Share

566 Adu Argumen

"Sorry, tapi manajemen yang baru tidak percaya kalau seorang cleaning service bisa sukses menjadi pialang. Karena menjadi pialang itu bukan main-main, dia tidak bisa mengandalkan skill bersih-bersih lantai atau bersih-bersih kloset WC untuk menjadi pialang," tandas Romel sambil memandang rendah ke arah Ken.

Mendengar kata-kata Romel itu, Ken sama sekali tidak tersinggung. Dia tersenyum ramah ke arah Romel, mengangguk dan berkata, "aku bisa mengerti sih dengan pendapat mereka." Ken sangat menghormati Romel, karena itu, dia tidak berani bersikap kesal di hadapan Romel.

Tapi yang naik pitam adalah Lidya. "Apa papa tidak bilang tentang test pialang saham yang dilakukan Ken sebelumnya yang hasilnya sangat tinggi, melewati semua tes awal dari mayoritas pialang yang ada di perusahaan ini?"

"Huh, paling-paling itu cuma kemujuran saja. Itu cuma beginner luck. Dia cuma mujur aja itu, jadi, papa tidak berani mengatakan soal itu pada bos besar yang baru."

Lidya menatap Romel dengan sangat kecewa.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status