Sabetan-sabetan maut dari Sammonosuke Akechi itu ditanggapi dengan dingin oleh Daniel. Sampai sabetan itu sudah dekat sekali dengan dirinya, dia masih belum terlihat mewujudkan tapak dewa seperti pertarungan dia sebelumnya.Tapi tiba-tiba saat sabetan itu semakin dekat, Daniel cuma menjentikkan jarinya dengan tangan masih berada santai di bawah.Tapi walaupun hanya menjentikkan jarinya sedikit, akibatnya, sabetan itu meluncur dengan cepat kembali ke arah tuannya, kembali menyerang Sammonosuke Akachi, pemilik sabetan tadi.Apa yang terjadi ini membuat Sammonosuke Akechi terkejut apalagi ketika dia merasakan sabetan miliknya yang kembali padanya ini memiliki kekuatan 10 kali lipat lebih hebat daripada kekuatan yang dia pakai untuk meluncurkan sabetan tadi."Gila!" itulah teriakan dari Sammonosuke Akechi saat dia menyadari kalau sabetan yang datang kepadanya bertenaga berlipat kali dari sebelumnya.Sammonosuke Akechi terdorong dua langkah ke belakang. Wajahnya pucat, dia tidak menyangka
Daniel mengangguk ke arah John Mc Clane. Saat itulah Daniel mulai menunjukkan apa itu Tapak Semesta Alam.Sebelumnya, tenaga dalam dari Tapak Semesta Alam, hanya Daniel gunakan untuk melindungi tubuhnya dan untuk menangkis dengan sangat enteng semua serangan-serangan yang dilakukan oleh Sammonosuke Akechi.Tapi Daniel juga bisa merasakan kalau pria tua di hadapannya ini mulai bersikap lain daripada sebelumnya.Daniel bisa merasa kalau serangan selanjutnya yang akan dilakukan oleh Sammonosuke Akechi ini akan melibatkan semua kekuatannya dan karena itu, diq tidak bisa lagi bermain-main dengan Sammonosuke Akechi ini.Untungnya dari ilmu Tapak Semesta Alam ini adalah, ilmu ini tidak perlu berlama-lama untuk diwujudkan apalagi memang sejak tadi ilmu tapak semesta alam itu sudah mengitari tubuh Daniel, sudah berada di permukaan tubuh Daniel tapi tidak pernah kelihatan.Karena itu, saat Daniel melihat perkembangan yang terbaru di dalam diri Sammonosuke Akechi maka Daniel sudah langsung bersi
Kalau saja John Mc Clane tidak sedang berada di tangga-tangga lantai 6 itu, sebenarnya Daniel akan segera menghancurkan tangga-tangga itu dan membunuh para perampok dan ninja itu.Tapi dengan keberadaan John Mc Clane di tempat itu, maka Daniel tidak bisa melakukan itu.Daniel hanya bisa melompat secepat mungkin menuju ke arah tempat John Mc Clane berada.Hingga pada saat Daniel sedang melompat itu, dia melihat tusukan pisau dari ninja itu sudah hampir mengenai John Mc Clane yang memang dalam keadaan tidak berdaya.John Mc Clane sudah tahu tentang para musuh yang tiba-tiba sudah berada di belakangnya.Tapi John Mc Clane tidak memiliki senjata api lagi setelah semua pelurunya dihabiskan untuk menembak ke arah Sammonosuke Akechi sebelumnya.Tangga di bawah John Mc Clane ini juga sudah hancur oleh karena pertarungan antara Daniel dan Sammonosuke Akechi tadi sehingga John Mc Clane jadi tidak bisa lari kemana-mana.Apalagi para perampok yang baru saja keluar dari pintu di belakang John Mc C
John Mc Clane yang merasa kalau dirinya lebih berpengalaman menghadapi kasus-kasus penyanderaan atau penjahat yang berpura-pura kini mulai menatap satu persatu di antara 12 orang yang berada dalam ruangan ini yang duduk berdampingan membuat bulatan di tengah ruangan."Lihat aku!" kata John Mc Clane yang mulai menatap satu persatu ke arah orang-orang yang membuat lingkaran ini.John Mc Clane menatap tajam ke setiap orang yang berada di lingkaran itu. Dia ingin membuat ciut nyali dari tiga orang perampok yang dia cari-cari.Tapi setelah beberapa saat mengitari 12 orang ini, dia akui dalam hatinya kalau dia mengalami kesulitan juga karena dari 12 orang ini, ekspresi mereka terlihat sangat ketakutan dan belakangan, ini membuat John Mc Clane menjadi bingung."Bagaimana? Apa kamu sudah menemukan caranya?" tanya Daniel pada John Mc Clane sambil terus berjaga-jaga dengan telinganya.Jika ada seorang saja di antara 12 orang itu yang berusaha menembak, maka hal itu tidak akan luput dari pendeng
Karena ternyata saat pria itu membuka bajunya, ada bom yang berada melingkar di perutnya sementara pria itu terlihat ketakutan.John Mc Clane sangat kaget melihat keberadaan bom itu. "Ternyata kamulah salah satu perampok itu!" wajah John Mc Clane menegang. Dia mengacungkan senjatanya ke arah orang yang perutnya dilingkari bom itu."Jangan menembak. Kalau kamu menembaknya, bom itu akan meledak," kata Daniel di belakang John Mc Clane.Ini membuat John Mc Clane buru-buru menurunkan senjata apinya. Kemudian dia menyuruh pria yang satunya lagi yang belum sempat dia periksa untuk bergabung dengan yang lain di kanan."Sekarang aku sudah tahu siapa tiga orang perampok itu," kata John Mc Clane sambil menatap ke arah pria yang memakai bom dan juga dua pria yang berada di sebelah kiri.Daniel tidak menanggapi kata-kata John Mc Clane itu, dia cuma memperhatikan bom itu. Dia ingin menjinakkan bom itu karena walaupun bom itu di saat meledak tidak akan mencelakai dirinya tapi kemungkinan bom itu aka
Sedetik sesudah semua orang yang berada di ruangan ini menjadi sangat heran sampai melongo saat melihat tubuh pria yang terlilit bom menjadi beku, tiba-tiba Daniel melakukan suatu hal yang di luar dugaan bagi John Mc Clane.Saat semua orang masih melongo keheranan melihat apa yang dilakukan Daniel, tiba-tiba, secepat kilat Daniel sudah mencengkram ke arah 3 orang.Tapi tiga orang yang dia cengkram itu bukanlah orang yang membeku dan juga dua orang yang kedapatan membawa senjata api dan sedang berdiri di sebelah kiri.Tapi tiga orang itu semuanya berasal dari barisan yang kanan. Daniel mencengkram dua orang lelaki dan satu orang wanita yang berdiri di sebelah kanan.Satu orang wanita itu adalah satu di antara dua wanita yang menangis ketakutan di barisan 4 orang terakhir.Cengkraman yang dilakukan Daniel kepada tiga orang itu membuat ketiganya langsung lemah seketika.John Mc Clane nampak protes melihat apa yang dilakukan Daniel ini tapi Daniel tidak menggubris pertanyaan-pertanyaannya
Baru sejenak pintu di lantai 5 ini terbuka, tiba-tiba pintu lantai 5 kembali tertutup dan lift ini langsung menuju ke arah lantai 1"Kenapa?" tanya Daniel kepada John Mc Clane. Ternyata John Mc Clane lah yang menutup pintu lantai 5 dan sebelumnya dia sudah menekan tombol lantai satu."Kita harus menyelamatkan para sandera di lantai satu dulu termasuk anak istriku. Please ... aku takut waktu mereka tidak banyak," mohon John Mc Clane kepada Daniel.Daniel langsung menekan tombol 2 agar supaya lift ini turun di lantai 2 dulu."Kenapa lantai 2?" tanya John Mc Clane."Terlalu beresiko kalau kita langsung ke lantai 1, karena ada banyak perampok dan ada banyak sandera. Begitu kita turun, kita akan langsung menjadi sasaran.""Jadi caranya bagaimana?""Ada tangga dari lantai 2 ke lantai 1. Kita akan menghabisi mereka sedikit demi sedikit dari lantai 2 dulu, baru ke lantai 1.""Baiklah terserah kamu saja."Beberapa saat kemudian, pintu lift di lantai 2 terbuka.Daniel yang sudah melapisi tubuhn
Daniel bereaksi dengan cepat. Begitu muncul, tangannya langsung bergerak ke arah empat posisi yaitu 4 orang perampok.Empat perampok itu langsung tewas setelah kepala mereka diterobos oleh awan putih yang bergerak merusak kepala mereka seperti peluru merusak kepala seseorang.Kemudian, Daniel sengaja mendekati perampok yang posisinya sedang berdiri karena dia tahu, begitu dia menembak dengan awan putihnya, maka perampok itu akan jatuh ke bawah dan itu bisa membuat ada suara cukup heboh yang terdengar.Karena itu, Daniel segera menahan tubuh perampok yang baru saja dia tembak dengan awan kecil itu, supaya perampok itu tidak jatuh ke lantai.Dengan cepat, Daniel menaruh tubuh perampok yang tadinya berdiri itu ke lantai dengan nyaris tanpa menimbulkan suara.Setelah itu, Daniel segera memperbaiki posisi dari tiga orang perampok yang hampir jatuh dari kursi setelah ditembaknya tadi.Tembakan Daniel yang menggunakan awan kecil itu semuanya mengenai empat perampok ini dengan sangat akurat,