"Ada dua masalah yang terjadi," kata Meggy dengan wajah sedih."Dua masalah apa, mah?" tanya Ken sambil terus memperhatikan wajah Meggie."Yang pertama papamu yang sedianya akan kembali menjadi presiden direktur Diamond Group menggantikan Mama yang cuma memimpin sementara selama papamu sakit ternyata tidak bisa melakukannya.""Kenapa, mah? Apa yang terjadi?""Papamu sakit lagi begitu dia pulang dari Jakarta, sehingga perkenalan papamu untuk kembali memimpin Diamond Grup batal dilaksanakan.""Aku akan menjenguk papa sehabis ini. Apakah papa dirawat di rumah?""Iya, Ken. Papamu dirawat dirumah dengan tim Dokter terbaik kita."Ken jadi agak lega mendengar kata-kata Meggy itu.Romel, Esy dan Lydia langsung mengungkapkan rasa simpati mereka akan kondisi Victor Wong yang sedang sakit itu kepada Maggie.Maggie hanya tersenyum dan mengangguk mendengar rasa simpati dari Romel dan Esy, tapi dia langsung menarik tangan Lidya dan sejenak memeluk Lidya.Lidya balas memeluk Meggy karena dia bisa me
“Aku tidak akan pernah membiarkan kamu pergi dariku,” tegas Ken.Jawaban Ken ini, membuat Romel dan Esy saling berpandangan dan tersenyum senang. Mereka berdua sangat puas dengan kata-kata Ken ini.Sebelumnya, Romel sempat takut saat dia mendengar berita tentang kata-kata Sang Kaisar yang akan mencoret Ken sebagai pewaris utama Diamond Group kalau Ken menolak perjodohan yang diatur Sang Kaisar untuk Ken.Romel takut Ken akan meninggalkan Lidya karena lebih memilih untuk tetap menjadi pemimpin Diamond Group. Karena kalau Romel yang dihadapkan pada plihan itu, dia pasti akan lebih memilih harta daripada cinta. Tapi, Romel menjadi lega setelah mendengar jawaban tegas dari Ken ini.“Tapi, kamu bisa kehilangan posisi kamu sebagai pewaris kepemimpinan Diamond Group, Ken. Ingat, ada banyak orang yang bergantung padamu,” kata Lidya sambil menatap Ken penuh perasaan.Ken memegang tangan Lidya erat-erat. “Kita berusaha dulu, sayang. Kita berusaha untuk melembutkan hati kakekku. Jangan dulu meny
Setelah itu, Romel melihat seorang tua berumur 80 tahunan bersama seorang wanita muda bertubuh indah, memasuki ruangan dari pintu yang berada di atas panggung yang didekorasi sehingga terlihat seperti panggung dengan singasana kaisar itu.Kalau sebelumnya, saat Romel melihat lelaki tua itu, Romel sangat memandang remeh lelaki tua itu karena lelaki tua itu diperkenalkan sebagai kakeknya Ken yang hanya merupakan seorang cleaning service, maka sekarang ini, keadaannya terbalik.Romel yang sebelumnya sangat pongah saat melewati para penjaga di rumah kekaisaran ini, langsung mati kutu saat melihat lelaki tua di singasana kaisar di atas sana, karena kharisma dari lelaki tua itu yang sangat kuat, sehingga Romel langsung menundukkan kepalanya dan tidak berani untuk mengangkat kepalanya ke arah Alvin Wong.“Kakek,” sapa Ken sambil berdiri, memberi hormat dan maju dua langkah ke depan.Alvin tidak langsung berbicara. Dia duduk dulu di singasananya dengan dibantu oleh Joune. Setelah itu, barulah
Selama ini, Joune sudah mencari tahu tentang hubungan antara Ken dan Lidya dan Joune tahu kalau Ken tidak akan meninggalkan Lidya, bahkan bisa saja Ken akan meninggalkan haknya sebagai pewaris utama Diamond Grup kalau Ken tidak bisa menikah dengan Lidya.Dan inilah yang diincar Joune. Joune tahu kalau Ken akan lebih memilih Lidya daripada mengambil hak Ken sebagai pewaris utama Diamond Group.Bagi Joune, mengendalikan Ricky yang pemabuk dan penjudi itu, akan jauh lebih gampang daripada mengendalikan Ken yang sangat cerdas dan tidak gampang dipengaruhi itu.Joune sengaja menyodorkan keponakannya untuk dijodohkan dengan Ken karena Joune tahu kalau Ken tidak akan mungkin mau dijodohkan dengan ponakannya dan ini menjadi alat bagi Joune untuk mendepak Ken dari kemungkinan menjadi pemimpin Diamond Group.Joune juga tahu kalau Ricky akan dengan senang hati menerima ponakannya, karena yang dipikirkan Ricky hanya judi, judi dan uang. Karena itu, kesempatan untuk menjadi pemimpin Diamond grup p
Sementara itu, Joune berbisik kepada Alvin, "sayang, kenapa sih kamu panggil orang itu mendekatimu? Orang itu kan sudah menghinamu."Alvin tidak langsung menjawab pertanyaan istri mudanya ini, dia lebih memilih untuk melihat ke arah CCTV untuk melihat posisi Ken dan Lydia berada. Dan Alvin menjadi senang karena melihat posisi Ken dan Lidya saat ini sudah berjalan terus dan sekarang ini sudah berada di ruang tamu pertama dari rumah kekaisaran ini, itu berarti posisi itu sudah agak jauh dari ruang kekaisaran tempat dia berada saat ini.Alvin memiliki rencana untuk Romel, karena itu, lewat telepon dia meminta salah seorang pengawalnya untuk mengantar Ken dan Lidya keluar dari rumah kekaisaran dan menahan Ken dan Lidya untuk tidak balik dulu ke dalam.Apa yang dilakukan Alvin ini membuat Joune semakin heran. "Sebenarnya apa yang mau kamu lakukan, sayang?" tanya Joune penasaran.Sementara itu, Romel semakin berkeringat dingin apalagi saat Lee Lien Chieh mulai mencengkram pergelangan tangan
"Kamu harus membuat cucuku meninggalkan anakmu," jawab Alvin sambil menatap tajam ke arah Romel.Romel mengangkat kepalanya untuk menatap Alvin. Tapi dia masih tidak mengerti arah pembicaraan Alvin ini."Karena aku menyadari potensi besar dalam diri Ken, maka, aku tidak mau dia melepaskan diri dari Diamond Grup. Aku mau dia memimpin Diamond Grup tapi aku tidak mau dia memiliki mertua seperti kamu, mengerti!" sembur Alvin."Jadi apa yang harus aku lakukan?" tanya Romel setelah terdiam beberapa saat."Bujuk anak kalian itu untuk melepaskan Ken. Bikin supaya anak kalian itu berpacaran dengan pria lain, karena sebelumnya, Ken pernah kecewa karena 2 pacarnya berselingkuh darinya. Jadi, Ken baru akan meninggalkan anak kalian itu kalau anak kalian berselingkuh dari Ken. Kalau anak kalian tidak berselingkuh, maka Ken tidak akan pernah mau meninggalkan anak kalian itu."Romel dan Esy saling pandang. Mereka saling berbisik, memutar otak tapi mereka juga tahu pasti akan cinta dari Lidya untuk Ke
"Tapi, bagaimana mungkin kamu membiarkan hidup banyak karyawan terancam, Ken? tanya Lidya memelas."Mereka kemungkinan tidak terancam, sayang. Kalaupun terancam, seperti yang aku bilang tadi, aku akan segera membuat grup perusahaanku sendiri dan merekrut sebagian pegawai Diamond Group untuk masuk dalam perusahaanku. Apalagi aku pernah punya pengalaman--""Pengalaman apa?" tanya Lidya memotong kata-kata Ken."Dulu aku pernah membuat grup perusahaanku sendiri di luar Diamond Group tapi sayangnya karena aku masih harus berada di Diamond Group, maka kupercayakan kendali perusahaan itu, bahkan nama pendirinya kepada seseorang yang akhirnya merampas perusahaanku itu.""Siapa dia? Mengapa kamu percayakan perusahaanmu kepadanya?""Dia adalah pacar keduaku. Bekas sekretarisku. Ternyata dia berselingkuh dariku. Dia bersama pacar rahasianya menguasai perusahaan baruku itu sehingga perusahaan yang sebenarnya berpotensi itu lepas dari tanganku karena perusahaan itu dari awal atas nama pacarku yang
"Caranya bagaimana, mah?" tanya Lidya sambil menghela nafas berat.Lidya yang mencintai Ken dengan tulus, tidak rela kalau Ken harus melepaskan hak Ken sebagai pewaris utama Diamond Group cuma karena dirinya, karena itu, dia berada dalam kebimbangan. Dia merasa berada di persimpangan jalan."Kamu harus membuat Ken membencimu karena kalau dia tidak membencimu, dia tidak akan meninggalkan kamu. Dia akan terus memperjuangkan cintanya padamu meskipun ada banyak sekali karyawan yang berharap padanya. Jadi, kamu tidak boleh egois, Lidya."Lidya mulai menangis. Kata-kata Esy itu membuat dia semakin merasa bersalah karena menyebabkan Ken memutuskan untuk meninggalkan Diamond Grup dan itu sesuatu yang tidak adil bagi Ken, karena harusnya Ken yang memimpin Diamond Group.Melihat tangisan Lidya ini, Romel memberi isyarat agar supaya Esy semakin mempengaruhi Lidya, agar supaya rasa bersalah di dalam diri Lidya semakin terbentuk dan Romel berharap pada akhirnya nanti, Lidya akan merasa sangat bers
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv