura mengangkat sebelah alis. “Tiga Malaikat Tampan? Apa itu tidak berlebihan?” Mungkin karena mereka kakak-kakaknya, Laura biasa saja melihat mereka. Di kehidupan sebelumnya, pria yang dianggap sangat tampan adalah Lucian, dan dia mencintainya dengan tergila-gila. Kemudian, setelah melihat kakak-kakaknya yang sangat tampan, dia merasa ketampanan Lucian jadi biasa saja di kehidupan ini dan tidak tergila-gila lagi. Atau mungkin matanya yang sudah terbiasa melihat pria-pria tampan.“Biarkan saja. Apa gunanya tampan jika belum punya pacar? Ibu pikir mereka tidak laku.” Hanya Willy sendiri yang menganggap remeh anak-anak laki-lakinya dijuluki Tiga Malaikat Tampan.“Ibu, kami mendengar itu!” seru Dean tak terima.Willy mengabaikan putranya dan mengeluh p

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status