“Oke. Aku akan mengatakan itu kepada mereka,” kata Heri sambil tersenyum. Heri kembali mengingat perbuatannya yang memukul Ardi karena hendak menjadikan Ken sebagai sasarannya. Heri sangat dendam kepada Ken. Kemudian, Heri meminta temannya Iwan Cobra untuk menghabisi Ken.**Sementara itu, di restoran, Romel baru saja menyelamatkan Ardi dari keroyokan para ibu. Ardi berhasil lari setelah Romel menghalangi para ibu yang hendak mengejar Ardi.Akhirnya para ibu harus mengeluh kecewa karena sasaran mereka yang tadinya sudah tidak berdaya itu, berhasil melarikan diri dari hadapan mereka.Setelah itu, Romel dan Esy meminta Lidya untuk pulang tapi, Lidya memilih untuk tidak ikut.“Kenapa kamu tidak ikut?” tanya Esy.“Aku belum makan kenyang. Lagipula, aku sedang menunggu seseorang.”“Cleaning service itu, kan?”“Iya, ma. Lagipula, aku berhutang maaf kepadanya karena bukan dia pemeran video panas tadi tapi Ardi, calon menantu favorit mama yang ternyata sangat menjijikkan itu.”“Tetapi itu tid
Melihat apa yang terjadi, supirnya Ardi langsung menangkap Haras dan menyerahkan pada polisi yang sedang berada di dekat sini dan tertarik dengan suara teriakan-teriakan Ardi tadi.Ardi langsung dibawa ke rumah sakit oleh supirnya Ardi. Dua orang ibu-ibu yang tadi mengejar Ardi memilih untuk membuang galon aqua dan piring di tangan mereka dan menjauh. Haras ditangkap polisi dan dibawa ke kantor polisi.**Sementara itu, Ken sedang kebingungan karena ingin sekali secepatnya menuju ke restoran tempat Lidya menunggunya. Tapi, karena Adreas, Mathias dan juga Silvia sudah berada di restoran itu untuk melindungi Lidya, maka, Ken tidak mempunyai mobil.Mobil Van yang dibawa Felix, tidak bisa digunakan karena ada sebuah mobil yang parkir di belakang mobil Van itu. Akhirnya Ken menuju ke jalan raya untuk berusaha mencegat taksi. Ken berusaha memesan taksi online tapi, saat ini dia baru sadar kalau handphonenya tertinggal di mobil van tadi.Saking terburu-burunya, Ken lupa untuk mengambil handp
Mendengar perintah itu, 11 orang maju secara bersamaan untuk mengeroyik Ken. Tidak ada yang memakai senjata tajam tapi, hampir semua dari mereka menaruh batu yang baru mereka ambil di lokasi proyek ini untuk mereka pakai memukul Ken.Mereka terbiasa mengeroyok orang dan selama ini, sudah banyak orang yang menjadi korban dari keroyokan mereka, karena itu, mereka sangat percaya kalau wajah Ken akan hancur di tangan mereka.Walaupun Ken adalah seorang pria tinggi besar dengan tinggi 185 cm dan mereka hanya rata-rata memiliki tinggi 166 cm, tapi, mereka sangat percaya diri kalau mereka akan bisa menghabisi Ken karena mereka belum pernah bertemu dengan seseorang yang bisa menang menghadapi pengeroyokan mereka.Saat mereka maju, ada teriakan-teriakan menakutkan dari mereka yang benar-benar siap untuk menghabisi Ken.Ken tidak mundir selangkahpun ke belakang tapi, dia memilih menunggu. Serangan ke arahnya berasal dari tiga arah. Ada tiga orang pertama yang hendak memukul Ken.Ken memilih sal
Seperti yang diduga Ken, dua orang di belakangnya ini, adalah dua orang penyerang pertamanya dan bukan dua orang di depan yang sejak tadi pura-pura menyerang Ken.Tapi, saat dua orang di belakang Ken menyerang Ken secara membokong, Ken memanfaatkan posisi dua orang di depannya yang posisinya sudah sangat dekat dengannya.Dengan gerakan sangat cepat, Ken menggunakn dua tangannya untuk menarik tangan kanan dari masing-masing dari dua orang di depannya ini, kemudian, dia sentakkan tangannya hingga kedua orang yang di depan itu dengan cepat sudah berpindah ke posisi Ken sebelumnya.Tepat pada saat itulah serangan dengan menggunakan batu dari dua orang di belakang Ken, masuk ke posisi yang sebelumnya adalah posisi kepalanya Ken tapi karena dengan cepat Ken sudah berhasil menarik tangan dua musuh di depannya, sehingga yang berada di posisi Ken sebelumnya adalah dua musuh Ken yang sebelumnya berada di depan ken, sementara posisi Ken sudah agak maju ke depan.Karena apa yang dilakukan Ken ini
“SERANG DIA!!!” teriak Iwan dengan suara menggelegar karena murka kepada Ken.Mendengar teriakan Iwan itu, anak buahnya langsung maju menyerang Ken dengan kalap. Mereka ingin menghabisi Ken karena berulang-ulang teman-teman mereka mengalami kerugian atau dipukul pingsan karena perbuatan Ken.Ken menunggu sejenak kedatangan mereka dengan sekop tanah di tangannya. Setelah itu, sekop tanahnya mulai dia ayunkan untuk dia benturkan ke arah setiap clurit yang berusaha mencecar tubuhnya.Kejadian yang mirip seperti tadi, kini terjadi lagi. Setiap benturan yang terjadi di antara clurit dan sekop tanah, menghasilkan clurit-clurit itu, terlepas dari tangan orang yang memegang clurit itu.Clurit-clurit itu terlempar ke udara disusul dengan si pemegang clurit yang dipukul pingsan oleh sekop tanah itu. Kejadiannya sangat cepat, setiap kali sekop tanah itu bergerak dan membuat clurit terlempar, pemilik clurit itu langsung pingsan karena dipukul sekop tanah.Bahkan ada satu clurit yang terlempar jau
Sepanjang perjalanan menuju ke restoran, para gadis anggota genk motor ini terus berteriak-teriak. Ini membuat Ken agak khawatir juga kalau membiarkan mereka menurunkan Ken di restoran nanti.Ken takut mereka akan mengikuti Ken masuk ke dalam restoran dan bertingkah norak di sana. Akan susah bagi Ken untuk menjelaskan nanti pada Lidya soal para gadis ini. Karena itu, Ken meminta mereka untuk mengantarnya di gedung sebelah dari restoran tujuan Ken, tempat Lidya berada dari situ, Ken akan lewat pura-pura masuk ke gedung itu dan keluar lewat belakang untuk menuju ke gedung tujuan.Akhirnya Ken turun dari motor dan berpamitan kepada gadis-gadis ini.“Kapan kamu bisa mengajari cara berkelahi kayak tadi?” tanya salah seorang gadis keada Ken.“Nantilah. Aku ajari kalian, asal kalian keluar dari genk kalian itu.”“Kami janji untuk keluar dari genk itu. Bahkan setelah mereka mengeroyok kamu dan memble semua, kami sudah berjanji untuk meninggalkan mereka.”“Ya, betul. Kami akan tinggalkan genk
Ken dan Lidya yang sebelumnya sedang saling tatap mesra, sama-sama mengalihkan pandangan mereka ke arah seorang wanita tinggi langsing yang kini sedang menatap mesra ke arah Ken.Ken sangat kaget melihat kehadiran Clarissa, mantan tunangannya yang tiba-tiba sudah berada di sini, padahal, Ken sudah sempat meminta para pengawalnya untuk jaga-jaga jangan sampai Clarissa mendekati dirinya dan Lidya.Baru saja Ken akan mengatakan sesuatu, tiba-riba, tubuh Clarissa sudah diangkat oleh Silvia dan dimasukkan dalam trolly belanja yang biasa terdapat di supermarket. Trolly belanja itu sendiri sudah berada di belakang Clarissa dan sedang dipegang oleh Andreas, setelah itu, Andreas langsung mendorong trolly dengan tubuh langsing Clarissa berada di dalam dipegangi dari luar oleh Clarissa.Andreas dan Silvia sudah langsung pergi meninggalkan Ken yang manarik nafas lega dan Lidya yang kebingungan.“Siapa sih gadis cantik itu?” tanya Lidya sambil terus mengikuti dengan pandangannya ke arah Andreas da
"Cari tau lah sendiri. Turun sana. Mama mau nyari kue dulu,” kata Esy sambil tangannya dikebaskan sebagai isyarat supaya Lidya harus segera turun dari mobilnya.Lidya turun dari mobil dengan tanda tanya besar di dadanya. Dia merogoh tasnya untuk mencari handphone-nya. Dia ingin membuka grup WA kantornya untuk mencari tahu apa yang terjadi.Handphone milik Lidya ini dalam keadaan tidak aktif sehingga dia harus menekan tombol power dulu. Saat itulah sebuah mobil berhenti dan Yuni serta Clara turun dari mobil itu.Melihat mereka berdua, Lidya memilih untuk menyimpan handphonenya dalam tasnya. Dan putuskan untuk menunggu Clara dan Yuni mendekatinya. Lidya ingin bertanya pada Clara dan Yuni karena Lidya tahu kalau Clara dan Yuni selalu aktif di grup WA kantor jadi pasti tahu kalau ada kabar baru di kantor mereka.Clara terlihat membayar ke pengemudi mobil, nampaknya yang mereka naiki adalah Taksi online. Sementara itu, Yuni langsung berjalan mendekati Lidya.“Selamat pagi, Kak Lidya.” sapa